Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PREPLANNING GERONTIK SENAM ANTIHIPERTENSI

PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI DI WISMA


SEROJA DAN CEMPAKA
PSLU JEMBER

TUGAS

Oleh:
Kelompok 2 C

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 32345

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

LAPORAN PREPLANNING GERONTIK SENAM ANTIHIPERTENSI


PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI DI WISMA
SEROJA DAN CEMPAKA
PSLU JEMBER
TUGAS
Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners
Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Ria Novitasari, S.Kep
Sungging Pandu W., S.Kep
Sintara Ekayasa, S.Kep
Sofiatul Mafuah, S.Kep
Dwi Nida Dzusturia, S.Kep

NIM 122311101022
NIM 122311101026
NIM 122311101036
NIM 122311101042
NIM 122311101045

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 32345

BAB 1. PENDAHULUAN

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

1.1 Analisa Situasi


Hipertensi merupakan penyakit kronik akibat desakan darah yang
berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan
jantung ketika memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya
tekanan pada arterial sistemik, baik diastolik maupun sistolik, atau kedua-duanya
secara terus-menerus. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang adalah 140 mmHg (tekanan sistolik) dan atau 90 mmHg (tekanan
diastolik). Tekanan sistolik menunjukkan face darah yang dipompa oleh jantung
dan tekanan diastolik menunjukkan fase darah kembali ke dalam jantung (Depkes,
2004).
Pada tahun 2010, prevalensi penderita hipertensi di Amerika Serikat
mencapai 77,9 juta atau 1 dari 3. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi
7,2% dari estimasi tahun 2010. Selain itu, menurut AHA (American Heart
Association) di Amerika, tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga
orang atau 65 juta orang dan 28% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi.
Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa menderita
hipertensi, bahkan diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1,6
milyar menjelang tahun 2025 (Wahdah, 2011).
Secara nasional, pada tahun 2011 disebutkan bahwa hipertensi merupakan
salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit pada
tahun 2010, dengan proporsi kasus 42,3% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8%
pasien meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012). Sedangkan, berdasarkan hasil
survei kesehatan rumah tangga tahun 2009 di Indonesia menunjukkan prevalensi
hipertensi mencapai 83 per 1000 anggota rumah tangga dengan 0,37% dari jumlah
tersebut merupakan lansia (Depkes RI, 2010). Jumlah penderita hipertensi di
Jember berdasarkan data Dinkes Kabupaten Jember (2011) adalah 55,691
penderita. Data tersebut menempati urutan ke-2 dalam 3 penyakit terbanyak di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Studi Universitas
Jember, ditemukan bahwa terdapat beberapa lansia yang tidak memiliki aktivitas
harian dan kurangnya pengontrolan terhadap emosi. Hal tersebut menyebabkan
beberapa masalah kesehatan pada lansia. Salah satu masalah kesehatan pada
lansia adalah hipertensi. Jumlah lansia yang teridentifikasi hipertensi adalah tujuh
orang. Hal tersebut dilihat dari pernyataan lansia yang mengeluhkan sering
pusing, nyeri tengkuk, dan jantung berdebar. Adanya fenomena tersebut
mendorong penulis untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan
hipertensi pada lansia di Wisma Seroja dan Cempaka UPT PSLU Jember.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan latihan Senam
Antihipertensi pada pasien lansia di Wisma Seroja dan Cempaka UPT PSLU
Jember?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan pada lansia tentang
cara melakukan Senam Antihipertensi di Wisma Seroja dan Cempaka UPT PSLU
Jember?
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan, lansia di Wisma Seroja
dan Cempaka mampu:
1. Lansia di Wisma Seroja dan Cempaka mampu mengetahui tentang
pengertian Senam Antihipertensi
2. Lansia di Wisma Seroja dan Cempaka mampu mengetahui tentang
manfaat Senam Antihipertensi
3. Lansia di Wisma Seroja dan Cempaka mampu menerapkan cara
melakukan Senam Antihipertensi.
3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang
teknik kompres hangat antara lain:
1.
Menambah pengetahuan klien tentang pengertian Senam Antihipertensi;
2.
Menambah pengetahuan klien tentang manfaat Senam Antihipertensi;
3.
Menambah pengetahuan klien tentang cara melakukan Senam
Antihipertensi.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Dasar Pemikiran
Hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hampir konstan pada
arteri. Hipertensi juga disebut dengan tekanan darah tinggi, dimana tekanan
tersebut dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika memompa darah sehingga
hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
Standar hipertensi adalah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg.
Tekanan darah tinggi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 150-

