BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Influenza atau biasa disebut "flu", merupakan penyakit tertua dan
paling sering didapat pada manusia. Influenza juga merupakan salah
satu penyakit yang mematikan. Penyakit influenza pertama kali
diperkenalkan oleh Hipocrates pada 412 sebelum Masehi. Pandemi
pertama yang terdokumentasi dengan baik muncul pada 1580, dimana
muncul dari Asia dan meyebar ke Eropa melalui Africa. Sampai saat ini
telah terdokumentasi sebanyak 31 kemungkinan terjadinya pandemi
influenza dan empat di antaranya terjadi pada abad ini yakni pada
1918 (Spanish flu) yang menyebabkan 50-100 juta kematian oleh virus
influenza A subtipe H1N1, 1957 (Asia flu) yang meyebabkan 1-1,5 juta
kematian oleh virus influeza A subtipe H2N2, dan 1968 (Hongkong flu)
yang menyebabkan 1 juta kematian oleh virus ifluenza A subtipe H3N2.
Penyakit tersebut hingga saat ini masih mempengaruhi sebagian
besar populasi manusia setiap tahun. Virus influenza mudah bermutasi
dengan cepat, bahkan seringkali memproduksi strain baru di mana
manusia tidak mempunyai imunitas terhadapnya. Ketika keadaan ini
terjadi, mortalitas influenza berkembang sangat cepat. Di Amerika
Serikat epidemi influenza yang biasanya muncul setiap tahun pada
musim dingin atau salju menyebabkan rata-rata hampir 20.000
kematian. Sedangkan di Indonesia atau di negara-negara tropis pada
virus
influenza
dapat
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi influenza ?
2. Bagaimana epidemiologi influenza?
3. Bagaimana etiologi influenza ?
4. Bagaimana sifat virus influenza ?
5. Bagaimana fase fase pandemi influenza ?
6. Bagaimana patofisiologi dan woc influenza ?
7. Bagaimana manifestasi klinis influenza ?
8. Bgaimana penatalaksanaan influenza ?
9. Bagaimana komplikasi influenza ?
10. Bagaimana pencegahan primer, sekunder, tersier influenza ?
11. Bagaimana pengendalian infeksi, pengobatan, dan terapi obat
influenza ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi influenza.
2. Untuk mengetahui epidemiologi influenza.
3. Untuk mengetahui etiologi influenza.
4. Untuk menegtahui sifat virus influenza.
5. Untuk mengetahui fase fase pandemi influenza.
6. Untuk mengetahui patofisiologi influenza.
7. Untuk mengetahui manifestasi klinis influenza.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan influenza.
9. Untuk mengetahui komplikasi influenza.
10. Untuk mengetahui pencegahan primer, sekunder, tersier influenza.
11. Untuk mengetahui pengendalian infeksi, pengobatan, dan terapi
obat influenza.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN INFLUENZA
Influenza adalah penyakit infeksi
saluran
pernafasan
yang
penyakit
yang
umum terjangkit di
Yaitu virus influenza tipe A,B,C, virus influenza isavirus dan virus
influenza thogotovirus. Dari kelima virus influenza beberapa berbahaya
bagi manusia, yaitu virus influenza A, B dan C. Berdasarkan tingkat
bahayanya, virus influenza dibagi 3, yaitu:
1. Virus influenza A, virus ini menginfeksi manusia, mamalia dan
unggas. contohnya: flu burung, H5N1
2. Virus Influenza B, menginfeksi manusia dan binatang laut seperti
singa laut dan linsang.
3. Virus influenza C, menginfeksi manusia dan babi, contohnya: flu
biasa
Virus influenza A dan B menyebabkan epidemi musiman.
Sedangkan virus influenza tipe C tidak menyebabkan epidemi dan
merupakan
penyebab
flue
biasa
yang
biasanya
tidak
perlu
B. EPIDEMIOLOGI INFLIENZA
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat
di lingkungan masyarakat. Walaupun ringan penyakit ini tetap
berbahaya untuk mereka yang berusia sangat muda dan orang
dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga pasien
yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan
metabolik endokrin dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak
berbahaya ini. Serangan penyakit ini tercatat paling tinggi pada musim
dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim hujan di negara
tropik. Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia
dilanda pandemi oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian
pada pandemi ini dapat mencapai puluhan ribu orang dan jauh lebih
tinggi dari pada angka-angka pada keadaan non-epidemik.
Risiko komplikasi, kesakitan, dan kematian influenza lebih tinggi
pada individu di atas 65 tahun, anak-anak usia muda, dan individu
dengan penyakit-penyakit tertentu. Pada anak-anak usia 0-4 tahun,
yang
berisiko
tinggi
komplikasi
angka
morbiditasnya
adalah
lebih dari 150 kematian / 100.000 penderita dengan usia > 65 tahun.
Lebih dari 90% kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan
influenza terjadi pada penderita usia lanjut.
Di Indonesia telah ditemukan kasus flu burung pada manusia,
dengan demikian Indonesia merupakan negara ke lima di Asia setelah
Hongkong, Thailand, Vietnam dan Kamboja yang terkena flu burung
pada manusia. Hingga 5 Agustus 2005, WHO melaporkan 112 kasus
A
(H5N1)
pada
manusia
yang
terbukti
secara
pemeriksaan
Hingga Agustus
2005, sudah jutaan ternak mati akibat avian influenza. Sudah terjadi
ribuan kontak antar petugas peternak dengan unggas yang terkena
wabah.
Ternyata
kasus
avian
influenza
pada
manusia
yang
10
sempat
terbentuk. Sejak
dulu
diduga
kondisi
yang
11
sehingga
12
gemetar)
Batuk
Bersin
Hidung tersumbat
Nyeri tubuh, terutama sendi, otot dan tenggorok
Elelahan
Nyeri kepala
13
menjadi
parah
pada
dengan
H. PENATA LAKSANAAN
Tidak terdapat tindakan yang spesifik untuk penangan influenza.
Penatalaksanaan medis biasanya berupa:
1. Simptomatik (sesuai dengan gejala yang muncul), sebab
2.
3.
4.
5.
6.
7.
I. KOMPLIKASI
1. Radang paru (pneumonia)
adalah sebuah penyakit pada paru - paru di manapulmonary
alveolus (alveoli)yang
bertanggung
jawab
14
Radang
paru-paru
dapat
disebabkan
oleh
beberapa
oleh
bakteri
pneumoniae.
2. Gagal jantung
adalah ketidak mampuan jantung untuk memasok aliran
darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh . Virus
influenza dapat menibulkan pembengkakan di seitar jntung atau
arteri yang menimbulkan gumpalan . inilah yang menyebabkan
serangan jantung.
J. PENCEGAHAN
1. Pencegahan primer
Infeksi virus
influenza
dapat
memberikan
kekebalan
terhadap infeksi dari virus yang sejenis. Tetapi karena virus ini
dapat bermutasi dengan mudah mengakibatkan seseorang dapat
mengalami influenza berulang-ulang. Salah satu pencegahan
15
terjadinya
sindrom
Reye.
Petugas
perawatan
16
17
tubuh
kita
memang
mendapatkan
cukup
cairan,
K. PENGENDALIAN INFLUENZA
1. Pengendalian Infeksi
Cara yang cukup efektif untuk menurunkan penularan
influenza salah satunya adalah menjaga kesehatan pribadi dan
kebiasaan higienis yang baik: seperti tidak menyentuh mata, hidung
dan mulut; sering mencuci tangan (dengan air dan sabun, atau
dengan cairan pencuci berbasis alkohol); menutup mulut dan
hidung saat batuk dan bersin, menghindari kontak dekat dengan
orang yang sakit; dan tetap berada di rumah sendiri saat sedang
sakit. Tidak meludah juga disarankan.Walaupun masker wajah
dapat membantu mencegah penularan saat merawat orang yang
sakit terdapat bukti-bukti yang bertentangan mengenai manfaat hal
tersebut pada masyarakat.Merokok meningkatkan risiko penularan
influenza, dan juga menimbulkan gejala penyakit yang lebih berat.
Karena influenza menyebar melalui aerosol dan kontak
dengan permukaan yang terkontaminasi, pembersihan permukaan
tersebut
dapat
membantu
mencegah
sebagian
dari
18
kuarterner
dan bahan
pemutih dipergunakan
untuk
banyak
cairan,menghindari
apabila
diperlukan,
19
kecuali
diberikan
untukinfeksi
20
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. nfluenza adalah penyakit menular yang menyerang saluran napas,
dan sering menjadi wabah yang diperoleh dari menghirup
virus influenza.
2. Penyebab penyakit ini :Virus Influsenza tipe A, B, dan C yang
disebabkan
oleh virus
21
3.
infeksi virus.
B. SARAN
Jagalah kesehatan yang telah diberikan allah sebagai anugrah
terbesar sehingga kita terhindar dari virus influenza yang dapat
mengganggu aktifitas kita sehari-hari dengan melakukan pencegahan
di secara dini dan jangan lupa menjaga kebersihan baik dari badan,
tempat.
DAFTAR PUSTAKA
http//: www.goolge.co.id.virus+influenza&meta
http//:www.info.gor.hk/info/influenza. Htm
http://abidinblog.blogspot.com/2009/10/FIRUS influenza.html
22