Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran geometri yang konsepnya selalu diberikan oleh
guru tanpa adanya inisiatif dari siswa sehingga siswa kurang aktif dalam belajar geometri dan
rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang ditempuh oleh peneliti adalah dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa
Problem Based Learning diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dan dengan
meningkatnya partisipasi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mereka terhadap
pembelajaran matematika. Metode penelitian adalah eksperimen kuantitatif. Desain penelitian yang
digunakan One Shot Case Study yang melakukan treatmen pada awal pertemuan dan melihat hasil
pada akhir pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dengan soal uraian yang
dilakukan pada sesi akhir . Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan pembelajaran
geometri dengan Problem Based-Learning meningkatkan hasil belajar siswa.
Keywords: Problem Based-Learning, Kuantitatif, Hasil Belajar, Geometri.
memecahkan permasalahan hidup. Hal ini sesuai
dengan pendapat Mahar, dkk. (2015:14) bahwa
Salah satu permasalahan yang dialami oleh Dalam pembelajaran matematika, siswa sering
Negeri ini sejak dulu hingga sekarang adalahkali menyelesaikan permasalahan dengan
pendidikan. Menurut Sudarman (2007:68)menggunakan rumus atau aturan yang umum atau
mengenai realita yang ada bahwa dalam prosessifat penalaran matematika yang terdapat pada
pembelajaran siswa kurang didorong dalambuku pegangan siswa dan siswa terkadang tidak
mengembangkan keterampilan berpikir mereka, dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu
melainkan sekedar terjadinya proses mentransfer permasalahan karena siswa sudah terpaku dengan
informasi dari guru ke siswa padahal seperti yang rumus yang ada.
kita ketahui bahwa proses pembelajaran
Dalam pembelajaran matematika biasanya
merupakan sebuah komponen yang sangat didominasi oleh metode ceramah, langsung, tanya
penting dalam menentukan suatu hasil dari jawab, dan pemberian tugas. Model pembelajaran
kegiatan belajar mengajar.
seperti ini belum memberikan kesempatan kepada
Menurut Bungel (2014:1) Mengungkapkansiswa dalam mengembangkan interaksi mereka
bahwa matematika merupakan pelajaran yang terhadap guru. Karena interaksi siwa terhadap
dapat menumbuhkan cara berpikir logis,guru diperlukan agar guru dapat mengecek
sistematis, kritis, dan rasional. Namun pada pemahaman siswa.
kenyataannya
siswa
kurang
dalam
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
mengembangkan kemampuan berpikir merekapada tanggal 21 Maret 19 April 2016 di kelas X
secara kritis, sistematis, kreatif dan inovatif, IIS 2 di salah satu SMA yang ada di Sidoarjo,
karena kebanyakan dalam proses pembelajaran diketahui bahwa dari 20 siswa hanya terdapat 5
penggunaan strategi berpikir sangat kurang di siswa yang aktif bertanya dan menjawab
dalam kelas. Siswa hanya diajarkan bagaimana pertanyaan atau sekitar 25% dari total
cara dalam menghafal sebuah teori dalam konsep keseluruhan, sedangkan siswa yang aktif
matematika namun kurang dalam pengajaran menyatakan ide hanya ada 3 dari 20 siswa, atau
terkait pemahaman siswa mengenai konsep yang sekitar 15% dari total keseluruhan. Hal ini
erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, agar menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dan daya
siswa memiliki keterampilan berpikir dalamberpikir kritis siswa masih kurang.
1;
PENDAHULUAN
2;
3;
X O 2
Contohnya:
X = Pengaruh model pembelajaran Problem
Based-Learning
O = Terhadap aktivitas belajar siswa.
4;
3.2;
Subjek Penelitian
3.3;
5;
6;
CIPTA.