Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH PANCASILA

PENERAPAN SIKAP PERCAYA dan TAQWA TERHADAP TUHAN


YANG MAHA ESA

DI SUSUN OLEH :

AJI RIZKA PRATAMA

GILANG DAMAR P

INA NIA ROHMANI

IPNU BASRI

RISKA WIDYANINGRUM

WISNU WICAKSONO

STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA


TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat &
ridho Allah SWT, karena tanpa Rhmat & RidhoNya, kita tidak dapat
menyelesaikan mekalah HUBUNGAN NILAI SIKAP TERHADAP
KETUHANAN YANG MAHA ESA ini dengan baik dan selesai tepat
waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Arum
Prastyanti, SH. MH. sekalu dosen pengampu pancasila yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini
kami menjelaskan tentang hubungan nilai sikap terhadap Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Perlu kami utarakan bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kelengkapan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna.
Wassalamualaikum wr.wb
Surakarta,

Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian pancasila ( Ketuhanan Yang Maha Esa )


6

B. Makna pancasila ( Ketuhanan Yang Maha Esa )


C. Fungsi Pokok Pancasila
D. Sikap dan perilaku nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
BAB III PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia


Makna sila pertama
Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama
Sikap terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Penerapan Sila pertama Pancasila

7
.8
8
10
10
10
11
13
14

BAB IV PENUTUP

15

A. Kesimpulan

15

B. Saran

15

DAFTAR PUSTAKA

16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan jaman akan selalu diikuti oleh semakin modern atau
cangggihnya teknologi. Karena masa remaja merupakan masa yang
penting karena di masa ini seseorang selalu berusaha untuk menemukan
jati diri sendiri, yaitu masa untuk menemukan rasa tanggung jawab.
Tentunya nilai-nilai dalam kehidupan diperlukan sebagai pedoman/
refrensi, pegangan/ petunjuk untuk menemukan jalan jati dirinya.
Tentunya sikap dari remaja harus sesuai dengan nilai dan moral yang
sudah ada sehingga akan tercipta perilaku yang bermoral dan segala
perbuatannya selaras dengan kenyataan yang ada di sekitarnya.
Remaja lebih cendrung mengikuti pola hidup budaya barat.
Masalahnya remaja masa ini kurang mampu memfilter (menyaring).
Yang sangat tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Untuk itu, dengan menggunakan makalah ini akan membahas
tentang perkembangan nilai, moral dan sikap dari remaja. Karena antara
nilai moral dan tindakan tidak selalu terjadi hubungan yang positif,
mengingat tingkat emosi pada usia remaja masih tidak setabil. Maka
karena itu, peranserta orang tua, guru, teman-teman dan lingkungan
sekitar sangat mempengaruhi remaja.

F. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia?
2. Apakah makna sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa?
3. Apa saja butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama?

4. Bagaimana penerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan


berbangsa saat ini?
G. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan makna penting Pancasila bagi bangsa
Indonesia.
2. Mampu menjelaskan makna sila pertama Pancasila, Ketuhanan
Yang Maha Esa.
3. Mampu menjelaskan tentang butir-butir pengamalan Pancasila sila
pertama.
4. Mampu Menerapan sila pertama Pancasila dalam kehidupan
berbangsa saat ini.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Pancasila
Indonesia,

adalah

ideologi

dasar

Negara

Negara

Republik

Indonesia,

sekaligus

menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga


merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara
Republik Indonesia, Oleh karena itu pengalamannya
harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelenggara negara yang secara meluas
akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh
setiap

lembaga

kenegaraan

dan

lembaga

kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.


Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur,
ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu merupakan
penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia.
Menyadari

bahwa

untuk

kelestarian

nilai-nilai

pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terusmenerus penghayatan dan pengamalan nila-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap
warga

Negara

Indonesia

harus

sama-sama

mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi kelestarian-nya.


