Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Rangkaian Seri

dan Paralel

Maulitsa Putriyono
9.1 (16)
A.
-

Tujuan
Untuk mengetahui /menghitung arus yang mengalir pada
rangkaian yang di pasang seri dan paralel

B.

Untuk mengetahui/menghitung tegangan pada rangkaian


yang di pasang seri dan paralel
Untuk menghitung hambatan pada rangkaian seri dan
paralel.

Alat dan Bahan

Baterai

Fitting Baterai Pada


Rangkaian

Fitting Lampu Pada


Rangkaian

Lampu 2,5 v dan


fitting

Kabel Penghubung

Papan Rangkaian

AVOmeter

C.

Teori

1. Hukum Ohm

Jembatan
Penghubung

Hukum

OHM

merupakan

hukum

yang

menentukan

hubungan antara beda potensial dengan arus listrik. George


Simon Ohm menemukan bahwa perbandingan antara beda
potensial di suatu beban listrik dengan arus listrik yang
mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan angka
yang konstan. Konstanta ini kemudian dinamakan dengan
hambatan listrik atau Resistansi (R). Untuk menghargai
jasanya maka satuan hambatan dinamakan dengan OHM
().
Bunyi Hukum Ohm
Hukum Ohm Berbunyi : Kuatnya arus listrik yang
mengalir pada sauatu beban listrik sebanding lurus
dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik
dengan hambatan.

V = I . R Keterangan :
V = Tegagan
I = Kuat Arus
R = Hambatan

2. Hukum Kirchof
Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua
hukum dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan
Hukum I dan Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar
rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganalisis
rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit.
Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini
dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir dari hukumhukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum
kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum Kirchof 1
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan
listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang
ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini

berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus


listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk
lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah
rangkaian berikut ini

Hukum Kirchof II
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang
diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak
Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian
tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II
Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan

Di mana V adalah beda potensial komponen komponen


dalam rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl
sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff,
perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut
ini :

Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku


persamaan berikut (anggap arah loop searah arah arus)

I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E / (R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti
berikut
I.R=E-I.r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen
resistor R, yang juga sering disebut dengan tegangan jepit.

3. Rangkaian Seri dan Paralel


1. Rangkaian Seri
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian
listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Baterai dalam senter umumnya disusun dalam
rangkaian seri.

Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan


jumlah hambatan tiap- tiap komponen (resistor).
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian
listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya
merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua
komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah
yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian
listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel
penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan

tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun


kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut
atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.

Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel


sama dengan jumlah dari kebalikan hambatan tiap- tiap
komponen (resistor).

D.

Langkah percobaan

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu

2. Pasangkan baterai pada fitting rangkaian, dan lampu pada


fitting rangkaian.

3. Pasangkan baterai tadi secara seri pada papan rangkaian,


atur kutub positif dan negatifnya (jika baterainya banyak)
4. Pasangkan jembatan penghubung agar arus di baterai akan
terhubung dengan lampu
5. Pasang lampu di antara jembatan penghubung. (Jika seri
dipasang sejajar, jika paralel dipasang paralel )
6. Siapkan AVOmeter, pasangkan kabel penghubung pada
AVOmeter atur kabel dan batas ukuran yang ingin di hitung.
A=

E.

Skala yang di tunjuk


Skala Maksimum

Hasil Pengamatan

1. Rangkaian Seri

Percobaan 1 (1 Baterai dan 1 lampu)

Penghitungan Arus dan tegangan


yang mengalir pada lampu

Skala yang di tunjukkan pada


AVOmeter

Percobaan ke-2 (2 baterai di


pasang seri dan 2 lampu
dipasang seri)

Percobaan ke-3 (3 baterai di


pasang seri dan 3 lampu
dipasang seri)

Penghitungan Arus dan Tegangan


pada lampu yang dipasang seri

2. Pecobaan Paralel

Percobaan ke-4 (1 baterai di


pasang seri dan 1 lampu)

Perhitungan Arus dan tegangan

Percobaan ke-5 (2 baterai di


pasang seri dan 2 lampu
dipasang paralel)

Perhitungan Arus dan tegangan


Lampu pertama yang dipasang
paralel

Perhitungan Arus dan tegangan


Lampu kedua yang dipasang
paralel

Percobaan ke -6 (3 Baterai di
pasang seri dan buah lampu di
pasang paralel)

Perhitungan Arus dan tegangan Lampu pertama, kedua, dan ketiga


yang dipasang paralel

F.Data Percobaan
1. Di pasang seri
No

Banyak
Baterai

Lampu

2
3

2
3

2.

Teganga
n
(V)
1.2 v

Arus
(I)
0.12 A

2
3

1v
3.2 v

0.14 A
0.2 A

Teganga
n
(V)
1.2 v
1.5 v
2v

Arus
(I)

Hambat
an
(R)
10
7.14
16

Di pasang paralel

No

Banyak
Baterai

Lampu

1
2
3

1
2
3

1
2
3

0.12 A
12.4 A
21.0 A

Hambat
an
(R)
10
0.12
0.09

G.Kesimpulan
1.

Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan


paralel.
a.
Rangkaian Seri
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat peralatan dan
rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun

2.

mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain


juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang
(redup). Energinya juga boros, karena digambarkan
1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 = IR1 : IR2 : IR3
b. Rangkaian Paralel
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu
mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat
energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R. Kerugian
rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit,
sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan
banyak kabel. I1 : I2 :I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3.
Hukum Kirchoff dapat diterapkan pada rangkaian dengan
menggunakan rumus pada hukum Kirchoff untuk menentukan
arus,tegangan,dan hambatan.

Anda mungkin juga menyukai