orang dewasa muda. Dua-pertiga dari pasien 21-40 thn dan kejadian seks
sama, meskipun beberapa penelitian India telah menyarankan
predominance12 perempuan sedikit. Spektrum penyakit pada anak-anak
berbeda dengan orang dewasa, di antaranya peritoneal perekat dan getah
bening keterlibatan nodal lebih umum daripada disease15 gastrointestinal.
Presentasi klinis tuberkulosis abdominal dapat akut, kronis atau akut pada
kronis. Kebanyakan pasien memiliki gejala konstitusional demam (40-70%),
nyeri (80-95%), diare (11-20%), sembelit, sembelit dan diare, penurunan berat
badan (40-90%), anoreksia dan malaise.
Sumber: Sharma &Batia. 2004. Review Article : Abdominal Tuberculosis.
Indian J Med. Pp 305-315.
3. bagaimana aktivitas skrining penyakit tropis oleh pemerintah?
Untuk mengendalikan penyakit menular maka strategi yang dilakukan,
melalui:
a. Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada
dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass
Blood Survey untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan
terkait penyakit menular terutama di daerah-daerah yang berada di
perbatasan, kepulauan dan terpencil untuk menjamin upaya memutus
mata rantai penularan.
b. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan
penyakitmenular, dibutuhkan strategi innovativedengan memberikan
otoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers),
terutama hak akses pengamatan faktor risiko dan penyakit dan
penentuan langkah penanggulangannya.
c. Mendorong
keterlibatan
masyarakat
dalam
membantu
upayapengendalian
penyakit
melalui
community
base
surveillanceberbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan
terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan
melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan
respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.
d. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian
penyakit menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan
laboratorium.
e. Peningkatan peran daerah khususnya kabupaten/kota yang menjadi
daerah pintu masuk negara dalam mendukung implementasi
5. DBD
Penyebab: virus Dengue
Gejala : dapat bersifat asimtomatik atau berupa demam yang tidak khas .
pada umumnya pasien mengalami fase demam 2-7 hari , yang diikuti
oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien sudah tidak
demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk mencapai renjatan jika
tidak mendapat pengobatan yang adekuat.
6. Campak
Agen Penyebab : virus morbilli
Gejala : Panas,batuk,pilek.
- Timbulnya Kopliks spot pada mucosa buccalis (tanda yg khas)
- Timbul bercak-bercak merah(eritema) diseluruh
darikepala sampai kaki.Biasanya menyerang anak-anak
badan,mulai
7. Hepatitis
Agen Penyebab : virus hepatitis
Gejala
:
lemas,nafsu
makan
hilang(anorexia),
perut,demam ,warna kuning pada kulit,mata dan air seni.
8. Filariasis .
Agen Penyebab : Wucheria bancrofti dan brugia malayi
mual,sakit