Anda di halaman 1dari 3

Pasien usia 8 tahun datang ke klinik gigi bersama ibunya dengan keluhan gigi

anaknya jarang-jarang atau renggang. Pada pemeriksaan ekstraoral tidak ada


kelainan, intraoral ada renggang pada gigi anterior.
1.
2.
3.
4.

Apakah keadaan oklusi gigi pada usia 8 tahun normal?


Apakah nama keadaan renggang tersebut?
Jelaskan keadaannya!
Bagaimana cara melakukan penjelasan pada ibu pasien?

1. Pada usia 8 tahun, gigi yang telah erupsi adalah insisif 1 rahang atas dan
bawah, molar 1 rahang atas dan bawah, insisif 2 rahang bawah, insisif 2
rahang atas (8-9tahun).
Normal, karena ruang antar gigi tersebut merupakan tempat bagi gigi tetap
yang akan tumbuh, dimana ukuran gigi tetap tersebut lebih besar daripada
ukuran gigi susu. Apabila gigi anak rapat pada usia tersebut maka seringkali
akan terjadi gigi berjejal (crowding). Kondisi gigi yang renggang umumnya
akan terkoreksi dengan sendirinya saat lebih banyak gigi tetap yang keluar,
umumnya pada usia 12 tahun.
Tetapi ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan celah besar di antara
gigi depan yang tidak menutup dengan sendirinya, yaitu:
1. Frenulum Labialis terlalu tebal dan melekat terlalu rendah sehingga
menghalangi penutupan celah di antara gigi depan.
2. Mesiodens yaitu adanya gigi ekstra di antara kedua gigi depan, bisa dilihat
dengan x-ray gigi.
3. Missing Teeth
2. The ugly duckling stage
3. Keadaan ini terjadi saat gigi insisif tetap telah erupsi. Pada saat itu wajah
anak cenderung kurang menarik, terutama pada rahang atas. Ukuran gigi
insisif tetap lebih besar dibandingkan dengan gigi insisif sulung serta
cenderung menyebar. Secara normal, gigi insisif 1 akan bergeser perlahanlahan saat erupsi gigi insisif 2 dan kaninus.
Pada umur 6,5 tahun ketika gigi insisif sentral atas erupsi akan terlihat space
pada garis median prosesus alveolaris sehingga dapat menyebabkan

kesalahan diagnosis sebagai suatu keadaan frenulum yang abnormal,


keadaan ini disebut dengan the ugly duckling stage.

Perkembangan Oklusi gigi- geligi permanen. Foster ( 1982 ) membagi dalam tiga tahap
perkembangan :
1. Tahap erupsi molar pertama dan incisivi permanen.
TAHAP 1 ( TERJADI PADA UMUR ANTARA 6 8 TAHUN )
Terjadi penggantian gigi inncisivi dan penambahan molar pertama permanen . Pada umur 6,5 tahun
ketika incisivus sentral atas erupsi akan terlihat space pada garis median prosesus alveolaris sehingga
dapat menyebabkan kesalahan diagnosis sebagai suatu keadaan frenulum yang abnormal, keadaan ini
disebut dengan istilah Ugly duckling stage .
Kadang kadang incisivi permanen terlihat croding pada saat erupsi dan incisivi
Lateral berhimpitan ( overlap ) dengan gigi caninus susu. Keadaan ini bisa diatasi bila terdapat leeway
space. Leeway space adalah perbedaan ruangan antara lebar mesiodistal gigi caninus, molar pertama
dan kedua susu dengan caninus premolar pertama dan kedua permanen.
Hubungan distal molar kedua susu atas dan bawah mempengaruhi hubungan molar pertama permanen,
molar pertama permanen penting peranannya pada tinggi vertikal rahang selama periode penggantian
gigi susu menjadi gigi permanen . Pada umur 8 tahun incisivi dan molar pertama permanen telah erupsi.
Apabila incivisi atas lebih dulu erupsi dari yang bawah, dapat menyebabkan terjadinya gigitan dalam
( deep overbite ). Dengan adanya pertumbuhan gigitan dalam yang terjadi dapat terkoreksi dengan
occlusal adjustment yang terjadi kemudian.
2. Tahap erupsi caninus, premolar dan molar kedua.
TAHAP 2 ( TERJADI PADA UMUR ANTARA 10 13 TAHUN )
Pada tahap ini bila molar susu bawah sudah diganti oleh premolar permanen, sedangkan molar susu atas
belum, maka akan terdapat penambahan besar overbite dan bila sebaiknya maka kontak gigi terlihat
edge.
3. Tahap erupsi molar ketiga.
TAHAP 3 ( TAHAP ERUPSINYA MOLAR KETIGA )
Penyesuaian oklusi ( occusal adjustment )
Menurut Salzmann ( 1966 ) terdapat 3 mekanisme yang berbeda pada penyesuaian oklusi normal gigi
susu keperiode gigi bercampur sampai tercapai stabilisasi pada periode gigi permanen :

Jika bidang vertikal dari permukaan distal molar kedua susu atas terletak distal molar kedua susu
bawah maka molar prtama permanen akan menempati sesuai dengan oklusi pada gigi susu.

Jika terdapat primate space dan bidang vertikal molar kedua susu segaris, maka terjadi oklusi
normal pada molar pertama permanen, karena adanya pergeseran molar susu kemesial sehingga
ruangan tersebut tertutup.

Jika bidang vertikal sama dan molar pertama permanen hubungannya cusp, maka oklusi normal
terjadi karena adanya pergeseran kemesial yang terjadi kemudian setelah molar kedua susu tanggal.
Periode diantara periode gigi susu dan gigi gigi permanen disebut periode gigi gigi bercampur. Menurut
Moyers ( 1974 ) adalah merupakan periode dimana gigi susu dan permanen berada bersama-sama
didalam mulut .
Gigi- geligi tetap yang adan dibagi atas dua kelompok :

Successional Teeth, gigi permanen yang menggantikan gigi susu.

Accesssional Teeth, gigi tetap yang erupsi diposterior dari gigi susu.

Dua aspek penting pada periode gigi geligi bercampur adalah :

Penggunaan dental arch perimeter.

Penyesuaian perubahan oklusi yang terjadi selama pergantian gigi.

Anda mungkin juga menyukai