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

180 mmHg. Tekanan diastolik biasanya juga akan meningkat dan tekanan
diastolik yang tinggi misalnya 90-120 mmHg atau lebih, akan berbahaya karena
merupakan beban jantung (Price, 2005).
Hipertensi merupakan faktor resiko terbesar penyebab morbiditas dan
mortalitas pada penyakit kardiovaskular (Kearney, dkk. 2005). Sejak tahun 19992009 angaka kematian akibat hipertensi meningkat sebanyak 17,1% (Go, dkk.
2014) dengan angka kematian akibat komplikasi hipertensi mencapai 9,4 juta per
tahunnya (WHO, 2013). Penyakit hipertensi dapat menyebabkan infark miokard,
stroke, gagal ginjal, dan kematian tidak terdeteksi secara dini dan ditangani
dengan tepat (James dkk, 2014). Sekitar 69% pasien serangan jantung, 77%
pasien stroke, dan 74% pasien gagal jantung kongestif menderita hipertensi
dengan tekanan darah>140/90 mmHg (Go dkk, 2014). Selain itu, Hipertensi juga
dapat meningkatkan lima kali resiko terkena penyakit jantung koroner. Selain itu,
Hipertensi dianggap sebagai faktor risiko utama stroke, dimana stroke merupakan
penyakit yang sulit disembuhkan dan mempunyai dampak yang sangat luas
terhadap kelangsungan hidup penderita dan keluarganya. Hipertensi sistolik dan
distolik terbukti berpengaruh pada stroke. Dikemukakan bahwa penderita dengan
tekanan diastolik di atas 95 mmHg mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk
terjadinya infark otak dibanding dengan tekanan diastolik kurang dari 80 mmHg,
sedangkan kenaikan sistolik lebih dari 180 mmHg mempunyai risiko tiga kali
terserang stroke iskemik dibandingkan dengan dengan tekanan darah kurang 140
mmHg. Akan tetapi pada penderita usia lebih 65 tahun risiko stroke hanya 1,5 kali
daripada normotensi.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Kerangka penyelesaian masalah hipertensi pada lansia di Wisma Seroja dan
Cempaka adalah melalui Senam Antihipertensi. Senam Hipertensi adalah salah
satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan yang dapat merangsang
aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan dalam
tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha
preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen
yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu (Kusmana, 2006).
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


. Realisasi penyelesaian masalah mengenai Hipertensi pada lansia di Wisma
Seroja dan Cempaka UPT PSLU Jember dapat dilakukan melalui Senam
Hipertensi.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu lansia di Wisma Seroja
dan Cempaka UPT PSLU Jember.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran : demonstrasi

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2. Landasan teori : Diskusi


3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut
: Sasaran
: Pemateri

2016

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, J.B. Suharjo. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta:
Kanisius
DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta.
Depkes RI, 2006. Pedoman Teknis Penenemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi. Jakarta.
NANDA, 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.
Jakarta: EGC
Price, sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Riskesdas. 2007. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C., dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medical Bedah
Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC
Wahdah, N. 2011. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes: mendeteksi, mencegah
dan mengobatidengan Cara Medis dan Herbal. Yogyakarta: Multipress
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Lampiran 5 : SOP (bila ada)
Lampiran 6 : Media lembar balik
Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan

Pemateri,

Kelompok 2C

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 1: Berita Acara


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017
BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal 29 Bulan September tahun 2016 jam 10.00 s/d 10.30 WIB
bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan kegiatan Senam Antihipertensi oleh Mahasiswa Program Profesi
Ners Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh . orang (daftar hadir
terlampir)

Jember, 29 September 2016

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 2: Daftar Hadir


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
DAFTAR HADIR
Kegiatan Kegiatan Senam Antihipertensi oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 29 Bulan September tahun 2016 jam
10.00 s/d 10.30 WIB bertempat di PSLU Puger Kabupaten/Kota Jember Propinsi
Jawa Timur.
NO

NAMA

ALAMAT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

TANDA
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jember, 29 September 2016


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/materi
Sasaran
Waktu
Hari/ Tanggal
Tempat

: Senam Antihipertensi
: Lansia di Wisma Seroja dan Cempaka
: 10.00 10.30 WIB
: Senin, 29 September 2016
: Wisma Seroja dan Cempaka, UPT PSLU Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang pengertian, manfaat, dan cara melakukan Senam
Antihipertensi.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Senam Antihipertensi;
b. Menjelaskan tentang manfaat Senam Antihipertensi;
c. Menjelaskan tentang cara melakukan Senam Antihipertensi.
3. Pokok Bahasan
Latihan Senam Antihipertensi
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Senam Antihipertensi;
b. Manfaat Senam Antihipertensi;
c. Cara melakukan Senam Antihipertensi.
5. Waktu
1 x 30 Menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran
: Demonstrasi
b. Landasan Teori
: Konstruktivisme
c. Landasan Pokok
:
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

8. Persiapan
Penyuluh mencari artikel atau materi tentang Senam Antihipertensi
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Kegiatan Penyuluhan
Pendahuluan 1.Salam pembuka
2.Memperkenalkan diri
3.Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus
Penyajian
1. Menjelaskan materi tentang :
a. Pengertian Senam
Antihipertensi
b. Manfaat Senam Antihipertensi
c. Cara melakukan latihan Senam
Antihipertensi
2. Memberikan kesempatan pada
klien untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk menjelaskan kembali
dan mempraktikan materi yang
sudah disampaikan
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah
diberikan
2. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang
langkah-langkah Senam
Antihipertensi
4. Salam penutup
Proses

Kegiatan peserta
Menjawab salam
dan
memperhatikan

Waktu
5 menit

Memperhatikan,
menanggapi
dengan
pertanyaan

20 menit

Memperhatikan
dan menanggapi

5 menit

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian Senam Antihipertensi?
b. Bagaimana manfaat Senam Antihipertensi?
c. Bagaimana cara melakukan Senam Antihipertensi?

