Bab IV Bhayangkara Palembang (Baru)
Bab IV Bhayangkara Palembang (Baru)
PEMBAHASAN
48
49
sedangkan pada contoh dibuku sekretaris dan kepala gudang berada pada
tingkat atau kedudukan yang sama.
2. Bagian pengembangan meliputi pendidikan, pelatihan dan penelitian masih
sangat kurang, padahal kegiatan tersebut telah dilaksanakan Apotek Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Sumsel. Sedangkan untuk bagian pengembangan
yang bertanggung jawab untuk laboratorium, farmakokinetik dan pengujian
mutu, tetapi Apotek Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel belum
memiliki laboratorium pengujian mutu.
Sturuktur organisasi Apotek Rumah Sakit Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Sumsel seharusnya telah memasukkan bagian pengembangan tetapi dalam
kenyataannya bagian pegembangan tersebut belum masuk dalam struktur
organisasi Apotek Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.
B. Proses Perencanaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit
Perencanaan dan pemilihan perbekalan farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
Polda Sumsel merujuk pada Formularium Nasional, Formularium Rumah Sakit,
DOI dan berdasarkan e-katalog. Perencanaan perbekalan farmasi dilakukan oleh
koordinator atau apoteker apotek dengan melihat penggunaan obat sebelumnya.
Menurut buku pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit (Depkes
RI, 2008) ada dua metode perencanaan perbekalan farmasi yaitu metode konsumsi
dan metode morbiditas. Metode konsumsi mengacu pada data riil konsumsi
perbekalan farmasi periode lalu, sedangkan metode morbiditas mengacu pada pola
penyakit. Perencanaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Sumsel ini sudah menggunakan metode konsumsi dengan melihat data riil
konsumsi perbekalan farmasi dalam satu tahun sekali seperti dalam pedoman.
C. Proses Pengadaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit
50
51
52
53
54
55
secara sederhana yang meliputi aturan pakai, cara menggunakan obat dan kapan
obat harus digunakan.
Proses pelayanan obat di apotek menggunakan system ODD (One Day
Dispensing), resep obat dari dokter disiapkan oleh petugas di apotek untuk
pemakaian satu kali. Setelah obat disiapkan, perawat akan datang dan mengambil
obat-obatan yang sudah disiapkan oleh petugas di apotek. Kemudian diberikan
segera ke pasien.
Pelayanan obat khusus untuk pasien yang emergency atau pasien yang
menjalani operasi, proses pelayanannya harus cepat dan tepat karena sangat
berhubungan dengan keselamatan pasien. Yang mengambil obat ke apotek adalah
perawat, mereka menuliskan nama obat dan alkes yang diperlukan di Buku
Kebutuhan Obat dan Alkes, kemudian obat akan disiapkan oleh petugas apotek
yang bertugas.