Anda di halaman 1dari 16

Multimeter atau multitester merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-

Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter).

1. Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya


menggunakan penunjuk jarum..

1. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya


berupa digit angka.

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-
Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk
yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori
dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC

Osiloscop merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat bentuk gelombang listrik yang
ada pada rangkaian yang telah dirancang. Dari bentuk gelombang itu dapat dijadikan sebagai dasar
bagi pengukuran tegangan gelombang. Di samping itu osciloscope dapat digunakan untuk
mengukur perioda suatu gelombang.

Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti
alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen musik misalnya, namun secara umum
instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:

 sebagai alat pengukuran


 sebagai alat analisis, dan
 sebagai alat kendali.

Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik, instrumentasi


pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisis banyak dijumpai di
bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali
banyak ditemukan dalam bidang elektronika,industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran,
analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan
ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit
elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan
bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari bagian-bagian
selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia,
mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah
pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu,kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman),
level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan
listrik), viskositas, density, dll.

Frekunsi counter . Frequency counter atau yang lebih dikenal sebagai pencacah frekuensi
mempunyai fungsi untuk mencacah frekuensi yang dihasilkan oleh suatu osilator atau oleh
pembangkit frekuensi (signal generator).Dengan kata lain alat ini dipakai untuk me-ngetahui atau
mengukur nilai frekuensi yang dihasilkan.Dalam sistem telekomunikasi piranti ukur ini sangat
diperlukan terutama pada saat penepatan suatu frekuensi pada nilai tertentu. Instrumen ini biasanya
digunakan pada laboratorium telekomunikasi dalam bentuk piranti digital, walaupun juga ada yang
bekerja secara analog. Fungsi piranti ini digunakan untuk menghitung frekuensi kerja sistem
telekomunikasi dalam bentuk angka-angka digital dan bukan berupa gambar atau bentuk
grafik.Pencacah frekuensi kadang-kadang mempunyai fungsi yang digabungkan. Fungsi tersebut
adalah rangkaian pembangkit sinyal (signal generator),sehingga dalam satu alat atau piranti dapat
melakukan dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai pembangkit sinyal dan sebagai pencacah frekuensi.
Dengan mudah pengalihan fungsi ini dilakukan hanya dengan cara memindahkan saklar pemilih dari
satu fungsi ke fungsi yang lainnya.
Function Wave Generator. Waveform generator merupakan sebuah instrumen dalam sistem
telekomunikasi yang sangat penting untuk membangkitkan gelombang sebagai sinyal pengujian
maupun perawatan sistem telekomunikasi. Piranti ini biasanya mengeluarkan bentuk gelombang yang
berbedabeda seperti gelombang kotak, gergaji maupun sinus tergantung yang diinginkan. Semakin
besar range frekuensi yang dihasilkan oleh piranti maka akan semakin mahal pula harganya. Biasanya
mampu mengeluarkan besar frekuensi 15 MHz dengan bentukgelombang kotak, sinus maupun gigi
gergaji, noise, ramp(segitiga) dan sebagainnya. Selain menghasilkan gelombang-gelombang
sebagaimana yang disebutkan itu, instrumen ini dapat pula menghasilkan sinyal dalam bentuk yang
sudah temodulasi dengan frekuensi audio lain-lain. Pemilihan generator fungsi untuk keperluan
piranti telekomunikasi :
1. Perhatikan kebutuhan rentang frekuensi yang diperlukan. Apakah untuk frekuensi rendah atau
tinggi.
2. Perhatikan kebutuhan gelombang yang ingin dihasilkan. Apakah sinus, kotak atau segitiga.
3. Perhatikan pula level (aras) tegangan yang dikehendaki.
Penggunaannya:
1. Sebagai sumber pembangkit gelombang.
2. Sebagai sumber gelombang dapat dipakai untuk pengujian sistem, seperti untuk menghitung
penguatan, respon (tanggap) penguat, untuk pemicuan dan sebagainya.

