Anda di halaman 1dari 2

Gabriella Elsavinda

130420156
1. Bagaimana situasi ketidakbebasan yang dialami oleh Ishaan, guruguru, dan orang tua dalam film ini?
Ishaan mengalami situasi ketidakbebasan dimana ia tidak bisa
melakukan hal yang ia senangi karena selalu dipaksa untuk belajar
seperti anak lainnya padahal ia tidak menyukai hal tersebut. Ishaan
menderita diseleksia yaitu kesulitan membaca dan menulis sehingga
ia selalu mendapat nilai yang buruk di sekolah. Ia selalu menjadi
bahan ejekan teman-temanya dan sering dimarahi oleh guru dan
ayahnya, dan karena hal tersebut, Ishaan akhirnya dimasukkan ke
dalam asrama padahal ia tidak menginginkannya. Ketidakbebasan
yang dialami guru-guru adalah tidak bisa mengajar sesuai dengan
cara yang mereka inginkan karena semuanya harus sesuai dengan
norma sekolah. Orang tua Ishaan mengalami ketidakbebasan disaat
pihak sekolah Ishaan menyuruh mereka untuk menyekolahkan
Ishaan di sekolah khusus. Orang tua Ishaan tidak bisa tetap
mempertahankan anaknya untuk bersekolah disana, maka mereka
terpaksa memasukkan Ishaan ke dalam asrama. Saat Ishaan sudah
berada di asrama, orang tua Ishaan juga menjadi tidak bebas untuk
bertemu dengan Ishaan.
2. Bagaimana proses kebebasan itu akhirnya dicapai atau dialami
mereka?
Semenjak masuk di asrama, Ishaan merasa semakin tidak bebas dan
semakin putus asa karena ia tetap tidak bisa membaca dan menulis,
selain itu karena ia jauh dari keluarganya. Disaat tersebut, guru
kesenian pengganti sementara yang membantunya untuk mendapat
kebebasan. Beda dengan guru yang lain, guru baru ini mempunyai
cara mendidik yang baru yaitu mengajak muridnya untuk belajar
dengan menggunakan imajinasi. Ia mengajari Ishaan membaca dan
menulis dengan sabar menggunakan gambar-gambar serta prakarya
karena Ishaan sangat senang melukis. Guru kesenian itu juga
membuat orang tua Ishaan dan guru lainnya sadar bahwa Ishaan
bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan
bakatnya sendiri. Ia juga mengadakan lomba melukis untuk semua
guru dan murid supaya Ishaan bisa ikut dalam lomba itu. Hasilnya,
Ishaan mendapatkan juara pertama dalam lomba tersebut yang
membuatnya bangkit dari keterpurukannya selama ini, ditambah lagi
karena Ishaan akhirnya sudah bisa membaca dan menulis. Orang tua
dan guru-guru Ishaan juga menjadi sangat bangga terhadapnya.
3. Pesan apa yang bisa anda petik melalui film ini?
Pesan dapat dipetik dari film ini adalah tidak ada manusia yang
sempurna, kita harus menjadi diri kita sendiri, jangan menjadikan
kesuksesan dan kedudukan sebagai ujung tombak kebahagiaan

dalam hidup ini. Kita dapat berkembang sesuai dengan bakat yang
kita miliki karena kemampuan setiap orang itu berbeda dan unik.

Anda mungkin juga menyukai