NAMA
NI LUH MEINA
KELOMPOK :
MULIANINGSIH (1406305105)
NI KADEK BUDI PUSPITASARI (1506305168)
1. JENIS-JENIS KECURANGAN
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan
yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain.
Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji
laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang
curang dan penyalahgunaan aktiva.
Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau
pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan itu.
1
Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang melibatkan
pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering kali mengkhawatirkan
manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai
kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.
2. KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN
Tiga kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan
penyalahgunaan aktiva diuraikan dalam SAS 99 (AU 316). Ketiga kondisi ini disebut sebagai
segitiga kecurangan (fraud triangle).
1. Insentif/Tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan.
2. Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk
melakukan kecurangan.
3. Sikap/Rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai etis yang
membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur.
Faktor Risiko untuk Pelaporan Keuangan yang Curang
Salah satu pertimbangan penting yang dilakukan auditor dalam mengungkap
kecurangan adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan risiko kecurangan.
Dalam segitiga kecurangan, pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva
terbagi tiga kondisi yang sama, tetapi faktor-faktor risikonya berbeda.
SegitigaKecurangan
Insentif /Tekanan
Kesempatan
Sikap/ Rasionalisasi
Penjelasan :
Insentif/Tekanan. Insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulasi laporan
keuangan adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan. Perusahaan juga mungkin
memanipulasi laba untuk memenuhi prakiraan atau tolak ukur para analis seperti laba tahun
sebelumnya. Kesempatan. Meskipun laporan keuangan semua perusahaan mungkin saja
menjadi sasaran manipulasi, risiko bagi perusahaan yang berkecimpung dalam industri yang
melibatkan
pertimbangan
dan
estimasi
yang
signifikan
jauh
lebih
besar.
mempertahankan
tingkat
skeptisisme
profesional
ketika
mempertimbangkan
Prosedur Analitis Auditor harus melaksanakan prosedur analitis selama tahap perencanaan
dan penyelesaian audit untuk membantu mengidentifikasi transaksi atau peristiwa tidak biasa
yang mungkin mengindikasikan adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Informasi Lain. Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang diperoleh dalam
setiap tahap atau bagian audit ketika menilai risiko kecurangan. Kebanyakan prosedur
penilaian risioko yang dilakukan auditor untuk menilai risiko salah saji yang material selama
tahap perencanaan dapat mengindikasikan risiko kecurangan yang lebih tinggi.
Mendokumentasikan Penilaian Kecurangan
Diskusi antara personil tim penugasan selama tahap perencanaan audit tentang
dan
Melaksanakan
Prosedur
untuk
Menangani
Pengabaian
Memeriksa ayat jurnal dan penyesuaian lainnya untuk mencari bukti salah saji yang
Mengevaluasi dasar pemikiran bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan.
atau piutang usaha. Kurang saji yang disengaja atas utang usaha biasanya menghasilkan
kurang saji pembelian dan HPP serta lebih saji laba bersih.
Risiko Pelaporan Keuangan yang Curang untuk Utang Usaha Perusahaan mungkin
melakukan upaya yang disengaja untuk merendasajikan utang usaha dan melebihsajikan laba.
Hal ini dapat dicapai dengan tidak mencatat utang usaha sampai periode berikutnya, atau
dengan mencatat penurunan fiktif utang usaha.
Penyalahgunaan dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran Kecurangan yang paling umum
dalam siklus akuisisi adalah pelaku melakukan pembayaran kepada vendor fiktif dan
menyimpan uang itu dalam rekening fiktif. Kecurangan ini dapat dicegah dengan menetapkan
bahwa pembayaran hanya akan dilakukan kepada vendor yang sudah disetujui dan dengan
meneliti secara cermat dokumentasi yang mendukung akuisisi itu oleh personil yang
berwenang sebelum pembayaran dilakukan.Meskipun beberapa akun lebih rentan
dibandingkan yang lain, hampir semua akun dapat dimanipulasi.
Daftar Pustaka
Jusup, Haryano.2014.Auditing (Pengauditan Berbasis ISA).Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi:Yogyakarta