http://bappeda.jabarprov.go.id/docs/perencanaan/20080417_074752.pdf.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
Page 1
PENYELENGGARAANPENATAANRUANG
(Permasalahan,Tantangan,Kebijakan,Strategi,danProgramStrategis)
Oleh:
DirekturJenderalPenataanRuang
DisajikandalamAcara:
PelatihanPenyelenggaraanPenataanRuangDalamPembangunanDaerah
Jakarta,29November2005
DEPARTEMENPEKERJAANUMUM
DIREKTORATJENDERALPENATAANRUANG
JL.PATTIMURANO.20KEBAYORANBARUJAKARTA12110GEDUNGGIITLP(021)7203371
Page 2
PENYELENGGARAANPENATAANRUANG
(Permasalahan,Tantangan,Kebijakan,Strategi,danProgramStrategis)
Abstrak
MakalahinimemberikandeskripsimengenaikebijakansertastrategiPenyelenggaraan
PenataanRuangsertaissueissuestrategisyangberkaitandenganpenyelenggaraan
penataanRuang.Selainitudijelaskanpulamengenaihirarkiperencanaansertakonsep
pengembanganwilayahsebagaiacuandalampengembanganstrategiswilayah.Dan
padabagianakhirdipaparkanmengenaikomitmenDirektoratJenderalPenataanRuang
dalammelakukanpembinaanpenataanruangdidaerahsertaprogramprogramstrategis
penataanruang.
I.
Pendahuluan
Untukmencapaipertumbuhanekonomiyanglebihtinggi,diperlukankebijakan
pembangunannasionalyangtepat.Ketepataninidiukurdaripengembanganterhadap
kesesuaiandanoptimalisasipotensisumberdayaalam,sumberdayamanusiadan
sumberdayafisik(buatan).Kebijakanpembangunanyangtidakbertumpupadaketiga
potensisumberdayatersebutakansulitdikatakansebagaipembangunanyang
berkelanjutan.Inisudahkitaalamidenganterjadinyabanjirdijalurjalurutamaekonomi
yangdisebabkanolehpembangunanyangkurangmemperhatikankapasitassumber
dayaalamsehinggafungsisistemsungaidandrainasetidakberjalansebagaimana
mestinya.Inijugatelahkitaalamidenganterjadinyabottleneckdiberbagaijaringan
transportasiyangdisebabkanolehpembangunanyangtidakmemperhatikantataguna
lahansehinggakapasitassumberdayafisik(buatan)tidaklagimampumenampung
perjalananbarangdanmanusiayangdihasilkanolehtatagunalahan.Tidakefektifnya
pembangunanjugadapatdialamiapabilaaspeksumberdayamanusiasebagaibagian
aspeksosialtidakdiperhatikan.Nilainilaitradisi,kemampuanteknologidanpotensi
sumberdayamanusiaharusselarasdenganlajunyaderappembangunan.
Olehkarenaitu,untukmencapaipembangunanberkelanjutanyangbertumpupada
ketigasumberdayatersebut,penataanruangdapatdigunakansebagaipayung
kebijakanpembangunandanpengendaliandalamimplementasinya.Sistemperencanaan
pembangunanNasionaldanperencanaantataruangsamasamamenekankansuatu
prosesuntukmenentukantindakanmasadepanyangtepatmelaluiurutanpilihan
(prioritas)secaraberhirarkidenganmemperhitungkansumberdayayangtersedia.
Namun,perencanaantataruangmemilikifokuskepadaaspekfisikspasialyang
JakstraPenyelenggaraanPR
1
Page 3
mencakupperencanaanstrukturruangdanpolapemanfaatanruang.Proses
perencanaantataruangdapatdijelaskandenganpendekatansistemyangmelibatkan
input,prosesdanoutput.Inputyangdigunakanadalahkeadaanfisiksepertikondisi
alamdangeografis,sosialbudayasepertidemografisebaranpenduduk,ekonomi
sepertilokasipusatkegiatanperdaganganyangadamaupunyangpotensialdanaspek
strategisnasionallainnya.Keseluruhaninputinidiprosesdenganmenganalisisinput
tersebutsecaraintegralbaikkondisisaatinimaupunkedepanuntukmasingmasing
hirarkitataruangNasional,ProvinsimaupunKabupaten/Kotauntukmenghasilkanoutput
berupaRencanaTataRuang.RencanaTataRuangpadadasarnyamerupakanbentuk
intervensiyangdilakukanagarterwujudalokasiruangyangnyaman,produktifdan
berkelanjutandalammeningkatkankesejahteraanmasyarakatdanmenciptakan
keseimbangantingkatperkembanganwilayah.Makadenganberbasispenataanruang,
kebijakanpembangunanakanmewujudkantercapainyapembangunanberkelanjutan
yangmemadukanpilarekonomi,sosialbudayadanlingkungan.
Untukituperludipahamikonsepkonseppengembanganwilayahdanpenataanruang,
termasukdidalamnyaisuisudanpermasalahanpenataanruangyangada.Dengan
memahamiberbagaihaltersebutdiharapkandapatdisusunsuatukebijakandanstrategi
penataanruangyangdapatmenjawabberbagaipersoalanyangadadanmendorong
tercapainyaberbagaitujuandansasaranpembangunan.
II.
KonsepPengembanganWilayahdanProsesPenataaanRuangdi
Indonesia
KonseppengembanganwilayahdiIndonesialahirdarisuatuprosesiteratifyang
menggabungkandasardasarpemahamanteoritis(teorifaktorpembentukruangdari
WalterIssard;teoriTrickleDownEffectdanPolarizationEffectdariHirschman;teori
BackwashandSpreadEffectdariMyrdal;teoriGrowthPoledariFriedman;teoriUrban
andRuralLinkagesdariDouglas;teoripembangunaninfrastrukturdariSutami;teori
OrdeKotadariPoernomosidhidanlainlain)denganpengalamanpengalamanpraktis
sebagaibentukpenerapannyayangbersifatdinamis.Dengankatalain,konsep
pengembanganwilayahdiIndonesiamerupakanpenggabungandariberbagaiteoridan
modelyangsenantiasaberkembangyangtelahdiujiterapkandankemudiandirumuskan
kembalimenjadisuatupendekatanyangdisesuaikandengankondisidankebutuhan
pembangunandiIndonesia.
JakstraPenyelenggaraanPR
2
Secarakonsepsualpengertianpengembanganwilayahdapatdirumuskansebagai
rangkaianupayauntukmewujudkanketerpaduandalampenggunaanberbagaisumber
daya,merekatkandanmenyeimbangkanpembangunannasionaldankesatuanwilayah
nasional,meningkatkankeserasianantarkawasan,keterpaduanantarsektor
pembangunanmelaluiprosespenataanruangdalamrangkapencapaiantujuan
pembangunanyangberkelanjutandalamwadahNKRI.
Berpijakpadapengertiandiatasmakapembangunanseyogyanyatidakhanya
Page 4
diselenggarakanuntukmemenuhitujuantujuansektoralyangbersifatparsial,namun
lebihdariitu,pembangunandiselenggarakanuntukmemenuhitujuantujuan
pengembanganwilayahyangbersifatkomprehensifdanholistikdengan
mempertimbangkankeserasianantaraberbagaisumberdayasebagaiunsurutama
pembentukruang(sumberdayaalam,buatan,manusiadansistemaktivitas),yang
didukungolehsistemhukumdansistemkelembagaanyangmelingkupinya.
Dalamrangkamewujudkankonseppengembanganwilayahyangdidalamnyamemuat
tujuandansasaranyangbersifatkewilayahandiIndonesia1,makaditempuhupaya
penataanruangyangterdiridari3(tiga)prosesutamayangsalingberkaitansatu
denganlainnya(lihatgambar1),yakni:
(a)
prosesperencanaantataruangwilayah,yangmenghasilkanrencanatataruang
wilayah(RTRW).DisampingsebagaiguidanceoffutureactionsRTRWpada
dasarnyamerupakanbentukintervensiyangdilakukanagarinteraksi
manusia/makhlukhidupdenganlingkungannyadapatberjalanserasi,selaras,
seimbanguntuktercapainyakesejahteraanmanusia/makhlukhidupserta
kelestarianlingkungandankeberlanjutanpembangunan(development
sustainability).
(b)
prosespemanfaatanruang,yangmerupakanwujudoperasionalisasirencanatata
ruangataupelaksanaanpembangunanitusendiri,
(c)
prosespengendalianpemanfaatanruangyangterdiriatasmekanismeperizinan
danpenertibanterhadappelaksanaanpembangunanagartetapsesuaidengan
RTRWdantujuanpenataanruangwilayahnya.
1
Secaranasional,padasaatinitidakbanyakdokumenyangmemuattujuandansasarankewilayahan,
selainyangtermuatdidalamGBHN19992004dalamrangkamengatasikesenjanganKawasanTimur
Indonesia(KTI)denganKawasanBaratIndonesia(KBI),AgendaKabinetGotongRoyonguntuk
mempertahankanNegaraKesatuanRepublikIndonesia,sertadidalamPPNo.47/1997tentangRTRWN.
JakstraPenyelenggaraanPR
3
Gambar1:SiklusPenataanRuang
Pengawasan:
Pemantauan
Pelaporan
Evaluasi
Penertiban
Pengenaansanksi
Perijinan
PERENCANAAN
TATARUANG
PEMANFAATAN
RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATANRUANG
Indikasiprogram
strategis
Investasi
Page 5
Perijinan
Insentif&Disinsentif
Rekomendasi
PeninjauanRTRW
AdapunlandasanhukumbagipenataanruangdiIndonesiatelahditetapkanmelaluiUU
No.24/1992yangkemudiandiikutidenganpenetapanberbagaiPeraturanPemerintah
(PP)untukoperasionalisasinya.BerdasarkanUUNo.24/1992,khususnyapasal3,
termuattujuanpenataanruang,yakniterselenggaranyapengaturanpemanfaatanruang
kawasanlindungdanbudidaya.Sedangkansasaranpenataanruangadalah:
(a)
terwujudnyakehidupanbangsayangcerdas,berbudiluhurdansejahtera,
(b)
terwujudnyaketerpaduandalampenggunaansumberdayaalamdanbuatan
denganmemperhatikansumberdayamanusia,
(c)
terwujudnyakeseimbangankepentinganantarakesejahteraandankeamanan,
(d)
termanfaatkannyasumberdayaalamdansumberdayabuatansecara
berdayaguna,berhasilgunadantepatgunauntukmeningkatkankualitassumber
dayamanusia,serta
(e)
terwujudnyaperlindunganfungsiruangdantercegahsertatertanggulanginya
dampaknegatifterhadaplingkungan.
Dengandemikian,selainmerupakanprosesuntukmewujudkantujuantujuan
pembangunan,penataanruangsekaligusjugamerupakanprodukyangmemiliki
landasanhukum(legalinstrument)untukmewujudkantujuanpengembanganwilayah.
KemudiandenganmengacupadalandasanhukumyangadayaituUU24/1992tentang
penataanruang,sistemperencanaantataruangwilayahdiselenggarakansecara
JakstraPenyelenggaraanPR
4
Page 6
berhirarkimenurutkewenanganadministratif,yaknidalambentukRTRWNasional,
RTRWProvinsidanRTRWKabupatendanRTRWKotasertarencanarencanayang
sifatnyalebihrinci.
RTRWNmerupakanperencanaanmakrostrategisjangkapanjangdenganhorizonwaktu
hingga25tahunkedepandenganmenggunakanskalaketelitian1:1.000.000.Dalam
kaitannyadenganpengembangansistempermukiman,makadidalamRTRWNsendiri
telahditetapkanfungsikotakotasecaranasionalberdasarkankriteriatertentu
(administratif,ekonomi,dukunganprasarana,maupunkriteriastrategislainnya)yakni
sebagaiPusatKegiatanNasional(PKN),PusatKegiatanWilayah(PKW)danPusat
KegiatanLokal(PKL).Untukmewujudkanfungsifungsikotasebagaimanaditetapkan
dalamRTRWNsecarabertahapdansistematis,makapadasaatinitengahdisusun
reviewStrategiNasionalPembangunanPerkotaan(SNPP).Dengankatalain,SNPP
dewasainimerupakanbentukpenjabarandariRTRWN
AdapunRTRWPulaupadadasarnyamerupakaninstrumenoperasionalisasidariRTRWN.
UntuktingkatSumatera,RencanaTataRuangPulauSumateradisusunsebagai
penjabarandariRencanaTataRuangWilayahNasional(RTRWN)dankemudian
dirumuskankedalamkebijakankebijakanPengembanganKawasanTertentuseperti
kawasanperbatasan,kawasanMetropolitanmaupunkawasanterpencil,Pengembangan
SistemPerkotaan,danPengembanganSistemPrasaranaStrategis.Rencanaini
selanjutnyadisusunmenjadiIndikasiProgramStrategis5tahunansebagaiacuan
penyusunanRencanaIndukmasingmasingsektor.
KemudianRTRWProvinsimerupakanperencanaanmakrostrategisjangkamenengah
denganhorizonwaktu15tahunpadaskalaketelitian1:250.000.Sementara,RTRW
KabupatendanKotamerupakanperencanaanmikrooperasionaljangkamenengah(510
tahun)denganskalaketelitian1:100.000hingga1:20.000,yangkemudiandiikuti
denganrencanarencanarinciyangbersifatmikrooperasionaljangkapendekdengan
skalaketelitiandibawah1:5.000.
