B.
C. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan di instalasi Gizi di RS Kota Linggajati Kuningan adalah sebagai
berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
6
7
Uraian
Standar
+
+
+
+
+
Dalam upaya mempersiapkan tenaga yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mepertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi menyiapkan
perputaran orang ke dalam, di dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
A. Pola Ketenagaan
Pada Instalasi Gizi memerlukan tenaga-tenaga professional. Diantaranya seorang
ahli gizi menjabat sebagai kepala instalasi gizi, serta pelaksana pelayanan konsultasi dan
konseling diet, dokter-dokter spesialis sebagai pelaksana di poliklinik, dokter umum dan
perawat/bidan sebagai asisten dalam pelaksanaan pelayanan di poliklinik.
Berikut ini tenaga-tenaga profesional yang bertugas di Instalasi Gizi :
Nama
Jabatan
Pendidikan
Sartifikasi
Jumlah
Kebutuhan
KEPALA
S1-GIZI
INSTALASI
KOORD.
STR,RD.
Menejemen
S-1 GIZI
pelayanan gizi RS
STR
D3 GIZI
STR
D.3 GIZI
STR
PPERENCANAAN
KEBUTUHAN
PENANGGUNG
JAWAB RODUKSI
DAN LOGISTIK
PENANGGUNG
JAWAB RAWAT
INAP / JALAN
PEKARYA JURU
SMA
SMP
SMK
D3
SMA
SMP
SD
1
1
1
1
1
1
MASAK
PRAMUSAJI
Minggu
= libur
Hari libur
= libur
c. Hari libur
5. Pramusaji
Pramusaji berpendidikan SMA
Jadwal Dinas :
a. Shift pagi dimuali jam 04.30 s/d jam 12.30
b. Shift siang dimulai jam 12.00 s/d jam 20.00
c. Hari libur
Jadwal Dinas :
a. Shift pagi dimuali jam 07.30 s/d jam 14.00
b. Hari libur
D. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga Instalasi Gizi di RSUD Linggajati Kuningan dilaksanakan 2(dua Shift)
adalah sebagai berikut:
Ahli Gizi
Jadwal Dinas :
Shift pagi dimulai jam 07.30 s/d jam 14.00
Shift siang dimulai jam 13.30 s/d 19.00
Hari libur
Juru Masak
Jadwal Dinas :
Shift pagi dimuali jam 03.30 s/d jam 12.00
Shift siang dimulai jam 11.30 s/d jam 18.30
Hari libur
Pramusaji
Jadwal Dinas :
Shift pagi dimuali jam 04.30 s/d jam 12.30
Shift siang dimulai jam 12.00 s/d jam 20.00
Hari libur
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.DENAH RUANG
Pengolahan
Meja
persiapan
distribusi
Ba
k
cu
ci
ala
t
toilet
Penerimaa
n dan
penimbang
an bahan
makanan
Gudang
kering
Meja
persiapan
pengolah
an
Gudang alat
Gudang
segar
Dapur susu
Meja distribusi
B. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas Unit Kerja Pelayanan Instalansi Gizi yaitu :
STANDAR FASILITAS RUANG, FUNGSI INSTALASI GIZI
No
Nama Ruang
Fungsi Ruang
Kebutuhan Fasilitas
.
1.
tempat Rak
bahan-bahan
kegiatan timbangan
penerimaan
makanan,
20-300kg,
kereta
makanan
container,
troli,
alat
penguji
Ruang
penyimpanan
bahan
3.
lemari pendingin
bahan
makanan,
kereta angkut,
Ruang
penyimpanan
makanan
Area persiapan
rak/palet/lemari
bahan
penyimpanan
makanan,
timbangan
kering
4.
pendingin,
basah
bahan
lemari
tempat Meja
mempersiapkan
menyiangi,
bahan
bangku
makanan,
motong
kerja/persiapan,
area
memotong- bergandengan,
pisau,
mesin
makanan
5.
Area pengolahan/ Ruang tempat mengolah Kompor gas elpiji, kompor listrik,
pemasakan
bahan makanan
makanan,
rice
cooker
pisau,
sayur,
dapur,
sodet,
botol/kaleng,
sendok
pembuka
serikan,
talenan,
cetakan
pemanas,
nasi,
meja
distribusi
mempersiapkan
makanan
yang
makan,
mangkuk
gelas
sayur,
minum,
piring
kue
steel,
keramik),
troli
7.
menyajikan/ Peralatan
mempersiapkan
besar
panci
susu
ukur,
sendok
makann,
Ruang cuci
sikat,
lap,
alat/kain
untuk
pel,vakum cleaner)
Tambahan untuk ruang pencucian
alat
pengukur
desinfektan
tertutup
(basah
dan
Ruang
penyimpann
gizi
10.
Ruang
Ruang
penyimpanan
peralatan dapur
11
petugas
celemek/apron
pembeku (freezer). Luas macam dan jenisnya berbeda menurut rumah sakit
masing-masing. Freezer/pembeku umumnya dimiliki oleh instalasi yang besar
yang dimaksud untuk menyimpan bahan makanan untuk jangka waktu yang agak
lama
e. Syarat ruang penyimpanan bahan kering (gudang)
1) Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut macam, golongan
ataupun urutan pemakaian bahan makanan
2) Menggunakan bahan yang diterima terlebih dahulu. Untuk mengetahui bahan
makanan yang diterima diberi tanda tanggal penerimaan
3) Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai pembukuan di bagian
penyimpanan bahan makanan ini, termasuk kartu stock bahan makanan harus
segera diisi tanpa ditunda, diletakkan pada tempatnya, diperiksa dan diteliti serta
kontinyu
4) Kartu/buku penerimaan, stock dan pengeluaran bahan makanan, harus segera di
isi dan diletakan pada tempatnya
5) Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan
6) Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat tertutup, terbungkus rapat dan
tidak berlobang. Diletakan di atas rak bertingkat yang cukup kuat dan tidak
menempel pada dinding
7) Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan serta dibuka pada waktuwaktu yang ditentukan. Pegawai yang masuk keluar gudang juga hanya pegawai
yang ditentukan
8) Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar antara 19-21 derajat celcius
9) Pembersihan ruangan secara periodik, 2 kali seminggu
10) Penyemprotan ruangan dengan insektisida hendaknya dilakukan secara periodik
dengan mempertimbangkan keadaan ruangan
11) Semua lubang yang ada digudang harus berkala, serta bila terjadi pengrusakan
oleh binatang pengerat, harus segera diperbaiki
f. Syarat penyimpanan bahan makanan segar :
Karena bahan makanan segar mudah sekali rusak dalam suhu tinggi atau sinar
matahari, maka bahan makanan ini harus disimpan dalam tempat yang dingin sesuai
dengan suhu yang diperlukan.
Adapun beberapa syarat penyimpanan di ruangan atau lemari pendingin, ialah :
1) Suhu tempat harus betul-betul sesuai dengan keperluan bahan makanan, agar
tidak menjadi rusak
2) Pengecekan terhadap suhu dilakukan dua kali sehari dan pembersihan lemari es/
ruangan pendingin dilakukan setiap hari
3) Pencairan es pada lemari es harus segera dilakukan setelah terjadi pengerasan.
Pada beberapa tipe lemari es tertentu pencairan terdapat alat otomatis di dalam
alat pendingin tersebut
4) Semua bahan yang akan dimasukan ke lemari/ruangan pendingin sebaiknya
dibungkus plastik atau kertas timah
5) Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras bersama bahan makanan
yang tidak berbau
6) Khusus untuk sayuran, suhu penyimpanan harus betul-betul diperhatikan. Untuk
buah-buahan, ada yang tidak memerlukan pendingin, perhatikan sifat buah
tersebut sebelum dimasukan ke dalam ruang/lemari pendingin,
3. PROSES PERSIAPAN
a. Pengertian :
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan
makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong,
mengupas, mengocok, merendam, dsb
b. Tujuan :
Mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan
kegiatan pemasakan
c. Persyaratan :
1) Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan
2) Tersedianya peralatan persiapan
3) Tersedianya protap persiapan
4) Tersedianya aturan proses-prose persiapan
4. PROSES PENGOLAHAN
a. Pengertian :
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk di
konsumsi
b. Tujuan :
1) Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan
2) Meningkatkan niali cerna
3) Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan
4) Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh
c. Persyaratan :
1) Tersedianya siklus menu
2)
3)
4)
5)
6)
sayuran
Api sedang untuk memasak santan dan berbagai masakan sayur
Api kecil untuk membuat kaldu juga dipakai untuk memasak yang
mendidih
Mengukus :memasak dengan uap air mendidh. Air pengukus tidak
b)
c)
2) Prinsip kadar air atinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi
(kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah
makanan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam
kuah) lebih mudah menjadi rusak (basi)
3) Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah
merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang
membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastk.
4) Prinsip Pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti
makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan
agar tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.
5) Prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam
keadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan
suhu makanan sebelum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada
diatas 600 C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan
bean merry (bak penyaji panas)
6.
Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan
tutupnya, dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih
artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak
atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan
memberikan penampilan yang estetis.
7.
Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak
kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya
adalah:
a.
b.
6. PROSES DISTRIBUSI
a. Pengertian :
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai
dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa
maupun makanan khusus)
b. Tujuan :
Konsumen mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku
c. Persyaratan :
belanja
makanan
setahun
untuk
masing-masing
1)
2)
3)
gizi seimbang
b. Tujuan:
Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit
c. Prasyarat :
Peraturan pemberian makanan rumah sakit
Standar porsi dan standar resep
Standar bumbu
d. Langkah perencanaan menu :
1) Bentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli gizi, kepala masak,
dokter spesialis gizi klinik, dll
2) Kumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu dengan cara
menyebarkan kuesioner
makanan
berdasarkan permintaan
6. Persiapan bahan makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalm penanganan bahan makanan
yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas,
mengocok, merendam, dsb