Anda di halaman 1dari 8

Op-Amp

Op-Amp adalah akronim dari Operational Amplifier. Op-Amp merupakan


rangkaian penguat tegangan dengan elemen tahanan, kapasitor, dan transistor yang
dibuat dalam bentuk Integrated Circuit (IC). Simbol dasar Op-Amp mempunyai
lima terminal dasar (seperti Gambar 1): dua terminal untuk mensuplai daya, dua
teminal untuk masukan (masukan pembalik, invertinginput, dan masukan tak
membalik, non-inverting input), dan satu terminal untuk keluaran (output).

Gambar 1. Simbol Dasar Op-Amp.

Karakteristik Ideal
Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain), AVOL =
.
Keluaran hanya bergantung pada selisih tegangan-tegangan di dua
terminal masukan.
Tegangan offset keluaran (output offset voltage) = 0.
Impedansi masukan (input impedance), ZI = . Sehingga tidak ada
arus yang mengalir di tiap terminal masukan, dan penguatan tidak
terpengaruh oleh besar resistansi sumber masukan.
Impedansi keluaran (output impedance), ZO = 0.
Lebar pita (band width), BW = .
Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik.
Karakteristik tidak berubah terhadap suhu.

Golden Rules
Dari karakteristik ideal Op-Amp, dirumuskan aturan-aturan sederhana yang menjadi
rujukan dalam menghitung dan merancang rangkaian Op-Amp yang biasa disebut
dengan Golden Rules:
1.
Pada rangkaian open-loop, Vout = A(V+-V), dengan A = .

Penguatan (A) pada kenyataannya tidak akan tak-hingga,


namun demikian secara prinsip pernyataan di atas menyatakan bahwa
saat V+ > V, maka Vout adalah tegangan-sumber-positif (+VSS), dan
saat V+ < V, maka Vout adalah tegangan-sumber-negatif (-VSS).
2.
Pada rangkaian closed-loop negative-feedback, V+-V=0.

Dengan bahasa lain, Vout akan berusaha melakukan apapun


agar perbedaan di kedua tegangan input tetap nol.
3.
Tidak ada arus dari atau ke dalam pin-masukan Op-Amp.


Aplikasi
Di dunia elektronika analog aplikasi Op-Amp sangat fundamental, sedangkan di
dunia digital pun ada beberapa yang membutuhkan Op-Amp. Secara mendasar,
aplikasi-aplikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar:

Penguat Tegangan (Amplifier)


Penyaring Sinyal (Signal Filtering)
Pemroses Matematika Rangkaian

Op-Amp Voltage Follower


Op-Amp Voltage Follower (atau dikenal juga sebagai Unity-gain
Amplifier atau Buffer Amplifier) adalah rangkaian Op-Amp yang memiliki
penguatan atau gain (A) tegangan sebesar 1x. Dengan kata lain, Op-Amp tidak
memberikan amplifikasi ataupun atenuasi terhadap sinyal inputnya. Yang artinya
keluaran dari Op-Amp sama dengan masukannya.

Gambar 1. Rangkaian Op-Amp Voltage Follower.

Gambar 2. Cara Kerja Rangkaian Op-Amp Voltage Follower.

Aplikasi
Jika melihat dari Gambar 2, sepertinya rangkaian ini rangkaian yang tidak ada
gunanya ya? Padahal pada kenyataannya, rangkaian ini sangatlah berguna.
Pada artikel Op-Amp Basic dijelaskan bahwa impedansi pada pin-pin masukan
(input) Op-Amp sangat besar bahkan pada Op-Amp ideal sampai dengan takhingga. Sehingga arus yang mengalir ke dan dari pin-pin masukan sangatlah kecil.

