1. PENDAHULUAN
(Riskesdas,
menular
diantaranya
menunjukkan
hipertensi
Penyakit tersebut
merupakan
salah
satu
juga
prevalensi
seara
nasional
mencapai 31,7%.
2007)
Penyakit
merupakan
hipertensi
sumber
terhadap
faktor
pembuluh
menyebabkan
insulin
kematian
tanpa
darah
otak,
(R-1),
gagal
hiperfungsi
kadar
kejadian
Agromedia,
tahunnya
dibuktikan
hipertensi
setiap
tinggi
2009
Sadriyah, 2014).
(Tim
dalam
Sedangkan
Survei
faktor-faktor
Tangga
ada
Kesehatan
menunjukkan
Hasil
lemak
Rumah
bahwa
yang
dapat
Pengobatan
penyakit
hipertensi
ini
untuk
biasa
menghilangkan
secara
non
farmakologi
upaya
farmakologi
diberikan
dan
biasanya
obat-obatan
dengan
dan
stres
pengobatannya
dan
dengan
dimaksudkan
terhadap
penyembuhan.
Pengobatan
secara
non
adalah
upaya
yang
kecemasan
berolah
teratur,
proses
makan,
tidak
raga
mengubah
secara
pola
menghindar
dari
stres,
bertujuan
dan
mengemukakan
merokok.
mendengarkan
mendengar
mempercepat
penyembuhan.
Kebiasaan
mengurangi
Kedua
bahwa
ayat
suci
Al-
signifikan
merupakan
upaya
non
farmakologi
penderita
hipertensi.
salah
pengobatan
untuk
Menurut
Al
mengemukakan
Kaheel
bahwa
(2010)
Al-
oleh
dalam
sebuah
menurunkan
alat
berbasis
diberikan
Al-
Quran
selama
melakukan
mereka
pengobatan
di
yang
Aceh
sangat
besar.
Indikator
muslim.
Dengan
penyembuhan
menangkal
berbagai
macam
di
ruang
data
Oleh
dari
poliklinik
dan
karena
itu
hal
terapi
salah
murottal
sebagai
satu
upaya
penyembuhan
yang
tidak
menimbulkan
meningkatkan pengetahuan,maka
penelitian
dengan
Pengaruh
terapi
efek
samping.
judul
Murottal
terhadap
Perubahan
Tekanan
antihipertensi,
Poliklinik
Dalam
sentuhan
Tahun
menggunakan
RSUZA
Penyakit
Banda
Aceh
2016.
bising,
dan
Penelitian
ini
rancangan
penelitian
pra-eksperimen.
konsep
bentuk
penelitian
dengan
penelitian
yang
ini
eksperimen
memanipulasi
independen,
variable
pemilihan
subyek
dan
merupakan
dari
2010
lingkungan
yang
dalam
mempunyai
Adapun
makna
dan
Swardjana,2012).
tujuan
desain
penelitian
bersama
menggunakan one group pretes-
design
sehingga
pada
sampel
yang
dilakukan
Variabel Independen
pretest,
kemudian
dilakukan
surat
Sedangkan
variabel
Ar-Rahman,
surat Ar Rahman, lalu dilakukan
dependent
pengkajian
posttest
setelah
diakhiri
tindakan
penelitian
Poliklinik
hanya
Penyakit
Dalam
eksperimen
menurut
menggunakan
satu
Populasi
20 orang
instrument yang digunakan
pasien
hipertensi
yang
rutin
Ar
pengkajian
2016.
intervensi,
Tehnik
Rahman,
lalu
dilakukan
posttest
diakhiri
setelah
tindakan
pengambilan
perbandingan hasil ukur pretes
sampel
menggunakan
non
dan posttest dengan menggunakan
random,
yaitu
accidental
alat
ukur
Handphone,
dan
criteria
penelitian
checklist
selama
kurun
waktu
untuk
mencatat
tertentu,
perubahan tekanan darah sebelum
dipilih
penelitian
sebagai
sampel
(Sugiyono,
2001).
sesudah
diberikan
terapi
>65 tahun
IMT
1 Normal
2 Kegemukan
3 Obesitas
Pekerjaan
1 Bekerja
2 Tidak Bekerja
Sumber : Data Primer (diolah
2016)
dikumpulkan
metode
eksperimen
melalui
Tabel
5.1.
menunjukkan
bahwa
yang
mayoritas
responden
distribusi
frekuensi
sebagai
berikut:
1. Karakteristik Responden
Karakteristik
12
karakteristik
yaitu
berjenis
responden
responden
(60%),
berumur
56-65
(IMT)
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi
Responden di Poliklinik
Penyakit Dalam
RSUZA Banda Aceh(n=20)
normal
No
sebanyak
1
2
1
2
3
4
Karakteristik
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Umur(Depkes RI, 2009)
26-35tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
responden
responden
yaitu
sebanyak
12
(60%)
dan
responden
(55%).
2. Tekanan
Darah
Pada
Pasien Hipertensi Sebelum
Pemberian Terapi Murottal
Surat Ar-Rahman
pasien
sebelum
hipertensi
pemberian
pemberian
terapi
murottal
terapi
sebelum
pemberian
murottal
surat
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi
Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Sebelum
Pemberian Terapi Murottal
Surat Ar-Rahman di
Poliklinik Penyakit Dalam
RSUZA Banda Aceh(n=20)
hipertensi
sebelum
Ar-Rahman
responden (50%).
3. Tekanan
Darah
Pada
Pasien Hipertensi Sebelum
Pemberian Terapi Murottal
Surat Ar-Rahman
Adapun tekanan darah
No
2016)
terapi
pada
pasien
sebelum
hipertensi
pemberian
terapi
Jum
1
2
3
4
5
6
120 mmHg
130 mmHg
140 mmHg
150 mmHg
160 mmHg
170 mmHg
Diastol
1 70 mmHg
2 80 mmHg
3 90 mmHg
4 100 mmHg
5 110 mmHg
Sumber : Data Primer (diolah
2016)
perbedaan
sebelum
dan
sesudah
pemberian
terapi
murottal
surat Ar-Rahman
terhadap
perubahan
tekanan
darah
hipertensi
pemberian
terapi
sesudah
murottal
pemberian
murottal
surat
terapi
Ar-Rahman
SD
13.945
14.105
p-value
berada
di
dalam
ada
perbedaan
sebelum
dan
sesudah
pemberian
terapi
murottal
surat Ar-Rahman
terhadap
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi
Perbedaan Sebelum Dan
Sesudah Pemberian Terapi
Murottal Surat Ar-Rahman
Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Diastol
Pada Pasien Hipertensi
Di Poliklinik Penyakit
Dalam
RSUZA Banda Aceh(n=20)
No Kategori
Mean
1
Sebelum
95.00
2
Sesudah
89.00
Sumber : Data Primer (diolah
2016)
perubahan
tekanan
darah
perbedaan
sebelum
dan
sesudah
pemberian
terapi
murottal
surat Ar-Rahman
terhadap
perubahan
tekanan
darah
berada
di
dalam
ada
perbedaan
sebelum
dan
sesudah
pemberian
terapi
murottal
surat Ar-Rahman
terhadap
perubahan
tekanan
darah
SD
8.272
9.679
penderita
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil
perubahan
sistol
pada
tekanan
pasien
perbedaan
sebelum
sesudah
pemberian
murottal
surat
terhadap
darah
terapi
Ar-Rahman
perubahan
diastol
dan
pada
tekanan
pasien
(2015)
tentang
hipertensi
wilayah
kerja
di
UPK
Pontianak
berpasangan
darah
sistolik
sebelum
dan
setelah
dan
Wilcoxon
bahwa
darah
dan
hasil
uji
didapatkan
nilai
tekanan
diastolik
sebelum
setelah
dilakukan
adalah
0.000.
tersebut
Penelitian
Pratiwi
murottal
Al-Quran
efektif
teknik
dan
relaksasi
murottal
terhadap
benson
al-quran
tekanan
darah
hipertensi primer
Menurut
adanya
signifikan
kelompok
pada
eksperimen
sebesar
165,53
pre-test
diastol
mmHg,
sebesar
sebesar
147,93
mmHg,
posttest
diastol
sebesar
mmHg.
Dapat
memberikan
efek
adanya
unsur
kemudian
akan
yang
sangat
berpengaruh
dalam
mendatangkan
persepsi
positif.
Temuan
fakta
semakin
membuktikan
ini
91,60
87,27
Anwar
benson
dan
terapi
bacaan
memberikan
relaksasi
bahwa
Al-quran
akan
ketenangan
dan
bagi
yang
berefek
tekanan darah.
menurunkan
Menurut
(2009)
Mustamir
persepsi
positif
terkendali
akan
menyebabkan
Ar
Rahman
selanjutnya
akan
merangsang
hipotalamus
untuk
mengeluarkan
hormon
oleh
sekresi
medula
menjadi
adrenal
terkendali
Terkendalinya
pula.
hormon
tahu
akan
hormon
membuat
ini
akan
seseorang
merasa
bahagia.
Selanjutnya
amigdala
akan
merangsang
menghambat
pembentukan angiotensin
yang
selanjutnya
menurunkan
tekanan
darah
Menurut
pengaktifan
dapat
Potter
&
sekaligus
Perry
pengendalian
(2005),
terapi
saraf
berupa musik atau suara
simpatis
didengarkan
dan
minimal 15 menit untuk
parasimpatis.
Saraf
memberikan
parasimpatis
untuk
efek
bersfungsi
terapeutik,
sedangkan
menurut
Yuanitasari
mempersarafi
jantung
dan
(2008) durasi pemberian
memperlambat
denyut
terapi musik atau suara
sebaliknya.
memberikanefek relaksasi.
Terapi
musik
dapat
diberi
menurunkan
tekanan
darah
pada
dan
dilakukan
Hartati,
mudah
(Mayrani
2013).
sesuai
penelitian
Hal
dan
ini
dengan
hasil
yaitu
terjadi
semua
responden
mmHg.
Begitu
juga
tekanan
darah
diastol
hasil
penelitian
dapat
diatas,
diasumsikan
murottal
bahwa
surat
terapi
Ar-Rahman
kepada
yang
responden
mendengarkan
positif
yang
mempengaruhi
untuk
dapat
hipotalamus
mengeluarkan
hormone
endorphin
yang
membuat
seseorang
merasa
bahagia,
sehingga
dapat
tekanan darah.
Adanya
menurunkan
perbedaan
terhadap
darah
perubahan
juga
tekanan
dipengaruhi
oleh
pada
lapisan
otot,
mayotas
responden
berjenis
kelamin
perempuan
sebanyak
karena
pada
hormon
yang
meningkatkan
dapat
tekanan
Perubahan
fisiologis
menjelaskan
hubungan
tekanan
darah,
yaitu
darah (Sugiharto,2007).
Proses ini terus berlanjut
simpatis
wanita
pada
secara
alami,
yang
dan
sistem
ginjal.
renin-
Peningkatan
komsumsi
energi
juga
meningkatkan
insulin
plasma,
dimana
menyebabkan
reabsorpsi
natriuretik
potensial
terjadinya
natrium
dan
dimana
responden
daftar
pustaka
-------------------------------------------------------------------------------------