Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES PANTAI
Contoh Permasalahan Pantai yang Terjadi di Indonesia Serta TipeTipe Pantai beserta morfologinya yang ada di Indonesia

Nama
Agus Madatama Puja

4314100088

Jurusan Teknik Kelautan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2016

Gelombang Pasang Hancurkan TPI di Pantai Ngrawan dan Putuskan


Jalan di Pantai Gedeg
Salah satu permasalahan yang dihadapi warga pesisir pantai ngrawan
kabupaten lumajang adalah hempasan dari gelombang pasang tinggi yang
merusak beberapa fasilitas penting dan salah satunya adalah Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Tempursari. Kondisi yang diakibatkan oleh
gelombang pasang tinggi mengakibatkan struktur yang dibangun disekitar
bibir pantai mengalami kerusakan yang umumnya akibat scouring
sedimentasi di sekitar pondasi struktur sehingga bangunan yang seharusnya
mampu menopang fungsinya dalam beberapa waktu kedepan kini harus
hancur dikarenakan beban yang diterima dari gelombang pasang.

Gambar 1. Tempat Pelelangan Ikan Desa Tempursari Hancur Terkena


Hempasan Gelombang Pasang.
Sumber : suarasurabaya.net

TPI Desa Tempursari berlokasi di delta pantai Ngrawan dan tepat di sekitar
muara Kali Mrawan sehingga semakin meningkatnya resiko terjadinya proses
abrasi yang signifikan. Perencanaan awal pembangunan TPI yang berlokasi di
delta menunjukkan bahwa tidak dicantumkan perhitungan beban-beban dari
laut yang akan diterima struktur TPI.

Gambar 2. TPI Desa Tempursari sebelum mengalami hempasan gelombang


pasang
Sumber : suarasurabaya.net
Tidak dibuatnya struktur pelindung pantai di sekitar lokasi abrasi semakin
meningkatkan frekuensi dan magnitudo abrasi yang secara langsung
merusak bangunan.
Rusaknya TPI Desa Tempursari merupakan wujud kejadian permasalahan di
daerah pesisir yang diperlukan penanganan cepat sebelum terjadi kerugian
yang lebih besar lagi. Pengkajian secara menyeluruh serta relokasi TPI Desa
Tempursari merupakan beberapa alternatif yang bisa ditawarkan agar
kedepannya tidak terjadi insiden yang sama seperti yang dialami di Desa
Tempursari.

Daerah pantai berdasarkan morfologinya, dikelompokkan


menjadi empat macam yaitu:
1. Pantai bertebing terjal,

Gambar 3. Pantai berterbing terjal di uluwatu bali


Sumber : google.image
Salah satu lokasi ada di Pantai Uluwatu Bali
merupakan bentuk lahan hasil bentukan erosi marin yang paling
banyak terdapat bentukan dan roman cliff berbeda satu dengan yang
lainya, karena dipengaruhi oleh struktur batuan, serta sifat batuan.
Cliff pada batuan beku akan lain dengan batuan sedimen perlapisan,
misalnya akan berbeda dengan
pelapisan
yang
miring
dan
pelapisan yang mendatar. Aktivitas pasang surut dan gelombang
mengikis bagian tebing, sehingga berbentuk batas-batas abrasi,
seperti:

Tebing cliff dan


Tebing bergantung (nocth)

2. Rataan gelombang pasang surut pada daerah bertebing terjal,


Ciri-ciri :
pantai biasanya berbatu
berkelok-kelok dengan banyak terdapat masa batuan.