Analog RF Genertor .Analog RF signal generator merupakan sebuah piranti yang dapat
membangkitkan sinyal RF analog. Piranti ini sering digunakan dalam berbagai pe-ngujian khususnya
pada labora-torium sistem telekomunikasi. Sinyal RF yang hasilkan oleh piranti ini seperti halnya
sinyal yang dipancarkan oleh pemancar dengan frekuensi tinggi yang biasanya mempunyai rentang
keluaran antara 250 KHz sampai 3 atau 6 GHz. Dengan frekuensi sebesar ini merupakan spektrum
frekuensi radio, sehingga jika ingin menguji sebuah sistem akan dapat lebih mudah dalam
membangkitkan frekuensi tinggi. Piranti ini juga dapat membangkitkan sinyal modulasi RF analog
dengan frekuensi 6 GHz baik modulasi AM maupun FM serta modulasi fasa serta modulasipulsa yang
dapat diatur sesuai kebutuhan.

Osiloscop merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat bentuk gelombang listrik yang
ada pada rangkaian yang telah dirancang. Dari bentuk gelombang itu dapat dijadikan sebagai dasar
bagi pengukuran tegangan gelombang. Di samping itu osciloscope dapat digunakan untuk mengukur
perioda suatu gelombang. Dengan diketahui nilai perioda, maka dengan rumus T=1/f selanjutnya bisa
diketahui besarnya frekuensi yang terukur Baik pengukuran tegangan gelombang atau perioda
gelombang, yang selalu menjadi acuan adalah besarnya kotak pada layar osciloscope atau biasa
disebut sebagai divisi. Oleh karena itu, satuan pengukuran yang dibaca adalah volt/divisi atau
time/divisi.

Logic Analyser. digunakan untuk memonitor maupun untuk mendiagnose sinyal digital lebih dari satu
titik dan terus-menerus. Piranti ukur ini biasanya digunakan untuk pengembangan rangkaian
elektronika yang komplek dan membutuhkan ketelitian tinggi, khususnya data busdata pada
komputer. Sebagaimana namanya, logic analyzer diapakai untuk menganalisis rangkaian digital.
Fungsi yang dapat dilakukan adalah seperti oscilograf yang realtime (waktu yang sama) dengan
kemampuan frekuensi 100 MHz. Piranti semacam logic analyzer dapat bekerja tidak hanya dalam
penyimpanan standar, tetapi juga pada kondisi real-time.

Optical spectrum analyser. merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur defraksi
sebuah sinyal yang dihasilkan dari berbagai komponen optik, penguatan, lampu LED, DFB laser, dan
Fabry-Perot laser. Optical spectrun analyser menyediakan pengukuran daya optic berbanding dengan
panjang gelombang serta fungsi lanjut dari hasil pengukuran dan karakteristik optik itu sendiri.
GSM test merupakan piranti yang digunakan untuk menguji sinyal radio GSM. Piranti ini sangat
berguna untk menguji adanya kesalahan pada gelom-bang modulasi GSM pada sebuah piranti
komunikasi GSM seperti Handphone, maupun piranti lainnya. Instrumen ini dapat juga digunakan
untuk meng-analisis yang sekaligus untuk mengetahui daya yang dipancarkannya.

CDMA mobile test juga seperti halnya pada GSM test merupakan piranti yang berfungsi untuk
mengukur sinyal CDMA yang dihasilkan oleh sebuah piranti komunikasi mobile. Piranti ini hasrus
mempunyai akurasi yang tinggi dengan kemampuan pengujian sistem yang tinggi. Selain itu harus
kompatibel dengan sistem yang ada seperti phone CDMA analog dan IS95. Selain itu juga piranti ini
harus bisa menguji telephone mobile AMPS, NAMPS dan TAC yang merupakan telepon analog

