Anda di halaman 1dari 4

1.

Neraca
Neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah beserta perubahannya pada tanggal
tertentu. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang
mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan
akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.
a. Manfaat Neraca
Informasi yang ada dalam neraca berguna bagi pihak-pihak terkait antara lain
untuk:
1) Merencanakan jenis-jenis pembiayaan dalam rangka menutup defisit atau
memanfaatkan surplus
2) Membantu dalam pengelolaan aset tetap
3) Membantu dalam pengelolaan utang
4) Membantu dalam pengelolaan kas
b. Struktur Neraca
Aset dalam neraca diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan non lancar,
sedangkan kewajiban diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang. Klasifikasi aset berguna untuk memberikan informasi
tentang barang-barang yang akan digunakan pada tahun depan dan tahun-tahun
yang akan datang. Klasifikasi kewajiban berguna untuk memberikan informasi
tentang kewajiban yang akan diselesaikan tahun deoan dan yang akan digunakan
pada tahun-tahun yang akan datang.
Neraca menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos
berikut:
a) kas dan setara kas;
b) investasi jangka pendek;
c) piutang pajak dan bukan pajak;
d) persediaan;
e) investasi jangka panjang;
f) aset tetap;
g) kewajiban jangka pendek;
h) kewajiban jangka panjang;
i) ekuitas.
1. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah atau masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya. Aset diklasifikasikan kedalam dua bagian yaitu aset
lancar dan aset non lancar.
a) Aset lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila:
Diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan, misalnya investasi jangka
pendek, piutang, persediaan.
Berupa kas dan setara kas

Semua aset selain yang termasuk dalam kategori aset lancar maka akan
dikategorikan sebagai aset nonlancar, contoh contoh kategori aset lancar :
i.

Pos pos investasi jangka pendek seperti deposito berjangka (3 sampai

ii.
iii.

12 bulan)
Surat berharga yang mudah diperjualbelikan
Pos pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan
angsuran, tuntutan ganti rugi dan piutang lainnya yang diharapkan

iv.

diterima dalam 12 bulan.


Persediaan yang mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli /
disimpan untuk digunakan, misal barang pakai habis seperti alat tulis
kantor, dan barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan

pipa.
b) Aset Non-lancar
Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak
berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan
pemerintah atau yang digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Aset
nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan, dan aset lainnya (aset tak berwujud dan aset kerja sama) untuk

mempermudah pemahaman atas pos-pos aset nonlancar yang disajikan di


neraca.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang
terdiri dari investasi nonpermanen dan investasi permanen
Investasi permanen terdiri dari:
a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/perusahaan
daerah, lembaga keuangan negara, badan hukum milik negara, badan
internasional dan badan hukum lainnya bukan milik negara.
b) Investasi permanen lainnya.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.


Aset tetap terdiri dari:
a) Tanah;
b) Peralatan dan mesin;
c) Gedung dan bangunan;
d) Jalan, irigasi, dan jaringan;
e) Aset tetap lainnya; dan
f) Konstruksi dalam pengerjaan.

2. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau
tanggung jawab untuk bertindak dimasa lalu. Dalam konteks pemerintahan
kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintah lain, atau
lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan
dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah atau dengan pemberi jasa
lainnya. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a) Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar
dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek

meliputi: utang PFK, utang bunga, bagian lancar utang jangka panjang, utang
jangka pendek lainnya.
b) Kewajiban jangka panjang
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan akan
dibayar dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Contohnya
antara lain utang luar negeri dan obligasi pemerintah.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai
saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai
penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat
dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Pengukuran Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih Saldo
antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di
neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas

Anda mungkin juga menyukai