Kelompok B1-2
Nama Anggota Kelompok:
1. M. Taqiyyudin Fahmi (182210101076)
2. Karina Nur Azizah (182210101089)
3. Nabila Gita Eka Putri (182210101093)
4. Siti Sholicha (182210101094)
5. Riska Adjeng Wulandari (182210101097)
6. Hikmatul Qomariyah Jamil (182210101099)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG
Rute pemberian obat secara oral adalah metode yang paling sering digunakan karena lebih mudah dibandingkan metode lainnya. Ditinjau dari sudut
pandang pasien, menelan bentuk sediaan oral merupakan hal yang biasa dalam mengonsumsi obat sehingga pasien lebih patuh dan karenanya terapi
obat biasanya lebih efektif dibandingkan dengan rute-rute pemberian lain, misalnya melalui rute parenteral (Dhirendra, 2009).
Saat ini banyak sekali jenis obat yang beredar salah satunya yaitu dalam bentuk suspensi. Suspensi dapat dibagi menjadi empat yaitu suspensi oral,
suspensi topikal, suspensi tetes telinga, dan suspensi optalmik. Suspensi harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menjamin distribusi
bahan padat tersebar merata dalam pembawa, sehingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat. Sediaan dalam bentuk suspensi untuk oral
biasanya lebih efektif dibandingkan dengan bentuk sediaan tablet atau kapsul, karena lebih mudah diterima oleh pasien terutama untuk anak-anak dan
bayi (Ofner, et al., 1989).
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat
yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air, seperti ampisilin, amoksisilin, dan lainnya. Supaya campuran setelah ditambah dengan air
membentuk dispersi yang homogen, maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi sirup kering biasanya terdiri dari
bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa, penambah aroma, dan zat warna.
Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, Escherichia coli, Proteus
mirabilis, Salmonella, dan yang lainnya. Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif seperti
Streptococcus dan Staphilococcus. Amoksisilin diindikasikan untuk infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi klamidia, sinusitis,
bronkitis, pneumonia, abses gigi, dan infeksi rongga mulut lainnya (Siswandono dan Soekarji, 2000).
Sejumlah bahan obat terutama antibiotik tertentu tidak memiliki stabilitas yang cukup dalam air, maka dibuatlah sediaan obat dalam bentuk suspensi.
Suspensi amoksisilin 2 digunakan pada anak anak dan harus didinginkan (2-8°C) untuk mempertahankan efektivitas pada saat dilarutkan. Formulasi
cair pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang buruk daripada formulasi padat, dan jika kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam waktu
7 hari untuk menghindari kontaminasi mikroba atau penurunan aktivitas obat.
RUMUSAN MASALAH
Manfaat
1. Mahasiswa dapat membuat formulasi sediaan suspensi amoksisilin dengan tepat sesuai persyaratan di
literatur.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan suspensi amoksisilin.
3. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi terhadap sediaan suspensi amoksisilin berdasarkan persyaratan di
literatur.
TEORI
DASAR
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi dapat dibagi dalam
dua jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau suspensi yang
direkonstitusikan dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai
sebelum digunakan. Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang
Suspensi mengandung obat dan bahan pensuspensi yang dengan melarutkan
dan pengocokan dalam sejumlah cairan pembawa (biasanya air murni)
& menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan.
Suspensi Kering
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan
air pada saat digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya
untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa
air, seperti ampisilin, amoksisilin, dan lainnya.
Kriteria Suspensi yang Baik
•Pengendapan partikel lambat sehingga takaran pemakaian yang serba sama dapat
dipertahankan dengan mengocok sediaan.
•Seandainya terjadi pengendapan selama penyimpanan harus dapat segera terdispersi
kembali saat suspensi dikocok
•Endapan yang terbentuk tidak boleh mengeras pada dasar wadah
•Viskositas suspensi tidak boleh terlalu tinggi sehingga sediaan dengan mudah dapat
dituang dari wadahnya
Amoksisilin Amoksisilin adalah antibiotika golongan ß-
lactam dengan spektrum luas, digunakan untuk
• Pemerian pengobatan infeksi pada saluran nafas, saluran
Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau. empedu dan saluran seni, meningitis, dan infeksi
• Kelarutan karena Salmonella sp., seperti demam tipoid.
