EPISTEMOLOGI
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Filsafat
Dosen Pengampu: Afith Akhwanuddin, M.Hum
Disusun oleh:
M. Lutfi Mirza
Iskha Ikrimatul Hidayah
Ikfi Hayati
Muhammad Darul Ulum
(
(
(
(
2041115043
2041115045
2041115046
2041115051
)
)
)
)
KATA PENGANTAR
Segala
puji
atas
kebesaran
Allah
SWT.
yang
telah
kesempatan
dan
kesehatan
untuk
dapat
Shalawat
dan
salam
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................
DAFTAR ISI...........................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia hidup didunia tidak hanya memerlukan kebutuhan
pokok saja. Akan tetapi manusia juga memerlukan informasi
untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar mereka. Dalam
upaya
untuk
melakukan
memperoleh
komunikasi
informasi,
ataupun
manusia
cara-cara
lain
seringkali
yang
bisa
pengetahuan.
Pengetahuan
sangat
diperlukan
bagi
permasalahan-permasalahan
yang
membentang
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Epistemologi ?
2. Bagaimana ruang lingkup Epistimologi ?
PENGANTAR FILSAFAT || Epistemologi
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Epistemologi.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Epistemoligi.
3. Untuk mengetahui objek dan tujuan Epistemoligi.
4. Untuk mengetahui landasan Epistemoligi.
5. Untuk mengetahui aliran-aliran yang ada
dalam
Epistemologi .
6. Untuk mengetahui pengaruh epistemologi bagi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemologi
Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia
disebut filsafat pengetahuan. Secara terminology, ada beberapa
pendapat yaitu :
1. Dagobert
D.Runes
dalam
bukunya
Dictionary
of
Nasution
dalam
bukunya
Filsafat
apa
pengetahuan
itu
dan
bagaimana
memperolehnya.
3. Fudyartanto,mengatakan bahwa Epistemologi adalah ilmu
filsafat tentang pengetahuan atau dengan kata lain filsafat
pengetahuan.
4. Anton Suhono, Epistemologi adalah teori mengenai refleksi
manusia atas kenyataan.
5. The Liang Gie, Epistemologi adalah sebagai cabang filsafat
yang bersangkutan dengan sifat dasar dan ruang lingkup
pengetahuan,pra
dasarnya
serta
anggapan-pra
reabilitas
anggapan
umum
dari
dan
tuntutan
dasarakan
pengetatuan.
Epistemologi adalah sangat diperlukan, sebuah kepastian
dimungkinkan oleh suatu keraguan. Terhadap keraguan ini
epistemologi merupakan suatu obatnya. Apabila epistemologi
terdapat
tiga
perspektif
dalam
Epistemologi
yang
Dogmatic Epistemology;
Critical Epistemology; dan
Scientific Epistemology.
Dogmatic Epistemology adalah pendekatan tradisional
2 Ahmad Tafsir. Filsafat Umum Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. (Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2009) .Hal 23
Epistemologi
Dogmatik
menetapkan
Ontologi
sebelum Epistemologi.
Yang kedua adalah Critical Epistemology, yakni membalik
Epistemologi Dogmatik dengan menanyakan apa yang dapat
diketahui sebelum menjelaskannya. Pertanyakan dahulu secara
kritis, baru diyakini keberadaanya. Ragukan dulu bahwa sesuatu
itu ada, kalau terbukti ada,baru dijelaskan. Berpikir dahulu baru
meyakini atau tidak, meragukan dahulu baru meyakini atau
tidak. Critical Epistemology juga disebut dengan metode skeptis,
singkatnya, Epistemologi Kritis menetapkan Ontologi setelah
Epistemologi.
Ketiga, adalah Scientific Epistemology yakni apa yang
benar-benar
sudah
diketahui
dan
bagaimana
cara
untuk
objek
disamakan
dengan
tujuan,
sehingga
sub
sistem
filsafat,
epistemologi
atau
teori
Tanpa
suatu
dalam
dinamika
pengetuhuan.
Rumusan
tersebut
batas,
dan
sasaran
menyebutkan,
pengetahuan.
bahwa
Bahkan,
epistemologi
A.M
mencakup
apa
sumbernya,
apa
hakikatnya,
bagaimana
filsafat.
