Anda di halaman 1dari 7

1.1.

Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 Pasal 28 H ayat (1) tercantum bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Hak setiap orang untuk
memiliki tempat tinggal ditegaskan pula dengan UndangUndang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal
40 bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta
berkehidupan yang layak. Sesuai dengan undang-undang
tersebut, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 ditetapkan pula sasaran
pokok pembangunan perumahan dan permukiman jangka
panjang adalah terpenuhinya rumah layak huni dan terjangkau.
Permasalahan permukiman di Indonesia semakin kompleks,
terutama di kota-kota metropolitan dan di kota-kota besar.
Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk yang disebabkan
oleh migrasi dan kelahiran penduduk menyebabkan kebutuhan
akan perumahan terus meningkat. Dengan meningkatknya
permintaan terhadap lahan, backlog perumahan tidak dapat
terhindari karena luas lahan di suatu wilayah tidak akan

Laporan Akhir 1-1

bertambah, sementara nilai lahan terus meningkat seiring


dengan meningkatnya permintaan terhadap lahan. Backlog
kepemilikan perumahan mencapai 13,3 jt pada tahun 2014
yang diharapkan menjadi 6,3 jt pada tahun 2019.
Dengan

tujuan

untuk

mengurangi

backlog

perumahan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki


misi

untuk

mempercepat

pembangunan

infrastruktur

permukiman dan perumahan rakyat dalam rangka mendukung


pelayanan infrastruktur dasar yang layak. Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Renstra
KemenPU-PR) Tahun 2015-2019 disusun untuk mendukung
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019 terutama dalam peningkatan efektivitas dan
efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan yang
diwujudkan melalui fasilitasi penyediaan rumah susun sewa.
Fasilitasi penyediaan rusun sewa ditargetkan sejumlah 550.000
unit dalam jangka waktu 5 tahun seperti yang tertuang dalam
Renstra KemenPU-PR.
Tantangan

pembangunan

perumahan

dan

permukiman

semakin berkembang dari waktu ke waktu sehingga perlu


adanya perhatian besar untuk mengatasi peningkatan backlog
perumahan. Target penyediaan rumah susun sebagai upaya
pengurangan backlog
disempurnakan
perencanaan

perumahan perlu ditinjau ulang dan

dengan

adanya

pembangunan

skenario

rumah

susun.

dan

tahapan

Skenario

dan

tahapan perencanaan ini dapat diwujudkan melalui penyusunan


Road Map Pembangunan Rumah Susun Tahun 2017-2019 agar
pembangunan rumah susun dapat berjalan lebih optimal dan
efektif.
1.2.

Referensi Hukum

Landasan yuridis Penyusunan Road Map Pembangunan Rumah


Susun Tahun 2017-2019 adalah:

Laporan Akhir 1-2

1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

2.

Negara;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

3.

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)


Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pengendalian Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-

4.

2025;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

5.

dan Kawasan Permukiman;


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah

6.

Susun;
Undang-Undang

7.

Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Nomor

23

Tahun

2014

Pembagian

Urusan

Pemerintahan

antara

Pemerintah

Daerah

Provinsi

Pemerintah

dan

tentang

Pemerintah,
Daerah

8.

Kabupaten/Kota;
Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana

9.

Kerja Pemerintah Tahun 2015;


Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

10.

2015 - 2019;
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan

11.

Rakyat

Daerah

Kabupaten/Kota; dan
Peraturan
Menteri

Provinsi

Perumahan

dan

Rakyat

Daerah
Nomor

13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019.
1.3.
Maksud dan Tujuan
a) Maksud
Menyusun Road Map pembangunan rumah susun Tahun
2017-2019
b) Tujuan
Tersusunnya

rincian

kegiatan

dan

pendanaan

rencana

pembanguna rumah susun tahun 2017-2019.

Laporan Akhir 1-3

1.4.
1.4.1.

Ruang Lingkup
Lingkup Kegiatan

Kegiatan

yang

dilakukan

dalam

Penyusunan

Road

Map

Pembangunan Rumah Susun Tahun 2017-2019, meliputi :


1) Melakukan studi literatur dan peraturan perundangan
terkait;
2) Pengumpulan data dan informasi melalui survei primer,
sekunder, serta observasi;
3) Melakukan kajian dan

survei

lapangan

terhadap

kebutuhan perumahan di daerah;


4) Menganalisis hasil temuan dan kajian dari hasil survey
lapangan;
5) Melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah pusat,
daerah, maupun dinas-dinas terkait;
6) Menyusun laporan akhir yang memuat hasil pelaksanaan
kegiatan Road Map Pembangunan Rumah Susun Tahun
2017-2019.
1.4.2.

Lingkup Substansi

Substansi

yang

dikaji

dalam

Penyusunan

Road

Map

Pembangunan Rumah Susun Tahun 2017-2019, meliputi :


a.
Pengumpulan data dan informasi awal:
Melakukan pengumpulan data dan informasi yang tekait
dengan

kebutuhan

untuk

penyusunan

Road

Map

Pembangunan Rumah Susun Tahun 2017-2019 baik dari


unit-unit kerja di internal Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, usulan dari Pemerintah Daerah,
b.

serta dari instansi-instansi terkait.


Analisis data dan informasi awal:
Data dan informasi yang terkumpul diproses dan dianalisis
sebagai bahan acuan perencanaan tahapan dan skenario
serta program pembangunan rumah susun.

Laporan Akhir 1-4

c.

Rapat pembahasan, Focus Group Discussion (FGD) dan


koordinasi:
Rapat pembahasan
mengumpulkan

dilakukan

gagasan

sebagai

dan

sarana

masukan,

untuk

bertukar

informasi, menyamakan persepsi dan pemahaman, serta


menyepakati hal-hal penting terkait dengan masukan
teknis

yang

terkait

dengan

penyusunan

Road

Map

Pembangunan Rumah Susun. Rapat pembahasan, FGD


dan kordinasi melibatkan internal Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, serta instansi terkait di
tingkat Pusat dan Daerah, pelaku pembangunan, praktisi,
d.

dan masyarakat.
Penyusunan Road Map Pembangunan Rumah Susun
Tahun 2017-2019:
Road Map Pembangunan Rumah Susun Tahun 2017-2019
sesuai hasil kajian dan masukan dalam pembahasan yang
menghasilkan

matriks

kegiatan

dan

pendanaan

pembangunan rumah susun Tahun 2017-2019.


1.4.3. Lingkup Lokasi
Pengumpulan data, informasi dan kordinasi dengan Pemerintah
Daerah di Ibukota Provinsi di Medan, Palembang, Jabodetabek
(Jakarta,
Semarang,

Bogor,

Depok,

Surabaya,

Tangerang,

Samarinda,

Bekasi),

Bandung,

Banjarmasin,

Makassar,

Manado, Ambon dan Jayapura.


1.5.

Keluaran
a. Indikator Kualitatif
Tersusunnya Road Map Pembangunan Rumah Susun Tahun
2017-2019

dalam

bentuk

matriks

kegiatan

dan

pendanaan.
b. Indikator Kuantitatif
Satu dokumen Road Map Pembangunan Rumah Susun
Tahun 2017-2019.
1.6.
Kerangka Pikir
Pengumpulan data, informasi dan kordinasi dengan Pemerintah
Daerah di Ibukota Provinsi di Medan, Palembang, Jabodetabek

Laporan Akhir 1-5

(Jakarta,
Semarang,

Bogor,

Depok,

Surabaya,

Tangerang,

Samarinda,

Bekasi),

Bandung,

Banjarmasin,

Makassar,

Manado, Ambon dan Jayapura.

Laporan Akhir 1-6

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Roadmap Rusun

Laporan Akhir 1-7

Anda mungkin juga menyukai