Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SAFTY AIR BACK PADA MOBIL

NAMA

:HANNYKA FEBRIANO

NIM

:14073047

MATA KULIAH :TEKNOLOGI OTOTRONIK


DOSEN

: Toto Sugiarto SPd. Msi

Fakultas teknik
Universitas negeri padang
Padang
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mobil yang aman, dengan kombinasi eksterior yang kompak dan ketenangan
dalam berkendara. Didesain dan diuji coba dengan standar internasional yang ketat
untuk menangani berbagai kemungkinan yang terjadi selama perjalanan, dengan
mengurangi risiko cedera pada saat terjadi kecelakaan bagi pengemudi maupun
pejalan kaki. Semuanya menambah rasa aman dalam berkendara.
Sehingga diperlukan alat pengaman salah satunya ialah air bag.Airbag atau kantong
udara adalah suatu alat pelindung bagi pengguna kendaraan bermotor. Apabila terjadi
kecelakaan maka airbag menggelembung untuk menahan tubuh, seperti balon yang
dipompa dan kemudian mengempis setelah keadaan aman.
Teknologi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan pengemudi agar selamat
dari kecelakaan yang sewaktu waktu mengintainya. Dengan munculnya air bag ini
diharapkan para pengemudi selalu memperhatikan keadaannya apakah sewaktu waktu
jika dibutuhkan dapat bekerja dengan baik sehingga perlu dilakukan perawatan secara
berkala.
Kemajuan di bidang industri otomotif seiring dengan tuntutan kenyamanan dan
keamanan menyebabkan perlunya ada alat pengaman yang bekerja otomatis. Seat belt
misalnya harus dikenakan ketika berkendara. Selain itu alat pengaman lain yang
bekerja otomatis. Alat tersebut berupa kantong udara atau airbag yang menahan
ayunan tubuh pengendara yang tak terkendali ketika tiba-tiba terjadi benturan.Airbag
atau kantong udara adalah suatu alat pelindung bagi pengguna kendaraan bermotor
roda empat atau lebih. Apabila terjadi kecelakaan maka airbag menggelembung untuk
menahan tubuh, seperti balon yang dipompa dan kemudian mengempis setelah
keadaan aman.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kantung udara
2. Jenis jenis kantung udara
3. Proses kerja kantung udara
4. Peranan sains dalam pembuatan kantung udara
5. Fungsi kantung udara

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kantung Udara (Airbag)
Airbag adalah perangkat keamanan yang terdiri dari sebuah tas kain besar yang
berisi udara dan memberikan perlindungan bagi kepala dan tubuh bagian atas
pengemudi selama tabrakan.
Dalam tabrakan dari depan (head-on collision), biasanya pengemudi dan
penumpang akan terlempar ke depan di dalam kendaraan. Ketika airbag diaktifkan,
airbag langsung mengembang dan menciptakan penghalang yang melawan atau
meredam gerakan maju dari pengemudi atau penumpang depan.
Kantung udara tersebut dibuat untuk mencegah pengemudi atau penumpang
depan menabrak kaca depan atau dashboard kendaraan, sehingga mengurangi cedera
mereka. Airbag juga dikenal sebagai sistem pengendalian tambahan (SRS,
supplemental restrain system), atau pembatasan tambahan karet (SIR, supplemental
inflatable restrain).
Kantung udara (airbag) dirancang untuk bekerja bersama dengan sabuk
pengaman. Namun, kantung udara sendiri dapat memberikan perlindungan bagi
kendaraan penghuni yang tidak mengenakan sabuk pengaman.
Pada tahun 2002 lebih dari 60 persen dari semua kendaraan di Amerika Serikat
telah dilengkapi dengan kantung udara untuk pengemudi. Administrasi Keselamatan
dan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA, National Highway Traffic and Safety
Administration) memperkirakan bahwa pada tahun 2002, airbag telah menyelamatkan
nyawa lebih dari 9.000 orang di Amerika Serikat.
B. Jenis Jenis Kantung Udara
Ada beberapa jenis kantung udara, yakni:
1. Airbag yang disimpan di dalam setir mobil.

Airbag ini akan mengembang selama tabrakan frontal untuk mencegah sopir
menabrak kemudi atau dashboard. Sebuah airbag untuk penumpang disimpan di
dalam panel instrumen atau dashboard. Kantung ini mengembang selama
tabrakan frontal untuk mencegah kepala penumpang depan memukul kaca
depan/dashboard.

Kantung udara penumpang lebih besar daripada airbag pengemudi dan memiliki
bentuk yang berbeda.

2. Airbag yang disimpan di samping.


Beberapa kendaraan juga memiliki airbag samping di dalam pintu, arm rest, kursi
depan, atau tempat duduk belakang. airbag samping akan mengembang saat
terjadi tabrakan di samping.
Kantung udara dari atas jendela samping untuk perlindungan tambahan dalam
benturan samping.

Namun, semua Airbag tampaknya tidak dirancang untuk menggelembung atau


untuk melindungi penumpang dalam benturan belakang atau rollovers.
C. Proses Kerja Pada Kantung Udara
1. Kondisi yang memicu menggelembungnya Airbag

Mobil yang dilengkapi dengan airbag, berarti memiliki sensor MEMS


accelerometer yang merupakan IC(integrated circuit) kecil. Sensor ini bekerja
dengan mendeteksi rapid-deceleration (perlambatan yang terlalu cepat, CMIIW),
yang kemudian memerintahkan sistem untuk menggelembungkan airbag.

Pengembangan/penggelembungan airbag dalam tabrakan, paling tidak sama


dengan perlambatan dengan nilai 23 km/jam (14 mph), atau bisa disamakan
dengan menabrak mobil dengan ukuran yang sama dengan sistem adu jangkrik
(bagian depan masing-masing kendaraan pada kecepatan 2x dari mobil satunya
lagi)
Tidak seperti test tabrakan pada dinding penghalang, tabrakan sebenarnya
biasanya terjadi pada sudut-sudut selain bagian depan mobil (full-front), dan gaya
dari tabrakan biasanya tidak disebarkan ke seluruh bagian depan mobil dimana
sensor itu berada.
Akibatnya, kecepatan relatif antara mobil yang menabrak dan yang ditabrak
yang dibutuhkan untuk menggelembungkan airbag dalam tabrakan sebenarnya
bisa lebih tinggi dari persamaan tabrakan dinding. Karena sensor airbag
mengukur perlambatan, kecepatan mobil dan kerusakan bukanlah indikator yang
bagus untuk kapan airbag harusnya menggelembung.
Airbag bisa menggelembung saat mobil dengan keadaan under-carriage
(beban kurang, tidak ada penumpang) menabrak objek rendah yang menonjol
diatas jalan yang bisa menyebabkan perlambatan.
2. Proses Penggelembungan Airbag (inflating)
Saat airbag akan menggelembung, sebuah sinyal dikirim ke unit
inflator dalam airbag control unit. Sebuah igniter atau penyulut, menyulut
sebuah reaksi kimia yang sangat cepat dan menghasilkan gas nitrogen (N2)
untuk mengisi airbag dan membuatnya menggelembung menerobos cover dari
modul airbag.

Beberapa teknologi airbag menggunakan nitrogen terkompresi atau gas argon


dengan sebuahpyrotechnic operated valve (hybrid gas generator). Ada juga yang
memakai sodium azide (yang sangat beracun (sangat biasa pada desain inflator
lawas), namun sudah tidak digunakan lagi sejak 90-an dalam pengembangan yang
menjurus ke efisiensi, lebih murah dan kurang beracun.
3. Proses pengempesan Airbag (deflating)
Reaksi kimia menghasilkan ledakan nitrogen disengaja untuk
mengembangkan airbag. Setelah airbag terkembang, deflasi dimulai segera saat
gas keluar melalui lubang dalam kain (pori-pori kain) dan mendingin.
Pengembangan sering disertai dengan pelepasan partikel seperti debu dan gas dari
dalam interior kendaraan (disebut efluen).

Sebagian besar debu ini terdiri dari tepung jagung, kapur perancis, atau
bedak talc, yang digunakan untuk melumasi airbag selama deployment/inflasi.
Desain yang terbaru menghasilkan limbah utama terdiri dari bedak/tepung
jagung dan gas nitrogen yang tidak berbahaya. Dalam desain yang lebih tua
digunakan propelan berbasis azida (biasanya), berbagai jumlah sodium hidroksida
ada awalnya hampir selalu hadir.
Dalam jumlah kecil kimia ini dapat menyebabkan iritasi kecil untuk mata
atau luka terbuka, namun dengan pemaparan ke udara, dengan cepat berubah
menjadi natrium bikarbonat (baking soda). Namun, transformasi ini tidak 100%
selesai, dan selalu menyisakan jumlah sisa ion hidroksida dari NaOH. Tergantung
pada jenis sistem airbag, kalium klorida (sering digunakan sebagai pengganti
garam meja) juga bias saja ada.
Bagi kebanyakan orang, efek yang muncul mungkin hanya debu yang
menyebabkan iritasi minor pada tenggorokan dan mata. Secara umum, gangguan
kecil hanya terjadi ketika penghuni tetap dalam kendaraan selama beberapa menit
dengan jendela tertutup dan tidak ada ventilasi.