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 4: Materi
1. Pengertian Senam Antihipertensi
Senam Antihipertensi adalah salah satu cara pemeliharaan kesegaran
jasmani dengan yang dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan
perubahan yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya.
Hal ini merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan
jumlah interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu
(Kusmana, 2006). Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan
melakukan senam, karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk
melakukan perubahan yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang
melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya
untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam
waktu tertentu (Kusmana, 2006).
2. Manfaat Senam Hipertensi
Manfaat senam Hipertensi adalah untuk meningkatkan daya tahan jantung
dan paru-paru serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas
gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya,
seperti pinggang, paha, pinggul, perut dan lain-lain; meningkatkan kelentukan,
keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan
kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya. Bila seseorang mempunyai motivasi
untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu program penurunan berat badan
(Kusmana, 2006).
3. Gerakan Senam Hipertensi
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat.
Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus
bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan
dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft,
Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya, contoh latihan yang bisa diterapkan setiap
hari adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan:
a) Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan
arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.
b) Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi
kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan
bahu dan punggung.
2. Inti
a) Gerakan - gerakan tangan
1) Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2) Gerakan tangan membuka dan menyilang
3) Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4) Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah,
dan menyilang
5) Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

6) Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha,


bahu, dan lain sebagainya.
b) Gerakan - gerakan kaki
1) Berjalan di tempat
2) Berbaris
3) melangkah satu atau dua langkah
4) Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke
belakang
5) Mengangkat lutut
6) Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
7) Geraka cha cha cha
8) Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya
3. Pendinginan:
a) Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.
b) Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan
ke sisi lainnya dan tahan dengan hitungan sama.

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

2016

Lampiran 5: SOP (bila ada)

SENAM ANTIHIPERTENSI
PADA LANSIA
PROGRAM PROFESI
NERS
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP

1.

Pengertian

2.

Tujuan

3.
4.
5.

Indikasi
Kontraindikasi
Persiapan Pasien

6.

Persiapan Alat

7.

Cara Kerja

NO DOKUMEN:

NO REVISI:

HALAMAN
:
DITETAPKAN OLEH:

TANGGAL
TERBIT:
Senam Antihipertensi adalah senam untuk
merangsang aktifitas kerja jantung dalam melakukan
perubahan yang menguntungkan bagi lansia yang
melaksanakannya.
a. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh
karena aktifitas gerak untuk menguatkan dan
membentuk otot dan beberapa bagian tubuh
lainnya, seperti pinggang, paha, pinggul, perut dan
lain-lain;
b. Meningkatkan
kelentukan,
keseimbangan
koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup
melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga
lainnya.
Lansia yang tinggal di keluarga dan komunitas.
Pada lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol.
Kontrak waktu, tempat, dan orang sesuai dengan
kegiatan keseharian lansia.
Baju training yang tidak terlalu sempit dan menyerap
keringat
1. Pemanasan:
a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan
tangan pada sisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu
bergantian dengan sisi lain.
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat
lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki
dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10
hitungan. Rasakan tarikan bahu dan
punggung.
2. Inti:
a. Gerakan - gerakan tangan
1) Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke
samping, ke belakang

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

8.

Hasil

2016

2) Gerakan tangan membuka dan menyilang


3) Mendorong dan memompa ke depan, ke
atas, dan ke samping
4) Gerakan tangan meninju, ke depan, ke
samping, ke atas, ke bawah, dan
menyilang
5) Gerakan mengayun satu tangan atau dua
tangan
6) Tepukan, antara lain kedua tangan
menepuk, tangan menepuk paha, bahu,
dan lain sebagainya
b. Gerakan - gerakan kaki
1) Berjalan di tempat
2) Berbaris
3) melangkah satu atau dua langkah
4) Melompat satu kaki atau dua kaki ke
samping, ke depan, dan ke belakang
5) Mengangkat lutut
6) Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke
samping
7) Geraka cha-cha-cha
8) Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki,
dan lain sebagainya
3. Pendinginan:
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan
satu tangan ke leher dan tahan dengan tangan
lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada
sisi lainnya
b. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu
gerakkan ke samping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan
lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan tahan
dengan hitungan sama.
a. Tekanan darah dapat kembali normal
b. Tubuh dapat kembali segar dan rileks

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik PSIK Universitas


Jember

Lampiran 6: Leaflet
Media Leaflet yang Digunakan

Kelompok
2C
P2N UNEJ

2016

Anda mungkin juga menyukai