KROMATOGRAFI GAS
Handa Muliasari, M. Si
Prodi Farrmasi UNRAM
Kromatografi gas (KG)
Prinsip pemisahan: partisi
Fase diam: cairan yang dilapiskan pada zat penyangga padatan
Fase gerak: gas seperti He, N2, H2
PENERAPAN KG
Karakterisasi obat yg tidak diformulasi
Uji batas pelarut dan deteksi pengotor obat
Kuantifikasi obat-obat dalam formulasi
Karakterisasi obat dan bahan baku obat
PLUS:
akurasi dan presisi sama dengan KCKT, mudah diotomatisasikan, bisa
untuk senyawa tidak ber-kromofor, fase gerak lebih murah
MINUS:
Senyawa atsiri dan termostabil, pemasukan sampel tidak kuantitatif,
tidak bisa untuk sampel yang mengandung air dan garam
Komponen alat KG
5. ECD N2 __ _____
CUPLIKAN
Kolom Kapiler: Merupakan tabung yang panjang dan tipis dari kaca
atau bahan lainnya seperti baja tahan karat.
Oven menjaga suhu kolom tetap stabil
SISTEM DETEKSI (DETEKTOR)
Analisanya cepat
Resolusi baik
Analisa kualitatif
Analisa kuantitatif
Cukup peka
sederhana
KOLOM
Pergerakan di fasa gerak
Injektor Detektor
T=0
T=10
T=20
suhu >>
Suhu vs waktu
kenaikan suhu linier
atau bertingkat
Suhu
Waktu
Selektivitas fase diam cair:
indeks kovats dan polaritas kolom
A.Retensi
B.Efisiensi kolom
C.Selektivitas kolom
D.Resolusi
E.Kapasitas cuplikan
A. Retensi
Penahanan komponen cuplikan oleh fasa diam dalam kolom
Besaran-besaran yang menentukan retensi:
1. Volum Retensi (VR)
L= panjang kolom
L
tR t0
Rf
L tR
t0
4. Koefisien partisi (K)
Faktor pemisahan
tR2
Atau
t R1
5. Faktor kapasitas, k
Lamanya waktu senyawa ditahan/berpartisi
ke dalam fase diam dari fase gerak
C SVS t R t0
k' atau k'
C MVM tR
B. Efisiensi kolom
Melebarnya puncak X pada waktu bergerak
sepanjang kolom
Bentuk kromatogram:
N dihitung berdasarkan
2
tR
2 tR
N 16 N 5,54
w1 2
w
b. HETP (Height equivalent of a theoritical plate)
atau Tinggi pelat teori
L
HETP L=panjang kolom kolom
N N=jumlah plat teori
B
HETP A C.u
u
A = suku difusi Eddy (efek jalur ganda)
B/u = suku difusi longitudinal (gerakan longitudinal)
C = efek perpindahan massa (tidak tercapainya kesetimbangan
distribusi)
u = kecepatan gas pembawa
B = Laju difusi molekul dalam fase gas
1. Suku A dari pers. V.D (efek jalur ganda)
Ket:
1. Panjang jalur-jalur gerakan molekul-molekul komponen dari
lubang masuk keluar kolom tidak sama
2. Variasi panjang jalur semakin besar bila partikel isi kolom
berdiameter besar + berbeda bentuk
Penyebab:
-komponen yg harus terdistribusi antara kedua fasa bergerak terus
menerus bersama gas pembawa (tidak berhenti dulu disetiap pelat
teori untuk mencapai kesetimbangan)
-molekul komponen yg sudah ada di cairan fasa diam tidak cukup
cepat untuk mendifusi ke perbatasan antara fasa cair dan gas.
Cara-cara memperkecil HETP
t R 2 k2 '
t R1 k1 '
1 Komponen sukar dipisahkan
Untuk mengubahnya:
-diubah cairan fasa diam
-menurunkan suhu kolom
D. Resolusi
t R2 t R1 2(t R2 t R1 )
R
1
( w1 w2 ) ( w1 w2 )
2
Arti nilai R
R = 1,5 pemisahan hampir sempurna
R = 1 tumpang suh besar
R < 1 tumpang suh lebih besar
Resolusi 2 puncak dinyatakan dengan N, dan k
1 1 k2 '
R N
4 1 k2 '
Dimana:
t R2 t0
k2 '
t0
resolusi
1. Analisis Kualitatif
Cara:
a. Dibandingkan dengan standar
b. Dtambahkan zat standar
2. Analisis Kuantitatif
a. Metoda 100%
b. Metoda 100% yang diperbaiki/ normalisasi luas
c. Metoda luas permukaan spesifik
d. Metoda standar dalam/ internal standard
a. Metoda 100%
Q3 = A3/A x 100%
Maka
A
a
Vxb
2. Kemudian dibuat kromatogram dari cuplikan yang
mengandung jumlah X yang tidak diketahui dan
ditetapkan luas permukaannya, mis. Ax
Ax
Maka Qx
a
d. Metoda standar dalam/ internal standard
Q4 f 4 A4 A4
f
Qs f s As As
Cara menentukan f
Qs A4
Maka konsentrasi sampel: Q4 f
As
Penerapan KG dalam analisis kuantitatif