Selainpenyiapanrencanauntukwilayahadministratif(berupaRTRWN,RTRPulau,
RTRWProvinsi,RTRWKabupatendanKota),disusunpularencanapengembangan
(spatialdevelopmentplan)untukkawasankawasanfungsionalyangmemilikinilai
strategis.Misalnya,untukkawasandengannilaistrategisekonomi,makadisusun
rencanapengembanganKawasanPengembanganEkonomiTerpadu(KAPET)dan
kawasanandalan.Sementaraituuntukkawasandengannilaistrategispertahanan
JakstraPenyelenggaraanPR
5
Page 7
keamanan(security),disusunrencanapengembangankawasanperbatasannegara,baik
didaratmaupundilaut.Selainitujugadisusunrencanapengembangankawasan
agropolitan(sentrasentraproduksipertanian),dansebagainya.
III.IssueStrategisPenataanRuangdiIndonesia
Beberapaissuestrategissertatantangandalampenyelenggaraanpenataanruangdi
Indonesiaantaralainadalahsebagaiberikut:
1.
Beberapaisustrategisdalampenyelenggaraanpenataanruangnasional,yakni:
(a)
terjadinyakonflikkepentinganantarsektor,sepertipertambangan,
lingkunganhidup,kehutanan,prasaranawilayah,dansebagainya,
(b)
belumberfungsinyasecaraoptimalpenataanruangdalamrangka
menyelaraskan,mensinkronkan,danmemadukanberbagairencanadan
programsektortadi.Berbagaifenomenabencana(waterrelateddisaster)
sepertibanjir,longsordankekeringanyangterjadisecarameratadi
berbagaiwilayahdiIndonesiapadapalingtidak5tahunbelakanganini,
padadasarnya,merupakanindikasiyangkuatterjadinya
ketidakselarasandalampemanfaatanruang,antaramanusia
denganalammaupunantarakepentinganekonomidenganpelestarian
lingkungan.
(c)
terjadinyapenyimpanganpemanfaatanruangdariketentuandan
normayangseharusnyaditegakkan.Penyebabnyaadalahinkonsistensi
kebijakanterhadaprencanatataruangsertakelemahandalam
pengendalianpembangunan,
(d)
belumtersedianyaalokasifungsifungsiyangtegasdalamRTRWN,
(e)
belumadanyaketerbukaandankeikhlasandalammenempatkan
kepentingansektordanwilayahdalamkerangkapenataanruang,serta
(f)
kurangnyakemampuanmenahandiridarikeinginanmembela
kepentinganmasingmasingsecaraberlebihan.Halinijugaterlihatdari
inisiatifuntukmeningkatkankesejahteraanrakyatcenderung
diselenggarakanuntukmemenuhitujuanjangkapendek,tanpa
memperhatikan
kelestarianlingkungan
dankeberlanjutan
pembangunanjangkapanjang.Konversilahandarikawasanlindung
menjadikawasanbudidayagunameningkatkanPendapatanAsliDaerah
JakstraPenyelenggaraanPR
6
Page 8
(PAD)adalahpraktekpembangunanyangkerapterjadi.DiPulauJawa
misalnya,hutanlindungnyatelahterkonversidenganlajusebesar19.000
ha/tahun(BPS,2001).BahkanBadanPlanologiKehutananmenyebutkan
bahwahingga2001penjarahanhutandiJawatelahmencapai350.000ha
sehinggaluashutantersisa23%sajadariluasdaratanPulauJawa.Selain
itu,terjadikonversilahanpertanianuntukpenggunaannonpertanian
sepertiuntukindustri,permukimandanjasadiPulauJawayangmencapai
1.002.005haatau50.100ha/tahunantara19791999(Deptan,2001).
2.
Isuisustrategispenataanruanglainnyaadalahsebagaiberikutyangsekaligus
merupakantantangan:
a)
Fenomenaurbanisasi
Kenaikanjumlahpendudukperkotaansebagaiwujudterjadinyafenomena
urbanisasiakibatmigrasidesakota.Datamenunjukkanbahwajumlah
pendudukperkotaandiIndonesiamenunjukkanperkembanganyang
cukuppesatdari32,8jutaatau22,3%daritotalpenduduknasional
(1980),meningkatmenjadi55,4jutaatau30,9%(1990),menjadi74juta
atau37%(1998),menjadi90jutajiwaatau44%(2002),dan
diperkirakanakanmencapaiangka150jutaatau60%daritotalpenduduk
nasional(2015)denganlajupertumbuhanpendudukkotaratarata
4,49%pertahun(19901995).Dengankecenderunganurbanisasiyang
terusmeningkat,perhatianpadapenataanruangkawasanperkotaan
perlumendapatperhatiankhusus,misalnyamelaluipenerapan zoning
regulation,mekanismeinsentifdandisinsentif,dansebagainya.
b)
Kesenjanganantarwilayah
Perkembangankawasanperkotaanyangmembentukpolalinearyang
dikenaldenganribbondevelopment,sepertiyangterjadidiPantaiUtara
JawasecaraintensifpunmulaiterjadidiPantaiTimurSumatera.
Konsentrasiperkembangankawasanperkotaanyangmemanjangpada
keduapulauutamatersebuttelahmenimbulkankesenjanganantar
wilayahpulauyangcukupsignifikansertainefisiensipelayananprasarana
sarana.SebagaigambarankonsentrasikegiatanekonomidiPanturaJawa
mencapai85%,jauhmeninggalkanPantaiSelatan(15%).Halinipun
dicirikandenganintensitaspergerakanorangdanbarangyangsangat
tinggi,sepertipadalintasutaraJawadanlintasTimurSumatera
JakstraPenyelenggaraanPR
7
Page 9
c)
Perkembangankotayangtidakterarah
Terjadinyaperkembangankotakotayangtidakterarah,cenderung
membentukkonurbasiantarakotaintidengankotakotasekitarnya.
Konurbasidimaksuddicirikandenganmunculnya9kotametropolitan
denganpendudukdiatas1jutajiwa(Jakarta,Surabaya,Bandung,
Medan,Bekasi,Tangerang,Semarang,PalembangdanMakassar)dan9
kotabesar(BandarLampung,Malang,Padang,Samarinda,Pekanbaru,
Banjarmasin,Solo,Yogyakarta,danDenpasar).Konurbasiyangterjadi
padakotakotatersebutmenimbulkanberbagaipermasalahankompleks,
sepertikemiskinanperkotaan,pelayananprasaranadansaranakotayang
terbatas,kemacetanlalulintas,danpencemaranlingkungan
d)
PembangunanPusatpusatPermukimandiKawasanPerbatasan
negara
Pengembangankotakotapadakawasanperbatasannegarabaikyang
beradadimainlandataupundipulaupulaukecilsebagaipusatpusat
pertumbuhanwilayahdanberandadepannegara(frontierregion)pada
saatinimasihjauhdariharapan.Ketertinggalan,keterisolasiandan
keterbatasanaksesibilitas,sertaketerbatasanpelayananmerupakan
kondisiyangtipikalterjadi.