Dalam pancasila ada Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang
sangat erat engan sikap dn moral bagi umat manusia. Nili ini
Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pencinta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religious
bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya
pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati

kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku


diskriminatif antar umat beragama.
Sila ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai nilainya meliputi
dan menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang
Maha Esa terkandung nilai bahwa yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan moral Negara,
moral penyelenggaraan Negara, polotik negara, pemerintahan
negara, hukum dan peraturan perundang undangan negara,
kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa.

B. Makna pancasila ( Ketuhanan Yang Maha Esa )


Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia percaya
dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab. Makna sila ini adalah :
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk
agama dan penganut penganut kepercayaan yang berbeda
beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang
lain.

C. Fungsi Pokok Pancasila


Fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar negara yang
mempunyai arti menjadikan pancasila sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintah.
Pancasila

sebagai

dasar

negara

Republik

Indonesia

mempunyai implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan


secara hukum, terkait oleh struktur kekusaan secara formal, dan
meliputi suasana kebatinan atau cita cita hukum yang menguasai
dasar negara.
Fungsi pancasila :
a. Pandangan Hidup Bangsa.
b. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.
c. Pancasila Sebagsi Kepribadian Bangsa Indonesia.
d. Perjanjian Luhur.
e. Sumber dari Segala Sumber Tertib Hukum.
f. Cita cita dan Tujuan Bangsa Indonesia.
g. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa
Indonesia.

D. Sikap dan perilaku nilai nilai Ketuhanan Yang Maha Esa


Setiap warga negara Indonesia sudah seharusnya memiliki
pola pikir, sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa. Sikap dan perilaku nilai nilai


Ketuhanan Yang Maha Esa :
a. Melaksanakan kewajiban dalam keyakinan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing
masing menuruut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Membina kerja sama dan tolong menolong dengan pemeluk
agama lain sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan
masing masing.
c. Mengembangkan toleransi antar umat beragama menuju
terwujudnya kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu


bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh
Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat
terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa
Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat
istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain
tetapi mutlak harus dipersatukan.
Pancasila sebagai dasar Negara memang sudah final. Menggugat
Pancasila hanya akan membawa ketidakpastian baru. Bukan tidak
mungkin akan timbul chaos (kesalahan) yang memecah-belah eksistensi
negara kesatuan. Akhirnya Indonesia akan tercecer menjadi negaranegara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk menghindarinya
maka penerapan hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam
sistem hukum negara menjadi penting untuk diterapkan. Pancasila yang
diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu harus
tetap mengakui jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan
suku.
B. Makna sila pertama

Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,


mengandung makna yakin kepada Tuhan Yang Maha Esa , yang

10

menciptakan alam semesta beserta isinya. Diantara makhluk ciptakan


Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila ini ialah manusia.
Sebagai Maha Pencipta, kekuasaan Tuhan tidaklah terbatas, sedangkan
selain-Nya adalah terbatas.
Negara Indonesia yang didirikan atas landasan nilai moral luhur,
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk
menjamin kepada setiap warga negara indonesia dan penduduknya
untuk memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya, seperti pengertiannya terkandung dalam:
a. Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain berbunyi :
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa .... Dari bunyi
kalimat ini membuktikan bahwa negara Indonesia menjunjung tinggi
nilai-nilai Ketuhanan.
b. Pasal 29 UUD 1945
1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya.
Karena itu, di dalam bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan
dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari
sikap atau perbuatan yang anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti
agama.
mengkaji,

Untuk itulah sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib


memahami, dan menerapkan sila pertama Pancasila.

Diharapkan melalui pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini,


akan terwujud generasi-generasi penerus bangsa Indonesia yang
menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan berbudi luhur.
C. Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa


menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengamalan

11

sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ada beberapa


contoh sikap terkait pancasila :
1. Warga Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antra
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing.
6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
Dari butir-butir di atas, telah di sebutkan bahwa dalam kehidupan
beragama itu tidak diperbolehkan dengan suatu paksaan. Setelah
ketetapan itu dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai
apakah butir-butir ini benar telah diamalkan dalam keseharian warga
atau masyarakat Indonesia.
Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan
mahluk sosial, yang mana manusia memerlukan sebuah pergaulan
dengan manusia lainnya. Setiap manusia perlu berinteraksi dengan yang
lainnya.
Bangsa Indonesia yang memilki banyak pemeluk agama yang
berbeda, menjalankan ibadahnya masing - masing dimana pemeluk
agama harus menjalankan ajaran yang dianutnya. Agar tidak terjadi
pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka dikembangkan
sebuah sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati

12

sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan


menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak
boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain. Tolenransi beragama
tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur aduk dengan
ajaran agama lainnya.
D. Sikap terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini adalah sila pertama yang
berhubungan terhadap perilaku umat pertama pada Tuhannya. Adapun
contoh yang mencerminkan sila pertama adalah sebagai berikut :
1. Menerima (receiving) : Menerima diartikan bahwa seseorang harus

mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). Misalkan


sikap yang dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu
terhadap informasi-informasi.
2. Merespon (responding) : Memberikan suatu jawaban ketika sedang
ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sebuah sikap. Karena dengan usaha untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, dan
terlepas dari suatu tugas tersebut benar atau salah yang berarti bahwa
orang tersebut menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing) : Mengajak

untuk

mengerjakan

atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat


tiga. Misalkan seorang anak yang mengajak pergi ke Puskesmas
untuk menggunakan alat kontrasepsi, ini adalah suatu bukti bahwa
seorang ibu tersebut mempunyai sikap positif terhadap alat
kontrasepsi.
4. Bertanggung jawab (responsible) : Bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
merupakan sikap yang paling tinggi , meskipun mendapat tantangan
dari suami atau orang tuanya sendiri.

E. Penerapan Sila pertama Pancasila

13

1. Kita percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut
agama dan kepercayaan masing masing.
2. Kita melaksanakan kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa itu menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Kita harus membina adanya saling mengghormati antar pemeluk
agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Kita harus membina adanya saling kerjasama dan toleransi antar
sesame pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Kita mengakui bahwa hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa sebagai hak pribadi yang paling hakiki.
6. Kita mengakui tiap warga Negara bebas menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing masing.
7. Kita tidak memaksakan agama dan kepercayaan kita kepada orang
lain.

BAB IV
PENUTUP

14

A. Kesimpulan
Pada Sila pertama ini pancasila memiliki makna bahwa kita harus
berpegangan teguh pada tuhan yang maha esa. Kita Sebagai makhluk
tuhan yang maha esa harus patuh terhadap aturan aturan agama dan
berpegangan teguh pada kitabNya , Didalam Pancasila Sila Pertama
Warga

Negara

beragama

Indonesia

harus

saling

menghormati

antar

umat

dan adanya sebuah toleransi baik antara umat beragama,

adanya aturan hubungan negara dengan agama serta aturan hubungan


kita sebagai manusia dengan sang pencipta.

B. Saran

Kita

sebagai

warga

Negara

Indonesia

harus

bias

mengamalkan pancasila sila pertama yaitu ketuhanan yang

maha esa dengan kita saling menghargai antar agama


Untuk megamalkan pancasila sila pertama kita harus saling
bertoleransi antar umat beragama

DAFTAR PUSTAKA

Rina Arum Prastyanti, 2011. Pendidikan Pancasila. Solo: Duta


Publishing Indonesia

15

Tim

Masmedia

Buana

Pustaka,

2015.

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN untuk SMA/Ma Kelas XII. Sidoarjo: PT


Masmedia Buana Pustaka

Notoatmodjo S, 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu


Perilaku Kesehatan, Rineke Cipta Jakarta

Savepancasila-ti.blogspot.com/2015/01/makna-dan-penerapan-silapancasila_16.html?m=1

https://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6824

16

Anda mungkin juga menyukai