Hukum Statigrafi
Hukum Statigrafi
memperkirakan batuan mana yang terbentuk lebih dulu dan batuan mana yang terbentuk terakhir.
Juga penentuan umur absolut kapan tepatnya batuan itu terbentuk?. Ini bisa diketahui melalui
metoderadiometri/datting dengan mengukur kadar unsur radioaktif batuan sehingga diketahui
adalah
bahwa
proses-proses
geologi
alam
yang
terlihat
sekarang
ini
Faunal
Succession
(Abble
Giraud-Soulavie,
1778): Pada
setiap
lapisan
yang
berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga
dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.
Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada
sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa
dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.
6. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816) : Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan
yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang khas
7. Facies Sedimenter (Selley, 1978): Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang
merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi
suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang
sama dikatakan berbeda fsies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi
(S.S.I.)
8. Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson): Apabila terdapat penyebaran
lap. Batuan (satuan lapisan batuan), dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan
yang lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada satuan
batuan yang di potongnya.
9. Law of Inclusion: Inklusi terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan
fragmen2 besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada
fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu
terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung
fragmen inklusi, lebih muda dari batuan/lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut.