PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata Universitas Tadulako (KKN Untad) sampai saat
ini mengalami perkembangan yang cukup dinamis dalam pengelolaan
dan pelaksanaannya. Model beserta varian KKN juga mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Universitas Tadulako sebagaimana
dalam visinya pada tahun 2020 unggul dalam pengabdian pada
masyarakat
melalui
pengembangan
pendidikan
dan
penelitian,
ilmu
memungkinkan
yang
dimiliki
perguruan
dan
tinggi
dikembangkan
ini
akan
Untad
mengakar
di
sangat
tengah
idiil
secara filosofis
akan
memberikan
petunjuk
serta
Page
1.
belajar
yang
menghubungkan
konsep-konsep
dalam
menelaah/menganalisis,
ber-KKN
menarik
mahasiswa
mengamati,
kesimpulan,
merumuskan
Page
Lintas Sektoral
Hal ini sebagai respon terhadap setiap masalah yang ada dan di
dalam kehidupan masyarakat, bahwa setiap masalah tersebut
selalu mempunyai kaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu
penanganan masalah tidak akan tuntas bila dilakukan secara
sektoral, maka mahasiswa yang ber-KKN harus bekerjasama
dengan pejabat-pejabat atau lembaga-lembaga yang ada di lokasi
atau wilayah KKN.
4.
masyarakat
dan
secara
nyata
berguna
bagi
masyarakat.
5.
masalah
pembangunan
agar
selanjutnya
Page
bersama
pengembangan
oleh
pemerintah
siapa
saja
daerah
yang
maupun
berkaitan
untuk
dengan
Page
agent
of
change.
Mahasiswa
KKN
harus
mampu
Page
KKN
yang
selama
ini
tanpa
keberlanjutan
dan
Olehnya
itu
dituntut
keseriusan
dan
keprofesionalan
dan
Page
KKN
Tematik
Posdaya
dilakukan
secara
ilmiah,
sebagai
titik
sentrum
pembangunan.
KKN
Posdaya
mengisi
dan
mengembankan
Lembaga
Posdaya
di
diukur
ekonomi,
pemerintah,
agama,
pendidikan,
dan
lapisan
masyarakat.
Page
Rumusan Masalah
Sesuai hasil observasi dan Lokakarya yang telah kami lakukan,
kami mahasiswa KKN Untad angkatan 66 telah menemukan beberapa
permasalahan
yang
telah
kami
saring
sesuai
dengan
prioritas
Page
Pengindahan Pekarangan
Bimbingan belajar
Sepak bola
Sepak takraw
Volly ball
Domino
1.3
Memperdalam
pengertian
terhadap
cara
berpikir
secara
Memperdalam
pengertian
dan
penghayatan
terhadap
4.
Page
kinerja
masyarakat
dalam
memberdayagunakan
Page
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
2.1
bermain gasing-gasingan bersama tiap sore hari hari. Mereka bermain setelah
bekerja membantu orang tua di kebun. Disuatu ketika ditengah keramaian anakanak desa, datanglah seorang anak yang aneh. Mereka tidak menyadari kalau
anak aneh itu adalah mahluk halus dari negeri Bunian. Anak aneh itu tidak
menggunakan gasing dari kayu seperti yang lainnya. Gasingnya terbuat dari
emas. Anak-anak desapun heran, mereka tidak mengetahui dari mana asal anak
aneh itu. Mereka tidak mengetehui kemana perginya ketika selesai bermain.
Kejadian ini anak-anak desa perhatikan beberapa hari. Anak aneh datang dan
pergi secara tiba-tiba. Setelah berhari-hari anak-anak desa berani untuk
menceritakan kejadian itu kepada orang tua mereka. Para orang tua pun ingin
membuktikan perkataan anak-anaknya. Sehingga pada suatu ketika, para orang
tua mengikuti anak-anaknya saat bermain gasing. Saat menyaksikan ramainya
permainan, para orang tuapun juga melihat anak aneh itu. Hal ini membuat para
orang tua percaya akan percaya cerita ana-anak mereka. Kemudian, dari mulutkemulut cerita tentang anak aneh itu tersebar keseluruh masyarakat. Cerita ini
membuat heboh masyarakat malino. Oleh karena itu masyarakat malinopun
mengadakan musyawarah besar. Musyawarah tersebut berakhir dengan
keputusan untuk membunuh anak aneh itu dan mengambil gasing emasnya.
Ketika sore hari berikutnya anak aneh itu kembali untuk bermain gasing bersama
anak-anak desa. Ternyata keputusan musyawarah tersebut benar-benar
dilaksanakan oleh masyarakat malino. Seketika para orang tua menangkap anak
aneh itu dan merampas gasing emasnya. Setelah ditangkap, tanpa ampun anak
aneh itu mereka bunuh. Masih pada hari yang sama, saat menjelang matahari
sore terbenam mahluk halus dari negeri Bunian tidak lain yaitu orang tua anak
aneh itu datang ke malino. Mereka mendapati anaknya sudah tidak bernyawa
sehingga para halus itupun sangat murka terhadap masyarakat malino. Sesaat
kemudian datanglah tangan-tangan terbang yang bersenjatakan parang menuju
kerumunan masyarakat malino. Ternyata tangan-tangan terbang itu adalah para
Page
mahluk halus hanya menampakan tangan dan senjatanya. Para mahluk halus itu
menuntut balas atas pembunuhan yang dilakukan masyarakat malino terhadap
seorang anak dari bangsa mereka. Maka terjadi pertumpahan dara besarbesaran. Hampir seluruh masyarakat malino menjadi korban balas dendam
mahluk halus. Ditengah-tengah berjatuhnya korban ada beberapa orang dari
masyarakat malino berhasil melarikan diri. Walau bagai telur yang telah di ujung
tanduk, namun merekapun selamat dari maut. Masyarakat malino yang berhasil
melarikan diri terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok lari kearah timur,
dan kelompok lainnya lari kearah barat. Desa malinopun menjadi desa mati yang
mengerikan. Kedua kelompok yang telah berhasil menyelamatkan diripun
terpisah semakin jauh. Masing-masing kelompok melakukan perjalanan yang
sangat panjang. Tinggal berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lainnya,
dan mengalami berbagai peristiwa. Bertahun-tahun lamanya, regenerasi telah
terjadi. Kedua kelompok yang selamat telah memiliki anak dan cucu. Setelah
hidup dan berpindah-pindah, keturunan orang malino yang lari kearah timur
menemukan suatu lembah yang mereka jadikan tempat untuk tinggal menetap.
Lembah itu dikelilingi bukit dan dialiri oleh sungai. Begitu pula keturunan yang lari
kearah barat mereka juga memutuskan untuk menetap disuatu tempat. Tak
disangka-sangka tempat menetap mereka hanya bersebrangan sungai dengan
tempat menetap keturunan orang malino yang lari kearah timur. Kedua kelompok
ini masih tidak saling untuk mengetahui satu sama lain karena rentang waktu
yang sangat panjang. Pada suatu ketika, kedua kelompok ini saling bertemu.
Keduanya bertemu saat berburu hewan dihutan. Keduanya berkenalan satu
sama lain, sambil menunggu hewan buruan mereka bercerita dan bercanda.
Topik cerita merekapun menjurus tentang silsila keturunan dan sejarah hidup.
Mereka terkejut saat tahu mereka sama-sama keturunan orang malino. Karena
telah mengetahui keduanya adalah sama-sama keturunan orang malino, mereka
memutuskan untuk bersatu kembali. Mereka menyatukan wilayah kekuasaan
tempat tinggal mereka yang hanya berseberangan sungai. Wilayah itupun
mereka namakan Toro atau yang biasanya mereka sebut Ngata Toro. Toro dalam
bahasa kulawi berarti SISA sedangakan Ngata berarti KAMPUNG. Mereka
menamakannya tersebut karena ingin mengenang bahwa mereka adalah sisasisa orang malino. Mereka adalah sisa-sisa orang malino yang bertahan hidup
Page
Masyarakat
Toro
dengan
Pihak
Pemerintah
(BTNLL).
Akhirnya
stigmanisasi orang Toro sebagai pencuri hasil hutan tidak lagi terdengar karena
peran
pengelolaan
kawasan
menjadi
tanggung
jawab
masyarakat
dan
pemerintah. Kini masyarakat Toro dapat mengakses sumber daya alam yang ada
di wilayahnya untuk keberlanjutan hidupnya hingga beranak cucu, dengan tetap
mempertahankan nilai-nilai kearifan yang dimilikinya.
2.2
KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Desa Toro merupakan desa terakhir yang berada di jalan
trans kulawi. Desa Toro memiliki 7 Dusun. Berikut batas-batas wilayah Desa
Toro;
- Sebelah utara berbatasan dengan desa Langko Kec. Lindu.
- Sebelah selatan berbatasan dengan Marena dan desa Lawua Kec.
Kulawi
Selatan.
- Sebelah barat berbatasan dengan desa Sungku.
- Sebelah timur berbatasan dengan desa Katu Kab. Poso
2.3
KONDISI DEMOGRAFIS
Hingga tahun 2010 jumlah penduduk Desa Toro telah mencapai 2.414 Jiwa
dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 593. Dari jumlah tersebut kepadatan
penduduk Desa Toro berdasarkan luas wilayah 22.950 Ha, adalah 82 Km2.
Distribusi Penduduk Desa Toro
No
Uraian
Jumlah
Page
Luas Desa
22.950 Ha
Jumlah Penduduk
2.414 Jiwa
Agama:
82 Km2
2.112
2
350
-
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Islam
Hindu
Budha
Pekerjaan
1.420
12
1
12
-
Petani
Pegawai Negeri Sipil
TNI/Polri
Pedagang/ wiraswasta
Jasa/ lain-lain
Sumber : Profil Desa Tahun 2010
SARANA & PRASARANA UMUM
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Toro dapat dikatakan masih kurang
memadai. Hal ini dikarenakan kurangnya sentuhan pemerintah. Selain itu faktor
penghambat
pembangunan
yaitu
akses
jalan
menuju
desa
sangat
memprihatinkan.
Adapun sarana dan prasarana umum yang ada di Desa Toro meliputi :
No
Bidang
Jumlah
pendidikan
PAUD
Sekolah Dasar
3 Unit
3 Unit
Kesehatan
Polindes
Pustu
1 Unit
1 Unit
Peribadatan
Mesjid
Mushola
Gereja
1 Unit
1 Unit
8 Unit
Sosial
belajar
5 Unit
1 Unit
masyarakat)
Page
Olah Raga
Lapangan Voli
Lapangan Takraw
Lapangan Sepak Bola
2 Unit
3 Unit
1 Unit
2.4
a)
Page
b.
Inolu, merupakan perpaduan antara seni suara dan seni tari yang
digunakan untuk penyambutan para tadulako atau pasukan
c.
d.
e.
f.
g.
4.
petani. Sektor pertanian yang dominan adalah tanaman pangan sawah padi.
Pada umumnya wilayah Desa Toro adalah perbukitan dan dari 22.950 Ha
total luas desa, 665 Ha adalah areal persawahan masyarakat, 1.500 Ha
areal perkebunan, dan 18.360 Ha merupakan areal hutan, yang dibagi dalam
beberapa zona tradisional antara lain Wana Ngkiki (Zona Inti), Wana (Zona
Rimba), dan Oma (Zona Pemanfaatan).
Zona inti dan zona rimba adalah tempat untuk mengambil hasil hutan
non kayu berupa Damar dan Gaharu. Sedangkan zona pemanfaatan adalah
tempat mengambil rotan. Dahulu masyarakat Toro mengambil hasil hutan
non kayu untuk menunjang perekonomiannya, namun saat ini kegiatan
tersebut hilang dengan sendirinya karena kurang menguntungkan dibanding
dengan bertani dan berkebun. Dari kegiatan berkebun masyarakat Toro
mendapat keuntungan karena harga kakao dan tanaman hortikultura dewasa
ini cukup memberi keuntungan pada petani.
Luas Tanaman Pertanian di Desa Toro
No
1.
Jenis Tanaman
Cengkeh
Luas (Ha)
35
Page
2.
Kakao
1.050
3.
Kopi
15
4.
Vanili
0,2
5.
Kelapa
0,5
6.
Nila
0,2
7.
Enau
0,5
Pembagian administratif
Kepala Desa
Page
bersama BPD.Saat ini, jabatan Kepala Desa di Toro di Pegang Oleh Bapak
Mulyanto Lagimpu.
Perangkat Desa
adalah
wakil
dari
penduduk
desa
bersangkutan berdasarkan
Keuangan desa
Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi
Page
APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan
Pembiayaan.
Rancangan
APB
Desa
dibahas
dalam
musyawarah
Lembaga Kemasyarakatan
a.
Perangkat Desa Toro Terdiri dari:
1.Kepala Desa
2.Sekretaris Desa
3.Kaur Umum
4.Kaur Pembangunan
5.Kaur Keuangan (Bendahara Desa)
6.Kaur Kesra
7.Kaur Pemerintahan
8.Kadus I (Bola)
: Mulyanto D. Lagimpu
: Agi Ruata
: Evenhar T.
: Said Talao
:Ahmad Yani
: Rahman P.
: Robi Lagimpu
: Sarudin Y.
Page
9.Kadus II
10. Kadus III
11. Kadus IV
12. Kadus V
13. Kadus VI
14. Kadus VII
: Feri H.
: Yohan B.
:Metro B.
: Calvin P.
: Belsasar S.
: Wilson N.
Kaur
Kesra
Kepala
Kepala
Dusun
Dusun II
Kepala
Kepala
Dusun
Dusun II
II
Kaur
Pemerintahan
Kepala
Kepala
Dusun
Dusun III
III
Kepala
Dusun
IV
Kaur
Umum
Kepala
Dusun
V
Kaur
Keuangan
Kaur
Pembangunan
Kepala
Dusun
VI
Kepala
Dusun
VII
Page
Ketua
Sekretaris
Ketua Komisi A
Anggota
:
:
:
:
4.
Ketua Komisi B
Anggota
:
:
5.
Ketua Komisi C
Anggota
:
:
Yosep Tokena
Krispus Pelea
Tahir Tarento
Adri Yasso
Bramwel T.
Yorim Riwi
Mery Lahigi
Matius Umba
Viktor Para
Priskila L.
Djati Tandu
tugasnya
pelayanan
masing-masing
pada
masyarakat
sesuai
tupoksinya
seoptimal
mungkin
untuk
dan
Page
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
3.1
Observasi
kami
membagi
tim
dalam
rangka
Page
Fasilitator
Pencatat Proses
Pengamat
Dalam
Devi Kumalasari Dj
pelaksanaan Lokakarya
desa
ini
Kami
dengan
akan
dijadikan
program
kerja
mahasiswa.
Kemudian
keluarga
dan
masyarakat
untuk
bersama-sama
mengatasi
Page
untuk
melengkapi
laporan
akhir
kelompok
kita
perlu
Page
2. Bakti Sosial, program ini merupakan program yang di bentuk dari hasil
musyawarah dengan beberapa tokoh-tokoh masyarakat karena dari bakti
sosial ini mereka dapat bergotong royong untuk bekerja tanpa melihat
pangkat dan jabatan. Adapun faktor pendukung dari program ini yaitu,
adanya dukungan masyarakat dan perangkat desa dan masyarakatmasyarakat di desa Toro. Namun program ini juga memiliki faktor-faktor
yang menghambat yaitu kurangnya alat kerja dan cuaca yang terkadang
kurang mendukung sehingga menghambat pekerjaan-pekerjaan yang
akan di kerjakan.
