PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Investasi merupakan suatu pengeluaran modal saat ini untuk megharapkan
pengembalian atau hasil pada masa yang akan datang. Keputusan atas suatu
investasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan investor terhadap
besarnya return (pengembalian) yang diharapkan serta risiko yang
diperkirakan akan dihadapi. Hubungan antara risiko dengan return bersifat
positif artinya apabila risiko tinggi maka return yang diharapkan juga akan
tinggi. Pengelolaan laporan keuangan telah mengalami kemajuan yang
akuntabel dan transparan dalam semua aspek transaksi keuangan perusahaan.
Anggaran belanja khususnya belanja modal merupakan hal yang sangat
penting dalam penataan anggaran perusahaan. Pada umumnya perusahaan
mencurahkan sejumlah besar modal untuk sebuah proyek investasi yang
diharapkan memberikan manfaat untuk masa depan dalam beberapa tahun.
Melalui investasi modal yang direncanakan dengan baik, badan usaha dapat
mengembalikan profitabilitas, mendapatkan kembali atau memperluas pangsa
pasar, merespons perubahan iklim bisnis, mengurangi biaya, meningkatkan
kualitas, dan memperkuat proses strategis bisnis di seluruh mata rantai nilai
mereka. Perusahaan dapat mengamankan keunggulan kompetitifnya dengan
mengusahakan strategi biaya rendah (yaitu biaya-kepemimpinan) atau strategi
diferensiasi
produk.
Selain
itu
perusahaan
juga
berkemungkinan
mencurahakan bagian yang lebih besar dari anggaran modal investasi untuk
penelitian, pembangunan, dan kegiatan promosi produk. Namun pada
dasarnya keputusan investasi modal harus mendukung landasan strategis
perusahaan. Oleh karena itu perlu dipelajari analisis investasi modal mulai dari
peran strategis analisis biaya modal hingga pertimbangan-pertimbangan
mutakhir dalam pengambilan keputusan investasi modal.
Analisis investasi (investment analysis) dimaksudkan sebagai upaya untuk
memperkirakan prospek suatu investasi di masa yang akan datang. Analisis ini
sangat diperlukan dengan pertimbangan bahwa kondisi investasi masa yang
akan datang bersifat tidak pasti (uncertainty). Hasil analisis investasi ini akan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil rumusan
masalahnya sebagai berikut
1. Apa saja Program dalam Investasi Publik?
2. Bagaimana Penentuan Kebutuhan Investasi Publik?
3. Apa saja Aspek Kelayakan Investasi?
4. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik?
5. Bagaimana Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik?
1.3.
Tujuan
Dari rumusan masalah diatas tujuan dari pembuatan makalah ini
1. Mengetahui apa saja program yang digunakan dalam investasi publik.
2. Mengetahui penentuan kebutuhan investasi publik.
3. Mengetahui aspek-aspek kelayakan investasi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengerahui investasi publik.
5. Mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROGRAM INVESTASI PUBLIK
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan
pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi
kaitan
yang
erat
dengan
penganggaran
modal/investasi.
Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyekproyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh
anggaran modal/investasi.
4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang
5. Inventarisasi kebutuhan investasi
6. Evaluasi kelayakan investasi
7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya,
finansial, ekonomi, dan aspek distribusi.
2.2 PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK
Sebelumnya Belum
Ada
RATE OF Return
on Capital
(ROCE)
Roce = Laba
Akuntansi
Analisis Payback Period
Metode payback period digunakan
untuk mengetahui jangka
Jlh Modal
pengembalian investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut:
yg diinvestasikan
waktu
Payback Period
(PP)
sederhana. Sehingga
banyak digunakan. Namun demikian, Payback period
mengandung kelemahan, yaitu:
Utk mengetahui
1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau
jangka
proceeds
yang diperolehwkt
setelah payback period tercapai.
2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
pengembalian
3. Metode
payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive.
Investasi
PP = Investasi
Awal (Cost Benefit Analysis)
Analisis Biaya-Manfaat
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
Keuntungan
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present
value) dariTahunan
seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan
= M0 + M1 + M2 + ....+ Mn
(1+i) (1+i)2 (1+i)n
= C0 + C1 + C2 + ....+ Cn
Internal Rate of
Return (IRR)
Net Present Value
Mendiskontokan
Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut:
future cash pada
tingkat NPV yang
bernilai nol.
Keterangan: IRR nilai besar
-Co
= Inisial
Investasi
DITERIMA
= Cash Folw
=Discount Rate
= Waktu
1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini
penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
dinilai pada opportunity cost penuhnya.
2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur
yang diharapkan dari suatu proyek.
3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
5. Mendiskontokan
biaya
dan
manfaat
yang
dapat
diukur
untuk
3. Ukuran
kinerja
sektor
publik
dimaksudkan
untuk
mewujudkan
Efisiensi
alokasi
terkait
dengan
kemampuan
untuk
3. Pengukuran efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitas
hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan
yang ditetapkan.
4. Pengukuran outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output
hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat,
sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang
dihasilkan.
5. Pengukuran kinerja dengan Balance Scorecard
Di dalam balance scrorecard (BSC) terdapat empat perspektif yang dinilai:
a. Perspektif keuangan (financial)
Memberikan penilaian terhadap target keuangan yang dicapai oleh
organisasi dalam mewujudkan visinya.
b. Perspektif konsumen (customer)
Memberikan penilaian terhadap segmen pasar yang dituju dan tuntutan
konsumen beserta tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh organisasi
dalam upaya untuk mencapai target keuangan tertentu.
c. Perspektif proses bisnis internal (internal)
Memberikan penilaian gambaran proses yang harus dibangun untuk
melayani konsumen dan mencapai target keuangan tertentu.
d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth and learn)
Memberikan penilaian yang merupakan pemacu kompetisi personel,
prasarana sistem informasi, dan suasana lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mewujudkan target keuangan, konsumen, dan proses
bisnis internal.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Keputusan investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebi-jakan. Pengeluaran
untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih besar
dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi/modal
memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak
jangka pendek. Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan
penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan
proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek
tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Pengeluaran
investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat
barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu
pembelian barang modal baru untuk menggantinya Jadi umur teknis suatu
barang modal bisa lebih lama daripada umur ekonominya. Bila barang modal
telah usang dan tidak mampu lagi memberikan manfaat, berarti umur teknis
barang modal tersebut telah habis. Investasi penambahan barang modal perlu
dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah
penambahan unit barang modal ditentukan oleh produktivitas barang modal
yang saat ini ada. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan rasio antara
input dengan output yang dihasilkan.
3.2.
Saran
659-6.ppt
https://priyohari.files.wordpress.com/2009/06/investasi-sektor-publik.ppt
http://www.slideshare.net/satrioaaio/investasi-sektor-publik
http://zetzu.com/2010/10/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html.