Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INSTALASI LISTRIK

MOTOR LISRIK
Disusun Oleh :
1. Rr.Feby Maharani

( 1531120124 )

2. Setyo Utomo

( 15311200

3. Tommy Wahyu A

( 1531120048 )

4. Yulian Dwi A.P

( 1531120070 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016
I.

Pengertian Motor Listrik

Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk


mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil
konversi ini atau energi mekanik ini bisa digunakan untuk berbagai macam
keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu cairan dari satu tempat ke
tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan
sebagai kipas angin, dan keperluan keperluan yang lain. Berdasarkan jenis dan
karakteristik arus listrik yang masuk dan mekanisme operasinya motor listrik
dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC, dan motor DC. Namun pada artikel kali ini
kita akan membahas sedikit tentang motor AC, beserta cara menghitung arus,
daya, dan kecepatan pada motor tersebut.
Ada 2 jenis motor pada motor AC, yaitu :
Jenis-Jenis Motor AC
Motor AC Sinkron (Motor Sinkron)
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor
udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

Motor AC Sinkron
Komponen utama motor AC sinkron :
Rotor,
Perbedaan
utama
antara motor
sinkron dengan motor
induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang
sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab
medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi
tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekuensi yang dipasok.

Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut
(Parekh, 2003):
Ns = 120 f / P

Dimana:
F= frekuensi dari pasokan frekuensi
P = jumlah kutub

Motor AC Induksi (Motor Induksi)


Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor AC Induksi
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis
dan tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama
yaitu stator dan rotor, stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor
adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor
listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan.
Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu : Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating
Current) Motor listrik arus searah DC (Direct Current) Dari 2 jenis motor
listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik berdasarkan
prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis

motor listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik
sebagai berikut. Klasifikasi Jenis Motor Listrik Dari gambar klasifikasi
motor listrik diatas dapat dijelaskan secara singkat pengertian dari setiap
jenis motor listrik pada gambar klasifikasi diatas sebagai berikut. Motor
Listrik Arus
Bolak-Balik AC Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor
listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC,
Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi
berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut. Motor sinkron, adalah motor AC
bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini
memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque
awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan
generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim,
sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik. Motor
induksi, merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi meda
magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut : Motor induksi satu fase. Motor ini hanya
memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling
umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan
pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. Motor induksi
tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki
kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai);
dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. Motor
Listrik Arus Searah DC Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang
beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik searah (DC, Direct Current).
Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited.
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah,
sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately
excited). Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC
yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor
listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self
excited). Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3
jenis berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai

berikut. Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. Motor DC
Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama
dengan arus dinamo. Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC
merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply
dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber
daya terpisah (separately excited)

Komponen Utama Motor AC Induksi


Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :
Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi
kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke
cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel
padanya.
Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Jenis-Jenis Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003)
:

Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh
ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering
pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan
daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor
(walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini,
sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan
grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Power suply : merupakan kabel yang mengalirkan arus listrik menuju ke


motor listrik , ini akan dihubungkan ke sumber arus listrik , baik dari
genset atau juga dari listrik dirumah kita
Terminal box : merupakan sebuah kotak kecil yang menempel pada badan
motor listrik, biasanya akan berada di atas atau di bawah bagian dari motor
listrik, terminal box ini fungsinya adalah sebagai tempat disambungkannya
kabel-kabel yang berasal dari power suplai ke kabel-kabel milik motor
listrik.

Cooling fan : ini fungsinya adalah untuk mendinginkan motor listrik ,


posisinya berada di ujung dari motor listrik itu sendiri, cooling fan terbuat
dari bahan plastik keras, cara kerjanya mirip dengan kipas angin dirumah
kita , yakni mengisap udara dan menghembuskannya ke badan motor
listrik sehingga menjadi dingin.

Bearing : bearing ini fungsinya sebagai bantalan tempat berputarnya poros,


sehingga poros tetap berputar pada tempatnya.

Drive pulley : komponen ini berfungsi untuk menyambungkan tenaga


yang dihasilkan oleh motor listrik ke mesin-mesin, mesin ini bisa berupa

mesin penghancur plastik , mesin press , mesin perajang rumput dan


mesin-mesin lainnya.

Selain itu masih ada juga komponen lainnya yakni centrifugal switch ,
stator dan rotor

Kecepatan Motor AC Induksi


Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan
sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan motor cincin geser/ slip ring motor.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran
(Parekh, 2003):

Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan Antara Beban, Kecepatan dan Torque Pada Motor AC Induksi
Gambar dibawah menunjukan grafik perbandingan torque-kecepatan motor
induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh,
2003) sebagai berikut :

Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque
yang rendah (pull-up torque).
Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi
(pull-out torque) dan arus mulai turun.
Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun
ke nol.

Rumus menghitung kecepatan sinkron, jika yang diketahui frekuensi dan


jumlah kutup pada motor AC.

Contoh : hitung kecepatan putar motor 4 poles/kutup jika motor dioperasikan


dengan frekuensi 50 hz.
ns = (120. F)/ P = (120 . 50)/ 4 = 1500 rpm
menghitung slip pada motor

a
Contoh : hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan
kecepatan sinkron yang sama dengan hasil diatas.
% slip = ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %
Menghitung arus/ampere motor ketika diketahui daya(watt), tegangan(volt),
dan faktor daya(cos ).

Contoh. Hitung besarnya arus(ampere) motor dengan daya 1 kw dan tegangan


220V dengan faktor daya 0,88.
I = P / V. Cos .....P = 1 kw = 1000 watt
I = 1000/(220 . 0,88) = 5 Ampere
Menghitung daya motor 3 phasa ketika diketahui arus, tegangan, dan faktor
daya.

Contoh. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan
tegangan 380V dan faktor daya/ cos 0,88.
P = 3 .V. I . cos = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi 5,5
KW.

Menghitung daya output motor


P output = 3 .V. I . eff . cos
Contoh. Hitung daya output motor jika diketahui seperti data diatas dengan
efisiensi motor 90 % .
P output = 3 .V. I . eff . cos = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,9 . 0,88 = 4946 watt atau
dibulatkan jadi 5 KW atau 6,6 HP

Menghitung efisiensi daya motor

Contoh. Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung
efisiensi daya pada motor tersebut.
= (Pout / P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %
Menghitung daya semu motor (VA)
Pada motor 1 phasa
S (VA) = V . I
Pada motor 3 phasa
S = 3 . V . I

Menghitung torsi motor jika diketahui daya motor dan kecepatan motor.
Hubungan antara horse power, torsi dan kecepatan.

Contoh. Hitung berapa torsi motor 10 HP. Dengan kecepatan 1500 rpm.
T = (5250 . HP)/n = (5250 . 10)/ 1500 = 35 lb ft = 45,6 Nm

Menghitung torsi motor


1. T = F . D
Dimana :
T = torsi motor (dalam lb ft)
F = gaya (pon)

D = jarak (ft)
2.

T=F.D
Dimana :
T = torsi motor (Nm)
F = gaya (Newton)
D = jarak (meter)
1 lb ft = 0,1383 kgm =1,305 Nm
1 kgm = 7,233 lb ft = 9,807 Nm

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/jenis-jenis-motor-listrik/


Copyright Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai