Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan :

Kuliah Kerja Lapangan untuk mengetahui vegetasi yang telah dilakukan di


daerah Kebun Raya Purwodadi Pasuruan dilakukan dengan menggunakan metode
Point Centeres Quarter (PCQ). PCQ (Point Centered Quarter) merupakan salah satu
metode jarak (Distance Method). Metode ini tidak menggunakan petak contoh
(plotless) dan umunya digunakan dalam analisis vegetasi tingkat pohon atau tiang
(pole) (Mitchell, 2007). Metode PCQ diakukan dengan cara membagi kuadrat pada
setiap plot menjadi 4 kuadran dan menentukan titik tengah dari kuadran tersebut.
Kemudian mencari jarak pohon yang paling dekat dengan titik pusat pada masingmasing kuadran. Lalu jarak antara pohon dan titik diukur dan mengukur lingkar
pohon tersebut.
Dari analisis yang dilakukan pada semua spesies pohon yang telah ditemukan
maka INP tertinggi berada pada spesies Albizia saman dengan indeks nilai pentingnya
mencapai 145,5186738. Semakin besar INP suatu jenis, maka semakin besar pula
peranan jenis tersebut dalam komunitas (Kaninde dkk, 2011). INP digunakan untuk
mengetahui tingkat kesusuaian terhadap tempat tumbuh yang baik dibandingkan
dengan jenis lainnya. Secara umum tumbuhan dengan indeks nilai penting (INP)
tertinggi mempunyai daya adaptasi, daya kompetisi dan kemampuan reproduksi yang
lebih baik dibandingkan dengan tumbuhan yang lain dalam satu lahan tertentu
(Kurniawan dan Parikesit, 2008).
Albizia saman ditemukan pada plot 1, 2, 3, 4, dan 5. Faktor abiotik yang
diukur pada masing-masing plot adalah suhu udara, kelembapan udara, suhu tanah,
pH tanah, kelembapan tanah, intensitas cahaya dan kesuburan tanah. Dimana pada
plot 1-5 yang terdapat speies Albizia saman memiliki faktor abiotik berupa suhu udara
yang mencapai 24oC-27oC, kelembapan udaranya mencapai 60 mg/l-63 mg/l, pada
suhu tanahnya adalah 27,4 oC- 27,7 oC, untuk pH tanahnya adalah 7, kelembapan
tanahnya mencapai 0-1, intensitas cahayanya 4 lux- 5 lux, dan kesuburunnya pada
tingkat too little.
Albizia saman merupakan tumbuhan yang dapat hidup dengan baik di daerah
dataran rendah dengan kelembapan sedang (Ghosh et al, 2013). Suhu yang baik untuk
tumbuhan ini adalah 20oC-38oC. PH yang baik untuk pertumbuhan Albizia saman ini
mencapai 6 7,4 dan dapat mentolerir pH 4,7- 8,5 (Nuroniah & Kosasih, 2010).
Parameter yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian tumbuhan dengan habitatnya

dapat dilihat dari faktor abiotik lingkungannya yaitu pada ketinggian tempat dan
kelembapan udara (Kurniawan & Parikesit, 2008). Dari hasil pengamatan pada faktor
abiotik tumbuhan Albizia saman bila dilihat dari literatur di atas hasilnya sesuai.
Sehingga dapat diketahui bahwa lingkungan di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan
sangat baik dan mendukung untuk pertumbuhan spesies Albizia saman. Dengan
begitu Albizia saman mendominasi vegetasi di sana sehingga INP spesies ini tinggi
bila dibandingkan spesies lainnya.

DAFTAR RUJUKAN
Ghosh et al . 2013. Allelopathic Effect of Albizia Saman F. Muell on three Widely
Cultivated Indian Crop Species. Journal of Agriculture and Veterinary
Science. 5(3) : 13-18.
Kurniawan, A. & Parikesit, 2008. Persebaran Jenis Pohon di Sepanjang
Faktor

Lingkungan

di

Cagar

Alam

Penamnjung

Pangandaran. Jawa Barat.


Kainde, R.F., Ratang, S.P., Tasirin, J.S., dan Faryanti, D. 2011. Eugenia. Analisis
vegetasi

Hutan

Lindung

Gunung

Tumpa,

17

(3).

(Online),

(http://repo.unsrat.ac.id/290/1/ANALISIS_VEGETASI_HUTAN_
LINDUNG_GUNUNG_TUMPA.pdf), diakses 17 Maret 2015.
Mitchell, Kevin. 2007. Quantitative Analysis by the Point-Centered
Quarter Method. NewYork : Hobart and William Smith Colleges.
Nuroniah, H. S. & Kosasih, A. S. 2010. Mengenal Jenis Trembesi (Samanea saman
(Jacquin). Merrill) Sebagai Pohon Peneduh. Jurnal Mitra Hutan Tanaman.
5(1): 1-5.

Anda mungkin juga menyukai