PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan
kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan
kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan
medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan.
Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit
rawat inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari
pembangunan ekonomi masyarakat.
Di Indonesia dikenal tiga jenis RS sesuai dengan kepemilikan, jenis
pelayanan dan kelasnya. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam RS
yaitu RS Pemerintah (RS Pusat, RS Propinsi, RS Kabupaten), RS BUMN/ABRI, dan
RS Swasta yang menggunakan dana investasi dari sumbar dalam negeri (PMDN) dan
sumber luar negeri (PMA). Jenis RS yang kedua adalah RS Umum, RS Jiwa, RS
Khusus (mata, paru, kusta, rehabilitasi, jantung, kanker, dsb). Jenis RS yang ketiga
adalah RS kelas A, kelas B (pendidikan dan non-pendidikan), RS kelas C dan RS
kelas D (Kepmenkes No.51 Menkes/SK/II/1979). Pemerintah sudah meningkatkan
status semua RS Kabupaten menjadi kelas C.
Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah pengorganisasian yang
sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dengan pengorganisasian
berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber (resources) yang ada dalam
organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya
(sumber daya non manusia) harus diatur dan dipadukan sedemikian rupa untuk
berjalannya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya. Pentingnya
pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orangorang
yang
menjalankan
manajemen
dalam
setiap
organisasi.
Actuating
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksd dengan organsasi ?
Apa saja jenis organisasi kesehatan ?
Bagaimana langkah langkah membentuk organisasi ?
Apa yang dimaksud dengan penggerak (actuating) ?
Apa saja tujuan penggerak (actuating) ?
Apa saja faktor-faktor penting dalam keberhasilan penggerakan ?
Apa saja persyaratan rumah sakit tipe C ?
1.3.
TUJUAN
Untuk mengetahui apa yang dimaksd dengan organsasi ?
Untuk mengetahui apa saja jenis organisasi kesehatan ?
Untuk mengetahui bagaimana langkah langkah membentuk organisasi ?
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penggerak (actuating) ?
Untuk mengetahui apa saja tujuan penggerak (actuating) ?
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penting dalam keberhasilan penggerakan
?
Untuk mengetahui apa saja persyaratan rumah sakit tipe C ?
BAB II
ISI
2.1. ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang
yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki.
Menurut J. William Schulze organisasi adalah suatu penggabungan dari orang-orang,
benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang bertalian
dengannya, yang dihimpun dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan.
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian- bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2.1.1. Jenis Organisasi Kesehatan
Sangat banyak organisasi kesehatan yang sudah terbentuk di indonesia, beberapa
diantaranya adalah:
1)
2)
3)
Rumah sakit
4)
5)
Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. (Menjelaskan keseluruh staff tentang
kerja staf
Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
mendapatkan
pimpinan
yang
jelas
dan
tegas
ruang
lingkup
Segi Pemimpin
a. Wewenang : Wewenang maksudnya adalah pemimpin harus memahami akantugas
dan wewenang yang diembannya (delegation of authority)
5
Segi Pegawai
Pegawai yang akan digerakkan harus mempunyai kemampuan untuk menerima dan
memahami apa yang diberikan pimpinan baik petunjuk, bimbingan ataupun perintah,
kemampuan itu antara lain :
a.
b.
c.
d.
prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar
sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri
sendiri,artinya
dalam
melaksanakan
fungsi
pengarahan
perlu
mendapatkan
terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis
dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing
individu. Motivasi yang
kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka
dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya
untuk mencapai tujuan organisasi.
Prinsip kesatuan komando : Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk
menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan
hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan
kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat
dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil
maksimal.
2.
3.
4.
5.
Delegasi wewenang
6.
7.
b. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada
dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan
tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau
dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat
diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang
berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :
1. Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan
untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah
umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail.
= 9:1
= 1:1
= 5:1
= 4:3
persyaratan khusus ruang dan tata ruang serta persyaratan khusus pada bangunan
rumah sakit, antara lain:
1) Poliklinik
Ketentuan-ketentuan :
a) Perlu ada pola tata ruang yang jelas antara ruang pasien, ruang pelayanan, dan
ruang petugas rumah sakit.
b) Bukaan pada ruang tunggu sebaiknya cukup, agar nyaman dan tidak
menimbulkan rasa pengap.
10
awal
(2)
Ketentuan-ketentuan :
a. Instalasi ini terbuka 24 jam dengan sarana pendukung berupa Laboratorium, XRay, Emergency Supply.
b. Sirkulasi pasien pada ruang instalasi gawat darurat ini diatur agar tidak
semrawut
c. Ruang bedah yang dibutuhkan harus dengan kondisi steril, adapun penanganan
bagi para keluarga atau pengantar pasien harus diperhatikan.
d. Ruang tunggu untuk keluarga atau pengantar pasien agar dilengkapi toilet dan
juga bukaan yang cukup pada ruangan
11
e. Lantai dan dinding pada ruangan dari bahan yang kuat dan mudah
dibersihkan
f. Dekat dengan emergency ward (ruang rawat inap)
g. Terdapat kamar jenasah sementara
h. Fasilitas ruang yang ada, meliputi :
Loket penerima pasien harus lengkap dan mudah dijangkau
Ruang tunggu bagi pengantar/keluarga pasien
First Aid (Ruang pertolongan pertama pemberian terapi dengan uap)
Ruang Gibs
Triage (Ruang untuk memilah-milah pasien yang baru datang,misalnya
3) Unit Administrasi
Fasilitas ruang-ruang yang ada, meliputi :
1. Ruang Direktur dan Wakil
Adalah ruang kerja Direktur dan Wakil Direktur untuk mengatur mekanisme
proses pelayanan kesehatan dalam rumah sakit.
2. Ruang Sekretaris
Untuk kegiatan kesekretariatan terutama yang menyangkut surat menyurat.
3. Ruang Rapat
Untuk kegiatan pertemuan, diskusi, rapat-rapat koordinasi yang berkaitan
dengan kegiatan rumah sakit.
4. Ruang Kepala-Kepala Divisi
Ruang untuk kegiatan para kepala divisi dalam mengatur pekerjaan dan
mengkoordinasikan dengan bagian-bagian yang terkait dengan divisinya.
5. Ruang Kepala-Kepala Bagian
Ruang untuk kegiatan para kepala divisi dalam mengatur pekerjaan dan
mengkoordinasikan dengan seksi-seksi atau instalasi yang dibawahinya.
12
6. Gudang
Ruang penyimpanan alat dan berkas serta perlengkapan kantor untuk
kebutuhan administrasi rumah sakit.
7. Toilet / KM WC
Ruang untuk kepentingan karyawan serta pimpinan rumah sakit untuk MCK.
8. Ruang Tunggu / Hall
Ruang yang berfungsi sebagai space penerima sebelum para tamu
menyelesaikan suatu urusan yang berkaitan dengan pelayanan rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Organisasi kesehatan adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian- bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang
bulat
melalui
kewenangan,
koordinasi
dan
pengawasan
dalam
usaha
Rumah sakit tipe ini biasanya menjadi tempat rujukan dari setiap puskesmas dan
klinik kecil yang terdapat di sekitarnya.
3.2. SARAN
Demi sempurnanya makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik untuk
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djatmiko, Y. H. 2008. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta
Gibson, dkk. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara,
(terjemahan)
Handoko, Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas
Kesehatan Daerah. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
14