e)
Masihrendahpartisipasimasyarakatdalampenataanruang
WalaupuntelahdiaturmelaluiPPNo.69/1996tentangPelaksanaanHak
danKewajibansertaBentukdanTatacaraPeranSertaMasyarakatyang
merupakanderivasidariUUNo.24/1992dankarenanyatelahmenjadi
commoninterests,prosespelibatanmasyarakatsebagaisubyekutama
dalampenataanruangwilayahmasihbelummenemukanbentuk
terbaiknya.Kondisisaatinimenunjukkanbahwapenyaluranhakhak
masyarakatdalampenataanruangsajabelumterjaminsepenuhnya,
terlebihpelaksanaankewajibannyamasihjauhdariyangdiharapkan.
f)
Belummaksimalnyapemanfaatanteknologiinformasi
Dukunganteknologiinformasidalamprosespengambilankeputusanatau
intervensi
kebijakan
penataan
ruang
belum
dioptimalkan
pemanfaatannya,walaupunkompleksitaspermasalahanpengembangan
wilayahyangdihadapitelahnyata.Eraotonomidaerahakan
JakstraPenyelenggaraanPR
8
Page 10
menempatkanmasingmasingwilayahotonomdalamiklimkompetisiyang
ketat.Eksistensisuatuwilayahdalamhalinisangatditentukanoleh
kemampuanparapengambilkeputusandalammengatasikekurangan
danmemanfaatkankelebihanyangdimilikinyadenganoptimal.Untukitu,
salahsatukuncisuksesterletakpadakecepatanmengaksesinformasi,
melakukananalisisdanpenyesuaiankebijakanpembangunanwilayahnya
g)
Belumsepenuhnyarencanatataruangdijadikanacuanbagi
pembangunannasionaldanpengembanganwilayah.
Halinidapattergambardarimasingcukupseringnyaterjadikonflik
kepentinganantarsektor,sepertipertambangan,lingkunganhidup,
kehutanan,prasaranawilayah,dansebagainya.
h)
Belumsepenuhnyarencanatataruangdijadikanusahapreventif
dalamprosespelestariansumberdayaalamdanlingkungan
hidup.
Dalampenyusunanrencanatataruang,upayapengembanganwilayah
dilakukandenganmemperhatikanaspekketersediaansumberdayaalam.
Halinidilakukanagarkegiatanpembangunantidakberdampaknegatif
terhadapkelestariansumberdayaalamdanlingkunganhidup.Namun
dalampelaksanaannya,rencanatataruangmasihbelumdigunakan
sebagaiacuandalampelaksanaanpembangunanyangtergambardari
terjadinyaketidakselarasandalampemanfaatanruang,antaramanusia
denganalammaupunantarakelepneintanekonomidenganpelestarian
lingkungan.
i)
Masihlemahnyakepastianhukumdankoordinasidalam
pengendalianpemanfaatanruang.
Haliniterjadidikarenakanbelumefektifnyaupayaupayapengendalian
pemanfaatanruangwilayahnasional,sehinggapenyimpangan
pemanfaatanruangdariketentuannormayangseharusnyaditegakkan
masihterusberlangsung.Faktamenunjukanbesarperubahanalihfungsi
peruntukanlahanyangcukupsignifikan.
3.
Berbagaipermasalahanlingkunganyangterjadisebagaiakibattidakoptimalnya
fungsipenataanruangantaralainadalahsebagaiberikut:
JakstraPenyelenggaraanPR
9
Page 11
a)
SWSkritis
KondisisatuansatuanwilayahsungaidiIndonesiatelahberadapada
kondisiyangmengkhawatirkan.Darikeseluruhan89SWSyangadadi
Indonesia,hinggatahun1984sajatelahterdapat22SWSberadadalam
kondisikritis.Padatahun1992,kondisiinisemakinmeluashingga
menjadi39SWS.Perkembanganyangburukterusmeluashinggatahun
1998,dimana59SWSdiIndonesiatelahberadadalamkondisikritis,
termasukhampirseluruhSWSdiPulauJawa.
b)
Degradasilingkunganpadakawasanpesisir
Telahterjadidegradasikualitaslingkunganyangseriuspadakawasan
pesisir,yaitu:
Luasarealhutanmangroveberkurang
TerjadipenurunanluasmangrovediIndonesiadari5.209.543ha
(1982)menjadi3.235.700ha(1987)hingga2.496.185ha(1993).
Dalam10tahun(19821993),terjadipenurunanmangrove50%
daritotalluasansemula.Apabilamangrovetidakdapatdipertahankan
makaakanterjadiabrasipantai,pencemarandarisungaikelaut,dan
zonaaquaculturepunakanterancam.
Intrusiairlaut
Intrusiairlautyangdiakibatkanolehkenaikanmukaairlautsertaland
subsidenceakibatpengnyedotanairtanahsecaraberlebihan.Contoh,
antara2050hingga2070,intrusiairlautakanmencakup50%dari
luaswilayahJakartaUtara.
Punahnyaekosistemterumbukarang
Hilangnyaekosistemterumbukarangyangmerupakantempat
pemijahan(breedingandnurseryground)bagiperkembangbiakan
ikanikan.
Denganmemperhatikankeseluruhanuraiandiatas,untukmengatasiberbagai
permasalahanaktualdalampembangunan,makaprinsipprinsippenataanruangtidak
dapatdiabaikanlagi.Dalamkonteksiniupayapengendalianpembangunandanberbagai
dampaknyaperludiselenggarakansecaraterpadulintassektordanlintaswilayahmelalui
instrumenpenataanruang.
JakstraPenyelenggaraanPR
10
IV.KewenanganPemerintahPusatdalamPenataanRuang
BerdasarkanUUNo.32tahun2004(merupakanrevisidariUUNo.22Tahun1999)
tentangPemerintahanDaerahmakayangmenjadiconcernpemerintahpusatdalamhal
penataanruangadalahsebagaiberikut:
Tercapainyakeseimbanganpemanfaatanruangmakroantarakawasanberfungsi
lindungdanbudidaya,antarakawasanperkotaandanperdesaan,antarwilayah
danantarsektor
Tercapainyapemulihandayadukunglingkunganuntukmencegahterjadinya
bencanayanglebihbesardanmenjaminkeberlanjutanpembangunan
Terwujudnyaketerpaduandankerjasamapembangunanlintasprovinsidanlintas
sektoruntukoptimasidansinergistrukturpemanfaatanruang
Terpenuhinyakebutuhandasarmasyarakat(basicneeds)akanpelayananpublik
yangmemadai
Adapunwewenangpemerintahpusatdibidangpenataanruangadalahsebagaiberikut:
Perencanaannasionaldanpengendalianpembangunansecaramakro,serta
(penetapan)poladanstrukturpemanfaatanruangnasional.
Page 12
Fasilitasikerjasamaataupenyelesaianmasalahantarprovinsi/daerah,misal
melaluipenyusunanRTRWPulauatauRTRWKawasanJabodetabek.
Pengaturantataruangperairandiluar12mildankriteriapenataanperwilayah
ekosistemdaerahtangkapanair
Penyiapanstandar,kriteriadanfasilitasikerjasamapenataanruang
Kemudianinstrumenpengikatyangdikembangkanolehpemerintahpusatyang
berfungsisebagaialatketerpaduandankerjasamapembangunanantardaerahadalah
melalui:
Instrumenperundangundanganyangmengikat
Kebijakankebijakanyangjelasdanresponsifsesuaidengankebutuhandaerah
Bantuandankompensasidalambentukfiskal
Penyediaanlangsungprasaranaberfungsilintaswilayahdanbackbone
pengembanganwilayah
Mendorongkemitraansecaravertikaldanhorisontalyangbersifatkerjasama
pengelolaan(comanagement)dankerjasamaproduksi(coproduction)
JakstraPenyelenggaraanPR
11
V.
KebijakanPenataanRuang
Seiringdenganperkembanganzamanmakamasalahpenataanruangyangdihadapipun
semakinkompleks.Untukitudiperlukankebijakandanstrategipenataanruangdan
pengembanganwilayahyangmampumenjawabberbagaiisuisuataupunpermasalahan
pembangunanyangberkembangdewasaini.
Denganmempertimbangkanissuestrategissertatantanganyangdihadapidalam
melaksanakanpenyelenggaraanpenataanruang,makasasaranyangingindicapai
adalahterwujudnyaruangnusantarayangnyaman,produktifdan
berkelanjutanuntukkemajuandankesejahteraanmasyarakat.
DenganmemperhatikanUUNo.24Tahun1992tentangPenataanRuangdanUUNo.32
Tahun2004makalangkahlangkahyangakandiambilolehDitjenPenataanRuang
selakuinstitusipembinakegiatanpenataanruangditingkatpusatadalah:
a.
Langkahpertama:memantapkanpenyelenggaraanpenataanruangnasional
melaluipelaksanaankerangkapengembanganstrategisnasional
(NationalStrategicDevelopmentFramework)sebagaikerangkaorientasi
pengembanganstrukturdanpolapemanfaatanruangnasionaluntuk
meningkatkankesejahteraanmasyarakatdalamtatananglobaldewasaini(lihat
gambar1,2,3dan4).
UpayayangDilakukan,AntaraLain:
Memantapkanssitemperencanaantataruang
Page 13
PenyiapanRencanaTataRuangWilayahNasional(RTRWN)danRTR
Pulau
PenyiapanRencanaTataRuangKawasanTertentu(Mamminasata,
JabodetabekPunjur,CekunganBandung)
PenyiapanRencanaTataRuangKoridorpengembangan(PantaiTimur
Sumatera,KoridorPantaiTimurKalimantan,danKoridorPantaiUtara
Jawa)
PenyiapanKebijakan,Strategi,danRencanaTataRuangKawasan
PerbatasanNegara,KawasanTertinggalStrategisNasional,danPulau
pulauKecilTerluar/Terpencil
PeningkatanKAPETdanKESR
JakstraPenyelenggaraanPR
12
Page 14
KerangkaPengembanganStrategis
RTRWN
RTRWProvinsi
RTRW
Kabupaten
SistemPerencanaan
TataRuangNasional
SistemPerencanaan
TataRuangRegional
SistemPerenc.Tata
RuangSubRegional
RTRPulau,Kawasan
Tertentu,Kawasan
Perbatasan,Kawasan
Terpencil
Renc.Bagian
WilProvinsi
RDTR
Kabupaten
RTRKawasan
(Nasional)
RTRKawasan
(skalaProvinsi)
RTRKawasan
(skalaKabupaten)
Hirarki
Rencana
UmumTR
Rencana
Operasional
Rencana
Operasional
Teknis
O
p
e
ra
s
io
n
a
lis
a
s
i/
tin
g
k
a
t
k
e
d
a
la
m
a
n
RTRWKota
RDTRKota
RTRKota
SistemPerencanaan
TataRuangLokal
KerangkaPengembanganStrategis
RTRWN
RTRWProvinsi
RTRW
Kabupaten
SistemPerencanaan
TataRuangNasional
SistemPerencanaan
TataRuangRegional
SistemPerenc.Tata
RuangSubRegional
RTRPulau,Kawasan
Tertentu,Kawasan
Perbatasan,Kawasan
Terpencil
Renc.Bagian
WilProvinsi
RDTR
Kabupaten
RTRKawasan
(Nasional)
RTRKawasan
(skalaProvinsi)
RTRKawasan
(skalaKabupaten)
Hirarki
Rencana
UmumTR
Rencana
Operasional
Rencana
Operasional
Teknis
O
p
e
ra
s
io
n
a
lis
a
s
i/
tin
g
k
a
t
k
e
d
a
la
m
a
n
RTRWKota
RDTRKota
RTRKota
SistemPerencanaan
TataRuangLokal
Gambar1:SistemPerencanaanTataRuang
Gambar2:KerangkaPengembanganStrategisPemantapanTeritorialNKRI
Bontang
PulauBesar
GugusPulauSamudra
GugusPulauPantai
PegununganTinggi
PorosPengembanganStrategisSubRegional
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
AlurPelayaranInternasional
KotaPKN
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
Bontang
PulauBesar
GugusPulauSamudra
GugusPulauPantai
PegununganTinggi
PorosPengembanganStrategisSubRegional
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
AlurPelayaranInternasional
KotaPKN
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
JakstraPenyelenggaraanPR
13
Page 15
Bontang
PulauBesar
GugusPulauSamudra
GugusPulauPantai
PegununganTinggi
Kawan,Kapet,Kesr
PorosPengembanganStartegisGlobal/Nasional
PorosPengembanganStrategisSubRegional
PorosPengembanganStrategisNasional
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
AlurPelayaranInternasional
KotaPKN
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
Bontang
PulauBesar
GugusPulauSamudra
GugusPulauPantai
PegununganTinggi
Kawan,Kapet,Kesr
PorosPengembanganStartegisGlobal/Nasional
PorosPengembanganStrategisSubRegional
PorosPengembanganStrategisNasional
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
AlurPelayaranInternasional
KotaPKN
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
SamuderaHindia
(Afrika,Australia)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
TelukBenggala,Mediteran,
SamuderaHindia(Timur
Tengah,Eropa)
LautCinaSelatan
(Hongkong,Cina,Taiwan)
LautCinaSelatan(Jepang,
Korea,Filipina)
SamuderaPasifik(Jepang,
Korea,Amerika,Kanada)
SamuderaPasifik(Amerika,
Kanada,AmerikaLatin)
SamuderaHindia(Australia,
SelandiaBaru)
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
Gambar3:KerangkaPengembanganStrategisBerorientasiEkonomi(Investasi)
Bontang
KawasanTertinggal
LintasBaratSumatra,LintasSelatanJawa,
LintasTengahKalimantan,LintasPapuadanSulawesi
OrientasiPengembanganDaerahTertinggal
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
KotaPKN
KawasanTertentu
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
Bontang
KawasanTertinggal
LintasBaratSumatra,LintasSelatanJawa,
LintasTengahKalimantan,LintasPapuadanSulawesi
OrientasiPengembanganDaerahTertinggal
BatasTeritorial
BatasZEE
JalurPatahandanSesar
KotaPKN
KawasanTertentu
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
KUALALUMPUR
BANDARSRIBEGAWAN
SINGAPORE
DILLI
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
BandaAceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari
Ambon
Jayapura
Batam
PangkalPinang
Serang
Mamuju
Gorontalo
Ternate
Sorong
Entikong
Malang
PangkalanBun
Balikpapan
Biak
Merauke
Gambar4:KerangkaPengembanganStrategisBerorientasiKeseimbanganAntarWilayah
JakstraPenyelenggaraanPR
14
Page 16
b.
Langkahkedua:Menyiapkan,mengembangkan,danmensosialisasikanNorma,
Standar,Prosedur,danManual(NSPM)bidangpenataanruangdalam
rangkameningkatkankemampuandaerahsertapelakupembangunanlainnya
dalampenyelenggaraanpenataanruangnasional.
UpayayangDilakukan,antaraLain:
Norma:UUNo.24/1992tentangPenataanRuang,PP69/1996tentang
PelaksanaanHakdanKewajibansertaBentukdanTataCaraPeranSerta
MasyarakatdalamPR,PP47/1997tentangRTRWN,dansedangdilakukan
PerubahanUUNo.24tentangPenataanRuangdanPP47/1997tentang
RTRWN.
Standar:PenyiapanKriteriaLokasidanStandarTeknisKawasan
Budidaya,PetunjukPelaksanaanSPMKota/Kabupaten,Penyusunan
KriteriaPemanfaatanRuangdiSepanjangJalanArteridanJalanTol
Pedoman:PenyusunandanPeninjauanKembaliRTRWProvinsi,RTRW
Kabupaten,RTRWKota,PenyiapanRaPerpresRTRPulau(Sumatera,
Kalimantan,JawaBali,danSulawesi)
c.
Langkahketiga:MengoperasionalisasikanRTRWNasional,RTRPulau,RTRW
Provinsi,danRTRWKabupaten/Kotakedalambentukrencanayanglebihrinci
sertadilengkapiindikasiprogramstrategis(lihatgambar5).
RencanaInduk
Jalan
RencanaInduk
SDA
RencanaInduk
AirBersih
IPStrategis(5Tahun)
Perwujudan
Pemantauan
RTRPulauDanKawasanTertentu
PeninjauanRTR
RTRWNasional
DitjenPenataanRuang
Sektor
Pembangunan
Perkotaan
Pembangunan
Perkotaan
RencanaInduk
SektorLain
RencanaInduk
Jalan
RencanaInduk
SDA
RencanaInduk
AirBersih
IPStrategis(5Tahun)
Perwujudan
Pemantauan
RTRPulauDanKawasanTertentu
PeninjauanRTR
RTRWNasional
DitjenPenataanRuang
Sektor
Pembangunan
Perkotaan
Pembangunan
Perkotaan
RencanaInduk
SektorLain
Gambar5:SistemPemanfaatanRuangNasional
JakstraPenyelenggaraanPR
15
d.
Langkahkeempat:Meningkatkanupayaupayapengendaliandanpenegakan
hukumdalampemanfaatanruangbaikditingkatNasional,provinsi,
kabupaten,kota,maupunkawasanmelaluipenerapansanksidanSPM
implementasiyangdituangkandalamperaturanperundangandanperkuatan
sisteminformasi
UpayayangDilakukan,AntaraLain:
Mendorongupayapenerapansanksiyangtegasdankonsistenatassetiap
pelanggaranterhadapRTRW
Pemantapanportalsisteminformasipenataanruang
Penyiapaniklanlayananmasyarakattentangpenataanruang
Peningkatanpemahamandanperansertamasyarakatdalam
penyelenggaraanpenataanruang,antaralainmelaluikegiatansosialisasi,
pembentukandanpembinaankelompokmasyarakatpedulitataruang,
intensifikasipenayanganiklanlayananmasyarakat,dsb
e.
Langkahkelima:Memantapkankelembagaanpenataanruangditingkat
Nasional,daerah,danmasyarakatdalamoperasionalisasipenataanruangwilayah
Nasional,provinsi,kabupaten,kota,dankawasan(lihattabel2).
Upayayangdilakukan,antaralain:
Peningkatankoordinasipenataanruangnasionaldandaerahmelalui
BadanKoordinasiTataRuangNasional(BKTRN)danBadanKoordinasi
PenataanRuangDaerah(BKPRD)
PeningkatankoordinasiPenataanRuangantaraDitjenPenataanRuang
danDinasTataRuangProvinsidanKabupaten/Kota
Mendorongpengembangankelembagaanmasyarakatdanswastadi
bidangPenataanRuang
VI.ProgramStrategisPenataanRuang
ProgramstrategisPenataanRuangadalahsebagaiberikut:
Page 17
a.
Penanganankawasanperbatasan,kawasanrawanbencanaalam,pulaupulau
kecildanterpencil,sertadaerahkonflikyangmempertimbangkanpenataan
ruang.
b.
Fasilitasipenyelenggaraanpenataanruanguntukmempercepatotonomidaerah.
c.
Mewujudkanorganisasiyangefisien,tatalaksanayangefektif,SDMyang
profesionaldenganmenerapkanprinsipprinsipGoodGovernance.
d.
Meningkatkankapasitasmanagemenpemerintahpusatdandaerah,duniausaha
didaerahdanmasyarakatdalampenyelenggaraanpembangunaninfrastruktur
PU
e.
Penyusunannorma,standar,pedomandanmanual(NSPM)penyelenggaraan
penataanruang.
f.
Penyelenggaraandanoperasionalisasipenataanruangnasional,pulau,provinsi,
kabupaten,kotadankawasan
VII.Beberapahalpentingyangharusdiperhatikandalamkonteks
pembinaanpenataanruangdidaerah
Pertama,prosespenataanruangdidaerahhendaknyamerupakanmanifestasikehendak
seluruhstakeholders,dandapatmenyerapseluruhaspirasiyangdilaksanakansecara
terbukadanbekerjasamadenganmasyarakat.Karenaitusetiapprosespenataanruang
haruslahdapatmelibatkandandikomunikasikanlangsungdenganmasyarakat.Kondisi
yangberkembangsaatini,dibeberapadaerahtelahterdapatforum/kelompokinisiatif
masyarakatyangmempunyaiconcernterhapappenataanruangdiwilayahnya.Forum
foruminimenjadibasisyangkuatuntukmendapatkaninformasitentangrealdemand
masyarakatdanbukanalatlegitimasidemokratisasipenataanruang.Karenaitu,
diharapkanagarsetiapforumyangberkembangdapatdifasilitasiagarmenjadisalah
satupilardalampenataanruangdidaerah.Pemerintahdalamhalinibertindakselaku
fasilitatoruntukpencapaiancommunitydrivenplanningtersebut.Namundemikian,
fasilitasitersebutsecarakonsistentetapmemperhatikanidedangagasanasliyang
bersumberdariparastakeholder.
Kedua,dalamkaitanuntukmemberikanpelayananpublik,termasukbidangpenataan
ruang,hendaknyatetapmengutamakankualitasdanmemahamiapayangmenjadi
kebutuhanmasyarakat.Karenaitu,standarstandarpelayananminimumyangbersifat
nasional,hendaknyamenjadidasarpegangandalampelaksanaankerja.Salahsatu
contohpentinguntukhaltersebutadalahadanyapedomanstandarpelayananminimal
untukbidangpenataanruangdanpermukimanyangdikeluarkanolehDep.Kimpraswil
(DepartemenPekerjaanUmumsekarang)yangantaralainadalahPemerintah
Kabupaten/Kotawajibuntukmenyusunrencanatataruangkabupaten/kotadan
mensosialisaikanrencanatataruangyangtelahdisusun.Untukmengetahuilebihtajam
tentangkebutuhanpelayananminimaltersebut,harusmengamatisecaralangsung
kondisidanpermasalahampenataanruangdidaerahdengancarastudilapangan,
supervisi,diskusi,dengarpendapat,dansebagainya.Denganmelakukanhaltersebut,
kitaberharapbisamendapatkanSPMyangbetulbetulsesuaidenganaspirasiriil
masyarakat.
Ketiga,daerahdaerahharussemakinmandiridanmajudalampengelolaanSDAnya.
KeterbatasanSDApadabeberapadaerahhendaknyatidakmenjadipenghalangbagi
pelaksanaanotonomidaerah.KeterbatasanSDAjugatidakdapatdijadikanalasanbagi
perusakanlingkungan.Karenaitu,daerahharuskreatifdalammenggalisumbersumber
JakstraPenyelenggaraanPR
18
pendapatanlainnyadanharussegeradigarapagardapatmenjadisumberpembiayaan
pembangunandaerah.Selainitu,peningkatanproduktivitasdanefisiensipengelolaan
SDAharusditingkatkandalambentukpeningkatanmanajemenpembangunandaerah
secarakeseluruhan.Kitatelahmenyadaribahwadanadanakonvensionalyangtersedia
sangatterbatas,disisilainkitamenghadapipermasalahanbanyaknyakawasandan
kegiatanlainnyayangharusditangani.
Keempat,pemerintahdaerahharuslebihmelihatotonomidaerahdalamperspektifyang
lebihluas.Halhalyangbeyondotonomidaerah,sepertibagaimanaupayaupayauntuk
meningkatkansinergiantardaerahatausinergiantarapemerintahpusatdanpemerintah
daerahharussegeramenjadiperhatiandalampelaksanaankegiatanseharihari.Dalam
kaitantersebut,forumforumkoordinasipembangunanantardaerahharustetap
diberdayakanuntukmengatasipermasalahanlintasdaerah.Sampaisaatinimasihharus
terusdipikirkanupayaupayauntukmemfasilitasiterwujudnyaotonomidaerahsecara
transparandanakuntabel.
Kelima,padaeraglobalisasikitadihadapkandengankondisiduniatanpabatas
(borderless).Dengandemikian,dapatterjadiinteraksilangsungantaradaerahdaerah
dengannegaraluar,ataubekerjasamadengannegaralain.Padakondisiinidituntut
upayaupayauntukmeningkatkankapasitaspelayananpublikagarlebihkompetitif.
Kesiapanuntuklebihkompetitiftersebuttentunyasangatbergantungpadakemampuan
SDMnya.Karenaitupemerintahdaerahharussepenuhnyameningkatkankemampuan
profesionalaparatnyaagardapatlebihkompetitifdanberinteraksipositifdengannegara
lain.
Keenam,dalamkaitanpelaksanaannyatugassehariharikitaseringdiharuskanuntuk
berinteraksidenganbidang/profesilain.Karenaitu,sayainginmenyarankanagarkita
semuaberkeinginanyangkuatuntukmenggaliinformasibidangbidanglainyangterkait
denganprofesiketataruangan.Pengetahuantentangbidangbidangteknislainnya
akansangatmendukungkemampuankitauntukmemberikanpengayaan(enrichment)
dankontribusipositifdalamprosesprosespenataanruang.
VIII.KomitmenDitjenPenataanRuangdalamMembantuPelaksanaan
PenataanRuangdiDaerah
Sejalandenganperobahanparadigmadalampembangunandantelahdiberlakukannya
secaraefektifUUNo.22Tahun1999tentangPemerintahanDaerah,DitjenPenataan
JakstraPenyelenggaraanPR
19
Ruangtelahpulamenyesuaikankebijakan,strategi,tugaspokok,fungsi,dan
programnya,dimanafokusutamanyaadalah:meningkatkankemampuandaerahdan
peranmasyarakatsertapelakupembangunanlainnyadalampenyelenggaraanpenataan
ruang.Bentukbentukkegiatanyangdikembangkanantaralainadalah:diseminasi
NSPM,pelatihan,bantuanteknispenataanruang,danmobilisasitenagapenataanruang.
SelainitusebagaimanatercantumdalamUUNomor32Tahun2004pasal189bahwa
ProsespenetapanrancanganPerdayangberkaitandenganpajakdaerah,retribusi
daerah,dantataruangdaerahmenjadiPerda,berlakuPasal185danPasal186,
Page 20
denganketentuanuntukpajakdaerahdanretribusidaerahdikoordinasikanterlebih
dahuludenganMenteriKeuangan,danuntuktataruangdaerahdikoordinasikan
denganmenteriyangmembidangiurusantataruang.Halinimenjadisuatu
tantanganbagiDirektoratJenderalPenataanRuangdalammemberikanmasukansecara
tekniskepadadaerahsebelumrencanatataruangyangdisusunolehmasingmasing
daerahdapatdiprosesmenjadidokumenyangmempunyaidasarhukum(legalisasi
menjadisebuahPerda).
AdapunlingkupkonsultasidalammekanismekonsultasiRaperdaRTRWadalah:
StandarisasiisiRTRWdanistilah
Penilaianterhadapsubstansiyangmenyangkutkepentingannasional
Penilaianterhadapsubstansiyangmenyangkutlintaswilayahdanlintassektoral
Penilaianterhadapaspekpemanfaatandanpengendaliantataruangwilayah
Koordinasiantarinstansiditingkatpusat
Selainhalhaltersebutdiatas,komitmenlainDitjenPenataanRuangdalammembantu
pelaksanaankegiatanpenataanruangdidaerahadalahmemberikanbantuanteknis
kepadadaerahsecaraselektif,terutamadidaerahdaerahpemekaran.Kegiatan
bantuanteknispenataanruangdidaerahdilaksanakansebagaiwujudnyatadari
penyelenggaraansalahsatupokokdanfungsiDitjenPenataanRuang.Terdapatempat
macambentukbantuantekniskepadapemerintahdaerahyangbisadilakukanyaitu:
penasehatan,pendampingan,kerjasamapendanaandanpenyusunanolehpusat.Namun
demikianfokusperhatianutamaakandiberikanpadapenasehatan,pendampingandan
kerjasamapendanaan.Penyusunanolehpusathanyaakandilakukandalamkondisidan
situasidimanadaerahbenarbenartidakmempunyaisumberdaya(danadantenaga)
yangcukupmemadai.
JakstraPenyelenggaraanPR
20
Page 22
Bantuanteknispenataanruangsebagaisalahsatuprogramandalandansebagaiwujud
nyatadaripenyelenggaraansalahsatutugaspokokdanfungsiDitjenPenataanRuang
Tahun20002004telahmemperlihatkanbentuknyayanglebihnyatadengantelah
mulaiditurunkannyabeberapastafandalanDitjenPenataanRuangkedaerahdaerah
dalammenjawabkebutuhandaerahmengenaiperluadanyaprogrampendampingandan
advisoryolehaparatPusatkedaerahdalamupayamerekamereview,merevisi,atau
bahkanmenyusunbaruprodukprodukrencanatataruangnya.
PenasehatandilakukanolehDitjenPenataanRuangdenganmengirimkantenagaahli
yangdibutuhkandalamprosespenataanruangsesuaidengankebutuhandaerahuntuk
memberikanarahanarahandanalternatifalternatifsolusiteknissecaraprofesional
berkaitandenganragampermasalahanpenataanruangyangdihadapiolehmasing
masingdaerah.
Pendampingandilakukanbilapemerintahdaerahmemilikiketerbatasandalamhal
pendanaandansumberdayamanusiasehinggamembutuhkanbantuantenagaahli
teknispenataanruangdaripemerintahpusat(DitjenPenataanRuang)untukmembantu
danturutmenyusunkanrencanatataruang,maupundalamprosespemanfaatanruang
danpengendalianpemanfaatanruang.
KerjasamapendanaandilakukanbilaPemerintahDaerahmemilikiketerbatasandalam
halpendanaannamuntelahmemilikisumberdayamanusiayangcukupdibidang
penataanruangsehinggabantuanteknisyangdibutuhkandariPemerintahPusat
hanyalahbantuanbagikerjasamapendanaan.
Penyusunanolehpemerintahpusatadalahpenyiapandanadantenagaahlioleh
PemerintahPusatdandalampelaksanaannyadilaksanakandenganketerlibatanintensif
dariPemerintahDaerah,sertapelibatanaktifdariberbagaistakeholdersterkaitlainnya.
IX.Penutup
Dinamikapembangunanyangterjadibaikyangdidorongolehkondisididalamwilayah
Indonesia(fisik,sosialdanekonomi)maupunakibatpengaruheksternal(globalisasi,
demokratisasi,goodgovernance,danlainlain)telahmemunculkanberbagaitantangan
barubagipenataanruangdiIndonesia.Kondisiiniharusdisikapidenganperlunya
perubahancarapandangdancaratindakkarenatanpaitupenyelesaianyangdilakukan
hanyaakanbersifatsimptomatikdantidakmenyentukakarpermasalahanyang
JakstraPenyelenggaraanPR
21
Page 23
sesungguhnya.Menyadarihaltersebut,DirektoratJenderalPenataanRuangtelah
menetapkankerangkapengembanganstrategis(strategicdevelopmentframework)
sebagaiupayaterpaduuntukmengantisipasi/menjawabtantanganyangterjadi.
Penataanruangmerupakaninstrumenuntukmerumuskantujuandanstrategi
pengembanganwilayahterpadusebagailandasanpengembangankebijakan
pembangunansektoraldandaerah,termasuksebagailandasanpengembangan
infrastrukturyangefisiensesuaidenganfungsifungsiyangtelahditetapkan.Berkaitan
denganhaltersebut,pemanfaatanruanguntukpembangunaninfrstrukturperlu
mengacudanseuaidenganrencanatataruangyangtelahditetapkan.
Lebihlanjut,untukdapatmewujudkankerangkapembangunganstrategistersebutperlu
dipersiapkanlangkahlangkahperbaikanterhadapprosespenyelelenggaraanpenataan
ruang,antaralain:
a.
MendorongprosespenyusunanRTRWyangtidakhanyabersifattopdownakan
tetapijugadiimbangidenanprosesbottomupsehinggaterciptasinergiantar
kepentinganpusatdandaerah,maupuanantarakepentinganpemerintahdan
seluruhpelakupembangunan.
b.
Melaksanakanprosespenyusunanrencanatataruangyangbersifatdinamisdan
fokuskepadahalhalyangstrategis(strategicplanning)sertamempertimbangkan
keragamanbudayalokal.
c.
Mengembangkankonsepauditpenataanruangsebagaiinstrumenmonitoringdan
evaluasiataupengendalianpelaksanaanrencanatataruangdalamskalawilayah
maupunkota.
d.
MelanjutkanpenyiapanNSPMpenyusunanrencanatataruang(RTR)dan
pemanfaatanruangdanmelakukandiseminasi,sosialisasidanadvokasi
penyelenggaraanpenataanruangkepadaseluruhpelakupembangunan
(pemerintah,legislatifdankelompokkelompokmasyarakat).
e.
Meningkatkanpenegakanhukumdenganmemasukkanaspeksanksididalam
perubahanUUNo.24/1992tentangPenataanRuang.
f.
Meningkatkankapasitasperencanabaikdarisisikualitasmaupunkuantitasdan
sisteminformasipenataanruangsebagaialatmonitoringdanevaluasi
penyelenggaraanpenataanruangbersamasamadenganlembagalembaga
pendidikan,asosiasiprofesidanLSM.
JakstraPenyelenggaraanPR
22
Page 24
g.
DirektoratJenderalPenataanRuangmempunyaikomitmendalamupaya
peningkatankapasitasPemerintahDaerah,khususnyadibidangPenataanRuang,
dimanahalinisejalandengantugasdanwewenangPemerintahPusatuntuk
melakukanpembinaankepadaPemerintahDaerah.Diharapkanpelaksanan
pembinaanteknistidakberjalansatuarah,namunmelaluiprosesdialogdan
diskusisehinggaupayapeningkatanwawasanmelaluisharingexperiencedan
transferofknowledgemenjadilebihefektifdanoptimal.
JakstraPenyelenggaraanPR
23
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:sK_gx4ZUOYJ:bappeda.jabarprov.go.id/docs/perencanaan/20080417_074752.pdf+masalah+huk
um+tata+ruang+di+NTT&hl=id&gl=id
www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_PRLautPesisir-ITS43.pdf