Prinsip inilah yang menjadi dasar kegunaan dari Op-AmpVoltage Follower. Suatu
Op-Amp Voltage Follower menarik sangat sedikit arus dengan memberikan sinyal
tegangan yang sama. Op-Amp Voltage Follower berfungsi sebagai penyanggaisolasi (isolation-buffer), yaitu penyangga yang mengisolasi suatu rangkaian,
sistem, atau perangkat sehingga sumber tegangan (power supply) dari rangkaian,
sistem, atau perangkat tersebut hampir tidak terganggu.
Implementasi dari Op-Amp Voltage Follower umumnya untuk menyangga suatu
sensor atau perangkat yang dibutuhkan sinyal keluarannya agar sinyal keluaran
mereka dapat dibaca dengan baik tidak terganggu oleh hambatan-dalam dari
pembacanya sendiri. Perbandingan antara pembacaan Sensor tanpa dan dengan
Op-Amp Voltage Follower dapat dilihat pada Gambar 3.

(a)

(b)
Gambar 3. (a) Pembacaan Sensor Langsung, (b) Pembacaan Sensor
dengan Implementasi Op-Amp Voltage Follower.

Op-Amp Voltage Comparator


Op-Amp Voltage Comparator adalah rangkaian Op-Amp yang bekerja sebagai
pembanding antara tegangan di tegangan-input-positif (V+) dengan tegangan-inputnegatif (V): Saat V+>V, tegangan-output Op-Amp akan senilai tegangan-sumberpositif Op-Amp; Sedangkan saat V+<V, tegangan-output Op-Amp akan senilai
tegangan-sumber-negatif Op-Amp; Dan tegangan-output Op-Amp akan nol
saat V+=V.

Pada artikel Op-Amp Basic dijelaskan bahwa pada open-loop Vout=A(V+-V), dan A
untuk Op-Amp ideal adalah , sehingga perbedaan sedikit saja antara
V+ dengan V akan membuat Vout + atau -. Pada kenyataannya, penguatan OpAmp dibatasi oleh tegangan-sumber-nya, sehingga tegangan-output dari Op-Amp
(Vout) akan maksimal senilai +Vss atau minimal senilai -Vss:
saat V+>V, maka Vout = +Vss
saat V+<V, maka Vout = -Vss
saat V+=V, maka Vout = 0

Gambar 1. Pin-pin Op-Amp.

Aplikasi
Detektor Tegangan

Implementasi sebagai Detektor Tegangan menggunakan


prinsip pembandingan tegangan antara dua pin input Op-Amp, dengan
menetapkan tegangan referensi pada suatu titik di pin input 1,
sedangkan pada pin input 2 adalah tegangan yang akan dideteksi,
maka tegangan-output Op-Amp akan berubah saat tegangan yang
dideteksi ketika sedikit lebih-dari ataupun sedikit kurang-dari tegangan
referensi.

Gambar 2. Implementasi Op-Amp Voltage Comparator sebagai Detektor


Tegangan.

Gambar 2 memperlihatkan bahwa tegangan referensi dibuat


pada Vcc/2 dan dijadikan sebagai V+ dari Op-Amp, sedangkan tegangan
yang akan dideteksi dijadikan sebagai V dari Op-Amp, tegangan Vin

terdeteksi sesaat lebih-dari atau sesaat kurang-dari tegangan dengan


melihat Vout Op-Amp yang berubah ketika hal tersebut terjadi.
Detektor Tegangan dapat diterapkan pada sensor yang
memiliki keluaran tegangan, seperti sensor suhu LM35, kemudian
menerapkan batas suhu tertentu sebagai tegangan referensi, maka
didapatkan suatu sistem alarm suhu atau sistem detektor-suhu.
Pengubah Sinyal Gelombang
Seperti pada Gambar 2 terlihat bahwa Op-Amp Voltage
Comparator dapat mengubah sinyal gelombang berbentuk segitiga
menjadi sinyal gelombang kotak. Tidak hanya bentuk segitiga yang
dapat diubah menjadi gelombang kotak, bahkan sinyal gelombang
acak sekalipun dapat diubah menjadi gelombang kotak, selama sinyal
tersebut bolak-balik melewati tegangan-referensi.

Gambar 3. Implementasi Op-Amp Voltage Comparator sebagai Pengubah


Sinyal Gelombang.
Op-Amp Inverting Amplifier
Op-Amp Inverting Amplifier adalah rangkaian Op-Amp yang bekerja sebagai
penguat-tegangan-pembalik pada tegangan-input-negatif (V ). Maksud dari pembalik
adalah bahwa hasil penguatan yang ada di tegangan-output Op-Amp akan berbeda
fase 180 dari tegangan-input-nya, atau dengan kata lain, jika input berupa tegangan
positif, maka output akan berupa tegangan negatif, dan sebaliknya.

Gambar 1. Pin-pin Op-Amp.

Gambar 2. Rangkaian Op-Amp Inverting Amplifier.


Pada artikel Op-Amp Basic khususnya bagian Golden Rules dijelaskan bahwa
pada rangkaian closed-loop negative-feedback, V+-V=0. Dengan bahasa lain,
Vout akan berusaha melakukan apapun agar perbedaan di kedua tegangan input
tetap nol. Merujuk pada aturan tersebut, maka V=0 dikarenakan V+=0 (di-groundkan) seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. V+=0 sehingga V=0 pada Rangkaian Op-Amp Inverting Amplifier.


Golden Rules pada Op-Amp Basic juga menyatakan bahwa tidak ada arus yang
mengalir ke atau dari tegangan-input Op-Amp. Sehingga analogi Gambar 3 akan
nampak seperti Gambar 4.

Gambar 4. Analogi Rangkaian Op-Amp Inverting Amplifier.


Mengacu pada Hukum Arus Kirchof bahwa besar arus pada
rangkaian seri seperti pada Gambar 4 adalah sama pada setiap titik:

iRin = iRf

(Vin-V)/Rin = (V-Vout)/Rf

(Vin-0)/Rin = (0-Vout)/Rf

Vout = -(Rf/Rin) x Vin

Dengan penguatan/gain (A) = -(Rf/Rin)

Aplikasi
Penguat Tegangan Linier

Kesederhaan rangkaian dan penguatan yang liniear pada OpAmpInverting Amplifier membuat rangkaian ini sangat berguna dalam
suatu sistem instrumentasi. Penguatannya yang negatif (-) dapat
diakali dengan rangkaian orde dua atau dua kali Op-Amp Inverting
Amplifier.

Op-Amp Non-Inverting Amplifier


Op-Amp Non-Inverting Amplifier adalah rangkaian Op-Amp yang bekerja sebagai
penguat-tegangan pada tegangan-input-positif (V +). Pada rangkaian ini hasil
penguatan yang ada di tegangan-output Op-Amp akan sefase (0) dari teganganinput-nya, atau dengan kata lain, jika input berupa tegangan positif, maka output
akan berupa tegangan positif pula, dan begitupun pada tegangan input negatif.

Gambar 1. Pin-pin Op-Amp.

Gambar 2. Rangkaian Op-Amp Non-Inverting Amplifier.


Pada artikel Op-Amp Basic khususnya bagian Golden Rules dijelaskan bahwa
pada rangkaian closed-loop negative-feedback, V+-V=0. Dengan bahasa lain,
Vout akan berusaha melakukan apapun agar perbedaan di kedua tegangan input
tetap nol. Merujuk pada aturan tersebut, maka V =Vin dikarenakan V+=Vin (teganganinput) seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.

Gambar 3. V+=Vin sehingga V=Vin pada Rangkaian Op-Amp Non-Inverting


Amplifier.
Golden Rules pada Op-Amp Basic juga menyatakan bahwa tidak ada arus yang
mengalir ke atau dari tegangan-input Op-Amp. Sehingga analogi Gambar 3 akan
nampak seperti Gambar 4.

Gambar 4. Analogi Rangkaian Op-Amp Non-Inverting Amplifier.


Mengacu pada Hukum Arus Kirchof bahwa besar arus pada
rangkaian seri seperti pada Gambar 4 adalah sama pada setiap titik:

iR2 = iR1

(Vout-Vin)/R2 = (Vin-0)/R1

Vout/R2 = (Vin/R1)+(Vin/R2)

Vout = ((Vin) x (R2/R1))+Vin

Vout = ((R2/R1)+1) x Vin

Dengan penguatan/gain (A) = (R2/R1)+1

Aplikasi
Penguat Tegangan Linier

Kesederhaan rangkaian dan penguatan yang liniear pada OpAmpNon-Inverting Amplifier membuat rangkaian ini sangat berguna
dalam suatu sistem instrumentasi.

Anda mungkin juga menyukai