Proses ini menyebabkan tebing bergerak mundur khususnya pada


pantai yang proses abrasinya aktif. Apabila batuan menyusun
daerah ini berupa batuan gamping atau batuan lainnya yang
banyak memiliki retakan air dari daerah mengalir melalui sistem
retakan tersebut dan muncul di daerah pesisir dan daerah pantai.
3. Pantai Bergisik
Salah satu lokasi ada di pesisir pantai Mallusetasi

Gambar 4. Pesisir pantai mallusetasi memperlihatkan bentuk lereng


landai
Sumber : prosiding karakteristik morfologi pantai mallusetasi
Ciri-ciri :
merupakan daerah pasang surut yang terdapat endapan material
hasil abrasi.
Material ini berupa material halus dan juga bisa berupa material
kasar. Pantai bergisik tidak saja terdapat ada pantai cliff, tetapi juga
bisa terdapat pada daerah pantai yang landai. Pada pantai yang
landai material gisik ini kebanyakan berupa pasir dan sebagian
kecil berupa material dengan butiran kerikil yang sampai lebih
besar. Pada umumnya material pasir suatu gisik pantai berasal dari
daerah pedalaman yang di bawah air sungai ke laut, kemudian
diendapkan oleh arus laut sepanjang pantai. Gisik seperti ini dapat
dijumpai disekitar muara sungai.
4. Pantai Berawa Payau

Gambar 5. Pesisir pantai indramayu yang ditumbuhi pohon bakau


Sumber : google.image
Salah satu lokasi pantai berawa payau adalah di pesisir pantai
indramayu
Ciri-ciri :
daerah pantai yang tumbuh atau akresi. Proses sedimentasi
merupakan penyebab bertambahnya maju pantai ke laut. Material
penyusun berbutir halus dan medan ini berkembang pada lokasi
yang gelombangnya kecil atau terhalang, serta dengan kondisi
air laut yang relatif dangkal. Karena airnya payau, maka
daerah ini kemungkinan pengembangannya sangat terbatas.
Rawa payau ini umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan rawa
payau seperti bakau, nipah, dan tumbuhan rawa lainnya yang
hidup di air payau. Tumbuhan paku ini berfungsi sebagai
pemecah gelombang dan sebagai penghalang pengikisan di
pantai, sebaliknya sedimentasi bisa terjadi. Oleh karena itu, pantai
mengalami ekresi. Peranan bakau
dalam
merangsang
pertumbuhan pantai terbukti jelas jika bakaunya hilang/mati
ditebang habis, maka yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu pantai
mengalami erosi. Pada pantai yang mengalami ekresi, umumnya
terdapat urutan tumbuhan yang ada, yaitu bakau yang paling
depan, di belakangnya nipah, tumbuhan rawa air tawar/lahan
basah. Batas teratas dari bakau adalah setinggi permukaan
maksimum. Permukaan air pasang tertinggi pada saat pasang
purnama (saat bulan purnama) dan pasang perbani (pada saat
bulan gelap bulan mati).
5. Pantai terumbu karang,

Gambar 6. Pantai disekitar wilayah raja ampat yang ditumbuhi


terumbu karang
Sumber : google.image
Contoh dari pantai terumbu karang ada beragam di Indonesia, salah
satunya di destinasi wisata raja ampat
Ciri-ciri :
Pertumbuhan dari terumbu karang terlihat jelas
terbentuk oleh aktivitas binatang karang dan jasad renik lainnya.
Proses ini terjadi pada areal-areal yang cukup luas. Bird (1970)
pada intinya menyatakan bahwa binatang karang dapat hidup
dengan beberapa persyaratan kondisi, antara lain: air jernih, suhu
tidak lebih dari 18 derajat celcius, kadar garam antara 27-38 ppmd.
Arus tidak terlalu deras terumbu karang yang banyak terangkat
umumnya banyak terdapat endapan puing-puing dan pasir koral di
lepas pantainya. Ukuran butiran puing dan pasir lebih kasar kearah
datangnya ombak/gelombang jika gelombang tanpa penghalang.

DAFTAR PUSTAKA

Rochmanto, Budi dan Stefano A. F .2012. Karakteristik Morfologi Pantai


Mallusetasi Berdasarkan Data Spasial Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi
Selatan. Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik 6 (12) : TG2-1
TG2-10
Sunarto. 1992. Geomorfologi Pantai, Malakah Pusat Antar Universitas Teknik
UGM : Yogyakarta
http://suarasurabaya.net/ diakses pada 08.25

Anda mungkin juga menyukai