Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

PERCOBAAN 3
PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK:
Ekstraksi dan Isolasi Kafein dari Daun Teh serta Uji
Alkaloid
Nama

: Ghassani Muzakki S. H.

NIM

: 11215018

Kelompok

:3

Tanggal Percobaan : 5 Oktober 2016


Tanggal Laporan

: 18 Oktober 2016

Asisten

: Meilisa D. P.
Fadli

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016
I.

Tujuan Percobaan
1. Menentukan nilai Rf noda pemisahan zat warna.
2. Menentukan nilai Rf noda dari uji KLT kurkumin.

II.

Data Pengamatan
KLT ZAT WARNA
Jarak noda merah

: 2.8 cm

Jarak eluen

: 3.7 cm

Jarak noda oren

: 2.9 cm

Jarak eluen

: 4.1 cm

KLT KURKUMIN
Sebelum KLT preparatif
Jarak tempuh sampel

: 1.7 cm

Jarak tempuh eluen

: 4 cm

Setelah KLT preparatif


Jarak tempuh sampel

: 1.7 cm

Jarak tempuh eluen

: 4 cm

III.

Rf =

Pengolahan Data
Jarak tempuh noda
Jarak tempuh eluen

KLT ZAT WARNA


Rf noda merah
Rf =

2.8
3.7

= 0.756
Rf noda oren
Rf =

2.9
4.1

= 0.707
KLT KURKUMIN
Rf sebelum KLT preparatif
Rf =

1.7
4

= 0.425
Rf setelah KLT preparatif
Rf =

1.7
4

= 0.425

IV. Pembahasan

V.

Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yakni :

Rf noda merah
Rf = 0.756
Rf noda oren
Rf = 0.707
Rf sebelum KLT preparatif
Rf = 0.425
Rf setelah KLT preparatif
Rf = 0.425

VI. Daftar Pustaka


Anderson, A.M., Mitchell, M.S., and Mohan, R.S., Isolation of
Curcumin from
2000, p. 359 - 360

Turmeic, J. chem. Edm, 77(3),

Karima, Ahnida, Oktober 2014, "Kromatografi Kolon dan


Kromatografi Lapis

Tipis: Isolasi Kurkumin dari

Kunyit (Curcuma longa L.) dam Pemisahan

Zat",

http://documents.tips/documents/laporan-praktikum-kimia-organikmodul-04-kromatografi-kolom-kromatografi-lapis.html,
19 Oktober

2016.

https://id.scribd.com/doc/310452209/kromatografi, diakses pada


19 Oktober 2016.

VII. Pembahasan
1. Fungsi Nacl 1% dan etanol:air pada percobaan
NaCl dan etanol:air berfungsi sebagai fasa gerak dalam pemisahan
zat warna, dengan silika gel sebagai fasa diam. NaCl sebagai fasa
gerak pertama yang diteteskan kedalam syringe, mengeluarkan
warna merah, setelahnya dilanjutkan dengan penggunaan fasa
gerak

etanol:air,

yang

menghasilkan

warna-warna

lainnya.

penggunaan 2 eluen ini berdasar pada perbedaan kepolaran dari


kedua eluen yang dapat memisahkan warna dalam campuran.
2. Prinsip pemisahan zar warna dengan kolom syringe
prinsip umum dari pemisahan zat warna dengan kolom syringe ini
sama dengan metode kromatografi lainnya, yakni pemanfaatan
sifat

kelarutan

suatu

memisahkan keduanya.

senyawa

dalam

suatu

pelarut

untuk

3. Apakah pemisahan berlangsung dengan baik? jelaskan!


Pemisahan

melalui

metode

syringe

ini

perlu

memerhatikan

beberapa kondisi, seperti ratanya permukaan silika gel dalam


syringe dan permukaan silika yang tidak boleh dibiarkan kering.
Pemisahan dalam praktikum berlangsung cukup baik, hanya saja
terjadi sedikit kesalahan pada permukaan silika gel yang kurang
rata, menyebabkan tidak terselimutinya sedikit permukaan silika
gel oleh eluen untuk beberapa waktu tertentu.
4. Bolehkah jika silika gel diganti dengan al203 atau CaO? Jelaskan
analisis anda! apa dampaknya?
Silika gel (SiO2) dan alumina (Al2O3) adalah 2 adsorben yang paling sering disunakan
untuk kromatografi kolom.
Ukuran partikel dari adsorben sngat berpengaruh pada bagaiman eluen bergerak
melewati kolom. Partikel yang lebih kecil (mesh lebih besar) digunakan untuk
kromatografi kolom tekanan sedangkan adsorben dengan ukuran partikel yang lebih
besar digunakan untuk komatografi kolom gravitasi.
Alumina lebih sering digunakan dalam komtografin kolom dibanding kromtografi
lapis tipis. Daya adsorbsi alumina dapat diatur dengan mengatur jumlah air yang
dikandung. CAranya ialah dengan mengeringkan alumina pada suhu 360OC selma 5
jam, kemudian membiarkan alumina kering tersebut menyerap air sampai jumlah
tertentu. Aktivitasnya tergantung dri kadar irnya dan dinyatakan dalam skala
Brockman.
Penggunaan silika gel dan alumina dapat dilakukan dalam kromatografi, tapi tidak
untuk CaO.
5. Apa saja senyawa dalam kunyit? sebutkan!
Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai berikut :
a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang
terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.

b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron
(aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen,
seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt,
aluminium dan bismuth (Sudarsono et.al, 1996).

6.Senyawa apa saja yang akan terekstrak ketika reflux? (selain


kurkumin)
Terlihat 3 noda dalam plat KLT, noda ketiga merupakan kurkumin,
dan dua noda lainnya mengindikasikan adanya senyawa lain yang
terekstrak, yakni demetoksi kurkumin dan bisdemetoksi kurkumin.
7. Fungsi penambahan n-heksana pada larutan setelah distilasi
N-heksana ditambahkan setelah dilakukannya reflux, vakum dan
destilasi. Penggunaan n-heksana bertujuan untuk menggumpalkan
campuran menjadi padat dan memisahkannya dari pelarut.
8. Mengapa pelarut yang digunakan diklorometana? bolehkah
menggunakan yang lain?
Pelarut diklorometana memiliki sifat nonpolar, sehingga pelarut ini
mudah berinteraksi dengan senyawa kurkumin yang juga samasama nonpolar. Senyawa lain boleh saja digunakan, selama
senyawa tersebut dapat berinteraksi dengan kurkumin dengan
baik, sesuai dari tujuan percobaan.
9. Guna KLT preparatif dari KLT biasa dalam percobaan
10. Apakah KLT hasil preparatif menunjukkan 1 noda? jika tidak,
jelaskan analisis kalian

Anda mungkin juga menyukai