Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERBANDINGAN VOLUME KENDARAAN DENGAN LEBAR


JALAN DI JL. BASUKI RACHMAT YANG MENGAKIBATKAN
KEMACETAN

Disusun Oleh:
1. Pranda Newton
2. Rizki Agustiyan
3. Novia Aulia Z.
4. Elmo Satya P.
5. Sabrina Alifiyah

DIPLOMA TEKNIK SIPIL


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2016

A. Judul Penelitian

Perbandingan volume kendaraan dengan lebar jalan di jl.basuki rachmat yang mengakibatkan
kemacetan.
B. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah salah satu negara dengan tingkat kemacetan jalan raya yang
cukup tinggi di dunia. Penyebab kemacetan jalan raya di kota-kota besar di Indonesia karena
padatnya jumlah kendaraan bermotor. Pemerintah sudah banyak membuat solusi untuk
menghindari kemacetan kendaraan di Indonesia seperti pembuatan jalan layang, peraturan
pembatasan kendaraan yang lewat, pembuatan jalan tol,pembagian ruas jalan raya yang
padat,peraturan plat ganjil genap yang ada di ibukota dan banyak yang lainnya. Tetapi
hingga saat ini, segala upaya yang telah dilakukan pemerintah belum berhasil mengatasi
kemacetan yang terjadi di terutama di kota terbesar kedua di Indonesia yaitu Surabaya

Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak
masalah masalah yang timbul akibat dari transportasi itu sendiri.????

Oleh sebab itu, kontraktor harus bisa mengumpulkan, menganalisis bahkan mengolah data
kendaraan bermotor yg sudah di observasi guna mempertimbangkan apakah jalan tersebut
perlu diperlebar atau tidak. Karena pelebaran jalan akan berdampak tidak efektif dan tidak
efisien apabila kendaraan yg lewat sedikit.

C. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang ada
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)Apa penyebab padatnya kendaraan di Jl Basuki Rachmat ?
2)Bagaimana solusi untuk mengurangi kemacetan di Jl. Basuki Rachmat?

D. Tujuan penelitian
Data penelitian dalam makalah ini disajikan dalam bentuk statistic kuantitatif dan untuk
menghitung jumlah kendaraan yg lewat guna mengukur kepadatan di suatu ruas jalan raya
dan menyelesaikan rumusan masalah.

A. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Jl. Basuki Rahmat Kota Surabaya yang tepatnya
berada di bagian luar Mc Donalds Basuki Rahmat Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Alasan
mengambil lokasi tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Lokasi merupakan pusat kota yang padat transportasi
b. Memungkinkan peneliti mendapatkan data-data secara tepat yaitu jumlah kepadatan
transportasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu dengan
pengumpulan, perhitungan, penyajian data dengan jenis data kuantitatif dengan tujuan untuk
menjelaskan suatu fakta atau realita sebagaimana adanya dan memberikan gambaran secara
objektif tentang keadaan atau permasalahan yang mungkin dihadapi. Hal ini sesuai dengan
jenis penelitian yang dimaksudkan yaitu untuk menghitung jumlah kendaraan yg lewat guna
mengukur kepadatan di suatu ruas jalan raya dan menyelesaikan rumusan masalah.

3. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kuantitatif ini adalah observasi secara langsung yang
dilakukan oleh 6 mahasiswa DIII Teknik Sipil ITS pada hari Sabtu, 21 September 2016 pukul
9.06-10.06 wib

4. Teknik Pengumpulan Data


A. Observasi
observasi merupakan sebuah proses yang dilakukan utuk mengetahui sesuatu secara
lagsung dan mendalam. Biasanya observasi dilakukan untuk mendalami suatu hal atau objek
yang tidak disadari oleh banyak orang. Pengertian observasi dapat dijabarkan sebagai suatu
proses memahami, mencari tahu, dan mendalami suatu objek atau peristiwa secara detail
dengan cara terjun langsung, kita mengobservasi dengan terjun langsung di Jl. Basuki
Rahmat

Hasil Observasi
Tempat Praktikum

: Jalan Basuki Rahmad Surabaya

Waktu/Tanggal

: Sabtu, 17/09/2016

Waktu
12.46-12.56
13.12-13.22
13.34-13.44
14.03-14-13
14-14-14-24
14.26-14.36

Mobil
585
571
583
671
604
620

Motor
999
968
1178
1062
976
1091

Sepeda
4
2
2
2
3
-

Dari Hasil penelitian jumlah motor dan mobil yang kelompok kami pantau data yang
digunakan adalah statistik deskriptif yaitu berkaitandengan penerapan metodestatistik untuk
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data kuantitatit yaitu data yang
dapat diukur atau dihitung dengan pasti, disajikan dalam bentuk numerik.

COBA DATAE DIGAWE MEAN DAN TERUS DIGAWE GRAFIK,BIAR TUJUAN


NANTI TERPENUHI SOALNYA KITA KAN MENCARI SOLUSI DAN PENYEBAB
DARI KEMACETAN.

Pembacaan Tabel dan Grafik batang

1200
1000
800
600
400

MOBIL
Motor
Sepeda

200
0

Pada table diatas bisa kita lihat pada Jalan Basuki Rahmat Surabaya pada rentang waktu
12.46 14.36 dengan interval waktu 10 menit yang mendominasi adalah motor. Namun lebar
mobil dengan motor beda, maksudnya mobil menggunakan marka jalan terlalu banyak
dibanding motor, maka jika kita misalkan 1 mobil = 2 motor maka Table akan berubah seperti
ini.
1400
1200
1000
800
600

MOBIL

400

Motor

200

Sepeda

Bisa kita simpulkan bahwa yang menyebabkan pada Jalan Basuki Rachmat Surabaya macet
atau padatnya jalan bukanlah sepeda motor dan sepeda, melainkan banyaknya pengguna jalan
yang menggunakan mobil. Dari table diatas kita menyimpulkan semakin tinggi batang table

maka semakin besar pula penyebab kemacetan. Selain dari banyaknya mobil, Kemacetan di
kota Surabaya umumnya disebabkan oleh samakin banyaknya atau bertambahnya volume
kendaraan di setiap tahunnya yang sudah tidak seimbang dengan kapasitas jalan, banyaknya
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggunakan badan jalan dan juga kemacetan disebabkan
karena kurangnya pengaturan dari Polisi Lalu-lintas pada titik kemacetan pada saat jam
macet. Penggunaan lampu lalu lintas yang kurang efektif, dan padatnya penduduk yang
menyebrang.

Solusi
Setelah kita mengetahui penyebab kemacetan pada Jln. Basuki rachmat Surabaya, Sistem
transportasi yang di-idam-idamkan penduduk kota Surabaya adalah bila waktu tempuh
perjalanan cukup cepat, tidak mengalami kemacetan, pelayanan cukup, aman dan bebas
kecelakaan. Untuk mencapai kondisi itu tidak mudah, karena tergantung oleh banyak faktor
penentu.

Beberapa negara mengatasi kemacetan dengan caranya masing-masing, diantaranya adalah :

Malaysia mengatasi kemacetan diantaranya dengan memindahkan dari Kuala Lumpur


ke Putrajaya. Membangun sistem transportasi bus dan kereta api secara terintegrasi,
menciptakan KL Sentral menjadi tempat pertemuan berbagai moda transportasi dalam
satu kawasan, membuat sub way, transportasi massal, serta pengelola menyediakan
tiket murah penggunaan bulanan yang membuat masyarakat menjadi mudah
beraktivitas

Rusia mengatasi kemacetan dengan membangun jalur Golden Ring yaitu jalur bus
yang terintegrasi berbentuk cincin yang menghubungkan berbagai pemberhentian
secara efisien dan efektif. Jalur kereta bawah tanah yang langsung berhubungan
dengan pusat-pusat bisnis dibangun untuk memperkecil kemungkinan kemacetan
yang terjadi di jalan raya termasuk membangun kendaraan massal berbasis
listrik Mass Rapid Transportation ( MRT ).

Singapura mengatasi kemacetan dengan menerapkan sistem pajak yamg mahal dan
harga pasar yang tinggi terhadap kendaraan bermotor. Masyarakat hanya boleh
menggunakan mobil yang sama selama 10 tahun, dan bahkan menerapkan biaya
parkir yang sangat mahal, sistem dua warna plat mobil yaitu plat merah digunakan
pada hari libur dengan pajak murah, sedangkan plat hitam digunakan setiap hari
dengan pajak tinggi, selain itu juga menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) dan
asuransi.

Jepang mengatasi kemacetan dengan melakukan pembatasan emisi terhadap setiap


kendaraan dan dilakukan uji ulang setiap 2 tahun, dalam hal ini biaya semakin makin
mahal untuk kendaraan tua. Biaya parkir dan tol mahal, tetapi sebaliknya disediakan
sarana transportasi umum yang nyaman, aman dan murah.

Dari berbagai cara yang diterapkan diatas

Read more at http://ristekdikti.go.id/iptek-solusi-komprehensif-atasi-kemacetan-lalulintas/#buixMc614e7X4sYk.99

LANJUT BESOK!

Anda mungkin juga menyukai