PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bagi negara berkembang seperti Indonesia merupakan
program besar, yang menyajikan tantangan tersendiri. Hal ini karena jumlah
penduduk yang luar biasa, mencapai sekitar 235 juta dan posisinya tersebar ke
berbagai pulau. Ditambah lagi Indonesia merupakan masyarakat multi-etnis dan
sangat pluralistik, dengan tingkat sosial-ekonomi yang beragam. Hal ini menuntut
adanya sistem pendidikan nasional yang kompleks, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan seluruh rakyat.
Sistem pendidikan semacam itu tidak mungkin dipenuhi tanpa adanya suatu
perencanaan pendidikan nasional yang andal. Perencanaan itu juga bukan
perencanaan biasa, tetapi suatu bentuk perencanaan yang mampu mengatasi
perubahan kebutuhan dan tuntutan, yang bisa terjadi karena perubahan
lingkungan global.Globalisasi yang menjangkau seluruh bagian bumi membuat
Inonesia tidak bisa terisolasi. Perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informasi, membuat segala hal yang terjadi di dunia internasional berpengaruh
juga berpengaruh ke Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan suatu
perencanaan strategik dalam sistem pendidikan nasionalnya, agar sanggup
menghadapi berbagai tantangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Perencanan Stategik dalam pendidikan?
2. Bagaimana penyusunan perencanaan strategik dalam pendidikan?
3. Bagaimana penerapan perencanaan strategik dalam pendidikan di lapangan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perencenaan Straegik dalam
pendidikan
2. Mahasiswa mengetahui tahap-tahap penyusunan perencanaan strategik dalam
pendidikan
3. Mahasiswa mengetahui penerapan perencanaan strategik dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
konseptual,
manajemen
pendidikan
meliputi
perencanaan,
keuntungan
yang
dapat
diukur
dengan
nilai
moneter.
X);
sedangkan
setiap
REPELITA merupakan
gabungan
dari
Rencana
Pembangunan Tahun ke I, II, III, IV, dan V. Diera otonomi daerah, pemerintah
daerah pada umumnya menerapkan konsep pembangunan tersebut dikenal dengan
sebutan program pembangunan multiyears. Istilah pembangunan tahun jamak
bukanlah pendekatan baru dalam perencanaan pembangunan, tetapi merupakan
kata lain dari program pembangunan berkelanjutan.Pembangunan suatu objek
yang tidak dapat dikerjakan dalam satu tahun harus dirancang untuk dikerjakan
dalam
beberapa
tahun,
dengan
pentahapan
yang
rasional,konsepsional,
nasional;
(2)
perencanaan
komprehensif
(comprehensive
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan
(terintegrasi)
dengan
strategis
(strategik
planning)
di
bidang
pendidikan
D. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik (strategik planning) dipandang sebagai mode baru
dalam perencanaan. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, strategos, yang
10
Strategik
Planning
&Strategik
Management
dalam
pengelolaan
control,
dan
resource
requirements.
Lebih
lanjut,
Rowe
potensial
yang
dikembangkan
atas
dasar
kekuatan(strenghts),
12
13
14
eksternal
bertujuan
untuk
mengungkap
peluang-peluang
15
depan.
Sementara
misi
(mission)
ditetapkan
dengan
jalan
16
17
dikaji,pemilihan
terhadap
strategi
pengembangan
kegiatan
dan
18
Rencana strategis yang dirumuskan dalam jabaran visi, misi, isu utama, dan
strategi pengembangan harus dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan
rencana 5 tahunan. Dalam rencana 5 tahunan antara lain tercakup program
kerja/kegiatan, sasaran, dan pentahapannya. Dari rencana operasional 5 tahunan
kemudian dipilah-pilahmenjadi rencana operasional tahunan yang berisi proyek
atau kegiatan, sasaran dan data atau alasan pendukungnya. Untuk mendapatkan
anggaran bagi proyek/kegiatan tahunan tersebut, tiap instansi terlebih dahulu
harus mengisi formulir daftar isian proyek (DIP) dan daftar isian kegiatan(DIK)
sesuai dengan mata anggaran masing-masing. Model formulir dimaksud dikenal
dengan istilah sistem penyusunan perencanaan dan penganggaran proyek (SP4).
19
Untuk keperluan SP4 telah tersedia formulir sesuai dengan mata anggaran dan
sumber pembiayaannya. Sumber pembiayaan dalam SP4 dapat berupa anggaran
pembangunan (AP), anggaran rutin (AR), dan dana-dana yang bersumber dari
masyarakat (DM). Dalam perkembangan terakhir (mulai tahun 2005/2006)
praktik pengisian SP4 dan format pendukungnya disusun dalam bentuk daftar
isian pagu anggaran (DIPA) dan rencana kerja anggaran kegiatan lembaga
(RKAKL).
H. Langkah-langkah Penyusunan Renstra
Judson (1966) dalam bukunya yang berjudul Managers Guide to Making
Changes, menjelaskan lima langkah penting dalam mengimplementasikan
rencana strategis (perubahan), yakni (1) analyzing and planning the change; (2)
communicating about the change; (3) gainning acceptance of the required
changes in behavior; (4) making the initial transition from the statusquo to the
new situation; (5) consolidating the new conditions and continuing to follow up
(Rowe 1990:297). Dengan kata lain, dalam rangka melakukan perubahan perlu
dilakukan langkah-langkah: (1) analisis dan rencanakan perubahan yang akan
dilaksanakan; (2) komunikasikan apa yang harus diubah; (3) ciptakan suasana
penerimaan atas perubahan yang diperlukan; (4) memulai transisi dari statusquo
menuju kondisi yang terbarukan; dan (5) konsolidasikan kondisi baru dan
keberlanjutannya.
Beberapa pra syarat bagi penerapan konsep perencanaan dan manajemen
strategis antara lain bahwa penerapan konsep perencanaan dan manajemen
strategis
dilakukan
dengan
langkah-langkah:
(1)
menyiapkan
dan
20
dan
mengembangkan
berbagai
program
21
22
mengembangkan sekolah
Jenjang pendidikan guru s1, s2, dan bahkan ada yang s3.
Kemampuan staf administrasi relative baik
Fasilitas gedung dan sarana pendidikan telah memadai.
Fasilitas praktek telah memenuhi standar sarana prasarana
Sarana komunikasi melalui telepon, faksimile, dan internet.
Perolehan predikat akreditasi A.
Kegiatan ekstrakurikuler sekolah memiliki potensi yang cukup
baik
b) Analisis kelemahan (Weakness)
Kemampuan pendidik dalam berbahasa asing khususnya bahasa
23
memenuhi kebutuhan.
Peralatan praktek siswa sebagian sudah using dan memerlukan
pembaruan peralatan.
2) Analisis Kondisi Eksternal
Analisis kondisi eksternal adalah engidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi peluang dan ancaman bagi SMK N 2 Depok. Analisis tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a) Analisis Peluang (Opportunity)
Adanya peluang kerja sama dengan institusi baik tingkat local,
tinggi.
b) Analisis Tantangan (Threats)
Perilaku negative pelajar yang harus dibina:
Perkelahian pelajar
Tindakan tidak jujur seperti mencontek
Ancaman narkoba dan pergaulan bebas
Pengaruh dari intennet negative
Dana operasional dari pemeritah masih terbatas.
Tingkat ekonomi orang tua siswa/masyarakat relative rendah
Persaingan tamatan sekolah dalam merebut peluang kerja sangat
keras.
Persaingan kualitas SMK di wilayah Sleman cukup tinggi.
Pengaruh informasi global terhadap moral dan tingkah laku siswa
3) Faktor Penentu Keberhasilan
Untuk dapat mencapai visi dan misi SMK N 2 Depok maka perlu dianalisis
faktor penentu keberhasilan. Adapun faktor-faktor penentu keberhasilan
SMK N 2 Depok adalah:
24
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)
Pengembangan kurikulum
Kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
Pengembangan organisasi dan manajemen.
Pengembangan fasilitas
Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
Pengelola keuangan
Pembinaan kesiswaan
Pengembangan lingkungan sekolah
Pengembangan kegiatan belajar mengajar
Pelaksanaan Rencana Strategik
Peningktan kedisipilinan warga sekolah baik guru, karyawan, dan siswa.
25
maupun berwirausaha.
Membekali dan mempersiapkan tamatan yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Emningkatkan pendidikan karakter dan kedisiplinan siswa
Terlaksananya manajemen sekolah berstandar mutu ISO 9001:2008
Meningkatkan kualitas da kuantitas lulusan
Meningkatkan standar layanan sekolah
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Memperluas dan meningkatkan kerjasama dengan institusi dalam dan luar
negeri.
10. Meningkatkan program-program sekolah yang unggulan.
C. Strategi (Kebijakan, Program, dan Kegiatan)
1. Strategi
Strategi adalah pertimbangan dan analisis konseptual baik dalam jangka
pendek, panjang, maupun mendesak, yang dijadikan pedoman untuk
menetapkan langkah-langkah atau tindakan yang harus dilakukan demi
terlaksananya kegiatan yang menunjang dalam tantangan dan masalah yang
harus dihadapi sesuai dengan tujuan maupun sasaran yang harus dicapai dan
26
Lingkungan Internal
Kekuatan (Strength)
Sekolah
merupakan
salah satu sekolah favorit
dengan banyak prestasi
yang membanggakan
Animo calon peserta
didik relative tinggi dan
penilaian
masyarakat
yang positif
Lokasi sekolah startegis,
tenang
dan
sejuk.
Sehingga
sangat
menunjang untuk proses
belajar mengajar.
Peluang (Opportunity)
Adanya peluang kerja
sama dengan institusi baik
tingkat local, nasional, dan
internasional.
Dapat
dengan
mudah
mengakses informasi.
Semangat kerja pendidik
dan karyawan cukup baik
Adanya dukungan baik
dari dalam maupun luar
sekolah
untuk
menyelenggarakan
berbagai kegiatan.
Kompetensi
lulusan
semakin meningkat setiap
tahun.
Semakin
meningkatnya
tamatan yang melanjutkan
ke pendidikan tinggi.
Startegis Opportunity (SO)
Memberdayakan SDM
Mengupayakan dukungan
dari
pemerintah
dan
masyarakat
dalam
pembiayaan pendidikan
Mengoptimalkan
pemanfaatan sarana dan
prasarana
yang
telah
tersedia
Memanfaatkan teknologi
yang tersedia.
Tantangan (Threat)
Perilaku negative dari
pelajar
Dana operasional dari
pemeritah
masih
terbatas.
Tingkat ekonomi orang
tua
siswa/masyarakat
relative rendah
Persaingan
tamatan
sekolah dalam merebut
peluang kerja sangat
keras.
Persaingan
kualitas
SMK
di
wilayah
Sleman cukup tinggi.
Pengaruh
informasi
global terhadap moral
dan tingkah laku siswa
Strengths-Threats (ST)
Meningkatkan
kompetensi SDM
Meningkatkan kualitas
pendidikan
Meningkatkan
pelayanan prima pada
pelanggan
Selalu berkreatifitas dan
berinovasi dalam proses
kegiatan
belajar
mengajar.
27
Kelemahan (Weakness)
Kemampuan
pendidik
dalam berbahasa asing
khususnya
bahasa
inggris masih terbatas.
Terdapat
kesenjangan
kompetensi
yang
dimiliki pendidik
Weakness
Opportunity Weakness-Threats (WS)
Kegiatan
didasarkan
(WO)
Melatih
guru
dalam
pada skala prioritas
Optimalisasi
implementasi pembelajaran
pemanfaatan fasilitas.
dengan
pendekatan
kompetensi.
Meningkatkan
kualitas
SDM
28
Kemampuan
ekonomi
orang tua siswa yang
kurang mendukung
Ketersediaan buku di
perpustakaan
sekolah
masih kurang memenuhi
kebutuhan.
Peralatan praktek siswa
sebagian sudah using
dan
memerlukan
pembaruan peralatan.
Optimalisasi pemanfaatan
fasiltas
Meningkatkan hubungan
kerja sama
Mengalokasikan
dana
berdasarkan skala prioritas
Kebijakan
Peningkatan mutu pendidikan dan
proses pembelajaran
peningkatan prestasi sekolah
peningkatan
sekolah
sarana
prasarana
Program
Penggunaan media dalam proses
pembelajaran
mengikuti serangkaian lomba baik
akademik maupun non akademik
meningkatkan kompetensi kinerja
guru
meningkatkan kemampuan staf
administrasi dalam pengelolaan
sekolah
menjalin relasi dengan intansiinstansi diluar sekolah
menyiapkan sarana prasarna yang
sesuai dengan standar pelayanan
pendidikan dengan optimal.
29
Setelah
menyusun
kebijakan
dan
program,
selanjutnya
dapat
Program
Penggunaan media dalam proses
pembelajaran
meningkatkan
guru
kompetensi
kinerja
peningkatan
sarana
prasarana
Kegiatan
Penggunaan media pembelajaran
seperti
berbasis
ICT
dalam
pembelajaran
Menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi dan menarik
Bimbingan olimpiade
Pelatihan melalui ektrakurikuler
Pengembangan
pembelajaran
portofolio
pelatihan bahasa asing khususnya
bahasa inggris untuk guru
pelatihan ICT bagi guru yang belum
kurang kompeten
memberikan pelatihan pada staff
secara mandiri
praktek industri di perusahaanperusahaan bagi peserta didik
selama satu semester di tahun ke
empat.
Sekolah membentuk Bursa Kerja
Khusus (BKK) untuk menyalurkan
tamatan SMK.
Bekerja sama dengan BKK SMK
lainnya dalam menyalurkan tamatan
SMK
pemenuhan kebutuhan peralatan
30
sekolah
31
BAB III
KESIMPULAN
32
DAFTAR PUSTAKA
Masakim, Andi. 2012. Evaluasi dan Pengembangan Model Rencana Strategis SMK
Negeri 1 Batam Universitas Negeri Padang.
Somantri,Manap.2014. Perencanaan Pendidikan. Bogor: IPB Press.
33