Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

NOM I

SEKO
LA

KO

G G I IL M U
T IN

S E R A N G

Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Program Studi
Kredit Semester
Semester

:
:
:
:
:

Internal Audit
EK11.B431
Akuntansi
3 SKS
VII (Tujuh)

Buku Referensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Abdul Halim., Pemeriksaan Akuntansi 1, 1994, Penerbit Gunadarma, Jakarta.


Anies S.M. Basalamah, Auditing PDE, 1995, Penerbit Usaha Kami, Depok
Arens & Loebbecke, Adaptasi oleh : Amir Abadi Jusuf., Auditing : Pendekatan Terpadu, Buku 2, Edisi Indonesia, 1999, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia., Standar Akuntansi Keuangan., 2002 , Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, Auditing, Buku 1, Edisi 6, 2002, Penerbit Salemba Empat , Jakarta .
Rittenberg, Auditing : Concepts for a Changing Environment, 3 rd Edition, 2001, Harcourt
Sukrisno Agoes, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi kedua, 2000, Lembaga Penerbita FEUI, Jakarta (BUKU
UTAMA YANG DIGUNAKAN)
9. Sukrisno Agoes, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 2, Edisi kedua, 2000, Lembaga Penerbita FEUI, Jakarta (BUKU
UTAMA YANG DIGUNAKAN)
10. Tugiman Hiro, Standar Profesional Audit Internal, 2000, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Pertemuan

Pokok Kajian
1. Struktur Pengendalian Intern
TIU :
Mahasiswa dpt mengetahui dan
menjelaskan tentang struktur
pengendalian intern,
mengndentifikasi sa-saran
pengendalian, mema-hami
penetapan Risiko pengendalian
dan Pengujian atas Pengendalian

I
s/d
III

Sub Pokok Kajian


3.1.Pengertian struktur pengendalian intern
Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan unsur struktur
pengendalian intern
Mahasiswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi pengendalian
intern.
Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang disebut sistem akuntansi dan
bagaimana sistem akuntansi yang efektif.
Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud prosedur pengendalian
dan contoh penerapan prosedur pengendalian intern dalam perusahaan.
3.2.Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup
pemeriksaan.
Mahasiswa dapat menjelaskan sebab diperlukannya pemahaman struktur
pengendalian intern pada klien .
Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana konsep dasar yang dapat
digunakan untuk menilai struktur pengendalian intern.
Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari hasil
penilaian struktur pengendalian intern klien terhadap pemeriksaan.
Mahasiswa dapat mengetahui prosedur yang dapat digunakan untuk
memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern klien.
Mahasiswa dapat membuat kesimpulan atas hasil penilaian struktur
pengendalian intern klien.
Mahasiswa dapat menetapan Risiko Pengendalian atas struk-tur
pengendalian intern klien .
Mahasiswa dapat mengetahui tahapan dan cara dalam Pengujian atas
struktur Pengendalian intern klien.

Kuliah

Metode Pembelajaran
Study
Diskusi
Praktikum
Kasus

Keterangan

IV
S/d
VI

4.Bukti Audit dan Kertas Kerja


TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
tentang pengertian dan jenis bukti
audit serta faktor penentu
keandalan bukti, menjelaskan hubungan bukti audit dengan tujuan
dan standar auditing. Mahasiswa
juga dapat mengetahui pengertian
dan jenis kertas kerja, menjelaskan tujuan kertas kerja dan
hubungan kertas kerja dengan
standar auditing, mengetahui dan
men-jelaskan kriteria untuk
membuat kertas kerja, hubungan
antar kertas kerja, Metode
pemberian index kertas kerja,
Susunan dan Pengarsipannya

4.1.Pengertian Bukti Audit


Mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud sebagai bukti
pemeriksaan dan menyebutkan jenis bukti pemeriksaan.
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan berbagai prosedur yang
dapat di lakukan untuk memperoleh bukti pemeriksaan.
4.2.Hubungan Bukti Audit dengan Standar Auditing
Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan hubungan bukti audit dengan
standar auditing. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan
berdasarkan keputusan apa bukti dapat dikumpulkan Mahasiswa dapat
menyebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat menentukan keandalan
bahan bukti.
4.3.Hubungan Bukti audit dengan tujuan auditing
Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan tujuan auditing dengan bukti
audit yang akan dikumpulkan. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang
bagaimana mengintegrasikan konsep bahan bukti.
4.4.Situasi pemeriksaan yang mengandung risiko
Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai situasi pemeriksaan yang
mengandung risiko besar.
4.5.Pengertian Kertas Kerja dan tujuan dibuatnya Kertas Kerja
Mahasiswa mengetahui pengertian dan tujuan dibuatnya kertas kerja
pemeriksaan. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan kertas kerja
dengan standar auditing. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan
hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat kertas kerja.
4.6.Jenis-jenis Kertas Kerja
Mahasiswa dapat menyebutkan dan menerangkan berbagai jenis-jenis
kertas kerja. Mahasiswa dapat membuat kelima (5) jenis kerkas kerja
seperti program pemeriksaan, Working trial balance, ringkasan jurnal
adjusment, daftar utama,dan daftar pendukung Mahasiswa dapat
menjelaskan hubungan antar kertas kerja. Mahasiswa dapat menyebutkan
jenis pengarsipan kertas kerja yang digolong sesuai dengan sifat kertas
kerja Mahasiswa dapat melakukan pengarsipan kertas kerja sesuai
dengan jenis arsipnya.
4.7.Index Kertas Kerja
Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud index kertas kerja.
Mahasiswa dapat mengetahui perlunya pemberian index dalam kertas
kerja serta manfaat dibuatnya index kertas kerja.
Mahasiswa dapat menyebutkan berbagai metode index kertas kerja.
Mahasiswa dapat menyusun kertas kerja berdasarkan index kertas kerja.

VI

5. Rencana, Program dan


Prosedur Audit, Mate-rialitas dan
Risiko Audit.
TIU:
Mahasiswa dapat men-jelaskan
pengertian materialitas dan risiko,
Menentukan pertimbangan awal
mengenai materialitas, Faktor
yang mempengaruhi
pertimbangan, meng-alokasikan
pertimbangan awal, estimasi
kekeliruan dan perbandingan.
Mahasiswa juga dapat mengetahui
pengertian dan jenis risiko, serta
per-timbangan materialitas dan
risiko lainnya.
Mahasiswa dapat me-ngetahui
pengertian pe-rencanaan audit dan
prosedur audit analitis, bagaimana
cara akuntan publik menerima penugasan, Perencanaan dan
Pengawasan pemeriksaan.
Mahasiswa dapat men-jelaskan
jenis pengujian audit, Hubungan
antara pengujian dan bahan bukti,
Variasi dalam rencana audit,
Perencanaan pro-gram audit dan
Ikhtisar proses audit

5.1.Pengertian Materialitas
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian materialitas
dan pengertian Risiko.
Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami pertimbangan awal apa
saja yang harus di dilakukan untuk menentukan materialitas.
Mahasiswa dapat menyebutkan dan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi pertimbangan.
Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana pengalokasian pertimbangan
awal.
Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara melakukan estimasi
kekeliruan dan perbandingan.
5.2.Pengertian Risiko
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian Risiko.
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam Risiko.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perlunya tentang
pertimbangan materialitas dan Risiko lainnya bagi auditor.
5.3.Pengertian perencanaan audit dan prosedur audit analitis
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian perencanaan dan prosedur audit
analitis.
Mahasiswa dapat mengetahui perlunya auditor mengetahui perencanaan
audit dan prosedur audit analitis.
5.4.Cara akuntan publik menerima penugasan
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan persiapan dan hal apa saja
yang harus dipertimbangkan kantor akuntan publik untuk menerima
penugasan dari klien.
Mahasiswa dapat mengetahui cara Evaluasi untuk mengetahui integritas
manajemen
Mahasiswa dapat memahami dan menilai kemampuan auditor untuk
memenuhi standar auditing
Mahasiswa dapat mengetahui isi surat penugasan dan cara menyiapkan
serta waktu penyerahan surat penugasan

5.6.Jenis pengujian audit


Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengujian ketaatan
(complince test)
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengujian subtantif
(substantif test)
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan pengujian
5.7.Hubungan antara pengujian dengan bahan bukti
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai hubungan antara pengujian
dengan bahan bukti.
5.8.Variasi dalam rencana audit
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai variasi yang mungkin dapat
dilakukan dalam rencana audit.
5.9.Perencanaan program audit
Mahasiswa dapat melakukan perencanaan program audit.
5.10.Ikhtisar proses audit
Mahasiswa dapat membuat ikhtisar proses audit.
Idem
VII
VIII

VIII

UTS
7.Pemeriksaan Kas/Bank dan
Piutang
TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
dan meng-aplikasikan
pemeriksaan atas penerimaan dan
pe-ngeluaran Kas/Bank dan
piutang dari penjualan kredit

UTS
7.1.Sifat dan contoh Kas/Bank dan Piutang
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sifat Kas/Bank dan
Piutang
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh Kas/Bank dan Piutang
Mahasiswa dapat menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa Kas/Bank dan Piutang
7.2.Tujuan Pemeriksaan (audit objective) Kas/Bank dan Piutang
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan
Kas/Bank dan Piutang
7.3.Prosedur Pemeriksaan Kas/Bank dan Piutang
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan prosedur pemeriksaan
substantive dan compliance Kas/Bank dan Piutang
Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan prosedur
pemeriksaan substantive dan compliance Kas/Bank dan Piutang yang
sederhana
Mahasiswa dapat membuat Berita Acara Kas opname dan surat
konfirmasi Bank dan Piutang

8.Pemeriksaan Surat Ber-harga


dan Persediaan
TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
dan meng-aplikasikan
pemeriksaan long term dan
temporary investmen dan
pemeriksaan atas persediaan

8.1.Sifat dan contoh Surat Berharga dan Persediaan


Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sifat Surat Berharga dan
Persediaan
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh Surat Berharga dan Persediaan
Mahasiswa dapat menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa Surat Berharga dan Persediaan
8.2.Tujuan Pemeriksaan (audit objective) Surat Berharga dan Persediaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan Surat
Berharga dan Persediaan
8.3.Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga dan Persediaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan prosedur pemeriksaan
substantive dan compliance Surat Berharga dan Persediaan
Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan prosedur
pemeriksaan substantive dan compliance Surat Berharga dan Persediaan
yang sederhana

9.Pemeriksaan Biaya Di-bayar


Dimuka dan Pajak Dibayar
Dimuka
TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
dan meng-aplikasikan
pemeriksaan atas biaya dan pajak
dibayar dimuka

9.1.Sifat dan contoh Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sifat Biaya Dibayar
Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak
Dibayar Dimuka
Mahasiswa dapat menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka

IX

X
S/d
XI

9.2.Tujuan Pemeriksaan (audit objective) Biaya Dibayar Dimuka dan


Pajak Dibayar Dimuka
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan Biaya
Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar Dimuka
9.3.Prosedur Pemeriksaan Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar
Dimuka
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan prosedur pemeriksaan
substantive dan compliance Biaya Dibayar Dimuka dan Pajak Dibayar
Dimuka
Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan prosedur
pemeriksaan substantive dan compliance Biaya Dibayar Dimuka dan
Pajak Dibayar Dimuka yang sederhana

XII
S/D
XIII

XIV

10.Pemeriksaan Aktiva Tetap


Berwujud dan Tidak Berwujud
TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
dan meng-aplikasikan
pemeriksaan atas aktiva yang
berwujud dan tidak berwujud

10.1.Sifat dan contoh Aktiva Tetap Berwujud dan Aktiva Tetap Tidak
Berwujud
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sifat aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh aktiva tetap berwujud dan tidak
berwujud
Mahasiswa dapat menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud
10.2.Tujuan Pemeriksaan (audit objective) contoh Aktiva Tetap
Berwujud dan Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan aktiva
tetap berwujud dan tidak berwujud
10.3.Prosedur Pemeriksaan contoh Aktiva Tetap Berwujud dan
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan prosedur pemeriksaan
substantive dan compliance aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud
Mahasiswa dapat mempelajari dan mengaplikasikan prosedur
pemeriksaan substantive dan compliance aktiva tetap berwujud dan tidak
berwujud yang sederhana
Mahasiswa dapat membuat

XV
S/d

11.Pemeriksaan Utang Jangka


Pendek & Jangka Panjang
TIU :
Mahasiswa dapat me-ngetahui
dan meng-aplikasikan
pemeriksaan atas utang jangka
pendek dan utang jangka panjang

11.1.Sifat dan contoh Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka


Panjang
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan sifat utang jangka pendek
dan jangka panjang
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh utang jangka pendek dan jangka
panjang
Mahasiswa dapat menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam
memeriksa utang jangka pendek dan jangka panjang
11.2.Tujuan Pemeriksaan (audit objective) Utang Jangka Pendek dan
Utang Jangka Panjang
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tujuan pemeriksaan Utang
Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang

IDEM

IDEM

XVI

XVII
XVIII

UAS

Anda mungkin juga menyukai