Anda di halaman 1dari 4

Definisi pemberian obat per oral

Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini
merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien.
Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet,
sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per
oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan
muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di
persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana
asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus.
Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak
boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu
sekurang-kurangnya satu jam setelah minum obat.
Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan
dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya
tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup
tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau
kembang gula.
- See more at: http://portgas911.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pemberianobat-secara-oral_11.html#sthash.ZY1cgZzT.dpuf

Guaifenesin/gliseril guaiakolat/GG

Digunakan sebagai ekspektoran pd batuk berdahak, mekanisme


kerjanya dg cara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas
dahak di trakea dan bronki, kemudian merangsang pengeluaran
dahak menuju faring.Efek samping: mual, muntah, batu ginjal.

FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)


Amoksisilin adalah antibiotik turunan dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam,
cara kerja bakterisidanya seperti ampisilin.
Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan, tidak
tergantung adanya makanan dan setelah 1 jam konsentrasi dalam darah tinggi. Amoksisilin
absorpsinya lebih baik daripada ampisilin. Amoksisilin terutama diekskresikan melalui ginjal,
dalam air kemih Amoksisilin terdapat dalam bentuk aktif.
Amoksisilin efektif terhadap organisme Gram-positif dan Gram-negatif.

Bakteri yang peka terhadap Amoksisilin :


Staphylococcus

Streptococcus

Diplococcus pneumoniae

Bacillus anthracis

Enterococcus

Corynebacterium diphtheriae

Salmonella sp

Shigella sp

H. Influenzae

Proteus mirabilis

E. coli

N. gonorrhoeae

N. meningitidis

indikasi amoxsan

Kegunaan amoxsan (Amoxicillin) adalah untuk mengobati infeksi


yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap
(Amoxicillin)

seperti

otitis

disebabkan streptococcus,

media

akut,

pneumonia,

amoxsan

faringitis

infeksi

kulit,

yang
infeksi

saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disesase, dan infeksi


klamidia. amoxsan (Amoxicillin) juga digunakan untuk mencegah
endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko
tinggi

saat

perawatan

gigi,

untuk

oleh Streptococcus pneumoniae dan

mencegah

infeksi

bakteri

infeksi
lainnya.

amoxsan (Amoxicillin) sangat umum digunakan untuk infeksi


saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih,
saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.

Kontra indikasi

amoxsan

(Amoxicillin)

hipersensitifitas

pada

penisillinum lainnya.

harus

amoxsan

dihindari
(Amoxicillin)

pada
dan

pasien

antibiotika

Efek Samping amoxsan

kebanyakan efek samping amoxsan (Amoxicillin) yang muncul


adalah mual , muntah , ruam , dan antibiotik kolitis . kadangkadang diare juga dapat terjadi . Efek samping yang jarang
seperti perubahan mental, sakit kepala ringan , insomnia ,
kebingungan , kecemasan , kepekaan terhadap cahaya dan
suara , dan berpikir tidak jelas . Perawatan medis harus segera
diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul
karena

jika

terhadap

seseorang

amoxsan

mengalami

(Amoxicillin),

reaksi

dapat

hipersensitivitas

mengalami

shock

anafilaktik yang bisa berakibat fatal.

Perhatian

Hati-hati memberikan amoxsan (Amoxicillin) pada penderita


dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada
pemakaian

obat

dalam

jangka

waktu

panjang.

Hentikan

pemakaian amoxsan (Amoxicillin) jika terjadi super infeksi yang


biasanya

terjadi

pada

saluran

pencernaan

(umumnya

disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida)

Toleransi terhadap kehamilan

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko


pemakaian amoksisilin (Amoxicillin) pada janin dan tidak ada
studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita
hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk ,
namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu

hamil tidak menunjukkan risiko untuk janin dalam trimester


berapapun.

interaksi obat

amoxsan (Amoxicillin) berinteraksi dengan obat-obat seperti :


Antikoagulan (misalnya , warfarin , dabigatran ), Allopurinol
( pengobatan asam urat ), antibiotik tertentu, obat kanker
( methotrexate ), obat urikosurik, dan vaksin tifoid

Dosis amoxsan

amoxsan (Amoxicillin) diberikan dengan dosis : oral : dewasa dan


anak 20 kg atau lebih : 250-500 mg setiap 8 jam; sirup kering :
anak > 8 kg : 125-250 mg tiap 8 jam; tetes pediatrik : anak < 6
bulan dosis lazim seluruh indikasi kecuali infeksi saluran nafas
bagian bawah; anak < 6 kg : 0.25-0.50 ml tiap 8 jam, anak 6-8
kg : 0.5-1 ml tiap 8 jam. Infeksi saluran nafas bawah : anak < 6 kg
: 0.5-1 ml tiap 8 jam, anak 6-8 kg : 1-1.5 ml tiap 8 jam. Untuk
pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat
dalam plasma dan urine harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai