Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN TEORI
A Diskripsi Teori
a. Kajian Tentang Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan murupakan sebuah hal yang pokok bagi setiap orang. Karena
pendidikan berguna dalam kehidupan manusisa untuk mengembangkan potensi
didalam dirinya agar adapat menjalani hidup. Hal ini sejalan dengan pendapat
pendidikan adalah mengembangkan segala kemampun dasar atau bawaan(potensi)
pendidik yang mencakup kemampuan dasar jasmaniah dan rohaniah(Tatang, dkk.
2013:2).
Selain itu juga didukung dengan pernyataan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensial dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara(UU no 20 th 2003). Maka dari itu pemerintah
Indonesia selalu berusaha untuk mengembangakan dunia pendidikan agar dapat
mengoptimalkan potensi manusia yang ada di Indonesia agar mampu bersaing
dengan manusiia dari negara lain.
2. Pengertian Karakter
Dari potensi-potensi yang dikembangakn tadi akan membentuk subuah
karakter individu yang beda antara satu dengan yang lainnya. Terhantung setiap
individu dalam mengembangkannya. Sehingga karakter akan menentukan arah
jalan kehidupan manusia atau individu tersebut. Berbicara karakter tidak baik jika
tidak dijelaskan terlebih dahulu apa itu karakter. Menurut Sunaryo (2012: xi)
karakter adalah sebuah proses perkembangan.dan pengembangan karakter adalah
sebuah proses berkelanjutan dan tak pernah selesai.selama manusia itu hidup.

Didukung juga dengan pendapat Mansyur(2010:3) yang menyatakan


bahwa karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Jadi karakter merupakan sebuah identitas diri setiap individu yang ditunjukan
dalam sebuah perilaku dimana perilaku tersebut dapat menentukan arah jalan
hidupnya.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
sangatlah diperlukan bagi setiap manusia, karena pendidikan karakter akan
membentuk sebuah karakter yang baik. Dimana karakter yang baik akan membuat
hidup manusia menjadi baik dan apabila karakternya tidak baik maka hidupnya
juga tidak baik pula. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Mansyue(2010:4)
yang menyatakan bahwa pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang
religius,nasionalis, produktif dan kreatif .
Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter
disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga
sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa
yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati. Hal tersebut sebagai landasan untuk melaksanakan pendidikan
karakter di dalam lembaga pendidikan sekolah. Akan tetapi pendidikan karakter
tidak hanya disekolah tetapi dimana saja kapan saja, dan dengan siapa saja
Didalam pendidikan karakter itu akan dikembangkan berbgai nilai yang
akan berguna bagi setiap individu untuk mejalankan kehidupannya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hasan(2010: 4) menyatakan bahwa pendidikan budaya dan
karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai nilai

budaya dan karakter bangsa pada peserta didik agarmemiliki dan mampu
menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan.
4. Nilai-Nilai Karakter
Menurut Hasan nilai karakter yang dikembangkan terdiri dari 18 nilai.
Nilai-nilai tersebut adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif,mandiri, demoratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab(Hasan. 2010: 9-10).
Supaya lebih jelas tentang nilai-nilai menurut hasan dapat dilihat
penjelasannya sebagai berikut:
1. Religius, yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur,

yaitu perilaku

yang didasarkan

pada upaya menjadikan

dirinya

sebagaiorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan


pekerjaan.
3. Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis, yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,
dan didengar.
10. Semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya.
11. Cinta tanah

air,

yaitucara berfikir,

bersikap,

dan

berbuat

yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap


bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan,

yaitu

sikap

dan

tindakan

yang selalu

berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan


upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa
b. Pengertian Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran tidak lepas dari sebuah kata belajar. Belajar itu sendiri
memiliki pengertian sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakunya

sebagai

akiibat

pengalaman

(Gagne,

1995

dalam

Strategi

pembelajaran). Jadi belajar merupakan sebuah upaya untuk merubah perilaku.


Selain itu belajar juga dilakukan atau dilaksanakan dari mulai lahir sampai
meninggal. Dengan kata lain pendidikan dilakukan sepanjang hanyat
Pembelajaran itu sendiri menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini juga sependapat dengan
pendapat Dimiyati dan Mudjiono (2006) pembelajaran merupakan aktivitas
pendidik atau guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta
didik dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
disediakan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya
untuk merubah sebuah perilaku dari yang kurang baik menjadi baik yang
dilakukan antara dua atau lebih yang saling berinteraksi dimana salah satu dari
orang tersebut sebagai pengrubah dan yang lainnya sebagai yang dirubah.
Misalanya guru merubah perilaku siswanya.
2. Ruang Lingkup Pembelajaran
Ruang lingkup merupakan cakupan atau batasan yang harus dilakukan
oleh guru untuk mencapai tujuan pendidikan. Ruang lingkup yang harus dipenuhii
oleh guru yaitu: materi, media, pendekatan, alokasi waktu, pola pembinaan,
kompetensi dasar, dan evaluasi.
3. Tujuan Pembelajaran
a) Tujuan Hiraki
1) Tujuan Pendidikan Nasional
2) Tujuan Pendidikan Nasional
3) Tujuan Instruksinoal/Pembelajaran
b) Klasifikasi Tujuan Pembelajaran
1) Tujuan Jangka Panjang
2) Tujuan Antara

3) Tujuan Pembelajaran
4) Tujuan Setiap Unit Pembelajaran
5) Tujuan Latihan
4. Strategi pembelajaran
Strategi pemelajaran merupakan cara pemilihan cara dalam penyampaian
materi agar menarik sehingga interkasi yang timbul dalam belajar itu banyak.
Faktor: tujuan, materi, siswa , waktu, dan guru. Contoh beberapa strategi
pembelajaran: klasikal, Paikem, Stad, dll
5. Pembelajaran Yang Disisipi Pendidikan Karakter
Pembelajaran yang disisipi pendidikan karakter adalah pembelajaran biasa
dimana guru secara terstruktur maupun tidak dalam RPP menyisipkan nilai-nilai
karakter agar secara langsung siswa belajar pendidikan karakter yang membuat
siswa memiliki karakter yang baik

Anda mungkin juga menyukai