Penguji kabel dan antena (Cable and Antenna Tester).Piranti untuk menguji kabel \dan antena
biasanya dalam bentuk yang dapat dijinjing. Sebagimana namanya, alat ini mampu untuk mengukur
berbagai karakteristik yang berkaitan dengan kabel terutama pada saat dialiri sinyal listrik. Piranti jenis
ini ideal untuk pengukuran nisbah gelombang tegak (standing wave ratio=SWR), kerugian kabel, dan
melokasi titiktitik pada kabel di mana terjadi kerusakan. Di samping itu piranti ini sekaligus dapat
dipakai untuk pengukuran antena. Untuk dapat menjangkau pengukuran yang memadai, maka piranti
dirancang agar bisa mempunyai rentang 25 MHz sampai dengan 4 GHz. Dengan frekuensi setinggi
ini dapat meliput rentang frekuensi GSM, CDMA, bluetoth dan sebagainya.Dalam kenyataannya,
piranti yang dirancang ini sangat cocok untuk pelayanan wireless,perancang dan pengelola jaringan
sehingga bisa digunakan untuk memelihara dan mencari kerusakan sistem komunikasi wireless.
LAN TESTER digunakan alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight
jika benar maka lampu LED (Light Emitting Diode) 1 sampai 8 berkedip. Pada gambar di samping
ditunjukkan satu jenis penguji kabel LAN. Dalam gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah
dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar) menunjukkan
sauatu keadaan bahwa urutan pin tersebut adalah standar. Apabila ada penunjukkan yang tidak
standar, coba perhatikan urutan warna pinnya. Untuk urutan yang sangat tidak standar, tapi tetap saja
bisa atau dapat dilihat bagaimana urutan tersebut, yang penting korespondensinya satu satu (khusus
tipe straight)

Standing wave ratiodisingkat SWR kadang-kadang disingkat dengan nama VSWR


(Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi saluran transmisi tidak sesuai dengan transceiver
maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada saluran yang berinterferensi dengan daya
maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan gelombang berdiri (standing wave) yang
besarnya tergantung pada besarnya daya refleksi.

1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC
maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan
elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke
rangkaian.

Ampermeter
Ampermeter posisi nol di tengah
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini
terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam
sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah
sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Voltmeter
3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya
arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan
dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik
yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Ohm-meter
4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-
meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang
baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat
mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

Multitester Digital
Multitester Analog
5. Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti
pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron
membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak
berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga
dapat dipelajari.

osiloskop
6. Generator fungsi
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan,
merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan
gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.

Generator fungsi

Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam satuan
watt di mana merupakan kombinasi voltmeter dan amperemeter. Dalam
pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk yang ada pada manual book atau
tabel yang tertera pada wattmeter. Demikian juga dalam hal pembacaannya harus
mengacu pada manual book yang ada.
Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakanwattmeter, ada
beberapa jenis wattmeter, antara lain wattmeter elektrodinamik, wattmeter induksi,
wattmeter elektrostatik dan sebagainya. Yang paling banyak digunakan adalah
wattmeter elektrodinamik, karena sesuai dengan karakteristiknya.
Wattmeter Eletrodinamik atau Elektrodinamometer Wattmeter
Instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi elektrodinamometer tipe
ammeter dan voltmeter analog. Kedua koilnya dihubungkan dengan sirkuit yang
berbeda dalam pengukuran power. Koil yang tetap atau field coil dihubungkan secara
seri dengan rangkaian, koil bergerak dihubungkan paralel dengan tegangan dan
membawa arus yang proporsional dengan tegangan. Sebuah tahanan non-induktif
dihubungkan secara seri dengan koil bergerak supaya dapat membatasi arus menuju
nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus proposional dengan tegangan
maka disebut pressure coil atau voltage coil dari wattmeter.
Error pada Wattmeter

Perlu diketahui bahwa KWH meter bekerja menggunakan sistem induksi medan magnet yang dapat
menggerakkan piringan alumunium. Piringan yang berputar tersebut akan menggerakkan counter
yang menandai setiap hitungan pemakaian energi listrik. Semakin cepat piringan berputar, maka
semakin besar pula tagihan listrik yang harus dibayar.

Kita dapat dengan mudah menjumpai KWH meter ini di rumah-rumah. Biasanya PLN memasangnya
di tembok teras rumah agar lebih mudah saat melakukan pengecekan. Nah, pada kesempatan kali
ini Belajar Elektronika akan mengajak anda semua berbicara lebih lanjut mengenai alat yang disebut
KWH meter.

Fungsi KWH Meter


Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik adalah untuk
menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN. Ada dua jenis KWH meter yang ada saat
ini, yakni jenis prabayar atau pulsa, dan yang kedua adalah jenis pasca bayar yang biasa disebut
dengan KWH meter konvensional.

KWH meter memiliki tiga buah kumparan, yang terdiri dari satu buah kumparan tegangan dengan
koil berdiameter tipis, dan dua buah kumparan tegangan dengan koil berdiameter tebal. Selain itu
dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang berfungsi untuk menetralkan
alumunium dari induksi medan magnet.

Cara Kerja KWH Meter


Arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati piringan aluminium
dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current. Selain itu umparan tegangan Bp
juga mengasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas arus If, sehingga piringan mendapatkan gaya,
dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut menjadi berputar.

Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosinus dari sudut diantaranya.
Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi motor sebanding
dengan EI cos θ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh sebab itu kecepatan
putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.

Baca juga : Cara Menghitung Biaya Tagihan Listrik

Semakin besar daya aktif yang digunakan, kecepatan putaran piringan juga semakin besar, begitu
juga sebaliknya. Dari situlah kita dapat menghitung besarnya tagihan listrik yang harus dibayar
setiap bulannya. Besarnya pemakaian listrik dikalikan dengan tarif dasar listrik atau yang biasa
disebut dengan TDL, ditambah biaya abonemen dan juga pajak.

Demikian informasi singkat mengenai fungsi dan cara kerja KWH meter pada instalasi listrik.
Semoga informasi yang kami sampaikan kali ini dapat memberikan manfaat sekaligus inspirasi,
khususnya bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada
teman-teman anda apabila bermanfaat. Sampai jumpa.
Megger

Megger
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun
instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus
searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain
untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan
b. Kabel tegangan tinggi.
c. Kabel tegangan rendah
d. Transformator
e. Dan peralatan listrik lainnya

Dalam kegiatan tentang kelistrikan tentunya kita tidak lepas dengan peralatan-peralatan
listrik yang dipakai untuk memaksimalkan kerja itu sendiri dan salah satunya dengan
menggunakan alat ukur yang disebut magger. megger adalah istilah alat yang dimana megger
merupakan singkatan dari Mega Ohm Meter. jadi buat anda teknik listrik tentu sudah tidak
asing lagi dengan peralatan ini. fungsi dari megger ini sendiri hampir sama dengan avo meter.
yang mungkin dulunya megger ini diciptakan dari pengaplikasian avo meter. namun dari
sekian alat yang pernah saya gunakan hanya magger ini saja yang bisa membuat saya
pusing karena mungkin jarangnya memakai alat ini atau mungkin kurangnya paham
pengetahuan saya sendiri.

Fungsi Magger
adalah sebagai alat untuk mengukur isolator atau ketahanan dari generator, motor dan juga
trafo. pada umumnya alat ini dipakai untuk mengecek instalisi rumah dan bahkan untuk
mengecek ketahanan SUTM atau saluran udara tegangan menengah.
Cara menggunakan megger :

kalau kita amati dengan seksama hampir sama dengan multi meter yang dimana kalau kita
ingin mengecek ketehanan listrik skala yang dipakai harus lebih besar dengan tegangan yang
ingin dicek sebagai contohnya:

Misalkan kita ingin mengecek isolator generator listrik yang mempunyai tegangan kisarah
350 volt maka untuk mengeceknya kita harus menggunakan skala yang lebih besar dari 350
volt. yaitu skala 500 Volt. dan yang perlu diperhatikan lagi adalah pastikan kalau alat atau
instalasi yang diukur harus terbebsas dari aliran atau daya listrik untuk mendapatkan ukuran
yang maksimal.

Cara Pengukuran Listrik Menggunakan Megger untuk isolator

1. Check dahulu baterai apakah dalam kondisi normal atau tidak.


2. Check Mekanikal zero dalam kondisi megger off, posisi jarum penunjuk harus berada diposisi
berimpit dengan garis skala. Bila tidak bisa tepat silahkan arhakan pointer zero ke 10 pada alat ukur.
3. Silahkan lakukan pada zero check
4. Tempatakan kabel test pada terminal megger, serta hubungkan ujung yang lain.
5. Pilihlah saklar pada posisi 500.
6. Letakkan saklar skala pada skala 1.
7. Silahkan atur ke posisi On, maka jarum akan bergerak ketika itu harus menunjukkan tepat ke pada
angka nol, bila pengecekan tidak tepat atur pointer. Bila pengecekan dengan pengaturan pointer
tidak juga berhasil silahkan periksa atau mengganti baterai.
8. Off lagi megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero seperti tadi.
9. Pasang lagi kabel test ke peralatan yang sedang diukur .
10. Pilih saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
11. On kan kembali megger dan baca tampilan pada skalanya yang ditunjuk.
Bila skala 1 hasil ukur, pindahkan dan pilih skala 2, bila hasilnya masih sama pilih ke skala
3, dan silahkan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan dari 0,5 – 1 menit atau
jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil pengukuran kemudian silhakan kalikan
dengan skala alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. hasil
terendah adalah 1 MΩ / kV.
Hal yang harus juga diperhatikan adalah setelah mengukur tahanan isolasi baik pada
generator, motor, maupun jaringan SUTM kita harus groundingkan kabel yang di ukur, karena
kabel tersebut masih mempunyai tegangan listrik jadi berhati-hatilah. Untuk caranya anda
cukup menghubungkan kabel yang diukur lalu hubungkan dengan body.

PENGERTIAN
Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Jenis
megger adalah: 1.Megger dengan engkol sbg pembangkit tegangan. Sumber tenaga
pada megger jenis ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada
dalam alat ukur ini dan untuk membangkitkannya poros megger harus diputar;
dengan alat penunjukannya jarum
Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya berupa
jarum juga. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur
kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar
phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan
menengah maupun tegangan rendah. Untuk instalasi tegangan menengah digunakan
Megger dengan batas ukur Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara
5.000 sampai dengan 10.000 Volt arus searah. Untuk instalasi tegangan rendah
digunakan Megger dengan batas ukur sampai Mega Ohm dan tegangan alat ukur
antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah.
Ketelitian hasil ukur dari Megger ditentukan oleh cukup tidaknya tegangan
generator / baterai yang dipasang pada alat ukur tsb. Dewasa ini telah banyak pula
Megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkan dari baterai sebesar 8
– 12 volt (megger dengan sistem elektronis). Megger dgn bateri umumnya
membangkit kan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan
generator yang diputar dengan tangan.
B. PRINSIP KERJA MEGGER
Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter, yaitu memberikan
tegangan dari alat ukur ke isolasi peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini
cukup tinggi maka diperlukan tegangan yang cukup tinggi pula agar arus dapat
mengalir. Tegangan pengukuran yang digunakan tergantung pada tegangan kerja
dari alat yang akan diukur.
- Perbedaan Cara kerja pada mega ohm meter jenis engkolan, analog dan digital
1. Pada mega ohm meter jenis engkolan, skala telah ditetapkan serta batasan tahanan
telah di tentukan dan tegangan yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
pada motor dihasilkan dari putaran engkolan sesuai aturan mega ohm meter
2. Pada mega ohm meter jenis analog, skala dapat diubah sesuai besarnya tahanan
isolasi yang akan diukur, caranya dengan mengubah selector pada meger menuju
batas ukur tahanan isolasi pada motor atau generatordan pada meeger jenis digital
ini menggunakan baterai sebagai penghasil tegangan
3. Pada mega ohm meter jenis digital, skala dapat diubah sesuai besarnya tahanan
isolasi yang akan diukur, caranya dengan mengubah selector pada meger menuju
batas ukur tahanan isolasi pada motor atau generatordan pada meeger jenis digital
ini menggunakan baterai sebagai penghasil tegangan, yang membedakan menger
jenis digital dengan engkol dan analog adalah pada hasil pembacaan pada meger
apabila pada digital hasil nilai tahanannya berupa angka langsung sedangkan pada
engkol dan analog masih menggunakan skala ukur
Tegangan untuk mengetes isolasi dapat diubah2 tergantung pada kelas isolasi
yang digunakan seperti:
1. Tegangan DC 500 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan rendah
2. Tegangan DC 1000 Volt s/d DC 5000 Volt untuk mengukur rangkaian
tegangan sampai dengan 6000 Volt.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000
volt
Batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 ohm dan 5 sampai
5000 ohm dll, sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system
tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.
C. JENIS – JENIS MEGGER

- Megger dengan engkol sbg pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis
ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan
untuk membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya
jarum
- Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya berupa
jarum juga. Megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkan dari
baterai sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem elektronis). Megger degan baterai
umumnya membangkit kan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger
dengan generator yang diputar dengan tangan.
S

Anda mungkin juga menyukai