Usaha
menyelidiki
dan
mengungkapkan
sehingga
mengesankan
bahwa
seolah-olah
wilayah
bahwa
seringkali
kajian
epistemologi lebih banyak terbatas pada dataran konsepsi asalusul atau sumber ilmu pengetahuan secara konseptual-filosofis.
Sedangkan
Paul
Suparno
menilai
epistemologi
banyak
Hanya
saja,
jika
dia
ingin
mendalami
dan
memegangi
pengetahuan,
akan
makna
tetapi
epistemologi
epistemologi
sebatas
dapat
metode
menyentuh
yang
disebut
ilmu.
Jadi,
ilmu
pengetahuan
atau
akal
merupakan
instrumen
utama
untuk
denagn
silogisme
Aristoteles,
karena
dirintis
oleh
Aristoteles.7
E. Aliran-Aliran Epistemologi
Pengetahuan manusia ada tiga macam , yaitu pengetahuan
sains,
pengetahuan
filsafat,
dan
pengetahuan
mistik.
John
lalu
tersusunlah
pengetahuan
berarti.
Berarti,
pahit,
udara
panas
dirasakan
dingin.
Ini
akan
10
kelemahan
alat
indera
tadi,
dapat
dikoreksi
Inilah
membicarakan
aliran
aliran
ketiga.
ketiga
ini
Akan
baiklah
tetapi,
diulas
sebelum
lebih
dulu
11
indonesia
sering
disebut
pengetahuan
ilmiah
atau
ilmu
dalammemperoleh
pengetahuan,
harus
yang
bekerja
sama.
Dengan
kata
lain,
ia
berubah,
demikian
Bergson.
Jadi
pengetahuan
kita
12
dirinya pada objek itu, jadi dalam hal seperti itu, manusia tidak
mengetahui keseluruhan (unique), tidak juga dapat memahami
sifat sifat yang tetap pada objek. Akal hanya mampu
memahami bagian bagian dari objek, kemudian bagian bagian
itu digabungkaan oleh akal. Itu tidak sama dengan pengetahuan
menyeluruh tentang objek itu. Ambillah contoh : adil. Apa itu adil
? akal memahaminya dari segi hukum, timbul pemahaman akali;
memahaminya dari segi hakim, timbul pemahaman akali; dari
segi keluarga si terhukum, timbul pemahaman akali; dari segi
jaksa dan seterusnya. Nanti disimpulkan adil ialah jumlah
pemahaman akali itu. Itu belum tentu benar. Nah, disinilah
intuisionisme masuk.
Dengan menyadari kebatasan indera dan akal seperti
diterangkan diatas, Bergson mengembangkan satu kemampuan
tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intusi. Ini adalah hasil
evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan
instict,
tetapi
Pengembangan
berada
dalam
kemampuan
kesadaran
ini
dan
memerlukan
kebebasanya.
suatu
usaha.
13
itu
dipengaruhi
dipengaruhi
oleh
oleh
nafsunya.
Bila
hal
nafsu
hal
itu
yang
di
material,
kendalikan,
14
global
epistemologi
berpengaruh
terhadap
pengetahuannya.
Epistemologilah
yang
menentukan
dalam merekayasa
pegembangan alam
teknologi
sebagai
akibat
dari
pemanfaatan
dan
pengembangan epistemologi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Episteme yang
berarti pengetahuan atau ilmu pengetahuan dan logos yang
berarti pengetahuan atau informasi. Jadi, epistemologi dikatakan
sebagai
pengetahuan
tentang
pengetahuan
atau
teori
umum
karakteristik,
membicarakan
dan
kebenaran
mengenai
sumber-sumber,
pengetahuan.
Epistemologi
manusia
pengalamannya.
memperoleh
Dan
pengetahuan
pengalaman
yang
melalui
dimaksud
adalah
kepastian
diperoleh
dan
pengetahuan.
diukur
Pengetahuan
berdasarkan
akal
yang
semata.
benar
Manusia,
16
berubah-ubah.
Dengan
demikian
pengetahuan
kita
menimbulkan
berbagai
macam
aliran
Saran
17
18
DAFTAR PUSATAKA
Erlangga
Suriasumantri,
Jujun
S.
1990.
Filsafat
Ilmu
Sebuah
19