5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak hak reproduksinya
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
2.1.3 Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004 2009 yang meliputi :
a. Menurunnya rata rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1.14 persen
per tahun.
b. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat atau cara kontrasepsi
(unmetneed) menjadi 6 persen.
d. Meningkatnya peserta KB laki laki yang menjadi 4,5 persen.
e. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi rasional , efektif dan efisien.
f. Meningkatnya rata rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21
tahun.
g. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
h. Meningkatnya jumlah keluarga presejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif
dalam usaha ekonomi produktif.
i. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
program KB nasional.
Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
hormonal
telah
10
11
lewat
hati
dengan
menurunkan
konsentrasi
12
a. Waktu Pemberian
1) Setelah melahirkan : 6 minggu pasca persalinan
2) Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase / 30 hari setelah
keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
3) Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke lima masa haid.
b. Lokasi penyuntikan dengan Intramuscular sampai gluteus, daerah bokong atau
pantat : daerah otot lengan atas
5. Efektivitas
Keberhasilannya praktis 99,7% .
6. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang. Atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien
yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat
melakukan senggama, atau klien dengan kontraindikasi pemakaian esterogen, dan
klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menupouse atau sedang
menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
7. Kontraindikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontraindikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika
ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung,
varises, mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi
atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina,
sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan kelainan yang menjadi
pantangan pengguna KB suntik ini.
13
8. Efek Samping
Menjadi kacaunya pola perdarahan, terutama pada bulan bulan pertama
dan sudah 3 12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan
bertambah 2 sampai 4 kilogram dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal,
yaitu progesteron. Progesteron dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima
sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan
karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah
penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya
gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air,
sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai
kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai
akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga
merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual. Dan jika kondisi ini
berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah, atau disfungsi seksual
pada wanita.
9. Keuntungan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% per tahun (Saifuddin, 1996).
Suntikan KB tidak menggganggu kelancaran air susu ibu atau asi kecuali
cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang
darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang
sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam
tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga
paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak
mengandung esterogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung
14
dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga
medis atau paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu
mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan
berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta
harus rutin kontrol setiap 1, 2, atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat
cepat (kurang dari 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua diatas 35 tahun,
kecuali cyclofem.
10. Kerugian
a. Gangguan haid siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu.
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguanp emosi, sakit kepala, nefrositas, dan jerawat.
SUNTIKAN KOMBINASI
a. Pengertian
15
Menekan Ovulasi
Menghambat tranportasi gamet oleh tuba
Mempertebal mukus serviks (mencegah penetrasi sprema)
Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses
implantasi.
e. Kerugian
1) Perubahan pola haid : tidak teratur, perdarahan bercak, perdarahan selama
sampai 10 hari
16
2) Awal pemakaian ; mual, pusing, nyari payudara dan keluhan ini akan
menghilang setelah suntikan kedua atau ketiga
3) Ketergantungan klien pada pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
4) Penambahan berat badan
5) Efektivitas turun jika konteraksi dengan obat ; epilepsi (fenitoin, barbiturat)
dan rifampicin
6) Dapat terjadinya efek samping yang serius ; stroke, serangan jantung, dan
trombosis paru.
7) Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah berhenti
8) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual
9) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian
pemakaian
f. KB suntikan kombinasi di anjurkan untuk
1) Anemia
2) Haid teratur
3) Usia reproduksi
4) Nyeri haid hebat
5) Memberikan asi lebih 6 bulan
6) Riwayat kehamilan ektopik
7) Pasca persalinan dan tidak menyusui
8) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
9) Tidak memiliki anak
10) Ingin mendapatkan kontrasepsi efektivitas tinggi
Hamil
Perdarahan pervaginam tak jelas penyebabnya
Perokok diatas usia 35 tahun
Riwayat penyakit jantung
Riwayat tromboemboli atau DM diatas 20 tahun
Penyakit hati akut
Keganasan payudara
Menyusui dibawah 6 minggu paska persalinan
Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan ; sakit kepala dan migrain
17
18
3) 3. Spooting
a) Jelaskan merupakan hal biasa tapi bisa juga berlanjut, jika berlanjut maka
anjurkan ganti cara
1.
2.
3.
19
Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat
menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
3.
Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini
dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,
20
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya
dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan perhitungan hasil
penelitian, dapat menggunakan prinsip prinsip siklus pemecahan
masalah (problem solving cycle) dalam pemecahan masalah kesehatan dari
kasus yang diberikan. s
4.
Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen komponen, tetapi masih dalam struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat
menggambarkan
(membuat
bagan),
membedakan,
memisahkan,
Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya : dapat
menyusun, merencanakan, menyesuaikan dan sebagainya, terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6.
Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan klasifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.(6)