Konsep Plunge sebenarnya adalah hampir sama dengan konsep Dip tetapi bedanya disini,
Plunge mengikuti/ tergantung pada struktur garis yang dibentuk. Berbeda dengan dip yang
didasarkan pada kemiringan suatu perlapisan. Cara pengukurannya dilapangan adalah dengan
menempelkan bidang bantu seperti Clipboard atau sejenisnya kemudian diatasnya dilakukan
pengukuran seperti pengukuran pada pengukuran kelerengan. Sedangkan trend merupakan
arah dari penjaman suatu struktur garis yang dapat dianalogikan seperti Strike. trend disini
biasa juga disebut sebagai bearing. Penggambarnnya adalah seperti berikut. temen-temen bisa
mendefinisikannya dengan kata-kata sendiri
Pitch diukur pada bidang yang memiliki struktur garis. Oleh karena itu mungkin berkisar nilai
dari r = 0 ketika garis horisontal, hingga r = 90 ketika garis dalam arah dip. Dalam
Pendeskripsian di lapangan hanya perlu untuk memberikan sudut dan arah sudut muka
tunjaman. Sebagai contoh, 35 N berarti bahwa sudut pitch r = 35 diukur ke bawah dari ujung
utara garis strike.
Di lapangan, pitch dari garis pada sebuah bidang ditentukan dengan terlebih dahulu menandai
garis horizontal pada bidang miring dan kemudian mengukur sudut antara garis strike dan
struktur linear dengan protractor. Namun, bagaimanapun juga bidang tidak sepenuhnya terexpose, sudut pitch dapat ditentukan dari kemiringan bidang dan Bearing struktur garis.
Pertama, kita memperlakukan masalah penentuan lapangan dari dip dikenal dari bidang dan
bearing struktur tertentu.
2c.
Milonitic
Dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri struktur
ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan
belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite (milonit).
2c.
Milonitic
Dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri struktur
ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-goresan searah dan
belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya disebut mylonite (milonit).
sangat intensif tingkat kehancurannya 9deformasi), zona sesar dapat berupa serbuk berbutir
halus dan lunak yang disebut milonit.
Gejala-gejala ini merupakan bukti-bukti yang dapat dipakai untuk menduga kelurusan dan
kemenerusan dari jalur sesar. Arah-arahnya misalnya didapatkan dari orientasi
memanjangnya fragmen atau jalur breksiasi, arah bidang-bidang gerusan (shearing) dan
milonit dan sebagainy. Arah ini akan membantu untuk menentukan bidang sesar.
D. Cermin sesar (slickensides) dan Gores garis (striation)
Slickensides atau cermin sesar adalah gejala yang tampak pada permukaan bidang-bidang
yang tergeser. Dapat terbentuk pada bidang sesar atau bidang-bidang kekar yang
menyertainya. Struktur tersebut merupakan bidang-bidang halus, dan goresan-goresan
(striations) yang seolah-olah dipoles. Seringkali disertai dengan jenjang-jenjang (steps), yang
merupakan kekar yang terbentuk akibat gerak relatif dari bidang itu