Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arif Setiawansyah

NIM : K1A014005

Spesialite Obat Co Amoxiclav


Co Amoxiclav adalah obat kombinasi antara
amoxicillin dan asam klavulanat yang digunakan untuk
mengatasi infeksi akibat bakteri yang sudah resisten
terhadap amoxicillin tunggal. Gabungan dua jenis obat
ini membuat co amoxiclav dapat membasmi lebih
banyak jenis bakteri. Resistensi bakteri terhadap
amoxicillin terjadi akibat luasnya penggunaan
antibiotik tipe penisilin. Hal ini terjadi karena bakteri
memiliki mekanisme pertahanan dengan cara memproduksi zat kimia yang disebut beta-
laktamase, inilah enzim yang dapat menetralisir kerja antibiotik tipe penisilin.

Atas alasan inilah digunakan asam klavulanat yang merupakan zat penghambat beta-
laktamase, sehingga menghambat bakteri dalam menghentikan amoxicillin. Oleh karena itu, co
amoxiclav dapat membunuh bakteri yang resisten atau kebal terhadap amoxicillin.

Ikhtisar Obat Co Amoxiclav


Jenis obat : Antibotik
Kategori : Obat resep
Kegunaan : Mengobati infeksi akibat bakteri yang resisten terhadap amoxicillin
Sediaan : Tablet, syrup, injeksi
Merek : Aclam, amocomb, ancla, capsinat, betaclav, bellamox, clabat, dexyclav,
protamox,vulamox,Augmentin

Mekanisme Kerja
Cara kerja Co amoxcilav merupakan gabungan kerja antara amoxicillin dengan asam
klavulanat. Amoxicillin bekerja dengan cara menghancurkan peptidoglikan yang merupakan
pelindung dinding sel bakteri. Saat bakteri membelah diri, amoxicillin bekerja menghambat
pembentukan peptidoglikan sehingga bakteri mengalami lisis dan mati. Sementara itu asam
klavulanat merupakan substansi yang dapat menghambat pembentukan beta-laktamase yang
diproduksi bakteri untuk melindungi dirinya dari serangan antibiotik tipe penisilin seperti
amoxicillin. Gabungan amoxicillin dan asam klavulanat ini membuat co amoxiclav ampuh
mengatasi serangan bakteri dari berbagai jenis termasuk juga bakteri yang resisten terhadap
amoxicillin.

Indikasi atau Kegunaan Co Amoxiclav


Co amoxiclav digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, terutama
bakteri yang resisten terhadap amoxicillin, diantaranya yaitu:
 Sinusitis akut akibat bakteri.
 Radang telinga tengah akut.
 Eksaserbasi akut akibat bronkitis kronis.
 Pneumonia.
 Sistitis (infeksi kandung kemih).
 Radang ginjal akibat bakteri (Pyelenefritis).
 Infeksi pada kulit dan jaringan lunak akibat selulitis, gigitan hewan, abses gigi parah
yang disertai selulitis.
 Infeksi pada tulang dan sendi, khususnya osteomielitis.

Kontraindikasi
Orang yang diketahui memiliki beberapa kondisi seperti dibawah ini tidak dianjurkan
menggunakan co amoxiclav:
 Memiliki riwayat alergi terhadap emoxicillin atau asam klavulanat.
 Memiliki riwayat alergi terhadap agen beta laktam lainnya seperti cephalosporin,
carbapenem atau monobactam.
 Memiliki riwayat penyakit kuning setelah mengonsumsi obat ini.
 Menderita gangguan ginjal dan hati yang berat.
 Sedang menjalani cuci darah (hemodialisis).

Dosis Co Amoxiclav dan Cara Penggunaannya


Co Amoxiclav tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis seperti berikut:

1. Co Amoxiclav Tablet:
 250 mg/125 mg.
 500 mg/125 mg.
 875 mg/125 mg.
2. Co Amoxiclav Syrup Kering tiap 5 mL
(1 sendok takar):
 125 mg/31,25 mg.
 200 mg/28,5 mg.
 250 mg/ 62,5 mg.
 400 mg/70 mg.
3. Injeksi: 10 mL dan 25 mL vial.

Kekuatan dosis pertama (atas) menunjukkan kandungan amoxicillin sedangkan angka bawah
menunjukkan kandungan asam klavulanat

Efek Samping Co Amoxiclav


Co amoxiclav umumnya ditoleransi dengan baik. Namun, ada beberapa efek samping yang
perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Reaksi alergi ringan hingga berat terhadap komponen obat ini, umumnya muncul pada
seseorang dengan riwayat alergi penisilin. Untuk itu sebelum menggunakan co amoxiclav
selalu sampaikan pada dokter jika Anda pernah mengalami alergi terhadap antibiotik jenis
penisilin atau agen beta laktam lainnya.
2. Disfungsi hati, termasuk hepatitis dan hepatitis kolestatis pernah dilaporkan disebabkan
oleh penggunaan obat ini. Untuk itu, perlu pengawasan dokter saat menggunakannya pada
penderita gangguan fungsi hati.
3. Clostridium difficlie, merupakan kondisi peradangan pada usus yang disebabkan oleh
bakteri C. difficile. Kondisi ini mungkin terjadi akibat penggunaan antibiotik termasuk co
amoxiclav, maka seseorang yang memiliki riwayat penyakit ini sebaiknya tidak
menggunkan co amoxiclav.
4. Ruam kulit pada penderita mononukleosis, banyak dilaporkan terjadi akibat efek samping
penggunaan amoxicillin. Oleh karena itu sebaiknya tidak menggunakan co amoxiclav untuk
penderita mononukleosis.
5. Jika terjadi pertumbuhan mikroba secara tidak wajar, penggunaan co amoxiclav sebaiknya
tidak dilanjutkan.
6. Penggunaan co amoxiclav pada kondisi yang sebenarnya tidak ada infeksi bakteri malah
akan memunculkan risiko terbentuknya bakteri yang resisten terhadap obat ini.

Kehamilan dan Menyusui


1. Untuk ibu hamil, penggunaan obat ini cukup aman asalkan sesuai anjuran dan pengawasan
dari dokter. Obat co amoxiclav masuk dalam kategori B untuk obat kehamilan yang berarti
studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko
terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
2. Namun penggunaan antibiotik ini dalam proses ibu melahirkan tidak disarankan karena
belum ada banyak data yang menunjukkan apakah obat ini aman ataukah akan
menyebabkan semakin lamanya waktu persalinan
3. Co amoxiclav terbukti dapat masuk dalam ASI sehingga berpotensi menyebabkan alergi
pada bayi yang disusui apabila ia rentan. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik ini tidak
dianjurkan untuk ibu menyusui

Alat- alat Kesehatan


1. Buku test buta warna – untuk memeriksa orang yang buta warna.
2. Chart Vision Snellen – memeriksa visus/ ketajaman penglihatan.
3. Reflex Hamer – memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita,
misalnya lutut.
4. Tong spatel – untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis.
5. Laringeal mirror – untuk memeriksa dan melihat keadaan dalam mulut dan
tenggorokan.
6. Thermometer – untuk mengukur suhu tubuh.
7. Stethoscope – sebagai perangkat medis akustik untuk auskultasi atau sederhananya
sebagai alat mendengar suara yang ada di dalam (internal) suatu binatang atau tubuh
manusia.
8. Sphygmomanometer – untuk mengukur tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai