Anda di halaman 1dari 3

Obesitas dan Resistensi Insulin

Obesitas atau kegemukan merupakan suatu kondisi penyakit kronik dimana


terjadi penumpukan atau akumulasi lemak di dalam tubuh yaitu pada jaringan
adiposa. Akumulasi lemak yang terjadi sudah abnormal atau berlebih sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan seperti dibaetes mellitus, hiperinsulinemia,
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, gangguan imunologis, dan beberapa penyakit
kanker (Liliyasari, 2007 dalam Riadi, 2016). Sedangkan menurut WHO (2005),
obesitas merupakan kelebihan berat badan akibat penimbunan lemak di dalam
tubuh dimana nilai IMT/U di atas 2 Standar Deviasi.
Berdasarkan tipe selnya, obesitas digolongkan menjadi beberapa tipe yaitu:
Tipe Hiperplastik; Tipe Hipertropik; serta Tipe Hiperplastik dan Hipertropik. Tipe
Hiperplastik merupakan tipe obesitas yang terjadi karena jumlah sel lemak yang
melebih jumlah normal, tetapi ukurannya sesuai dengan ukuran sel normal. Tipe ini
biasanya terjadi pada masa anak-anak. Selanjutnya Tipe Hipertropik merupakan tipe
obesitas yang terjadi karena ukuran sel lemak melebihi ukuran normal. Tipe ini
biasanya terjadi pada masa dewasa. Sedangkan Tipe Hiperplastik dan Hipertropik
merupakan tipe obesitas yang terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi
jumlah dan ukuran sel normal. Tipe obesitas ini dimulai dari masa anak-anak dan
akan terus berlangsung sampai masa dewasa (Purwati 2001 dalam Riadi, 2016).
Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas adalah asupan
makan yaitu yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi garam, dan rendah
serat. Selain asupan makan, faktor genetik atau keturunan juga berpengaruh
terhadap kejadian obesitas. Menurut Dietz (2003), peluang seorang anak untuk
menderita obesitas adalah sebesar 80% jika kedua orang tuanya mengalami
obesitas. Sedangkan jika yang mengalami obesitas hanya salah satu orang tuanya
maka peluangnya sebesar 40%. Selain kedua faktor tersebut, terdapat beberapa
faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas yaitu: faktor aktivitas fisik; faktor
perilaku; dan faktor sosial ekonomi (Wijayanti, 2013 ; Riadi, 2016).
Pada orang obesitas terjadi inflamasi kronik yang ditandai dengan
peningkatan kadar CRP (C-reactive Protein) dan IL-64 di dalam tubuh. Selain itu,
kondisi inflamasi kronik juga dapat menyebabkan terjadinya disfungsi endotel.
Disfungsi endotel adalah penurunan sintesis dan sekresi NO (Nitric Oxide) di dalam
tubuh. Selain terjadi gangguan fungsi endotel, pada orang obesitas juga bisa terjadi
resistensi insulin. Adanya penumpukan lemak viseral di dalam tubuh dapat
menyebabkan peningkatan pelepasan asam lemak bebas ke dalam sistem porta
sehingga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin (Cahjono, dkk ; 2007).

Resistensi insulin merupakan suatu kondisi dimana kadar insulin puasa dalam
darah >18 U/mL. Prevalensi resistensi insulin dapat meningkat seiring terjadinya
peningkatan obesitas, umur, aktivitas fisik, dan IMT. Resistensi insulin pada anak
perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan anak laki-laki karena kandungan
lemak dalam tubuh pada anak perempuan lebih banyak. Menurut Salbe, dkk (2002),
konsentrasi insulin dan gula darah puasa sangat berhubungan dengan persentase
lemak tubuh dan berat badan. Selain itu, resistensi insulin juga dapat mempengaruhi
tekanan darah sistolik dimana tekanan darah sistolik pada kelompok dengan
resistensi insulin lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa resistensi insulin.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada orang obesitas terjadi resistensi insulin
dan gangguan fungsi endotel yang dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi dan
reabsorpsi natrium dalam ginjal sehingga dapat menyebabkan terjadinya hipertensi
(Andrian, dkk ; 2007).

DAFTAR PUSTAKA
Andrian, dkk. 2007. Hubungan Antara Resistensi Insulin dan Tekanan Darah pada
Anak Obese. Jurnal Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4, Maret 2007: 289-293.
Manado: FK Unsrat/RSU Prof. Dr. R.D. Kandou.
Cahjono, dkk. 2007. Hubungan Resistensi Insulin dengan Kadar Nitric Oxide pada
Obesitas Abdominal. Denpasar: FK Unud/RSUP Sanglah.
Kemenkes RI, 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan
Obesitas pada Anak Sekolah. (http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman
Gizi/ Obesitas.pdf). Diakses pada tanggal 27 September 2016.
Riadi.

2016.

Pengertian,

Jenis,

dan

Faktor

Penyebab

Obesitas.

(http://www.kajianpustaka.com/2016/01/pengertian-jenis-faktor-penyebabobesitas.html). Diakses pada tanggal 27 September 2016.


Wijayanti. 2013. Analisis Faktor Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasi Obesitas
pada Remaja Putri. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai