Karakteristik Ideal
Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain), AVOL =
.
Keluaran hanya bergantung pada selisih tegangan-tegangan di dua
terminal masukan.
Tegangan offset keluaran (output offset voltage) = 0.
Impedansi masukan (input impedance), ZI = . Sehingga tidak ada
arus yang mengalir di tiap terminal masukan, dan penguatan tidak
terpengaruh oleh besar resistansi sumber masukan.
Impedansi keluaran (output impedance), ZO = 0.
Lebar pita (band width), BW = .
Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik.
Karakteristik tidak berubah terhadap suhu.
Golden Rules
Dari karakteristik ideal Op-Amp, dirumuskan aturan-aturan sederhana yang menjadi
rujukan dalam menghitung dan merancang rangkaian Op-Amp yang biasa disebut
dengan Golden Rules:
1.
Pada rangkaian open-loop, Vout = A(V+-V), dengan A = .
Aplikasi
Di dunia elektronika analog aplikasi Op-Amp sangat fundamental, sedangkan di
dunia digital pun ada beberapa yang membutuhkan Op-Amp. Secara mendasar,
aplikasi-aplikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar:
Aplikasi
Jika melihat dari Gambar 2, sepertinya rangkaian ini rangkaian yang tidak ada
gunanya ya? Padahal pada kenyataannya, rangkaian ini sangatlah berguna.
Pada artikel Op-Amp Basic dijelaskan bahwa impedansi pada pin-pin masukan
(input) Op-Amp sangat besar bahkan pada Op-Amp ideal sampai dengan takhingga. Sehingga arus yang mengalir ke dan dari pin-pin masukan sangatlah kecil.
Prinsip inilah yang menjadi dasar kegunaan dari Op-AmpVoltage Follower. Suatu
Op-Amp Voltage Follower menarik sangat sedikit arus dengan memberikan sinyal
tegangan yang sama. Op-Amp Voltage Follower berfungsi sebagai penyanggaisolasi (isolation-buffer), yaitu penyangga yang mengisolasi suatu rangkaian,
sistem, atau perangkat sehingga sumber tegangan (power supply) dari rangkaian,
sistem, atau perangkat tersebut hampir tidak terganggu.
Implementasi dari Op-Amp Voltage Follower umumnya untuk menyangga suatu
sensor atau perangkat yang dibutuhkan sinyal keluarannya agar sinyal keluaran
mereka dapat dibaca dengan baik tidak terganggu oleh hambatan-dalam dari
pembacanya sendiri. Perbandingan antara pembacaan Sensor tanpa dan dengan
Op-Amp Voltage Follower dapat dilihat pada Gambar 3.
(a)
(b)
Gambar 3. (a) Pembacaan Sensor Langsung, (b) Pembacaan Sensor
dengan Implementasi Op-Amp Voltage Follower.
Pada artikel Op-Amp Basic dijelaskan bahwa pada open-loop Vout=A(V+-V), dan A
untuk Op-Amp ideal adalah , sehingga perbedaan sedikit saja antara
V+ dengan V akan membuat Vout + atau -. Pada kenyataannya, penguatan OpAmp dibatasi oleh tegangan-sumber-nya, sehingga tegangan-output dari Op-Amp
(Vout) akan maksimal senilai +Vss atau minimal senilai -Vss:
saat V+>V, maka Vout = +Vss
saat V+<V, maka Vout = -Vss
saat V+=V, maka Vout = 0
Aplikasi
Detektor Tegangan
iRin = iRf
(Vin-V)/Rin = (V-Vout)/Rf
(Vin-0)/Rin = (0-Vout)/Rf
Aplikasi
Penguat Tegangan Linier
Kesederhaan rangkaian dan penguatan yang liniear pada OpAmpInverting Amplifier membuat rangkaian ini sangat berguna dalam
suatu sistem instrumentasi. Penguatannya yang negatif (-) dapat
diakali dengan rangkaian orde dua atau dua kali Op-Amp Inverting
Amplifier.
iR2 = iR1
(Vout-Vin)/R2 = (Vin-0)/R1
Vout/R2 = (Vin/R1)+(Vin/R2)
Aplikasi
Penguat Tegangan Linier
Kesederhaan rangkaian dan penguatan yang liniear pada OpAmpNon-Inverting Amplifier membuat rangkaian ini sangat berguna
dalam suatu sistem instrumentasi.