Perencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
dan mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah. Intervensi keperawatan adalah
setiap tindakan, berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan, yang perawat lakukan untuk
meningkatkan hasil pada pasien/klien (McCloskey & Bulechek, 2000, hlm. xix). Hasil fase
perencanaan adalah rencana asuhan klien.
TIPE PERENCANAAN
Perencanaan dimulai saat pertama kali kontak dengan klien dan berlanjut sampai hubungan
perawat-klien berakhir., biasanya ketika klien pulang dari institusi layanan kesehatan.
Perencanaan Awal
Perawat yang melakukan pengkajian saat pasien masuk rumah sakit biasanya menyususn rencana
asuhan awal yang komprehensif. Perawat ini mendapat keuntungan dari bahasa tubuh klien serta
beberapa informasi intuitif yang tidak bersedia dari pangkalan data yang tertulis. Perencanaan
harus dimulai sesegera mungkin setelah pengkajian awal, terutama karena kecenderungan lama
rawat inap yang singkat.
Perencanaan yang Bersinambungan
Perencanaan yang berkesinambungan dilakukan oleh semua perawat yang menangani klien.
Ketika perawat memperoleh informasi baru dan mengevaluasi respons klien terhadap asuhan,
mereka dapat menyesuaikan rencana awal dengan kondisi tiap individu. Perencanaan yang
bersinambungan juga terjadi pada awal sif ketika perawat merencanakan asuhan yang akan
diberikan pada hari itu. Dengan menggunakan data pengkajian yang bersinambugan, perawat
melakukan perencanaan setiap hari untuk tujuan berikut.
1. Menentukan apakah status kesehatan klien berubah
2. Menetapkan prioritas untuk asuhan klien selama sif tertentu
3. Memutuskan masalah yang menjadi fokus selama sif tertentu
4. Mengoordinasikan aktvitas perawat sehingga lebih dari satu masalah dapat ditangani tiap
kali kontak dengan klien.
Perencanaan Pulang
Perencanaan pulang, proses mengantisipasi dan merencanakan kebutuhan setelah pulang,
adalah bagian penting perawatan kesehatan yang komprehensif dan harus dilakukan pada setiap
rencana asuhan klien. Perencanaan pulang yang efektif dimulai saat pertama kali kontak dengan
Diagnosa
Perencanaan
Memprioritaskan masalah/diagnosa
Merumuskan tujuan/hasil yang diharapkan
Memilih intervensi keperawatan
Menulis program keperawatan
Pengkajian
Evaluasi
Implementas
i
Rencana asuhan berisi tindakan yang harus perawat lakukan untuk mengatasi diagnosis
keperawatan klien dan mewujudkan hasil yang diharapkan. Perawat memulai rencana ketika
klien masuk institusi layanan kesehatan dan terus memperbaharui rencana tersebut selama masa
rawat inap klien sebagai respons terhadap perubahan kondisi klien dan evaluasi pencapaian
tujuan. Selama fase perencanaan perawat harus :
a. Memutuskan masalah klien yang memerlukan rencana individual dan masalah yang dapat
ditangani dengan rencana baku dan asuhan rutin.
b. Menuliskan hasil individual yang memerlukan dan program keperawatan untuk masalah
klien yang memerlukan penanganan keperawatan melalui asuhan rutin
yang
direncanakan sebelumnya.
Rencana asuhan lengkap untuk satu klien terdiri atas beberapa dokumen yaitu :
a. Menjelaskan asuhan rutin yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar (mis,
mandi, nutrisi)
b. Mengatasi diagnosis keperawatan klien dan masalah kolaboratif
c. Menjelaskan tanggung jawab keperawatan dalam melaksanakan rencana asuhan medis
(mis, menjaga klien agar tidak makan atau minum sebelum pembedahan, membuat
jadwal pemeriksaan laboratorium).
Rencana asuhan lengkap mengintegrasikan fungsi keperawatan mandiri dan kolaborasi
menjadi kesatuan yang berarti dan menjadi sumber sentral informasi klien.
Pendekatan Baku Terhadap Perencanaa Asuhan
Kebanyakn institusi layanan kesehatan merencanakan berbagai rencana baku yang telah
dicetak sebelumnya untuk memberikan asuhan keperawatan esensial bagi kelompok klien
tertentu yang memiliki kesamaan kebutuhan tertentu (mis., semua klien yang menglami
pneumonia). Standar asuhan, rencana asuhan baku, protocol, kebijakan, dan prosedur disusun
dan diterima oleh staf untuk memastikan bahwa standar minimal yang diterima terpenuhi dan
meningkatkan efesiensi penggunaan waktu perawat dengan menghilangkan kebutuhan untuk
menulis aktivitas utama yang sering dilakukan pada banyak klien di unit keperawatan.
Standar asuhan menjelaskan tindakan keperawatan untuk klien yang mengalami kondisi
medis yang sama bukan kondisi individu, dan standar tersebut menjelaskan asuhan
keperawatan yang dapat dicapai bukan yang ideal. Standar ini menjelaskan intervensi yang
harus dipertanggunggugatkan oleh perawat; standar ini tidak berisi intervensi medis. Sandat
asuhan biasanya berupa catatan institusi da bukan bagian rencana asuhan klien, melainkan
dapat dirujuk dalam rencana. Standar asuhan dapat atau tidak diatur berdasarkan masalah
atau diagnosis keperawatan. Standar ini ditulis dari perspektif tanggung jawab perawat.
Rencana asuhan baku adalah panduan yang dicetak seblumnya untuk asuhan keperawatan
yang memiliki kebutuhan yang sering kali muncul di institusi layanan kesehatan (mis.,
diagnosis keperawatan spesifik atau semua diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan
kondisi medis tertentu). Rencana tersebut ditulis dari perspektif asuhan yang mungkin
diperoleh klien. Rencana asuhan baku :
a. Sesuai dengan rencana asuhan individual klien pada unit keperawatan. Ketika klien
pulang, rencana ini menjadi bagian dari rekam medis permanen.
b. Memberikan intervensi yang terperinci dan berisi tambahan atau penguranagan dari
standar asuhan institusi layanan kesehatan.
c. Iasanya ditulis dalam format proses keperawatan :
Masalah => Tujuan/Hasil yang Diharapkan => Intervensi Keperawatan => Evaluasi
d. Sering kali mencakup daftar tilik, titik-titik atau ruang kosong untuk memungkinkan
perawat mengidividualisasi tujuan dan intervensi keperawatan.
Prtokol dicetak sebelumnya untuk menunjukkan tindakan yang biasanya diperlukan untuk
kelompok klien tertentu. Misalnya, lembaga mungkin memiliki protocol penerimaan klien ke
unit parawatan intensif, protocol pemberian magnesium sulfat kepada klien yang mengalami
preeklamsia, atau prtokol perawatan klien yang mendapat analgesia epidural kontinu.
Format untuk Rencana Asuhan Keperawatan
Meskipun format antara satu institusi dengan institusi lain berbeda, rencana asuahan sering kali
disusun menjadi empat kolom atau kategori :
a. Diagnosis keperawatan
b. Tujuan/hasil yang diharapkan
c. Program keperawatan
d. Evaluasi
Beberapa institusi menggunakan rencana tiga kolom. Pada rencana ini evaluasi dilakukan di
kolom tujuan atau di catatan perawat; institusi lain memiliki rencana lima kolom yang
menambah kolom untuk data pengkajian sebelum kolom diagnosis keperawatan.
Rencana Asuhan Mahasiswa
Rencana asuhan mahasiswa merupakan aktivitas pembelajaran sekaligus rencana asuhan,
rencana tersebut mungkin lebih panjang dan detail daripada rencana asuhan yang digunakan oleh
perawat pelaksana. Rasional adalah prinsip ilmiah yang diberikan sebagai alasan untuk memilih
intervensi keperawatan tertentu. Metode lain untuk mengatur dan menggamabrkan informasi
rencana asuhan adalah penggunaan peta konsep. Peta konsep adalah instrumen visual yang
memuat ide atau data yang dokelilingi lingkaran atau kotak dari beberapa bentuk dan hubungan
di antara keduanya ditujukkan oleh garis penghubung atau panah.
Rencana Asuhan Terkomputerisasi
Komputer dapat menghasilkan rencana asuhan individual dan baku. Untuk rencana
individual, perawat memilih diagnosis yang tepat dari menu yang ditunjukkan oleh computer.
Komputer kemundian membuat daftar kemungkinan tejuan dan intervensi keperawatan untuk
diagnosis tersebut, perawat memilih diagnosis dan intervensi yang tepat untuk klien dan
mengetik setiap tujuan dan intervensi tambahan atau tindakan keperawatan yang tidak terdaftar
pada menu.
Rencana Asuhan Multidisipliner (Kolaboratif)
Rencana asuhan multidisipliner adalah rencana baku yang menggambarkan asuhan yang
diperlukan klien dengan masalah biasanya yang umum dan dapat dirediksi. Rencana itu juga
disebut rencana asuhan kolaboratif atau alur kritis, suatu rangkaian asuhan yang harus diberikan
setiap hari selama masa rawat yang telah diperhitungkanuntuk tipe kondisi tertentu. Seperti
rencana asuhan keperawatan tradisional, rencana asuhan multidisipliner dapat menyebutkan hasil
dan intervensi keperawatan untuk menangani masalah klien.
Panduan Menulis Rencana Asuhan Keperawatan
Perawat harus menggunakan panduan berikut ini ketika menulis rencana asuhan keperawatan:
1. Beri tanggal dan tanda tanngan rencana. Tanggal penulisan rencana penting untuk
evaluasi, tinjauan, dan rencana yang akan datang. Tanda tangan perawat menunjukkan
tanggung gugat terhadap klien dan terhadap profesi keperawatan, karena keefektifan
tindakan keperawatan dapat dievaluasi.
Intervensi dan tindakan keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan perawat untuk
mencapai tujuan klien. Intervensi spesifik yang dipilih harus berfokus menghilangkan
atau mengurangi etiologi diagnosis keperawatan.
4. Mendelegasikan Implementasi
Mendelegasikan adalah aktivitas lain yang terjadi selama fase perencanaan proses
keperawatan. Ketika memilih intervensi keperawatan dan menulis program keperawatan
pada rencana asuhan klien, perawat juga harus menentukan siapa yang sebenarnya harus
melakukan tindakan tersebu