Anda di halaman 1dari 18

PUSKESMAS

Kelompok 4 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Putri Novita Sari


Ratih Nur Hayati
Siti Mei Saroh
Bq Lina Septi Danasari
Dwi Putra Adinata
Cindy Novia Dimantri
Rio Surya Christian

101311133066 / IKMB 2013


101311133077 / IKMB 2013
101311133085 / IKMB 2013
101311133088 / IKMB 2013
101311133096 / IKMB 2013
101311133100 / IKMB 2013
101311133210 / IKMB 2013

Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Surabaya

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan

rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan makalah yang bertemakan tentang Manajemen Puskemas secara


tepat waktu dalam mata kuliah Administrasi Puskesmas dan Rumas Sakit.
Makalah ini berisi tentang pengertian puskesmas, puskesmas termasuk
bagian dari sistem kesehatan, dll. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
informasi dan wawasan kepada kita semua tentang bagian bagian yang terdapat
di puskesmas saat ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
penulis mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan
kritik yang membangun demi memperbaiki kekurangan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Surabaya, 9 September 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
BAB I PEMBAHASAN...........................................................................................1
1.1 Pengertian Puskesmas....................................................................................1
1.2 Puskesmas merupakan bagian dari sistem kesehatan.....................................2
1.3 Puskesmas merupakan UPTD Kabupaten/Kota.............................................4
1.4 Puskesmas merupakan suatu unit pelayanan kesehatan yang melaksanakan
POAC...................................................................................................................5
1.5 Puskesmas berada di wilayah kecamatan atau sebagian................................7
1.6 Puskesmas merupakan organisasi yang senantiasa berkembang....................8
1.7 Puskesmas melakukan Upaya Kesehatan.....................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii

BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Puskesmas


Puskesmas yang merupakan kepanjangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat.
Definisi dari beberapa ahli
Menurut hasil tindak lanjut hasil RAKERKESMAS III/1970
suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan
pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. (Seminar
Ciloto,1972)
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 128 Tahun 2004 Tentang Kebijakan
Dasar Puskemas :
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kebupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Permenkes, 2004)
Menurut buku Manajemen Kesehatan:
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota (UPTD). Puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan
kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. (Sulastomo, 2007)

Jadi menurut kelompok kami, Puskesmas adalah suatu organisasi penyelenggara


pembangunan kesehatan yang bertanggung jawab kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota secara menyeluruh mencakup kegiatan preventif, ptomotif, kuratif
dan rehabilitatif tingkat pertama pada wilayah kecamata

1.2 Puskesmas merupakan bagian dari sistem kesehatan


Meliputi :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat)
strata pertama
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Unit pelaksana teknis dinas yang bertanggung jawab ke pemerintah
kabupaten/kota untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan
3. Sistem Pemerintah Daerah
Merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan swasta strata pertama
Puskesmas merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional dimana
kedudukannya adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama untuk
perorangan dan masyarakat. Di dalam SKN menyebutkan bahwa pengelolahan
kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa indonesia (sektor
kesehatan, ekonomi, gizi, dsb) untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yag
setinggi-tingginya karena mengacu pada pembukaan UUD 45. Di dalam Sistem
Kesehatan Nasional adapun yang berperan aktif, yakni Masyarakat (termasuk
swasta), Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
juga Pemerintah dalam bidang legislatif yakni DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota. Puskesmas ini juga masuk ke dalam sistem, yang dimana
merupakan tangan panjang dari dinas kesehatan kabupaten/kota agar dapat
menjangkau masyarakat. Dimana dalam sistem tersebut terdapat subsistem Upaya
Kesehatan. Pengertian Subsistem Upaya Kesehatan itu sendiri adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya kesehatan baik masyarakat maupun perorangan yang
saling mendukung dan berkerjasama guna meningkatkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Prinsipnya Pemerintah dan Masyarakat diwajibkan berperan
2

aktif, sehingga penyelenggaraannya dapat menyeluruh, terjangkau, berkelanjutan,


bermutu dan berjenjang dengan di dasarkan pada prinsip profesional dan sesuai
dengan etika dan moral bangsa yang juga tidak mengabaikan perkembangan ilmu
mutakhir dalam ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Puskesmas juga
memberikan upaya kesehatan primer yang memberikan pelayanan peningkatan
dan pencegahan tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif serta tanpa
mengabaikan upaya kesehatan sekunder
Kedudukan Puskesmas dalam subsistem Upaya Kesehatan berada di strata
pertama. Pada pembiayaan pelayanan kesehatan, Puskesmas di bantu oleh
Pemerintah juga Masyarakat untuk penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
upaya kesehatan masyarakat maupun perorangan. Pelayanan Kesehatan ini
mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna menyelesaikan segala
permsalahan kesehatan pada tingkat pertama sebagai prioritas pembangunan.

1.3 Puskesmas merupakan UPTD Kabupaten/Kota


Puskesmas secara administratif merupakan perangkat teknis Pemerintah Daerah
Tingkat II. Puskesmas juga termasuk dalam struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota sehingga harus bertanggung jawab baik teknis maupun
3

administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II. Sebagai unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas melaksanakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan unit pelakasana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertugas sebagai pelaksana teknis pembangunan
kesehatan secara operasional pada tingkat pertama yang diselenggarakan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota sehingga puskesmas memegang peranan penting
dalam upaya pembangunan kesehatan

1.4

Puskesmas

merupakan

suatu

unit

pelayanan

kesehatan

yang

melaksanakan POAC
Puskesmas memiliki suatu manajemen untuk terselenggaranya berbagai upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Rangkaian proses
terstruktur tersebut membentuk tiga fungsi manajemen yaitu :

1. Perencanaan
Proses menyusun rencana tahunan puskesmas dan digunakan untuk
meneyelesaikan masalah kesehatan di puskesmas tersebut.
Rencana tahunan puskesmas terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Rencana Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib setiap puskesmas selalu sama yaitu promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular serta pengobatan. Untuk menyusun perencanaan
tersebut melalui beberapa langkah :
a.) Menyusun usulan kegiatan
b.) Mengajukan usulan kegiatan
c.) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
b. Rencana Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan sesuai dengan upaya
kesehatan pokok puskesmas yang memang telah ada. Untuk
membentuk perencanaan kesehatan pengembangan perlu melalui
tahap-tahap sebagai berikut :
a.) Identifikasi upaya pengembangan
b.) Menyusun usulan kegiatan
c.) Mengajukan usulan kegiatan
d.) Menyusun pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksanaan dan pengendalian
Yaitu rangkaian proses untuk menilai, memantau terhadap penyelengaraan
rencana tahunan puskesmas baik rencana tahunan puskesmas kesehatan
wajib maupun kesehatan pengembangan. Dalam pelaksanaan pengendalian
dibutuhkan langkah-langkah :
a. Pengorganisasisan
Pengorganisasian pada Puskesmas meliputi pembentukan struktur
organisasi, pembagian tugas, dan pembagian wilayah kerja.
b. Penyelenggaraan
Contoh dari kegiatan puskesmas termasuk Loka Karya Mini
Puskesmas ( LKMP ).Dalam pelaksanaan, Loka Karya Mini

Puskesmas ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu empat asaz
penyelenggaraan Puskesmas yang meliputi asaz pertanggungjawaban
Puskesmas, asaz pemberdayaan masyarakat, asaz keterpaduan (lintas
sektor dan lintas program) dan asaz rujukan, kemudian standar dan
pedoman pelayanan, serta menyelenggarakan kendali mutu dan kendali
biaya.
c. Pemantauan
d. Penilaian

3. Pengawasan dan pertanggungjawaban


Merupakan proses atau kegiatan untuk memperoleh kepastian atas
kesesuaian maupun pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan
juga

peraturan

perundangan

yang

berlaku.

Pengawasan

dan

pertanggungjawaban bisa terlaksana dengan baik maka dilakukan kegiatan


seperti dibawah ini :
a. Pengawasan
Ada dua hal baik secara internal maupun eksternal. Beberapa contoh
bentuk pengawasan yang diterapkan di Puskesmas yaitu Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS). Apabila dalam pengawasan ternyata
terdapat penyimpangan maka akan dibina sesuai ketentuan yang
berlaku.
b. Pertanggungjawaban
Dalam puskesmas harus membuat laporan pertanggungjawaban
tahunan yang disampaikan kepada dinas kesehatan kabupatan atau kota
serta masyarakat.

1.5 Puskesmas berada di wilayah kecamatan atau sebagian


Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II kabupaten/kota
sehingga pembagian wilayah puskesmas ditentukan oleh bupati atau walikota.
Wilayah kerja puskesmas yang terpenting yaitu pada wilayah kecamatan tetapi
juga bisa berdasarkan jumlah penduduk dengan sasaran 30.000 jiwa, luas wilayah,
dll untuk bisa mempertimbangkan pembagian wilayah kerja puskesmas. Bila
terdapat desa yang banyak dan padat oleh penduduk maka puskesmas inti
memiliki stuktur lagi yang dinamakan puskesmas pembantu, dimana fungsi
puskesmas pembantu untuk membantu puskesmas yang ruang lingkupnya lebih
kecil dengan sasaran 2500 jiwa (luar jawa) dan 10.000 jiwa (Jawa,Bali), lalu ada
juga puskesmas keliling yang dimana berfungsi untuk memberikan pelayanan
kesehatan di daerah terpencil, melakukan penyelidikan KLB, menyediakan alat
transportasi penderita untuk rujukan dan penyuluhan kesehatan menggunakan
audio visual. Secara standar nasional wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan tetapi jika ada lebih dari satu puskesmas per kecamatan, maka
tanggung jawab kerja dibagi antar puskesmas dengan melihat keutuhan konsep
wilayah.

1.6 Puskesmas merupakan organisasi yang senantiasa berkembang


Pada tahun 1968 di Jakarta diselenggarakan Rakernas yakni Rapat Kerja
Nasional yang membahas tentang upaya pengorganisasian sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia. Rakernas dilakukan karena terjadi masalah pada sistem
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang sebagian kegiatannya masih berjalan
sendirisendiri dan tidak saling berhubungan. Untuk menjawab masalah tersebut,
timbullah gagasan untuk menyatukan seluruh kegiatan sistem pelayanan
kesehatan tingkat pertama tersebut dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat
atau biasanya kita kenal sebagai Puskesmas. Berikut perkembangan pembagian
puskesmas :
Pada tahun 1968 , Puskesmas dibedakan menjadi 4 yaitu puskesmas tingkat desa,
puskesmas tingkat kecamatan, puskesmas tingkat kawedanan, dan puskesmas
tingkat kabupaten. Pada tahun 1969, Puskesmas dibedakan menjadi 3 yaitu
puskesmas tipe A, puskesmas tipe B dan puskesmas tipe C. Pada tahun 1970,
puskesmas tidak dibedakan lagi tetapi hanya ada satu puskesmas dalam wilayah
kecamatan dengan jumlah penduduk berkisar 30.000 hingga 50.000 jiwa
penduduk. Konsep wilayah kerja Puskesmas ini dipertahankan sampai akhir Pelita
tahap II tahun 1979. Pada tahun 1979, konsep wilayah kerja puskesmas semakin
diperkecil yaitu hanya 30.000 jiwa penduduk. Jadi, untuk mengkoordinasi seluruh
kegiatan puskesmas dibentuklah puskesmas induk dan puskesmas yang lainnya
disebut puskesmas pembantu.

Struktur

organisasi

puskesmas

disusun

oleh

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh Perda. Puskesmas juga tidak bisa berdiri
sendiri, melainkan juga harus berkoordinasi dengan kantor kecamatan,
bertanggung jawab pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, menjalin kerja sama
dengan sarana pelayanan kesehatan tingkat I lainnya, bermitra dengan lintas
sektor dan masyarakat.
Jadi menurut kelompok kami, puskesmas sebagai organisasi yang
berkembang adalah melihat dari perkembangan puskesmas dari saat dibentuk dan
hingga sekarang, perubahan perubahan telah dilakukan guna meningkatkan
kualitas pelayanan puskesmas itu sendiri. Puskesmas tidak hanya memberikan
program preventif dan promotif saja melainkan juga memberikan program kuratif
dan rehabilitatif walaupun dengan skala kecil, salah contohnya seperti dengan
adanya rawat inap pada beberapa puskesmas.

1.7 Puskesmas melakukan Upaya Kesehatan


A. Upaya pelayanan kesehatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan no. 128 Tahun 2004, fungsi
puskesmas yakni sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Dalam hal ini sasaran pada pelayanan kesehatan perorangan adalah
individu. Tujuan utamaya adalah untuk pemulihan maupun pengobatan
terhadap suatu penyakit tertentu dengan tidak megesampingkan proses
pencegahan dan pemeliharannya terhadap penyakit tertentu. Salah satu
contohnya yaitu adanya rawat jalan pada beberapa puskesmas.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dalam hal ini sasaran pada pelayanan kesehatan masyarakat adalah
masyarakat. Tujuan utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah
untuk pencegahan dan pemeliharaan kesehatan terhadap suatu penyakit
tertentu dengan tidak mengesampingkan proses pemulihan serta
pengobatan terhadap suatu penyakit tertentu. Salah satu contohnya
yaitu adaya program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

B. Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain pelayanan antenatal,
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di

10

sarana kesehatan mulai posyandu, poskesdes, puskesmas sampai ke


rumah sakit.
a. Pelayanan Antenatal
b. Pertolongan Persalinan
c. Ibu Hamil Resiko Tinggi / Komplikasi yang Ditangani.
d. Pelayanan Nifas
e. Kunjungan Neonatus (KN2)
f. Neonatal Resiko tinggi /komplikasi
g. Kunjungan Neonatal
2. Pelayanan Kesehatan Anak Balita, Usia Sekolah Dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak balita (pra sekolah), usia
sekolah dan remaja dilakukan melalui deteksi/pemantauan dini
terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak pra sekolah serta
pemeriksaan kesehatan anak sekolah dasar/ sederajat dan pelayanan
kesehatan pada remaja (SMP dan SMU). Cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita/pra sekolah adalah cakupan anak umur 0-5 tahun
yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai standar oleh
dokter, bidan dan perawat paling sedikit dua (2) kali per tahun baik
didalam gedung maupun diluar gedung seperti posyandu, taman
kanak-kanak, panti asuhan. Sementara untuk pelayanan kesehatan bagi
siwa SD/MI dan siswa`SMP/SMU dan sederajat dilakukan melalui
penjaringan kesehatan bagi murid kelas 1 (satu) SD/MI dan
SMP/SMU.
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya
kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi,
menurut hasil penelitian bahwa usia subur wanita antara usia 15-49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran, maka wanita/

11

pasangan usia subur (PUS) diprioritaskan untuk menggunakan alat


kontrasepsi KB.
4. Pelayanan Kesehatan Pra Usila (45-59 th) dan Usila (>60 th)
Seiring bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan
para lanjut usia tidak dapat begitu saja diabaikan, sehingga perlu
diupayakan peningkatan kualitas hidup bagi kelompok umur lanjut
usia. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila adalah penduduk usia 45
tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan baik di puskesmas, Posyandu
Lansia maupun di kelompok usia lanjut.
5. Perbaikan gizi masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui distribusi tablet
besi (Fe) pada ibu hamil, distribusi Vitamin A pada balita dan
pemberian kapsul yodium pada WUS.
a. Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu
b. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita
C. Upaya Kesehatan Esensial
Upaya kesehatan esensial merupakan upaya yang sudah ditetapkan ,
bersifat wajib dan bahkan harus ada di setiap puskesmas di seluruh
wilayah Indonesia. Upaya kesehatan esensial mencakup :
a. Upaya Promosi Kesehatan
Upaya ini dilakukan untuk mencapai perubahan perilaku dari individu
maupun masyarakat. Kegiatan upaya promosi kesehatan ini salah satu
contohnya yaitu memberikan penyuluhan mengenai kesehatan
masyarakat.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan

12

Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan


sehingga kualitas lingkungan yang sehat dapat melindungi masyarakat
dari segala risiko bahaya terhadap kesehatan baik individu maupun
perorangan.

Kegiatan

upaya

kesehatan

lingkungan

meliputi

pengamanan pembuangan limbah pabrik, pengawasan pembuangan


kotoran manusia, pengamanan pestisida, dan sebagainya.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bagi sebuah
keluarga untuk mengatur pola biologis keluarga demi meningkatkan
kualitas hidup keluarga yang baik ke depannya. Pola biologis ini
meliputi batasan untuk melahirkan anak pertama dengan anak kedua
begitu pula seterusnya dan jumlah anak yang diinginkan. Kegiatan
yang bisa dilakukan meliputi pencegahan virus HIV/AIDS yang
sekarang meluas kepada ibu rumah tangga, program KB dan
sebagainya.
d. Upaya Perbaikan Gizi
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan status gizi baik
individu maupun masyarakat. Kegiatan yang bisa dilakukan meliputi
upaya perbaikan gizi keluarga, upaya penanggulangan kelainan gizi,
dan sebagainya.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Upaya ini dilakukan untuk mencegah dan memberantas penyakit
menular sehingga derajat kesehatan dapat meningkat. Kegiatan yang
dilakukan meliputi dengan melakukan program imunisasi dan
sebagainya.
f. Upaya Pengobatan

13

Upaya ini meliputi tiga upaya pelayanan pengobatan yang bisa


dilakukan

meliputi

pelayanan

medik

rawat

jalan,

pelayanan

kedaruratan medik, pelayanan kesehata gigi dan mulut dan sebagainya.

14

DAFTAR PUSTAKA
Hatmoko. 2006. Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas. Universitas
Mulawarman : Samarinda
Keputusan
Menteri
Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

128/MenKes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan


Masyarakat
Pemerintah Kota Sambas. 16 Agustus 2012. Upaya Pelayanan Kesehatan
Masyarakat. Diakses melalui www.sambas.go.id pada tanggal 6 September
Simanjuntak, Maruli dan Matulessy PF. 2003. Sejarah dan Perkembangan
Puskesmas. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia : Jakarta
Sulastomo. 2000. Manajemen Kesehatan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Trihono. 2002. ARRIME : Pedoman Manajemen Puskesmas. Departemen
Kesehatan : Jakarta
Wijono, Djoko. 2008. Manajemen Puskesmas : Kebijakan dan Strategi. CV. Duta
Prima Airlangga : Surabaya

Anda mungkin juga menyukai