3. Bimbingan Belajar, program ini merupakan program bimbingan untuk
siswa-siswi anak-anak SD dan SMP di desa Toro,karena banyaknya
anak-anak yang belum tau membaca dan masih buta huruf.selain itu
kurangnya perhatian orang tua dalam membimbing anaknya belajar
membaca dan menulis karna kesibukan orang tua bekerja di kebun dan di
sawah.adapun faktor pendukung dari program ini yaitu dukungan dari
guru-guru yang mengajar di sekolah dan kepala dusun yang bisa
mengarahkan
anak-anak
untuk
ikut
dalam
bimbinga
belajar
tidak
kaku
dalam
mengoprasikan
komputer
atau
Laptop.adapun faktor pendukung dari program ini yaitu fasilitas yang ada
di
posko
KKN
yakni
Laptop
milik
Mahasiswa.selain
faktor
Page
antusiasme
dari
pemerintah
dan
aparat
desa,kepala-kepala
di
desa
Toro
dan
memperaktekannya.
7. Pembuatan minuman,pasta
antusiasme
coklat,dan
ibu-ibu
bubuk
PKK
coklat
dalam
dari
kakao,program ini juga sama halnya dengan pembuatan tepung dari ubi
karena penghasilan dari masyarakat pada umum sawah dan kebun.hasil
kebun itu salah satunya adalah kakao maka masyarakat antusias dalam
mengikuti sosialisasi program ini.adapun faktor pendukungnya yaitu
banyaknya bahan baku yang tersedia di desa toro.
8. Sosialisasi mejemen usaha,program ini merupakan program yang
saling berhubungan dengan pembuatan minuman,pasta coklat,dan bubuk
coklat dari kakao dan pembuatan tepung dari ubi karena dari sosialisasi
tersebut dapat di buat industri kecil-kecilan dengan merek dagang dari
masyarakat itu sendiri.sehingga tidak perlu untuk membeli kebutuhan itu
di sualayan dan pasar yang begitu jauh dari desa Toro.
9. Pendataan
ekonomi,sosial
budaya,ilmu
pengetahuan
dan
memberikan
data
yang
sebenar-benarnya.selain
faktor
Page
pekerjaan yakni pergi berkebun dan ke sawah dalam waktu yang cukup
lama dari pagi hari hingga sore,bahkan terkadang mereka memilih untuk
tinggal sejanak di kebun mereka selama berhari-hari,dan terkadang pula
kami menemukan masyarakat yang masih buta huruf dan tidak terlalu
mahir berbahasa indonesia.selain itu adanya masyarakat tidak mau untuk
di data.
10. Kegiatan ekstra, kegiatan ini merupakan program hiburan untuk
masyarakat di desa Toro agar terjalin silaturrahmi antara dusun satu dan
yang lainya.silaturrahmi ini di Lakukan melalui kegiatan olahraga dan ada
4(empat) item yang di pertandingkan yaitu Bola mini,Sepak Takraw,Volly
Putra-putri,dan domino.ada pun faktor pendukung dari kegiatan ini yaitu
masyarakatan
yang
antusias,karena
sudah
tahun
tidak
ada
sehingga
harus
bekerja
bakti
untuk
mempersiapkan
bagaimana
cara
mempersiapkan
dana
tersebut
untuk
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil kegiatan pelaksanaan KKN-PI selama
kurang lebih 2 bulan, kami menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
Page
Dalam
program
kerja,tentunya
membutuhkan
persiapan
yang
melaksanakan
kegiatan,
kita
harus
benar
benar
Keantusiasan
masyarakat
sangat
berpengaruh
dalam
proses
semua
4.2.
Saran Tindak
Page
Page
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DESA TORO POSKO I
Page
LOKAKARYA DESA
BIMBINGAN BELAJAR
Page
Page
Page
Page
Page
EKSTRA
Page
Page
Page