Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan tindakan kelas (Classroom Action Research),

bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di


kelas atau tempat kerja.
3.2

Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI yang berjumlah 32 siswa dan

guru yang mengampu mata pelajaran Fisika tersebut.


3.3

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Seminari Pius XII Kisol Kabupaten

Manggarai Timur Provinsi NTT.


3.4

Perencanaan Tindakan Penelitian


Penelitian ini direncanakan dua siklus yang masing masing siklus

terdiri dari 4 tahap yaitu : Perencanaan, Implementasi, pengamatan dan evaluasi


serta refleksi.
a. Siklus 1
Siklus direncanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40
menit ( 2 jam pelajaran ). Adapun tahapan pada siklus 1 adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini direncanakan kegiatan kegiatan sebagai berikut :
(a). Menyusun rencana pembelajaran.
(b). Membentuk kelompok pembelajaran yang didasarkan pada

prinsip PBL

dengan cara :

Menyusun

daftar

nama

berdasarkan

kemampuan

akademik.

Kemampuan akademik yang digunakan adalah nilai ulangan harian


pertama

Menentukan jumlah anggota setiap kelompok sebanyak 5 orang


sehingga dapat 7 kelompok belajar.

(c). Membuat skenario pembelajaran PBL.


(d). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
(e). Memberikan penjelasan pada siswa tentang PBL.
2. Implementasi
Dalam tahap ini yang telah direncanakan pada tahap perencanaan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disusun. Pelaksanaan tidak mengganggu
kegiatan di sekolah, karena urutan materi berjalan sesuai dengan kurikulum. Pada
tahap ini model PBL dilaksanakan.
3. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan terhadap kegiatan belajar dilakukan pada saat implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus 1 dilakukan
tes. Berdasarkan hasil pengamatan tes/ evaluasi, maka tahap berikutnya dapat
dilaksanakan.
4. Refleksi
Setelah hasil pengamatan, dan hasil evaluasi dianalisis secara kolaboratif,
maka penelitian diputuskan untuk dilanjutkan pada siklus kedua.
b. Siklus 2
Siklus 2 dilakukan untuk memperbaiki segala sesuatu yang belum baik
dan berakhir pada siklus 1. Adapun tahapan pada siklus 2 juga sama dengan
tahapan yang ada pada siklus 1.
Perbaikan dilakukan berdasarkan hasil pada siklus 1
1. Perencanaan.
(a). Menyusun rencana pembelajaran.
(b). Memperbaiki bentuk kelompok siswa
(c). Memperbaiki bentuk soal pemecahan masalah yang terkait dengan kehidupan
sehari hari.
(d). Memperbaiki lembar pengamatan pembelajaran kooperatif
(e). Memperbaiki isntrumen penelitian yang berupa tes, pedoman observasi untuk
siswa, dan pedoman observasi untuk guru.

2. Implementasi
Dalam tahap ini apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan
akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dibuat. Pelaksanaan tidak
mengganggu kegiatan sekolah, karena urutan materi berjalan sesuai dengan
kurikulum yang sudah ada di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran diadakan
perbaikan sesuai dengan hasil pada siklus sebelumnya.
3. Pengamatan dan Evaluasi
Pengamatan terhadap kegiata belajar dilakukan pada saat implementasi
untuk mengetahui jalannya proses pembelajaran. Pada akhir siklus 2 diakhiri
dengan tes. Berdasarkan hasil pengamatan, dan hasil tes maka tahap berikutnya
dapat dilaksanakan.
4. Refleksi
Setelah hasil pengamatan dan hasil evaluasi dianalisis secara kolaboratif,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi apakah pembelajaran
berhasil. Apabila belum berhasil maka penelitian diputuskan untuk dilanjutkan
pada siklus ke 3. Dan apabila sudah berhasil maka sudah cukup.
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut.

Penjelasan alur di atas adalah:


1.

Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti


menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2.

Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti


sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil
atau dampak dari diterapkannya pembelajaran model PBL dan bantuan media
video tutorial.

3.

Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau


dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.

4.

Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat


membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1, 2, dan seterusnya, dimana
masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai
dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

3.5

Perangkat Pembelajaran

1.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)


RPP dibuat sebelum pelaksanaan PTK dengan tujuan pelaksanaan PTK

ini sesuai dengan yang diharapkan.


2.

Video Tutorial
Dibuat sebelum pelaksanaan PTK.

3.6

Instrumen Penelitian
Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah


sejalan dengan prosedur dan langkah PTK. Instrumen untuk mengukur
keberhasilan tindakan dapat dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal
yang diamati.

1.

Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang dilakukan

oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan diberikan untuk
mengetahui sejauh mana keefektifan pemberian kuis dalam pembelajaran sebagai
upaya peningkatan motivasi belajar siswa.
Untuk mengisi lembar observasi ini yaitu memilih ya bila deskripsi
dilakukan dan tidak bila deskripsi tidak dilakukan. Adapun kisi-kisi untuk
lembar observasi yang digunakan sebagai berikut.
Tabel . Kisi-kisi Lembar Observasi
A

Aspek yang Diamti


Nomor Butir
Guru membimbing siswa dalam 1, 2, 3, 6, 7,

proses belajar mengajar


10,11, 23
Guru memotivasi siswa dalam 4, 5, 17, 22
meningkatkan

Jumlah
8
4

belajar

matematika dengan pemberian


C
D
E

kuis
Sikap siswa saat pembelajaran
9, 15, 16
Sikap siswa saat diberikan kuis
18, 19, 20
Bentuk motivasi yang diberikan 8, 12, 13, 14,
guru

3
3
5

21
Jumlah

23

2.

Angket
Angket ini berupa kumpulan pernyataan untuk mengumpulkan data

mengenai respons siswa terhadap pemberian kuis dalam proses pembelajaran


matematika guna meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Angket
ini terdiri dari 22 butir pernyataan yang terbagi menjadi 2 butir pernyataan negatif
dan 20 butir pernyataan positif. Masing-masing butir pernyataan mempunyai 5
alternatif jawaban yaitu:
SS

: sering sekali,

JR

: jarang,

: sering

TP

: tidak pernah.

KK

: kadang-kadang,

Tabel 2. Kisi-kisi Angket


No.
Indikator
A. Motivasi mengerjakan kuis
matematika
B. Ketekunan dalam mengerjakan
dan menyelesaiakan kuis
matematika
C. Usaha untuk meningkatkan
prestasi belajar
D. Besarnya perhatian terhadap
kuis matematika
Jumlah

Nomor Butir Soal


1, 2, 3, 4, 5, 6

Jumlah
6

7, 8, 9, 10, 11

12,13,14,15

16,17,18,19,20,22

7
22

3. Soal-soal Kuis
Kuis yang disusun untuk penelitian ini dikembangkan berdasarkan
analisis kurikulum atau silabus SMA Seminari Pius XII Kisol untuk mata
pelajaran Fisika kelas XI sebagai berikut.
b.

Tes prestasi
Tes prestasi merupakan tes evaluasi diberikan apabila sub bab telah

selesai. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Tes prestasi
digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan para siswa setelah siswa
menerima proses belajar-mengajar dari guru. Instrumen ini

juga digunakan

sebagai sumber tambahan dalam melihat perkembangan motivasi siswa yang


dilihat dari aspek peningkatan nilai dan hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran dengan metode ekspositori yang diberikan kuis. Tes digunakan


untuk mengetahui ketercapaian prestasi belajar siswa siswa.
3.7

Teknik Analisa Data


Data penelitian dikumpulkan melalui :

1. Pengamatan pembelajaran sebelum penelitian, yang terasa begitu berat dalam


mengajarkan materi fisika di kelas XI SMA Seminari Pius XII Kisol.
2. Pengisian angket oleh siswa sebelum dan sesudah penelitian dilakukan.
3. Pengisian lembar pengamatan proses pembelajaran selama penelitian oleh
kolaborator dan peneliti sendiri.
4. Melalui tes (pretes dan postes) materi penelitian sebelum dan sesudah
tindakan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai