Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Investasi merupakan suatu pengeluaran modal saat ini untuk megharapkan
pengembalian atau hasil pada masa yang akan datang. Keputusan atas suatu
investasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan investor terhadap
besarnya return (pengembalian) yang diharapkan serta risiko yang
diperkirakan akan dihadapi. Hubungan antara risiko dengan return bersifat
positif artinya apabila risiko tinggi maka return yang diharapkan juga akan
tinggi. Pengelolaan laporan keuangan telah mengalami kemajuan yang
akuntabel dan transparan dalam semua aspek transaksi keuangan perusahaan.
Anggaran belanja khususnya belanja modal merupakan hal yang sangat
penting dalam penataan anggaran perusahaan. Pada umumnya perusahaan
mencurahkan sejumlah besar modal untuk sebuah proyek investasi yang
diharapkan memberikan manfaat untuk masa depan dalam beberapa tahun.
Melalui investasi modal yang direncanakan dengan baik, badan usaha dapat
mengembalikan profitabilitas, mendapatkan kembali atau memperluas pangsa
pasar, merespons perubahan iklim bisnis, mengurangi biaya, meningkatkan
kualitas, dan memperkuat proses strategis bisnis di seluruh mata rantai nilai
mereka. Perusahaan dapat mengamankan keunggulan kompetitifnya dengan
mengusahakan strategi biaya rendah (yaitu biaya-kepemimpinan) atau strategi
diferensiasi

produk.

Selain

itu

perusahaan

juga

berkemungkinan

mencurahakan bagian yang lebih besar dari anggaran modal investasi untuk
penelitian, pembangunan, dan kegiatan promosi produk. Namun pada
dasarnya keputusan investasi modal harus mendukung landasan strategis
perusahaan. Oleh karena itu perlu dipelajari analisis investasi modal mulai dari
peran strategis analisis biaya modal hingga pertimbangan-pertimbangan
mutakhir dalam pengambilan keputusan investasi modal.
Analisis investasi (investment analysis) dimaksudkan sebagai upaya untuk
memperkirakan prospek suatu investasi di masa yang akan datang. Analisis ini
sangat diperlukan dengan pertimbangan bahwa kondisi investasi masa yang
akan datang bersifat tidak pasti (uncertainty). Hasil analisis investasi ini akan

Analisis Investasi Publik | 1

menjadi pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan atas


investasinya. Oleh sebab itu analisis investasi sangatlah penting hingga perlu
dipelajari program investasi publik, penentuan kebutuhan investasi, aspek
kelayakan investasi, faktor-faktor yang mempengaruhi investasi serta teknik
dasar penilaian investasi.
Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang
akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam
sebelum dilakukannya investasi sangat penting dilakukan karena investasi
publik berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil rumusan
masalahnya sebagai berikut
1. Apa saja Program dalam Investasi Publik?
2. Bagaimana Penentuan Kebutuhan Investasi Publik?
3. Apa saja Aspek Kelayakan Investasi?
4. Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Publik?
5. Bagaimana Teknik Dasar Penilaian Investasi Publik?

1.3.

Tujuan
Dari rumusan masalah diatas tujuan dari pembuatan makalah ini
1. Mengetahui apa saja program yang digunakan dalam investasi publik.
2. Mengetahui penentuan kebutuhan investasi publik.
3. Mengetahui aspek-aspek kelayakan investasi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengerahui investasi publik.
5. Mengetahui teknik dasar penilaian investasi publik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROGRAM INVESTASI PUBLIK
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat, pemerintah dihadapkan
pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan investasi

Analisis Investasi Publik | 2

publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan, dan


fungsi yang menjadi prioritas kebi-jakan. Pengeluaran untuk investasi publik
harus mendapat perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
rutin, karena pengeluaran investasi/modal memiliki efek jangka panjang,
sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak jangka pendek. Investasi publik
memiliki

kaitan

yang

erat

dengan

penganggaran

modal/investasi.

Penganggaran modal/investasi merupakan proses untuk menganalisis proyekproyek dan memutuskan apakah proyek tersebut dapat diakomodasi oleh
anggaran modal/investasi.

Dual Budgeting perlu


dipisahkan anggaran
Rutin dan Modal

Di kebanyakan negara berkembang, anggaran pembangunan dan anggaran


rutin di-pisahkan. Fokus perhatiannya ditujukan untuk mengintegrasikan
kebijakan dengan pengeluaran manajemen. Dalam praktiknya terdapat
permasalahan yang sulit diselesaikan, di antaranya adalah:
1. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan
program yang komnrehensif.
2. Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
3. Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
4. Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi
dan pengeluaran rutin.
Sebelum diambil keputusan untuk melakukan investasi, Untuk menentukan
kebutuhan investasi perlu dilakukan evaluasi yang mencakup:
1. Inventarisasi investasi
2. Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai
investasi, kondisi barang modal yang saat ini ada, apakah baik ataukah
buruk.
3. Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada

Analisis Investasi Publik | 3

4. Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan
datang
5. Inventarisasi kebutuhan investasi
6. Evaluasi kelayakan investasi
7. Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial-budaya,
finansial, ekonomi, dan aspek distribusi.
2.2 PENENTUAN KEBUTUHAN INVESTASI PUBLIK

Sebelumnya Belum
Ada

Penentuan kebutuhan investasi publik berkaitan dengan jumlah anggaran yang


akan ditetapkan bagi masing-masing unit organisasi. Analisis yang mendalam
sebelum dilakukan investasi sangat penting dilakukan karena investasi publik
berkaitan erat dengan masalah transparansi dan kewajaran anggaran
Ada beberapa cara dalam menggolongkan usul-usul Investasi. Salah satu
penggolongannya adalah:
1. Investasi penggantian
Terkait dengan umur ekonomis dan teknis. Apabila masa manfaatnya
sudah habis maka diperlukan penggantian investasi. Pengeluaran investasi
untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat barang
modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu
pembelian barang modal baru untuk menggantinya.
Misal : Kendaran UE : 5 tahun, sudah habis maka diperlukan investasi
baru
2. Investasi penambahan kapasitas
Terkait tuntutan peningkatan cakupan layanan. Jika suatu barang modal
sudah kurang atau tidak efisien lagi, sementara terjadi kenaikan cakupan
pelayanan yang harus dilakukan pemerintah, maka pemerintah harus
mempertimbangkan untuk melakukan investasi penambahan kapasitas.
Misal : Investasi puskesmas
1 Hari melayani 50 Pasien 2007
1 Hari melayani 80 Pasien 2008

Analisis Investasi Publik | 4

Maka 2009 perluasan puskesmas


3. Investasi baru
Betul-betul baru belum ada sebelumnya, oleh karena itu harus dianalisis
secara teknis, ekonomi, sosial-budaya, dan distribusi, untuk jenis investasi
baru, maka pertimbangan mengenai aspek teknis, ekonomi, sosial budaya,
dan aspek distribusi harus mendapatkan perhatian yang lebih besar.

2.3 ASPEK KELAYAKAN INVESTASI

Siapa yang akan


menerima manfaat
Sumber pendanaan ?
publik revenue atau
individual
Terdapat pajak ?
Pelaksana Proyek ?
Dalam perencanaan dan analisis investasi harus dipertimbangkan beberapa
Agen Publik atau
aspek yang secara bersama-sama menunjukkan keuntungan atau manfaat yang
Individu
? investasi tertentu. Seluruh aspek harus
diperoleh
akibat adanya suatu
dipertimbangkan dan dievaluasi dalam setiap tahap perencanaan anggaran dan
siklus pelaksanaan, karena aspek-aspek tersebut satu sama lainnya saling
berhubungan dan saling mempengaruhi.
1. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi yang harus
dipertimbangkan. Jika suatu usulan investasi sudah tidak layak dilihat dari
aspek teknisnya, maka usulan tersebut menduduki prioritas pertama untuk
ditolak.
2. Aspek Sosial dan Budaya

Analisis Investasi Publik | 5

Aspek sosial budaya ini menyangkut pertimbangan pendistribusian


pelayanan secara adil dan merata, sehingga mampu memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat. Aspek sosial budaya mencakup juga aspek
legal dan lingkungan. Dengan demikian maka suatu proyek investasi dapat
dilakukan apabila telah memenuhi aspek legalitas dan aspek lingkungan
yang merugikan.
3. Aspek Ekonomi dan Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis apakah suatu
proyek yang diusulkan akan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya
cukup besar dalam menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang
digunakan. Aspek ini memberikan kontribusi yang tinggi dalam
menentukan penggunan sumberdaya yang digunakan. Pad aspek financial
yang sering dipertimbangkan meliputi : (1) tingkat likuiditas, (2) tingkat
solvabilitas dan (3) tingkat net present value.
4. Aspek Distribusi
Keputusan investasi merupakan keputusan yang perlu dikaitkan dengan
masalah distribusi pelayanan publik secara adil dan merata. Untuk itu
perlu diketahui siapa yang akan menerima manfaat atau keuntungan yang
dihasilkan dari proyek investasi.
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEM PENGARUHI INVESTASI PUBLIK
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis investasi publik
adalah:
1. Tingkat diskonto yang digunakan
Keuntungan yg diperoleh dari proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika
proyek tdk memberikan keuntungan yg disyaratkan maka harus ditolak.
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang
diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika suatu
proyek tidak memberikan keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return), maka proyek tersebut harus ditolak. Penghitungan tingkat diskonto
merupakan bagian yang cukup kompleks dalam analisis investasi.
Pada sektor swasta terdapat dua sumber pendanaan, yaitu pi .ibiayaan
modal (equity finance) dan pembiayaan utang (debt finance), Biaya modal

Analisis Investasi Publik | 6

total dapat dinyatakan dalam bentuk biaya modal rata-rata tertimbang


dengan minus:
K0=Ke.(E/V) + Kd.(l-T).(D/V)
Keterangan:
K0 = biaya modal total
Ke = biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi modal)
Kd= biaya utang (tingkat keuntungan yang disyaratkan atas investasi utang)
T = Tingkat pajak
E = Harga pasar saham
D = harga pasar surat berharga utang
V = E + D = nilai pasar perusahaan secara keseluruhan
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menyatakan
social discount rate sebagai suatu tingkat yang merefleksikan preferensi
masyarakat terhadap manfaat saat ini atas manfaat yang akan diterima di
masa yang akan datang, atau disebut social time preference rate (STPR).
2. Inflasi
Inflasi Tinggi Nilai Rill Keuntungan Rendah oleh karena itu
keuntungan yg disyaratkan akan semakin tinggi.
Tingkat inflasi di suatu negara merupakan bagian penting yang harus
dipertimbangkan dalam mengambil keputusan investasi. Karena semakin
tinggi tingkat inflasi akan semakin tinggi cost. Dengan semakin tinggi
operasional cost mengakibatkan tingkat kembalian menurun, bahkan dapat
dibawah rate of return. Sehingga inflasi sangat berpengaruh terhadap
keputusan investasi.
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi.
Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah nilai riil keuntungan di
masa depan yang diharapkan (expectedfuture returns) sehingga semakin
tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Inflasi yang tinggi
menyebabkan required rate of return semakin tinggi.

Analisis Investasi Publik | 7

3. Risiko dan ketidakpastian


Keuntungan yang disyartkan akan semakin tinggi jika resiko investasi
naik. Apabila tingkat risiko ketidakpastian semakin tinggi, maka besaran
rate of return juga semakin tinggi.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara, kebijakan yang tidak konsisten, dan
situasi makro yang tidak kondusif.

Terjaminnya tingkat keamanan

berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi dapat menurunkan faktor


ketidakpastian disuatu negara. Required rate of return akan semakin tinggi
jika risiko investasi naik. Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan
sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak
konsisten dapat meningkatkan risiko investasi. Faktor-faktor tersebut
menyumbang risiko investasi suatu negara (country risk) yang jika sudah
sangat parah dapat mengarah pada kategori default country. Terjaminnya
keamanan berinvestasi, penegakan hukum dan demokrasi, terjaminnya
property right dan contract right dapat menurunkari risiko investasi.
4. Capital rationing
Adalah keadaan ketika organisasi mengalami kesulitan dalam membiayai
investasi. Oleh karena itu dilakukan skala prioritas. Capital Rationing:
keadaan ketika organisasi menghadapi masalah ketersediaan dana untuk
melakukan pengeluaran investasi. Pada organisasi sektor publik, selain
memperhatikan faktor-faktor di atas penilaian investasi publik juga harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Tingkat utang pemerintah
b. Tingkat kesempatan sosial yang dikorbankan (social opportunity cost rate)
c. Social time preference rate
Tingkat utang pemerintah adalah jumlah yang harus dibayarkan pemerintah
sehu-bungan dengan perolehan sumber pembiayaan di luar pajak. Social
opportunity cost rate terkait dengan pengertian bahwa proyek pemerintah
harus dapat menghasilkan tingkat keuntungan (return) yang minimal sama
dengan tingkat keuntungan proyek sektor swasta dengan peng-gunaan dana
yang sama. Sedangkan social time preference rate merefleksikan tingkat

Analisis Investasi Publik | 8

keuntungan yang disyaratkan oleh masyarakat jika menunda konsumsi saat


ini untuk kepentingan konsumsi di masa depan.
2.5 TEKNIK DASAR PENILAIAN INVESTASI PUBLIK
Pada dasarnya, prinsip penilaian investasi sangat sederhana. Terdapat empat
langkah utama untuk mengevaluasi suatu proyek investasi, yaitu:
1. Identifikasi kebutuhan investasi yangmungkin dilakukan
Organisasi sektor publik seringkali dihadapkan pada banyak altematif
investasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Oleh karena itu perlu
diidentifikasi alternatif-alternatif yang memungkinkan untuk dianalisis
lebih lanjut.
2. Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
(cost/benefit relationship).
Perhitungan manfaat dan biaya harus pula memasukkan analisis manfaat
dan biaya sosial (social cost/benefit) yang ditimbulkan dari investasi
publik yang akan dilakukan Pada organisasi sektor publik biaya dan
manfaat seringkali tidak dapat secara langsung diukur dengan satuan uang,
sehingga teknik-teknik analisis biaya manfaat sangat cocok untuk
diterapkan.
3. Menghitung manfaat dan biaya dalam rupiah.
4. Langkah kedua adalah menghitung manfaat dan biaya investasi dalam
satuan rupiah. Terkadang terdapat kesulitan dalam langkah kedua ini.
Kesulitan yang dihadapi adalah apabila biaya dan manfaat dari suatu
proyek tidak dapat diukur dalam bentuk rupiah.
5. Memilih proyek yang memiliki manfaat terbesar dan efektivitas biaya
yang tinggi
Rasio biaya dan manfaat atau efektivitas biaya merupakan titik awal
penentuan penerimaan proyek, ada banyak ketidakpastian yang dapat
mempengaruhi perhitungan. Dapat m,enggunakan analisis moneter., yang
mungkin mengindikasi bahwa proyek akan memeberikan nilai uang
terbaik
Terdapat beberapa teknik untuk melakukan penilaian investasi, yang
dibedakan menjadi 2 metode:
1. Metode penilaian investasi tradisional
- ROCE
- Payback Period

Analisis Investasi Publik | 9

RATE OF Return
on Capital
(ROCE)
Roce = Laba
Akuntansi
Analisis Payback Period
Metode payback period digunakan
untuk mengetahui jangka
Jlh Modal
pengembalian investasi. Payback period dirumuskan sebagai berikut:
yg diinvestasikan

waktu

Payback Period
(PP)
sederhana. Sehingga
banyak digunakan. Namun demikian, Payback period
mengandung kelemahan, yaitu:
Utk mengetahui
1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau
jangka
proceeds
yang diperolehwkt
setelah payback period tercapai.
2. Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
pengembalian
3. Metode
payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive.
Investasi
PP = Investasi
Awal (Cost Benefit Analysis)
Analisis Biaya-Manfaat
Metode cost benefit analysis (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
Keuntungan
mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present
value) dariTahunan
seluruh manfaat keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang

Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan

dari seluruh biaya proyek tersebut.


Analisis Benefit-Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut:
M

= M0 + M1 + M2 + ....+ Mn
(1+i) (1+i)2 (1+i)n

= C0 + C1 + C2 + ....+ Cn

Analisis Investasi Publik | 10

(1+i) (1+i)2 (1+i)n


Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman yang jelas
mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat. Di satu
sisi dapat dimasukkan sebagai biaya, namun di sisi lain dapat masuk sebagai
manfaat, sehingga kemungkinan terjadi mani-pulasi besar. Secara umum,
kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam peng-hitungan
manfaat dan biaya. Biaya dianggap sebagai manfaat negatif. Dengan demikian
B-C ratio dapat berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan
proyek Analisis Efektivitas Biaya (Cost-Effectiveness Analysis)
Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat kesulitan dalam
menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif. Analisis costeffectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat
dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan dating atas
suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan,
namun tidak dinilai.

2. Metode aliran kas yang didiskontokan


- Net Present Value /NPV
- Internal Rate of Return / IRR

Net Present Value


(NPV)
NPV =(Cash Flows
x Present Value)
Investasi
NPV = +
Analisis Investasi Publik | 11
DITERIMA
NPV =

Internal Rate of
Return (IRR)
Net Present Value
Mendiskontokan
Net present value dapat dirumuskan sebagai berikut:
future cash pada
tingkat NPV yang
bernilai nol.
Keterangan: IRR nilai besar
-Co
= Inisial
Investasi
DITERIMA

= Cash Folw

=Discount Rate

= Waktu

Dengan formulasi lain, NPV dinyatakan:


NPV = (Cash flow x Present value factor) Investasi
=(CFxpvj)--1
(CFxpvj) disebut juga Gross Present Value.
Net Present Benefits (NPB)
Net Present Benefits (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu
proyek sete dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau
manfaat yang diter pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan
tingkat bunga yang berlaku.
Net present benefit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah


sebagai berikut:
Analisis Investasi Publik | 12

1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini
penting karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
dinilai pada opportunity cost penuhnya.
2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur
yang diharapkan dari suatu proyek.
3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu
proyek.
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang
dilakukan.
5. Mendiskontokan

biaya

dan

manfaat

yang

dapat

diukur

untuk

memungkinkan melakukan perbandingan.


6. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya
dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari proyek
yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan analisis
efektivitas-biaya. Kesulitan tersebut terjadi pada waktu membuat estimasi atau
perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah biaya dan manfaat di masa
datang. Kesulitan juga dialami pada saat pemilihan tingkat diskonto (discount
rale) yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko dan ketidakpastian,
sebagai gambaran dalam pendahuluan pada analisa cost-benefit.
2.6 PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat
ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan
sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat
dengan menetapkan reward and punishment system. Pengukuran kinerja sektor
publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, yaitu:
1. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya
dan pembuatan keputusan.

Analisis Investasi Publik | 13

3. Ukuran

kinerja

sektor

publik

dimaksudkan

untuk

mewujudkan

pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.


Secara umum tujuan sistem pengukuran kinerja adalah:
1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik.
2. Untuk mengukur kinerja finansial dan nonfinansial secara berimbang
sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi.
3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah
dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence.
4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual
dan kemampuan kolektif yang rasional.

Langkah-langkah pengukuran kinerja dengan value for money


1. Pengukuran ekonomi
Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat,
sedangkan pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang
dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan sehubungan
dengan pengukuran ekonomi adalah:
a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh
organisasi?
b. Apakah biaya organisasi lebih besar dari biaya organisasi lain yang
sejenis yang dapat diperbandingkan?
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya
secara optimal?
2. Pengukuran efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.semakin besar
output dibandingkan dengan input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi
suatu organisasi. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi
dapat dibagi menjadi dua, yaitu efisiensi alokasi, dan efisiensi teknis atau
manajerial.

Efisiensi

alokasi

terkait

dengan

kemampuan

untuk

mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal.


Efisiensi teknis terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya
input pada tingkat output tertentu.

Analisis Investasi Publik | 14

3. Pengukuran efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitas
hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan
yang ditetapkan.
4. Pengukuran outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output
hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat,
sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang
dihasilkan.
5. Pengukuran kinerja dengan Balance Scorecard
Di dalam balance scrorecard (BSC) terdapat empat perspektif yang dinilai:
a. Perspektif keuangan (financial)
Memberikan penilaian terhadap target keuangan yang dicapai oleh
organisasi dalam mewujudkan visinya.
b. Perspektif konsumen (customer)
Memberikan penilaian terhadap segmen pasar yang dituju dan tuntutan
konsumen beserta tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh organisasi
dalam upaya untuk mencapai target keuangan tertentu.
c. Perspektif proses bisnis internal (internal)
Memberikan penilaian gambaran proses yang harus dibangun untuk
melayani konsumen dan mencapai target keuangan tertentu.
d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth and learn)
Memberikan penilaian yang merupakan pemacu kompetisi personel,
prasarana sistem informasi, dan suasana lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mewujudkan target keuangan, konsumen, dan proses
bisnis internal.

Analisis Investasi Publik | 15

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Keputusan investasi publik diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
program, kegiatan, dan fungsi yang menjadi prioritas kebi-jakan. Pengeluaran
untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih besar
dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi/modal
memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak
jangka pendek. Investasi publik memiliki kaitan yang erat dengan
penganggaran modal/investasi. Penganggaran modal/investasi merupakan
proses untuk menganalisis proyek-proyek dan memutuskan apakah proyek
tersebut dapat diakomodasi oleh anggaran modal/investasi. Pengeluaran
investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat
barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu
pembelian barang modal baru untuk menggantinya Jadi umur teknis suatu
barang modal bisa lebih lama daripada umur ekonominya. Bila barang modal
telah usang dan tidak mampu lagi memberikan manfaat, berarti umur teknis
barang modal tersebut telah habis. Investasi penambahan barang modal perlu
dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan pelayanan. Jumlah
penambahan unit barang modal ditentukan oleh produktivitas barang modal
yang saat ini ada. Produktivitas barang modal diukur berdasarkan rasio antara
input dengan output yang dihasilkan.

3.2.

Saran

Analisis Investasi Publik | 16

Bagi perusahaan publik, sebaiknya perusahaan publik merencanakan investasi


modal dengan baik agar perusahaan dapat mengembangkan profitabilitas,
mendapatkan kembali atau memperluas pangsa pasar, merespons perubahan
iklim bisnis, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas dan memperkuat
proses strategis bisnis di seluruh mata rantai nilai perusahaan. Keputusan
investasi modal harus mendukung landasan strategis perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
-

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi


http://www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-2/ak308/121075/ak308-121075-

659-6.ppt
https://priyohari.files.wordpress.com/2009/06/investasi-sektor-publik.ppt
http://www.slideshare.net/satrioaaio/investasi-sektor-publik
http://zetzu.com/2010/10/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html.

Analisis Investasi Publik | 17

Anda mungkin juga menyukai