Anda di halaman 1dari 5

Penyebab engine overheating ;

Cooling system

1. Air pendingin kurang (terlalu rendah levelnya)


Bila air pendingin kurang maka aliran air pendingin pada engine dan radiator menjadi tidak
lancar dan tidak bisa mengambil panas secara maximum dari engine untuk didinginkan di
radiator. Kurangnya air pendingin disebabkan oleh kebocoran-kebocoran atau salah waktu
pengisian radiator. Pada saat engine dingin yakinkan air dapat terlihat pada bagian bawah leher
tube pengisi radiator.

2. Temperature Gauge rusak


Temperatur gauge yang rusak tidak akan menunjukan temperatur yang sebenarnya. Bila
temperatur gauge menunjukan temperatur yang terlalu panas, tapi kondisi yang lain normal maka
ganti Teperatur Gauge yang kondisinya baik atau periksa cooling system dengan 4C6500 Digital
Thermometer Group.

3. Radiator kotor
Periksa fins antara radiator core dari kotoran / ranting yang menghambat aliran udara. Periksa
radiator dari kotoran, kerak di bagian dalam core radiator yang menghambat aliran coolant di
radiator core.

4. Belt kendor

Kekendoran fan atau gear penggerak water pump akan menyebabkan berkurangnya aliran udara
atau air. Kencangkan belt sesuai dengan Belt Tention Chart yang ditunjukan di Specification
Modul.

5. Hose rusak
Kerusakan hose yang nengakibatkan kebocoran mudah dilihat. Kerusakan yang tidak bisa dilihat
dengan mata pada saat beroperasi akan menghambat aliran coolant. Misanya hose menjadi
lunak, atau retak karena sudah lama dipakai. Apabila pergantianya melebihi waktu yang
ditentukan, bagian dalam dari hose bisa lepas dan akan menghambat aliran coolant.

6. Thermostat ( Water temperatur regulator ) rusak


Regulator yang tidak bisa terbuka atau hanya membuka sedikit akan menyebabkan panas diatas
normal. Lihat Testing and Adjusting melakukan prosedur pengetesan Water Temperature
Regulator.

7. Water Pump rusak


Water pump yang impellernya kendor tidak cukup kuat untuk memompakan coolant. Kendornya
impeller water pump bisa dilihat dengan melepas water pump dan menekan shaft serta
menariknya kembali. Bila tidak ada kerusakan pada impeller maka periksa celah (clearance)
impeller.

8. Terdapat udara di dalam cooling system


Udara dapat masuk kedalam cooling system melalui beberapa cara, umumnya disebabkan
pengisian cooling system yang tidak benar dan kebocoran pembakaran ke dalam system. Udara
dapat masuk ke system melalui keretakan didalam atau karena gasket cylinder head rusak.
Udara yang ada pada cooling system dapat mengakibatkan terhambatnya aliran coolant dan
membuat gelembung gelembung pada coolant. Air Bubble tertahan pada saluran coolant dan
dapat menghambat aliran panas ke dalam coolant. Udara yang terdapat pada cooling system
dapat ditemukan dengan Bottle Test. Alat yang diperlukan untuk tes ini adalah satu pint bottle,

tempat air, dan hose yang akan dihubungkan dengan bagian ujung dari overflow pipe radiator.
Sebelum melakukan pengetesan yakinkan pengisian coolant dilakukan dengan benar. Gunakan
kabel kecil untuk menahan relief valve pada cap radiator dengan posisi terbuka. Pasang cap
radiator dan kencangkan. Pasang hose pada bagian ujung dari overflow pipe. Start engine dan
operasikan pada high idle rpm beberapa menit sampai temperature operasi. Gunakan tutup pada
core radiator untuk menjaga engine pada temperature operasi. Setelah lima menit atau lebih
kendorkan bagian ujung hose pada botol yang berisi air. Letakkan botol tersebut pada bucket air
dengan posisi terbalik. Bila air dapat keluar dari botol dengan waktu kurang dari 40 detik, maka
terdapat kebocoran gas buang kedalam cooling system. Cari penyebab masuknya udara atau
gas buang ke dalam cooling system dan perbaiki.

