Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN TEORI

Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan
energi(energi getaran).Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut
mediumnya.Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui mediumatau
perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang
bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau
perantara yaitu gelombang mekanik.Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan
arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu :
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran
partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran
partikelnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak,gelombang berdiri atau
gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang
yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap
titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut
gelombang amplitudo maksimum.Periode gelombang (T) adalah waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang
gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat
rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
v = f
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

HUKUM MELDE

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terusmenerus maka akan
terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup,
gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang
stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.Dari gambar di atas
diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat
rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri
dari tiga simpul.Melde merumuskan bahwa :

Dengan :

Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s), F = gaya ketegangan tali (N), = rapat massa linier tali (massa
tali/panjang tali) (kg/m).
Pembahasan
Dalam praktikum yang berjudul percobaan Melde ini merupakan percobaan mengenai
gelombang stasioner. Percobaan dibagi menjadi dua bagian masing- masing lima kali percobaan,
yaitu:
1. Percobaan unntuk mendapatkan hubungan antara cepat rambat gelombang dan tegangan tali.
Dalam percobaan ini pertama-tama menentukan massa beban tali, kami memilih 50 g, 55
g,60 g, 65 g, dan 70 g. Setelah itu , memasang beban-beban tersebut sesuai urutannya agar terjadi
tegangan pada tali lalu menyalakan vibratol dan mengubah-ubah jarak tali agar mendapatkan
gelombang yang terlihat paling jelas. Dan setelah itu, hitung jumlah gelombang yang dihasilkan
dan pada jarak berapa gelombang tersebut terlihat paling jelas. Setelah itu, jarak simpul sudah

bisa ditentukan yaitu dengan membagi jarak dan jumlah gelombang yang dihasilkan. Kami
mendapatkan jarak simpul yang telah dihitung berturut-turut yaitu 0.145, 0.15, 0.166, 0.173, dan
0.176. Lalu, perhitungan untuk mendapatkan tegangan tali(F), panjang gelombang, frekuensi dan
cepat rambat gelombang bisa dihitung menggunakan data-data yang telah dhasilkan menggunkan
rumus-rumus yang diketahui. Hasil perhitungan bisa dilihat pada data hasil percobaan diatas
beserta grafik perbandingan tegangan tali dan kuadrat cepat rambat gelombang.
Untuk kesimpulan grafik perbandingan antara tegangan tali dan kuadrat kecepatan adalah
bahwa grafiknya semakin tinggi jika nilai tegangan tali dan kuadrat kecepatan semakin besar.
2. Percobaan untuk menentukan jenis tali dengan cepat rambat gelombang.
Dalam percobaan ini hal pertama yanng dilakukan adalah mengukur massa dan panjang
tali namun dalam percobaan ini beban penahan yang digunakan adalah sama sedangkan jenis
talinya yang diganti. Percobaan tetap dilakukan seperti pada bagian pertama kecuali yang
pertama telah dijelaskan itu.
Dalam perbandingan grafik hubungan antara dan kuadrat kecepatan berdasarkan data hasil
percobaan yang kami dapatkan, hasil gambaran grafik setelah data-data diurutkan dari yang
terkecil dalah tidak menentu dengan titik terendah terdapat pada kuadrat kecepatan 122,77 dan
titik tertinggi pada kuadrat kecepatan 210,25. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa tinggi
rendahnya grafik ditentukan oleh besarnya bukan oleh besarnya nilai kuadrat kecepatan.
Semakin besar nilai nya maka semakin tinggi pula garis grafik yang dihasilkan.

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan bisa disimpulkan bahwa:
Melde menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
sebanding tali dan berbanding terbalik dengn akar massa persatuan panjang dawai.
Semakin tinggi nilai tegangan tali dan kuadrat kecepatan maka semakin tinggi pula laju
grafiknya.
Perbandingan antara dan kuarat kecepatan diketahui bahwa laju perubahan grafik hanya
dipengaruhi oleh nilai , sedangkan besarnya kuadrat kecepatan tidak berpengaruh.
semakin besar nilai maka semakin tinggi pula perubahan laju grafik yang
dihasilkan.
B. Saran

Memahami terlebih dahulu dasar teori serta langkah kerja dalam panduan praktikum sebelum
memulai praktikum.
Dalam melakukan praktikum tersebut harus dengan penuh ketelitian untuk mengukur dan
menimbang berat benda sertapanjang tali, menentukan jarak untuk melihat getaran secara jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Soetrisno, 1983, Seri Fisika Dasar, Gelombang Dan Optik, ITB Bandung.
Resnick Dan Hallyday, 1988, Physics Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai