Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA LAB ALAT UKUR


MULTIVIBRATOR

Disusun oleh :
Nama

: Kukuh Supratman

NIM

: 15/380404/SV/08211

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Desember 2015


Kelas

: ELINS A

Asisten

: Edmun

LABORATORIUM ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


DEPARTEMENT TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja rangkaian multivibrator sebagai
2.
3.
4.
5.

pembangkit clock.
Mahasiswa mampu membedakan rangkaian multivibrator astable dan monodtable.
Mahasiswa mampu membuat rangkaian multivibrator astable dari IC 555.
Mahasiswa mampu membuat rangkaian multivibrator monostable dari IC 555.
Mahasiswa mampu membuat rangkaian clock oscillator.

B. Dasar Teori
Dalam sistim digital, pewaktuan adalah hal yang sangat diperhatikan. Multivibrator
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal continue, yang digunakan sebagai pewaktu
dari rangkaiaan rangkaian digital sekuensial. Dengan input clock yang dihasilkan oleh
sebuah multivibrator, rangkaiaan seperti counter, shift register maupun memory dapat
menjalankan fungsinya dengan benar. Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada
tiga macam multivibrator :
a) Multivibrator bistable : ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada
bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang mengubah ke nilai yang
berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.
b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di luar level digital
pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.
c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one shoot, menghasilkan pulsa
output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.
C. Praktikum

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alat dan bahan


Function Generator
Power Supply
Oscilloscope
Breadboard
IC : 555 (1 buah), 74121 (1 buah), 7404 (1 buah)
Resistor : 4.7 K, 10 K, 1 K, 20 K, 100 K (atau potensio)
Kapasitor : 560 Pf, 1000 Pf, 0.01 F

Petunjuk Dan Langkah Kerja Praktikum


IC 555 sebagai Multivibrator Astable
Multivibrator Astable dapat dibuat dari IC timer multiguna 555. Dinamakan 555
karena di dalam chip IC-nya terdapat tiga buah resistor yang masing-masing bernilai 5
K terpasang dari VCC hingga Ground. Fungsi dari ketiga resistor ini adalah sebagai
pembagi tegangan .
Apabila IC 555 tersebut digunakan sebagai multivibrator astable, maka rangkaian
yang dibuat adalah seperti berikut

Sedangakan bentuk gelombang yang dihasilkan oleh IC 555 sebagai Multivibrator


Astable adalah sebagai berikut :

Dimana

t w =RC 1n

1
1 v/E

1
1/3 Vcc
1
2/3 Vcc

t LO =RB 1 n

Setelah

tH 1

persamaan.

dan

t LO

atau

RA
t H 1=0,693

Rb C

didapatkan, maka nilai dari Duty Cycle dan frekuensinya dapat dicari dari

Praktikum 1
1. Siapkan lebuh dahulu Power Supply, Oscilloscope dan Breadboard, Pada breadboard, buatlah
rangkaian seperti pada gambar.
2. Berikan nilai RA = 4,7 K, RB = 10 K dan C = 560 Pf.
3. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/div dan Time/div pada 1s. Hubungkan V out dari IC
555 ke Oscilloscope. Amati bentuk gelombang yang terjadi.
Multivibrator Monostable
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil,dimana ini
terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC nya). Saat mendapat trigger,
Q menjadi LOW pada panjang t tertentu (

tw

), selanjutnya berubah ke nilai sebaliknya (HIGH),

hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya dari clock. Salah satu IC Multivibrator
monostable adalah 74121. Block diagram dasar dari 742121 seperti ditunjukan pada gambar berikut.

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian adalah seperti gambar berikut.

Sesuai dengan gambar bentuk gelombang diatas, nilai


keluaran Multivibrator Monostable) adalah :

tw

(yaitu nilai peregangan pulsa

t w=Rext Cext ( 0,693 )


Praktikum 2
1. Sediakan Power Supply, Oscilloscope dan Function Generator.
2. Pada Breadboard , buatlah rangkaiaan seperti pada gambar. Berikan nilai 1000 Pf untuk
dan kurang lebih 20 k untuk

C ext pulsa TTL dari function GeneratorRextdengan frekuensi 20 kHz pada IN (A).
Berikan

3.
4. Atur V/div oscilloscope pada range 1 V/divdan Time/div pada 1s. Hubungkan (Q) Out dari
IC 74121 ke oscilloscope.
5. Amati bentuk gelombang output pada Q menggunakan Channel 2, sedangkan Channel 1
digunakan untuk mengamati betuk gelombang input yang berasal dari Function Generator.
6. Berdasarkan tampilan pada Oscilloscope, ukur. Bandingkan hasilnya dengan perhitungan
menggunakan persamaan di atas. Berapa persen kesalahan pengukuran dibandingkan dengan
perhitungan?.

D. Analisa Data
a. Multivibrator Astable

6 Time/div=7

t H 1=1,4510
t LO=0,6510
f=

6 Time/div=3

10
10

1
1
1
=
=
t H1 +t LO 7 106 +3106 102

sekon

sekon

100.000Hz
1
12
0,7 ( 4700+2 ( 10.000 ) ) 56010
12
10

392 ( 4700+20.000 )

f=

12

10

9682400

f =103.280,178Hz
b. Multivibrator Monostable

t=1,1(R)(C)
3
1,1 ( 100 ) ( 5610 )

6,16sekon
t=1,1(R)(C)
1,1 ( 33 ) ( 56103 )

2,0328sekon
t=1,1(R)(C)
1,1 ( 50 ) ( 56103)

3,08sekon

E. Pembahasan
a. Rangkaiaan Astable
Pada rangkaian Astable ada dua buah resistor Ra dan Rb serta satu kapasitor
eksternal C yang diperlukan. Prinsipnya rangkaian astable dibuat agar memicu dirinya
sendiri berulang-ulang sehingga rangkaian ini dapat menghasilkan sinyal osilasi pada
keluarannya. Pada saat power supply rangkaian ini di hidupkan, kapasitor C mulai terisi

melalui resistor Ra dan Rb sampai mencapai tegangan 2/3 VCC. Pada saat tegangan ini
tercapai, dapat dimengerti komparator A dari IC 555 mulai bekerja mereset flip-flop dan
seterusnya membuat transistor Q1 ON. Ketika transisor ON, resitor Rb seolah dihubung
singkat ke ground sehingga kapasitor C membuang muatannya (discharging) melalui
resistor Rb. Pada saat ini keluaran pin 3 menjadi 0 (GND). Ketika discharging, tegangan
pada pin 2 terus turun sampai mencapai 1/3 VCC. Ketika tegangan ini tercapai, bisa
dipahami giliran komparator B yang bekerja dan kembali memicu transistor Q1 menjadi
OFF. Ini menyebabkan keluaran pin 3 kembali menjadi high (VCC). Demikian
seterusnya berulang-ulang sehingga terbentuk sinyal osilasi pada keluaran pin3. Terlihat
di sini sinyal pemicu (trigger) kedua komparator tersebut bekerja bergantian pada
tegangan antara 1/3 VCC dan 2/3 VCC. Inilah batasan untuk mengetahui lebar pulsa dan
periode osilasi yang dihasilkan. Misal diasumsikan t1 adalah waktu proses pengisian
kapasitor yang di isi melalui resistor Ra dan Rb dari 1/3 VCC sampai 2/3 VCC.
Diasumsikan juga t2 adalah waktu discharging kapasitor melalui resistor Rb dari
tegangan 2/3 VCC menjadi 1/3 VCC.
b. Rangkaian Monostable
Rangkaiaan Monostable adalah sebuah rangkaian pewaktu (timer) monostable.
Prinsipnya rangkaian ini akan menghasilkan pulsa tunggal dengan lama tertentu pada
keluaran pin 3, jika pin 2 dari komponen ini dipicu. Perhatikan di dalam IC ini ada dua
komparator yaitu Comp A dan Comp B. Perhatikan juga di dalam IC ini ada 3 resistor
internal R yang besarnya sama. Dengan susunan seri yang demikian terhadap VCC dan
GND, rangkaian resistor internal ini merupakan pembagi tegangan. Susunan ini
memberikan tegangan referensi yang masing-masing besarnya 2/3 VCC pada input
negatif komparator A dan 1/3 VCC pada input positif komparator B.
Pada keadaan tanpa input, keluaran pin 3 adalah 0 (ground atau normally low).
Transistor Q1 yang ada di dalam IC ini selalu ON dan mencegah kapasitor eksternal C
dari proses pengisisian (charging). Ketika ada sinyal trigger dari 1 ke 0 (VCC to GND)
yang diumpankan ke pin 2 dan lebih kecil dari 1/3 VCC, maka serta merta komparator B
men-set keluaran flip-flop. Ini pada gilirannya memicu transistor Q1 menjadi OFF. Jika
transistor Q1 OFF akan membuka jalan bagi resistor eksternal R untuk mulai mengisi
kapasitor C (charging). Pada saat yang sama output dari pin 3 menjadihigh (VCC), dan
terus high sampai satu saat tertentu yang diinginkan. Sebut saja lamanya adalah t detik,
yaitu waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor C mencapai tegangan 2/3 VCC.
Tegangan C ini disambungkan ke pin 6 yang tidak lain merupakan input positif comp A.
Maka jika tegangan 2/3 VCC ini tercapai, komparator A akan men-reset flip-flop dan
serta merta transistor internal Q1 menjadi ON kembali. Pada saat yang sama keluaran pin

3 dari IC 555 tersebut kembali menjadi 0 (GND). Berapa lama pulsa yang dihasilkan
amat tergantung dari nilai resitor dan kapasitor eksternal yang pasangkan.
F. Kesimpulan
IC LM 555 berfungsi sebagai Astable Multivibrator tergantung pada resistansinya
terhadap kapasitor yang digunakan, lebih besar resistansinya yang digunakan, lebih lama
pengisian dan pengosongannya. Jika kaki nomor 2 dan kaki nomor 6 saling dihubungkan,
555 akan dapat diaktifkan apabila C 1 sudah netral kembali. Sekarang tegangan pada
kondensator akan bertukar-tukar antara 1/3 dan 2/3 Vcc. Pada pin 5 IC timer 555 dipasang
sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai kompensator tegangan sebesar 1000 nF. Kapasitor
1000 nF tersebut tidak berpengaruh terhadap frekuensi output.

Daftar Pustaka
http://bmarques09.wordpress.com/category/sistem-digital/
http://aulia2910.wordpress.com/2010/05/11/pertemuan-tgl-7-april-2010-bab-5-flipflop/http://pyponerdy.blogspot.com/2010/04/laporan-praktikum-sistem-digital-yang.html
http://mesintugas.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://www.slideshare.net/ekostereo/pemeliharaan-rangkaian-elektronik

Anda mungkin juga menyukai