Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KEAUSAN AGREGAT DENGAN ALAT ABRASI LOS ANGELES


(LOS ANGELES ABRASSION TEST)
Disusun
Praktikan

: Ade pebrya fartha


: Ludfhy zulhendri
Rohmadi
Agus makruf Dini oktari halen
Fitra sanjaya
Sandri saj
Zainal asykin
yulis astifa

1. Tujuan Pengujian
Pengujian Keausan Agregat dengan alat Abrasi Los Angeles ini bertujuan untuk
mengetahui durabilitas agregat dengan cara mekanis dengan menggunakan alat Los Angeles
Abrasion Test. Pemeriksaan ini adalah untuk agregat kasar yang lebih kecil dari 37,5 mm
(11/2)
2. Pendahuluan (Teori Singkat)
Durabilitas atau ketahanan terhadap kerusakan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan
akan jumlah agregat. Beberapa agregat yang memiliki kekuatan standar pun akan mengalami
kerusakan saat di stockpile atau saat masa layan dijalan. Pada hakekatnya ikatan antar butir
partikel bisa kuat dan lemah, namun secara berulang menjadi lemah karena sebagai akibat dari
proses perendaman air seperti akibat cuaca, pembekuan dan lain-lain.
Ada dua aspek yang menguji durabilitas agregat ini, yaitu :

Kerusakan mekanis

Kerusakan diakibatkan reaksi phsyco-chemical, seperti pelapukan.

Dalam uji abrasi ini tipe tes durabilitas yang diambil adalah tipe kerusakan mekanis. Tipe
tes kerusakan mekanis ini sendiri memiliki berbagai macam tipe.
Tipe tes kerusakan mekanis :
Aggregate Abrasion Value
Aggregate Attrrition Value

Prinsip pengujian Los Angeles adalah pengukuran perontokan agregat dari gradasi
standarnya akibat kombinasi abrasi atau atrisi, tekanan, dan penggilasan dalam drum baja.
Ketika drum berputar, bilah baja yang terdapat didalamnya, mengangkat sampel dan bola
baja, membawanya berputar sampai kembali jatuh, mengakibatkan efek tumbuk-tekan /
impact-crushing pada sampel. Sampel sendiri kemudian berguling dengan mengalami aksi
abrasi dan penggilasan sampai bilah baja kembali menekan dan membawanya berputar.
Demikianlah siklus yang terjadi di dalam mesin Los Angeles.
Pengujian / tes Los Angeles telah digunakan secara luas sebagai indikator dari kualitas atau
kemampuan berbagai sumber agregat yang mempunyai komposisi mineral yang sama. Hasil
dari pengujian ini tidak langsung secara sah membenarkan perbandingan antara sumbersumber agregat yang jelas berbeda dari asal, komposisi, maupun strukturnya.

3.

Peralatan

Mesin abrasi Los Angeles, Yaitu mesin yang terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua
sisinya dengan diameter 71 cm (28) dan panjang 50 cm (20). Silinder ini bertumpu
pada dua poros pendek tidak menerus yang berputar pada poros mendatar. Silinder
berlubang untuk memasukkan sampel. Penutup lubang terpasang rapat sehingga
permukaan dalam silinder tidak terganggu. Di bagian dalam silinder terdapat bilah baja
melintang penuh setinggi 8,9cm (3,56).

Bola-bola baja mempunyai diameter rata-rata 4,68 cm ( 17/8) dan berat masing-masing
antara 400 s/d 440 gram.

Saringan mulai ukuran 37,5 mm (11/2) sampai 2,36 mm (No. 8).

Timbangan dengan kapasitas 5000 gram dan ketelitian 1 gram.

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)0c.

Gambar

alat

1.mesin LA

abrasion test

4. Prosedur

Pengujian

Prosedur

pengujian berdasarkan ASTM

76 / AASHTO T 96-87.

131-

2.timbangan

Diperuntukkan untuk ukuran agregat kasar yang lebih kecil dari 37,5 mm (11/2 inchi)
Benda uji yang digunakan pada praktikum adalah :

Sampel harus bersih. Bila sampel masih mengandung kotoran, debu, bahan organik atau
terselimuti oleh bahan lain, maka sampel harus dicuci sampai bersih kemudian
dikeringkan dalam suhu (1105)0c sampai berat tetap.

Memisahkan sampel kedalam fraksi masing-masing sesuai pada tabel dibawah ini dan
Menggabungkan, Menimbang (A).

Tabel Ukuran Fraksi:


Ukuran saringan
Lewat
Tertahan
(mm)
(mm)
25,4
19,0
19,0
12,5
12,5
9,5
9,5
6,3
6,3
4,75

Berat dan gradasi benda uji (gram)


A

1250 25
1250 25
1250 25
.
.

..
2500 10
2500 10
.
.

..
.
.
2500 10
2500 10

D
.

.
.

Langkah-langkah pengujian adalah :

Mamasukkan sampel dan bola baja kedalam mesin Los Angeles dan memutar mesin
dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm untuk 500 putaran.

Mengeluarkan sampel setelah mesin berhenti berputar, kemudian melakukan penyaringan


awal dengan diameter lebih besar dari 1,7 mm (No.12). Menyaring bagian sampel yang
lebih halus dengan saringan 1,7 mm (No.12) mencuci bersih kemudian mengeringkannya
dalam oven dengan suhu (1105)0c sampai berat tetap, lalu timbang (B)

Catatan : tidak dilakukannya proses pencucian sampel setelah tes Los Angeles ini kadangkadang akan mengurangi pengukuran, kehilangan sekitar lebih dari 0.2 % dari
berat sampel awal.

5. Perhitungan dan Hasil Laporan

Gradasi Pemeriksaan
Saringan (mm)
Lolos
Tertahan
76,2
63,5
63,5
50,8
50,8
37,5
38,1
25,4
25,4
19,0
19,0
12,5
12,5
9,5
9,5
6,3
6,3
4,75
4,75
2,38
Jumlah Berat
Berat Tertahan saringan No.12
AB
A

Nilai keausan Los Angeles =

Fraksi B (10 20 mm)


Berat Sampel 1
-

2500,8 gr
2500,1 gr
5000,9 gr
3668,2 gr

x 100%

Dimana :
A = Berat sampel semula (gram)
B = Berat sampel yang tertahan/ lebih besar dari 1,7 mm (gram)
Data Percobaan :
I

A
B
A-B

Keausan I

= 5000,9 gram
= 3668,2 gram
= 1332,7 gram
AB
:
A
:

x 100% =..%

1332,7 gra m
5000,9 gram

x 100% = 26,64 %

6. Kesimpulan
Dari pengujian di laboratorium didapat hasil sebagai berikut:

Nilai keausan sebesar 26,64 %

Karena nilai keausan yang didapat tidak melebihi 40% maka benda uji termasuk
kedalam jenis agregat baik.

7. Daftar Pustaka
Tim Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Riau. 2009. Penuntun Praktikum
Jalan Raya. Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai