Contoh Proposal Praktek Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja
Contoh Proposal Praktek Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja
UNIVERSITAS BATURAJA
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG(Clarias sp) SERTA ANALISIS
PENDAPATANNYA
Oleh
AHMAD YANI
0842005
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
Semua saudara-saudaraku
Oleh
AHMAD YANI
0842005
Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA
Oleh
AHMAD YANI
0842005
Pembimbing
Utama,
Fakultas Pertanian
Universitas
Baturaja
Pembimbing Pendamping,
Dekan,
Yetty Oktarina,
S.P.,Msi
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG SERTA ANALISIS
PENDAPATANNYA .
Dalam penulisan ini tidak sedikit bantuan yang telah penulis terima dari beberapa
pihak yang berupa informasi dan bimbingan. Berkaitan dengan itu semua, maka
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Rosnaliza Testiana, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Baturaja.
2. Ibu Endang Lastinawati, S.P.,M.Si., selaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan.
Penulis
DAFTAR ISI
Hala
man
HALAMAN JUDUL................................................................................
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iv
RIWAYAT HIDUP..................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
vi
DAFTAR ISI.............................................................................................
vii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
A.1. Klasifikasi............................................................................
A.2. Morfologi.............................................................................
C.1.Persyaratan Lokasi................................................................
D. Konsepsi Pendapatan....................................................................
12
12
B. Metode Pelaksanaan.....................................................................
12
C. Jadwal Kegiatan............................................................................
12
13
15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi cukup besar untuk
melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar dan diharapkan mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dari subsektor
perikanan (scibd.com).
Propinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang memiliki perairan yang cukup
luas dan sangat potensial untuk membudidayakan berbagai jenis komoditas ikan air
tawar. Salah satu komoditas yang berpotensi adalah ikan
lele Clarias batrachus(repository.ipb.ac.id).
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi. Ikan ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia
(blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa).
Budidaya lele berkembang pesat karena dapat dibudidayakan di lahan dan sumber
air yang terbatas, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
pemasarannya cukup mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah
(scribd.com).
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya
ikan lele dumbo Clarias geriepinunus ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan
ikan lele dumbo dengan ikan lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur
lebih banyak dan lebih tahan penyakit (scribd.com).
Budidaya yang sangat pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik
menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya
perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan
induk yang berkualitas rendah (bibitlele.com).
Penurunan ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat
penetasan telur, pertumbuhan harian daya tahan terhadap penyakit dan nilai FRC
(feeding conversation rate). (bibitlele.com).
Sebagai upaya mutu perbaikan ikan lele dumbo. Balai Pengembangan Benih Air
Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik lele
dumbostrain baru yang diberi nama Lele Sangkuriang (Clarias sp).
Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah
dirilis oleh menteri kelautan dan perikanan, dengan nomor Kepmen KP
26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele
dumbo, mulai dari pembenihan dan pembesaran (scribd.com 2010).
Di Indonesia kini sudah banyak yang membuka usaha menjadi peternak ikan lele
sangkuriang, karna selain rasanya enak, ikan lele sangkuriang juga banyak diminati
di kalangan masyarakat. Pertumbuhan yang cepat menjadikan para pengusaha
ternak lele sangkuriang lebih memilih sarana tersebut sebagai usaha
mereka karena dari proses pembesaran tidak memakan waktu yang lama dan
pendapatannya pun sangat menjanjikan (perikananbudidaya.kkp.go.id, 2012).
Usaha lele di Desa Batumarta kini banyak diminati oleh masyarakat setempat,
mereka mencoba usaha lele karena menurut mereka usaha tersebut tidak
memakan waktu yang lama dan juga tidak memerlukan modal yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diteliti :
1.
Bagaimana teknik budidaya ikan lele sangkuriang yang ada di Desa
Batumarta?
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
A.1. Klasifikasi
Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) menurut (Anonim, 2007), adalah
sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Telestai
Ordo : Ostariophusi
Sub Ordo : Siluridae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
A.2. Morfologi
Ikan lele sangkuriang memiliki ciri morfologi yang identik dengan lele dumbo
sehingga sulit dibedakan. Sebagaimana umumnya ikan lele, lele sangkuriang
memiliki tubuh yang licin dan tidak bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut,
warna tubuhnya berubah menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele
dumbo pada umumnya.
Mulutnya lebar dan dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai
alat peraba pada saat mencari makan atau bergerak,
yakni nasal, maksila,mandibula luar, dan mandibula dalam. Untuk memudahkan
berenang.
Lele sangkuriang dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal yang
dimiliki adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip
berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada.
Sirip dada yang runcing dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata
dan alat bantu untuk bergerak.Warna punggungnya hitam kehijauan dan warna
Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
d.
Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat
dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
e.
Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak
berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
f.
Pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30 0 dan untuk
pemijahan 24-280C.
g.
Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup,
sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
h.
Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
i.
Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan
makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
j.
Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti eceng gondok.
k.
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian
makanan tambahan berupa pelet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5%
perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan
frekuensinya 3-4 kali setiap hari.
makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah
dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan
bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pelet.
(Mahyuddin K 2011).
5. Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama
130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 1520 cm.
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan
berkumpul di kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan karung
atau seser.
Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa
paralon/bambu diletakkan di dasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan
lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat
ditangkap atau diangkat.
Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang
dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikanikan tersebut diangkut untuk dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan
dengan menggunakan drum plastik, pikulan ikan atau jerigen plastik
yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit
(Mahyuddin K, 2011).
D. Konsepsi Pendapatan
Pendapatan sangatlah penting dalam suatu usaha, untuk menghitung suatu
pendapatan harus mengetahui terlebih dahulu tentang produksi, biaya variabel,
biaya tetap, biaya total, harga, penerimaan dan pendapatan.
1.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan
barang atau jasa. Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai
menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah
proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang ada (zonaekis.com, 2010).
2.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua yaitu
biaya variabel dan biaya tetap, biaya variabel / variabel cost adalah biaya yang
umumnya selalu berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Biaya
tetap / fixedcost adalah biaya yang umumnya selalu konstan tidak berubahrubah.Biaya total /total cost adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan
biaya variabel (jurnal-sdm.blogspot.com, 2009)
3.
Harga adalah suatu nilai tukar yang biasa disamakan dengan uang atau
barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Menetapkan harga
terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga rendah
akan mengurangi keuntungan yang diperoleh organisasi atau perusahaan
(organisasi.org, 2008)
4.
Penerimaan adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan atau
pengeluaran. Penerimaan juga biasa dikatakan sejumlah uang yang diterima oleh
perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi
penerimaan diistilahkan revenue (e-dukasi.net, 2012)
5.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari perusahaan dari
aktivitasnya, pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat
dicapai dari pada penggunaan factor-faktor produksi (Winardi, 1992)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan pada bulan Desember
2012 sampai dengan Maret 2012, bertempat di Batumarta VI Blok C,
Kab OKU TIMUR.
B. Metode Pelaksanaan
Pengumpulan data dalam suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk bahan atau
data yang relevan, akurat reliable yang hendak kita teliti. Oleh karena itu perlu
digunakan metode pengumpulan data yang baik dan cocok. Dalam penelitian ini
digunakan metode pengumpulan data berupa Metode interview (wawancara) dan
metode observasi.
Metode wawancara menurut Soekartawi (2002) dijelaskan bahwa pengertian
interview atau wawancara adalah kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat)
melalui tanya jawab lisan dengan yang berkaitan.
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh fakta-fakta berdasarakan pengamatan penelitian.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Praktik Lapangan Tinjauan Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Serta
Analisis Pendapatanya di Desa Batumarta VI.
N
o
Jenis
Kegiatan
Desembe
r 2011
Januari
2012
Februari
2012
Maret
2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
Penyusus
nan
rencana
praktik
lapangan
Peninjaua
n
lapangan
3.
X X
X X X
Penyusun
an
proposal
4.
X X
pelaksan
aan
praktik
Lapangan
5.
X X
Konsultasi
hasil
praktik
lapangan
6.
X X
Penyusun
an
laporan
Pn
= Penerimaan (Rp/Kg)
= Harga (Rp/Kg)
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, E. dan Liviawati, Pakan Ikan.2005.Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2002 Petunjuk Praktis Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta.
Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
http://indonesiaindonesia.com./f/18253-budidaya-lele-sangkuriang-clarias-sp/. Di
download pada tanggal 20-02-2012.
http://hobiikan.blogspot.com/2009/10/penebaran-benih-lele-sangkuriang.html.
2009. Di download pada tanggal 21-02-2012.
Simamora, H.2002. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Mahyuddin. K. 2011. Pembesaran Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutrisno. 2007. Budidaya Lele Kampung dan Lele Dumbo. Ganneca Exact. Jakarta.
www.bibitlele.com/products/2/0/Sejarah-LeleSangkuriang. Di download pada tanggal
20-02-2012.
www.blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa/. Di download pada tanggal 21-02-2012.
www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. Di download pada tanggal 19-02-2012.
http://pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com/p/perikanan-budidaya-ikanlele.html.Di diwnload pada tanggal 20-02-2012.
http://responsitory.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24271/Ernani
%20LubisRK.pdf?sequence=1. Di download pada tanggal 21-02-2012.