Amoksisilin merupakan turunan penisilin yang
Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut tahan asam tetapi tidak tahan terhadap
dalam benzen, dalam karbon tetraklorida, dan
dalam kloroform. penisilinase. Beberapa keuntungan dibandingkan
ampisilin adalah penyerapan obat dalam saluran
• Baku pembanding amoksisilin BPFI cerna lebih sempurna, sehingga kadar darah
Tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan dalam plasma dan saluran seni lebih tinggi, serta
(Anonim, 1995). adanya makanan tidak mempengaruhi
penyerapan obat (Siswandono dan Soekardjo,
1995).
Amoksisilin mengandung tidak kurang dari 90%
C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat.
• Larutan Buffer
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH
tertentu meskipun ditambahkan larutan asam lemah atau basa lemah. Larutan buffer memiliki
komponen asam basa untuk mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan pasangan
asam basa konjugasi (Padmono, 2007).
• Suspending Agent
Suspending Agent merupakan bahan yang dapat meningkatkan viskositas dari suspensi sehingga
pengendapan dapat diperlambat. Suspending agent berfungsi mendispersikan partikel tidak larut
ke dalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan pengendapan bisa
diperkecil. Mekanisme kerja suspending agent adalah untuk memperbesar kekentalan
(viskositas).
• Wetting Agent
Wetting agent adalah salah satu jenis bahan tambahan yang berfungsi sebagai zat pendispersi.
Tahap kritis pembuatan suspensi adalah pencampuran partikel padat untuk mendapatkan
disperse yang stabil. Pembasahan (wetting partikel padat) adalah pengusiran udara pada
permukaan partikel oleh cairan.
EVALUASI
PRODUK
REFEREN
Amoxicillin
• Nama pabrik : Phyto Kemo Agung
Yusimox
• Nama pabrik : Ifars
• Kandungan : Amoksisilin trihidrat setara dengan amoksisilin 125 mg/5 ml
02 • Indikasi : Infeksi gastrointestinal, saluran nafas dan saluran
kemih yang disebabkan oleh organisme gram positif
dan negatif
• KI : Hipersensitif terhadap penisilin
• Dosis : Dewasa, Anak BB 20 kg (250-500 mg tiap 8 jam)
Anak BB<20 (20mg/kg BB sehari terbagi tiap 8 jam)
• Kemasan : Dus botol @60ml
Kalmoxilin
• Nama pabrik : Kalbe Farma
• Kandungan : Amoksisilin trihidrat setara dengan amoksisilin 125
mg/5 ml Per 5 ml: Amoxycillin trihydrate 250 mg
03 • Indikasi : Infeksi saluran nafas, saluran genito-urinari, infeksi kulit dan
jaringan lunak, otitis media, osteomielitis, tifoid, listeriosis, meningitis
• KI : Alergi terhadap penisilin. Infeksi mononucleosis
• Dosis : Infeksi ringan-sedang : dewasa 3 kali sehari 250 mg, anak : 25 - 50
mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis
05 • Indikasi
pernafasan
: Infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran
Novax
• Nama pabrik : Gracia Pharmindo
• Kandungan : Amoksisilin 125 mg/5 ml
06 • Indikasi
GO
: Infeksi kulit & jar lunak, saluran napas, saluran kemih kelamin;
2. Amoksisilin Antibiotik • Diare ringan • Putih atau hampir Sedikit larut dalam air, Resisten terhadap
trihidrat • Mual putih sangat sedikit larut dalam inaktivasi asam
• Muntah • Bubuk kristal alkohol, praktis tidak larut lambung dan diserap
• Ruam kulit (Martindale, dalam minyak lemak. baik melalui saluran GI
2019, p. 202) Larut dalam asam encer tract.
dan dalam larutan encer
alkali hidroksida.
(Martindale,
2019, p. 202)
4. Ampici llin Penicillin Antibac Gangguan pada saluranpencernaan Organoleptis: Serbuk hablur, C16H19N3O4S,
Tryhid terial (British seperti glossitis, stomatitis, mual, putih; praktis tidak berbau. 3H2O
rate Pharmac opoi muntah, enterokolitis, Kelarutan: BM : 403.5
ea,2009: colitis, pseudomembran. Pada Sangat sukar larut dalam air dan LogP : 1,35
361) penderita yang diobati dengan dalam metanol; tidak larut dalam Titik lebur: 200C
Ampisilin, termasuk semua jenis benzena, dalam karbon tetraklorida
penisilin dapat timbul reaksi dan dalam kloroform.
hipersensitif, seperti urtikaria, eritema
multiform
Aquadest Pemanis ( Na siklamat) Pengawet (Na benzoat) Dapar (Asam sitrat & NaOH)
Alasan pemilihan : Karena
Alasan pemilihan : Karena Alasan pemilihan : Karena Asam Sitrat
Alasan pemilihan : Air Natrium benzoat kompatibel
Natrium siklamat kompatibel kompatibel dengan bahan lain yang
merupakan pelarut universal dengan bahan lain yang
dengan bahan lain yang digunakan. Serta bahan aktif yang digunakan
yang dapat melarutkan hamper digunakan. Serta bahan aktif
digunakan kompatibel dengan Asam Sitrat.
segala macam bahan, tidak yang digunakan kompatibel
bersifat toksik, dan kompatibel dengan Natrium Benzoat. Alasan pemilihan : Karena Natrium hidroksida
dengan pelarut lain sehingga
akan bereaksi dengan Asam Sitrat membentuk
aman untuk anak-anak.
dapar. Dan kompatibel dengan bahan lain
yang digunakan. Serta bahan aktif yang
digunakan kompatibel dengan Asam Sitrat.
Alasan Pemilihan Bahan Tambahan
50%
Nama Lain : E110; FD&C yellow 6; 6-hydroxy-5-[(4-sulfophenyl)azo]-2- naphthalenesulfonic acid disodium salt; 1-psulfophenylazo-2naphthol-6- sulfonic acid
disodium salt; yellow orange S.
Gliserin 1 dalam 5
Propylene glycol (50%) 1 dalam 5 Air 1 dalam 5,3 pada suhu 28C
Inkompatibilitas : kurang kompatibel dengan asam sitrat, larutan sakarosa, dan larutan natrium bikarbonat jenuh. Tidak cocok dengan asam askorbat,
gelatin, dan glukosa.
Kegunaan : Agen pewarna digunakan terutama untuk memberikan perbedaan penampilan ke bentuk sediaan farmasi. Utama kategori bentuk sediaan
yang diwarnaiadalah: Tablet: inti itu sendiri atau pelapisnya. Kapsul gelatin keras atau lunak: cangkang kapsul atau dilapisi manik-manik.
Cairan oral. Krim dan salep topikal.
Alasan pemilihan : Karena Sunset yellow FCF kompatibel dengan bahan lain yang digunakan.
ADI
Studi Praformulasi Bahan Tambahan
11. Essence Orange :-
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar diproses secara mekanik
Kelarutan : Mudah larut dalam alcohol 90%, asam asetat glasial
Kegunaan : Flavouring agent
Stabilitas : Dapat disimpan pada wadah gelas dan plastik
Penyimpanan : wadah tertutup dan tempat yang sejuk, kering dan terhindar dari cahaya matahari.
Alasan pemilihan : Karena Essence Orange kompatibel dengan bahanlain yang digunakan.
Formula 1
No. Bahan Fungsi Jumlah Presentase
K
E
R
J
A
EVALUASI
• Uji Organoleptis Uji rekonstitusi
Prinsip : Untuk mengetahui warna, rasa, dan bau pada Cara kerja : Granul suspensi kering ditambah air sampai tanda
sediaan suspensi kemudian dikocok sampai homogen. Waktu yang baik mulai
Syarat : Warna, rasa, dan bau harus sama seperti saat dari air ditambahkan adalah kurang dari 30 detik.
pembuatan Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Uji Flokulasi
• Uji Sifat Alir Granul
Prinsip : Dilihat dari volume sedimentasi dan kemampuan redispersi
Cara kerja :
Syarat : Untuk sediaan suspense kering yang baik diharapkan terdapat sedimentasi yang
Granul atau serbuk suspensi kering dimasukkan kedalam
besar atau tidak terjadi sama sekali (melarut homogen) .
corong pada alat uji dan ratakan.
Hal ini penting karena dengan volume sedimentasi yang besar maka kemungkinan untuk
Waktu yang diperlukan granul untuk melalui corong
melarut secara homogen kembali akan lebih besar bila dibandingkan dengan volume
tersebut dicatat.
sedimentasi yang sedikit (dapat membentuk caking). Untuk mengetahui kemampuan
• Uji Kadar Air/ Kelembapan
redispersi sediaan maka sediaan yang sudah didiamkan dikocok kembali. Apabila setelah
Cara Kerja
dikocok sediaan mudah melarut kembali dan menjadi larutan yang homogen maka
Granul atau serbuk suspensi kering di cek pada alat
kemampuan redispersinya baik.
moisture meter.