9. Fan salah, fan atau shroud posisinya tidak benar


Fan yang salah, fan atau shroud dipasang pada posisi yang salah akan mengakibatkan
berkurangnya udara yang dihembuskan ke radiator. Fan harus cukup besar untuk dapat
meniupkan udara lebih banyak ke radiator. Yakinkan ukuran dari fan dan shroud dan posisi fan
sesuai dengan rekomondasi pabrik.

10. Radiator terlalu kecil


Radiator yang terlalu kecil tidak cukup untuk melepaskan panas pada cooling system, ini akan
mengakibatkan engine pada saat beroperasi temperaturnya lebih tinggi dari temperatur normal.
Yakinkan bahwa ukuran radiator sesuai dengan yang direkomondasikan pabrik.

11. Tidak cukup aliran udara yang melewati radiator yang disebabkan oleh hambatan pada
komponen engine
Aliran udara yang digunakan untuk mendinginkan radiator keluar dan masuk melalui daerah
sekeliling engine. Yakinkan filter pendingin udara dan komponen komponen sejenisnya tidak
terpasang didaerah yang menghambat kebebasan aliran udara baik yang masuk atau yang
keluar.

12. Temperature disekeliling engine terlalu panas

Ketika temperature diluar engine terlalu panas dari rata rata cooling system, perbedaan
temperature tidak cukup antara udara luar dan coolant. Untuk mendapatkan pendinginan yang
bagus kurangi beban engine.

13. Engine beroperasi pada tempat yang tinggi


Kapasitas pendingin pada cooling system turun karena mesin digunakan ditempat yang lebih
tinggi. System pressure yang rendah harus digunakan untuk menjaga coolant dari pemuaian.

14. Udara masuk terhambat


Hambatan masuknya udara ke engine menyebabkan temperature cylinder tinggi dan jumlah
panas yang melewati cooling system terlalu tinggi pula. Periksa hambatan dengan menggunakan
sebuah water manometer atau sebuah vaccum gauge ( mengukur pada inchers of water )
.Pasang gauge ke saluran masuk udara antara air cleaner dan saluran yang akan masuk ke
turbocharger. Dengan gauge yang terpasang jalankan engine pada rpm beban penuh dan
periksa hambatannya. Hambatan maksimum pada udara masuk yaitu 635 kPa ( 25 inch of
water ) . Bila hasilnya lebih besar dari hambatan maximum yang diijinkan maka buang kotoran
dari elemen filter atau pasang dengan elemen filter yang baru. Dan periksa kembali
hambatannya. Bila hasilnya masih lebih tinggi dari maximum yang diijinkan maka hambatannya
pasti pada pipa saluran masuk.

15. Gas buang terhambat


Hambatan pada exhaust system mengakibatkan temperature pada cylinder tinggi dan terlalu
banyak panas yang ditanggung oleh cooling system. Untuk mengetahui kemungkinan hambatan
pada exhaust system, lakukan pemeriksaan secara visual pada exhaust system. Periksa
kerusakan pipa atau muffler. Bila tidak ditemukan kerusakan periksa system untuk back pressure
dari exhaust (Pengukuran perbedaan tekanan antara saluran exhaust dan tekanan udara luar ).
Back pressure harus tidak boleh lebih tinggi dari 1016 kPa ( 40 Inches of water ). Kita juga dapat
memeriksa system dengan melepas pipa exhaust dari exhaust manifold. Dengan pipa exhaust
terlepas, engine dijalankan untuk mengetahui masalahnya.

16. Fuel Injection Timing tidak benar


Periksa dan lakukan penyetelan sesuai dengan testing and adjusting.

Anda mungkin juga menyukai