Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hadi Sutrisno penelitian sebagai usaha untuk menemukan,
mengembangkan

dan

menguji

kebenaran

suatu

pengetahuan

dengan

menggunakan metode ilmiah. Menurut Sukmadinata penelitian sebagai suatu


proses pengumpulan & analisis atau pengolahan data yang dilakukan secara
sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Berdasarkan berbagai
definisi tersebut, maka dapat disimpulkan penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah
yang dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran
suatu masalah atau pengetahuan guna mencari solusi atau pemecahan masalah
tersebut.
Jenis-jenis penelitian ada banyak ragamnya, bisa dilihat dari aspek mana
penelitian tersebut diklasifikasikan. Ada beberapa jenis penelitian yaitu jenis
penelitian berdasarkan tujuan, berdasarkan pendekatan, berdasarkan metode dan
jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi.
Makalah ini membahas penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi.
Eksplanasi artinya penjelasan, tingkat eksplanasi artinya tingkat atau kadar
penjelasan. Tingkat penjelasan dalam penelitian bisa dibagi tiga yaitu penelitian
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Makalah ini membahas penelitian asosiatif yang mana merupakan jenis
penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi. Menurut Sugiono (2013 : 11) Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu variabel
dengan variabel lain. Hubungannya bisa simetris, kausal, atau interaktif.
Berdasarkan uraian singkat dari latar belakang di atas, maka penyusun
membahas ke dalam sebuah makalah yang berjudul Penelitian Asosiatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu,
1.

Apa definisi penelitian asosiatif?

2.
3.

Apa saja macam-macam hubungan antar variabel dari penelitian asosiatif?


Bagaimanakah contoh judul dari penelitian asosiatif?

C. Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah yaitu,
1. Untuk mengetahui definisi penelitian asosiatif.
2. Untuk mengetahui jenis hubungan antar variabel dari penelitian asosiatif.
3. Untuk membedakan contoh judul penelitian asosiatif dari berbagai hubungan
antar variabel.

BAB II
PEMBAHASAN
2

A. PENGERTIAN PENELITIAN ASOSIATIF


1. Pengertian Penelitian
Menurut Margono (2005 : 1) penelitian adalah semua kegiatan
pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang
tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta baru yang bertujuan untuk
mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi.
Menurut Jamal Mamur Asmani (2011 : 7) penelitian adalah aktivitas
yang terkait dengan pengembangan pengetahuan dan teknologi , dilanjutkan
oleh Prof. Dr. Achmad Gunaryo (2010), penelitian yang dalam bahasa
inggris disebut research adalah mencari segala sesuatu secara dinamis dan
progresif.
Menurut kamus Websters New Internasional, penelitian adalah
penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati dan kritis dalam mencari fakta.
Sejalan dengan Hillway pada bukunya Introduction to Research
mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan
seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut.
Menurut pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara
alamiah yang dilakukan secara hati-hati dan sempurna dalam mencari fakta
yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah secara tepat.

2. Pengertian Penelitian Asosiatif


Jenis-jenis penelitian ada banyak ragamnya, bisa dilihat dari aspek mana
penelitian tersebut diklasifikasikan. Ada beberapa jenis penelitian yaitu jenis
penelitian berdasarkan tujuan, berdasarkan pendekatan, berdasarkan metode dan
jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi.
3

Penelitian eksplanasi ditunjukkan untuk memberikan penjelasan tentang


hubungan antara fenomena atau variabel. Dalam kehidupan kita menghadapi
banyak hal, fakta, kegiatan, peristiwa, konflik, dan lain sebagainya; yang dalam
penelitian kita sebut sebagai variabel. Variabel dalam teknologi informasi, bisa
berupa guru mengajar, membimbing, mengevaluasi, siswa belajar, mengerjakan
tugas, bolos, lulus ujian, buku kurang, kelas sempit, penguasaan teknologi
informasi, penggunaan internet dan lain sebagainya.
Pada suatu saat, mungkin kita memandang variabel-variabel tersebut tidak
mempunyai arti apa-apa, tetapi pada saat lain, kita melihatnya sebagai hal yang
membingungkan, tidak jelas. Penelitan eksplanasi mencoba mencari kejelasan
antara hal tersebut dari satu variabel terhadap variabel lainnya, ataupun hubungan
sebab akibat. Tingkat penjelasan dalam eksplanasi bisa dibagi tiga yaitu penelitian
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Menurut Dr. H. Ahmad Qurtubi, MA (2008 : 46-47) mengemukakan bahwa
penelitian asosiatif didefinisikan sebagai sebuah penelitian yang memiliki tujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Menurut Muhammad Fauzi (2009 : 155) asosiatif adalah hubungan antara dua
variabel yang tidak saling mengikat, tetapi lebih mengarah pada bentuk
kerjasamanya. Misalnya, hubungan antara dokter dan perawat dalam proses
penyembuhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian asosiatif adalah memiliki tujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan tidak saling
mengikat. Penelitian asosiatif memiliki tingkatan tertinggi jika dibandingkan
dengan penelitian deskriptif dan penelitian kompratif.
Dengan menggunakan penelitian ini, bisa ditarik sebuah teori yang memiliki
fungsi untuk memberi penjelasan, perkiraan, dan kontrol suatu gejala. Pada
penelitian ini, minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Sementara itu
terdapat tiga hubungan antar variabel, yaitu hubungan simetris, hubungan kausal
dan hubungan interaktif.
B. Hubungan Antar Variabel dalam Penelitian Asosiatif
Menurut Singarimbun & Effendi, 1989 : 55-67) mengemukakan bahwa
hubungan antar variabel dapat berupa hubungan simteris, timbal balik, dan
4

interaktif)
1. Hubungan Simetris / Sama
Menurut Purwanto (2010 : 68) Hubungan simetris adalah hubungan antar dua
variabel yang bersifat sejajar atau sama.
Hubungan simetris terjadi apabila :
a) Kedua variabel indikator dari konsep yang sama. misalnya kualifikasi
guru yang baik adalah tingkat pendidikan dan pengalaman
mengajarnya. Variabel tingkat pendidikan tidak dipengaruhi oleh
pengalaman mengajar, begitu pula sebaliknya.
b) Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan,
naiknya jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak
saling mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu
c) Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara
petani dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter
dengan pasien, dan sebagainya.
d) Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata,
misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca.
Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca
adalah hubungan simetris.
Contoh judul penelitian simetris :
1) Hubungan antara kemampuan matematis dengan kemampuan
berbahasa pada kelas V SDN 09 Cibubur.
2) Hubungan datangnya kupu-kupu dengan tamu.
3) Hubungan banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah.

4) Hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.


5) Hubungan antara banyaknya penonton dengan tingkat kerusuhan
6) Hubungan antara burung gagak dengan kematian seseorang.
2. Hubungan Kausal / Sebab-Akibat
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Menurut

Irawan (2000 : 37) untuk menyatakan ada hubungan sebab-akibat harus


dipenuhi 2 syarat utama, yaitu :
a) Terdapat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan
variabel terikat (dependent variable)
b) Terdapat seri urutan yang benar, diartikan bahwa untuk dapat dikatakan
sebagai factor penyebab, suatu variabel tidak mungkin terjadi setelah factor
akibat. Dapat diartikan juga bahwa hubungan antara varibel bebas dan
variabel terikat tidak simetrik. Hubungan simnterik maksudnya adalah arah
pengaruhnya dapat berasal dari dua pihak. Yaitu S (Sebab) dapat
mempengaruhi Akibat (A) dan A dapat mempengaruhi S.
Contoh judul penelitian hubungan sebab akibat :
a. Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar
Kabupaten Karanganyar.
b. Pengaruh kepemimpinan kepala

sekolah

anak

terhadap kecepatan

di

SD

lulusan

memperoleh pekerjaan pada SMK di Provinsi Jakarta


c. Pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas
SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah.
3. Hubungan Interaktif / Timbal Balik
Menurut Masri Singarimbun & Effendi (1989 : 53) hubungan timbal
balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga
akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik
bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi
sebab dan variabel yang menjadi akibat. Yang dimaksudkan ialah apabila pada
suatu waktu, variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya
variabel Y mempengaruhi X.
Contoh hubungan interaktif :

a) Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan A.


Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga
prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
b) Hubungan

antara kecerdasan dengan kekayaan.

Kecerdasan

dapat

menyababkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat meningkatkan


kecerdasan karena gizi terpenuhi. (Prof. Dr. Sugiyono: 55-60)
c) Hubungan lulusan terbaik dengan sekolah favorit.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara
satu variabel dengan variabel lain.
2. Hubungan antar variabel ada tiga, yaitu hubungan simetris, kausal, atau
interaktif.
3. Hubungan simetris adalah hubungan anatara dua variabel yang bersifat sejajar,
sama. Contoh penelitian asosiatif simetris : hubungan antara kemampuan
matematis dengan kemampuan berbahasa.
4. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Contoh
penelitian kausal : pengaruh kekerapan membaca terhadap kemampuan efektif
membaca.
5. Hubungan

interaktif

adalah

hubungan

antar

variabel

yang

saling

mempengaruhi. Contoh hubungan kepandaian dengan kekayaan (Diasumsikan


kepandaian membuat orang bisa kaya, dan sebaliknya karena kaya orang
mempunyai biaya untuk belajar sehingga pandai).
B. Saran
Dalam penyusunan tugas kelompok ini penyusun buat tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
wawasan penyusun. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari
semua pihak yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas kelompok ini.
Atas saran dan kritiknya penyusun ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Dr. H. Ahmad Qurtubi, M.A. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Tangerang:
PT Bintang Harapan Sejahtera.
Drs. Hadeli, M.A. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Jakarta: Quantum
Teaching.
Drs. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Drs.Sudaryono. 2014. Educational Research Metodolog. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekia.
Ir. Syofian Siregar, M.M. 2015. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Jamal Mamur Asmani. 2011. Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.
Masri Singarimbun & Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka
LP3S Indonesia.
Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.

Anda mungkin juga menyukai