Uji pH Uji Berat Jenis Sediaan Uji Viskositas
• Volume terpindahkan
• Volume rata-rata suspensi yang diperoleh dari 10 wadah tidak Prinsip : Untuk mengetahui Prinsip : Untuk mengetahui
Pada penetapan bobot
kurang dari 100% dan tidak satu pun volume wadah yang pH pada sediaan suspensi jenis sediaan suspensi viskositas sediaan suspensi
kurang dari 95% dari volume yang dinyatakan dalam etiket (FI Cara kerja : Diuji kering menggunakan Cara kerja : Menggunakan
V). menggunakan pH meter/ piknometer. Untuk alat viscometer Dipasang
kertas lakmus Syarat : pH mengetahui bobot jenis spindel dan motor,
suspensi amoksisilin 5,0 – 7,5 sediaan dapat diperoleh dicelupkan, maka spindel
(FI V halaman 123). Namun dari selisih bobot dan motor akan berputar dan
untuk rentang uji pH yang akan piknometer yang telah diamati angka yang ditunjuk
dipilih pada saat praktikum diisi zat uji dengan bobot jarum merah
yaitu di rentang pH 5,0-6,0 piknometer kosong.
karena jika pemilihan pH
terlalu lebar akan berpengaruh
terhadap pergeseran warna.
• Kemasan Primer
Brosur
• Kemasan Sekunder
Etiket
PEMBAHASAN
Pembahasan
• Pada kesempatan kali ini, kami tidak dapat
membuat suspensi kering amoksisilin dengan
formula yang kami susun dikarenakan praktikum
dilaksanakan secara daring. Sebagai gantinya,
formulasi dan hasil praktikum didasarkan pada
video praktikum suspensi kering amoksisilin oleh
Bu Lidya beserta tim laboran farmasetika.
• Link video
• https://www.youtube.com/watch?v=yg_o4yZ-
3v8&feature=youtu.be
• Berikut ini merupakan formulasi berdasarkan video:
Dibuat suspensi sejumlah 60 ml
Amoksisilin : 1,5099 g
PVP K30 : 1,2012 g
Aspartam : 0,8047 g
Sukrosa : 12,0034 g
Na Benzoat : 0,1547 g
Essence melon : 100 mg
Pembahasan
• Setelah itu, formulasi ini dibuat menjadi sebuah sirup kering amoksisilin dan direkonstitusi dengan aquades
ad 60 ml dan dievaluasi. Hasil beberapa uji evaluasi sediaan sirup amoksisilin yaitu sebagai berikut:
Sebelum rekonstitusi
• Uji Organoleptis
Meliputi rasa, bentuk granul, dan bau.
• Uji Waktu Rekonstitusi
Hasilnya yaitu 11.68 detik
• Uji sifat alir granul
Ditimbang granul 100 gram
Dimasukkan dalam corong
Diukur tinggi dan diameter kerucut granul
Dihitung waktu yang dibutuhkan semua granul untuk turun
Hasil
Tinggi kerucut = 4,8 cm
Diameter = 6,5 cm
Waktu = 14.25 detik
• Uji Moisture Content
Ditimbang sampel pada pan sebanyak 5 gram
Dihidupkan alatnya
Ditunggu sampai tidak ada penambahan angka lagi
Hasil %MC = 4,35
Setelah rekonstitusi Pembahasan
• Uji Organoleptis
Meliputi rasa, warna, dan bau
• Uji pH sediaan
Dilakukan kalibrasi pH terlebih dahulu
Diukur pH sediaan menggunakan pH meter
Hasil pH sediaan = 5,45
• Uji berat jenis sediaan
Ditimbang piknometer kosong
Diisi piknometer dengan sediaan sampai penuh
Ditimbang piknometer yang berisi sediaan
Dihitung berat sediaan dan volume piknometer
Berat = 39,0329 gram
Volume piknometer = 10,039 ml
• Uji Viskositas
Awalnya, menggunakan spindle nomer 5 tetapi karena viskositas tidak terbaca sehingga digunakan spindle nomer 4
Hasil viskositas sediaan sebesar 3,8 mPas
• Uji Volume Terpindahkan
Suspensi amoksisilin dimasukkan ke gelas ukur dan hasilnya 60 ml
• Uji Sedimentasi
Suspensi diletakkan di gelas ukur sejumlah 100 ml
Endapan yang terbentuk kurang dari 10 ml tetapi sekitar 1 menit sudah terbentuk endapan
a. Analisis Formulasi
Pembahasan
• Konsentrasi Bahan dan batas ADI yang diperbolehkan berdasarkan HPE
PVP
Konsentrasi sebagai suspending agent= up to 5%
Batas ADI = 25 mg/kg BB
Aspartam
Batas ADI = 40 mg/kg BB
Sukrosa
Konsentrasi sebagai pemanis = 67%
Na Benzoat
Konsentrasi sebagai pengawet = 0,02-0,5%
Batas ADI = 5 mg/kg BB
• Kestabilan fisik dari suspensi dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana partikel tidak menggumpal dan
tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. Karena keadaan yang ideal jarang menjadi kenyataan,
maka perlu untuk menambah pernyataan bahwa jika partikel-partikel tersebut mengendap, maka partikel-
partikel tersebut harus dengan mudah disuspensi kembali dengan sedikit pengocokan saja (Martin, et al.,
1993).
• Pada formula ini dapat dikatakan suspensi yang dihasilkan sudah ideal karena pada uji sedimentasi tidak
terjadi cacking dan mudah didispersikan kembali. Namun pada formulasinya terdapat beberapa kekurangan
yaitu tidak terdapat bahan pembasah atau wetting agent. Selain itu pada formula ini terdapat 2 pemanis dalam
jumlah besar sehingga akan menghasikan suspensi yang terlalu manis. Beberapa bahan juga ada yang
melebihi batas Acceptable Daily Intake. Semua bahan yang digunakan tidak melebihi rentang konsentrasi
yang tercantum di Handbook of Pharmaceutical Excipient.
Pembahasan
• Solusi :
Ditambahkan bahan yang berfungsi sebagai wetting agent.
Pemanis yang digunakan dikurangi, digunakan 1 pemanis saja dalam jumlah yang memenuhi
syarat rentang konsentrasi di Handbook of Pharmaceutical Excipient.
Bahan yang digunakan dihitung Acceptable Daily Intake-nya, jika melebihi sebaiknya di
kurangi jumlah bahannya.
Konsentrasi bahan tambahan sebaiknya tidak melebihi syarat di Handbook of Pharmaceutical
Excipient.
Ditambahkan dapar untuk menjaga pH sediaan tetap stabil.
Sebaiknya digunakan Amoksisilin trihidrat, karena Amoksisilin trihidrat memiliki sifat resisten
terhadap inaktivasi asam lambung dan diserap baik melalui saluran GI tract. Selengkapnya
dapat dilihat pada bagian Studi Praformulasi Bahan Aktif.
Pembahasan
b. Analisis Evaluasi
• Evaluasi Sebelum Rekonstitusi
1. Organoleptis
Warna = berwarna hijau
Rasa = berasa melon dan manis
Bentuk = granul
Bau = berbau perasa melon
2. Uji Rekonstitusi
Syarat
Granul suspensi kering ditambah air sampai tanda kemudian dikocok sampai homogen. Waktu yang baik
mulai dari air ditambahkan adalah kurang dari 30 detik (Ansel, 2005).
Hasil
• Pada praktikum kali ini waktu uji rekonstitusinya selama 11.68 detik. Hal ini menunjukkan bahwa
waktu uji rekonstitusi pada sediaan suspensi kering amoksisilin sudah baik karena sudah memenuhi
persyaratan yaitu kurang dari 30 detik.
Kesimpulan
• Dibuat suspensi kering amoksisilin dengan formulasi berikut ini
Amoksisilin
PVP K30
Aspartam
Sukrosa
Na Benzoat
Essence melon
• Diperoleh hasil evaluasi bahwa rasa terlalu manis sehingga perlu dikurangi pemanisnya
atau digunakan salah satu saja. Uji sifat alir granul memenuhi syarat. Uji moisture content
tidak memenuhi syarat sehingga granul harus dikeringkan kembali. Uji berat jenis sediaan
bebenuhi syarat. Uji viskositas tidak memenuhi syarat sehingga harus ditambah lagi
konsentrasi suspending agent-nya.Uji pH sediaan memenuhi syarat namun dibutuhkan
dapar untuk tetap menjaga kondisi pH tetap stabil. Uji volume terpindahkan dalam skala
besar tidak memenuhi syarat karena uji dilakukan hanya 1 wadah saja. Uji sedimentasi
menunjukkan bahwa pada suspensi ini terjadi sistem flokulasi.
THANK YOU