D. Peranan Sains dalam Pembuatan Kantung Udara


Kantung udara ternyata tidak seperti balon udara biasa. Ada reaksi yang bekerja di
dalamnya.Kantung ini yang penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Kecelakaan di jalan raya sering menelan banyak nyawa. Kebanyakan karena faktor
manusia. Namun, ada juga yang disebabkan oleh faktor peralatan pada kendaraan.
Melengkapi peralatan standar mobil setidaknya bisa mengurangi risiko tinggi. Di
mobil,sabuk pengaman dan kantong udara adalah pengaman-pengaman yang wajib
ada.
1. Hukum Newton dan Pengamanan
Dalam hukum Newton I yang intinya suatu benda akan cenderung tetap pada
kecepatan yang sama (yang diam akan tetap diam, yang bergerak dengan kecepatan
tertentu akan tetap bergerak dengan kecepatan itu), kecuali ada gaya luar yang
mempengaruhi.
Saat terjadi tabrakan,hukum ini jelas berlaku.Saat sebelum terjadi tabrakan,
orang yang ada di kendaraan bergerak dengan kecepatan tertentu akibat mobilnya
bergerak.Sesaat setelah tabrakan terjadi, orang tadi tentu akan bertabrakan dengan
bagian mobil di hadapannya, bagi sopir tentu setirnya, dan akhirnya berhenti
bergerak.Jadi, pasti ada gaya yang bekerja pada orang tersebut.Kecelakaan parah
terjadi bila kendaraan bertabrakan saat kecepatan tinggi karena perubahan kecepatan
besar yang berarti gaya yang bekerja pada orang tersebut besar.
Untuk meminimalkan cedera akibat tumbukan itu, kantong udara dan sabuk
pengaman digunakan. Kantong udara melakukannya dengan memberikan bantalan
untuk menurunkan besarnya gaya yang bekerja pada korban dan mendistribusikan
gaya itu pada permukaan yang lebih luas. Bantalan tadi dihasilkan dengan
menggembungkan kantung udara dengan gas N2. Kemudian, ketika orang
menumbuk kantung udara yang berisi gas tadi, perlahan gas keluar dari kantung.
Gaya bekerja pada orang dalam kendaraan yang bertabrakan.Dari hukum
Newton II, gaya sebanding dengan percepatan, yakni perubahan kecepatan per
satuan waktu. Jika perubahan kecepatan (dari bergerak hingga diam) terjadi dalam
waktu yang singkat, percepatan besar sekali. Dengan demikian, gaya juga besar
sekali, cedera akan parah. Sebaliknya, bila perubahan kecepatan bisa dibuat untuk
jangka waktu yang lebih lama, percepatan tidak terlalu besar, gaya yang bekerja
tidak terlalu besar, harapannya cederanya tidak parah atau selamat.
Selain itu, kantung udara meminimalkan cedera dengan mendistribusikan gaya
itu pada permukaan yang lebih luas. Bila tubuh bertabrakan langsung dengan setir,
semua gaya akan bekerja hanya pada bagian tubuh seukuran setir (Gambar 1a),
cedera yang serius dapat terjadi. Namun, bila tubuh bertubrukan dengan kantung
udara yang telah menggembung, gaya akan bekerja pada permukaan yang lebih luas
(Gambar 1b), gaya yang bekerja pada bagian tertentu tubuh menjadi lebih kecil dan
cederanya pun menjadi lebih ringan atau terbebas sama sekali.
2. Proses Kimia Dalam Kantung Udara
Kantung udara di mobil menggunakan padatan yang menghasilkan gas. Kebanyakan
kantong udara menggunakan natrium azida,. Dalam kecelakaan mobil, sensor
tabrakan akan mengaktifkan rangkaian yang akan menyebabkan natrium azida
terbakar dan terurai (terdekomposisi) menghasilkan natrium dan gas nitrogen, yang
dengan cepat dapat menggembungkan kantong udaranya (Gambar 2).
Walaupun komposisi persisnya merupakan rahasia perusahaan, campuran yang
paling populer adalah campuran yang terdiri atas natrium azida (Na3), kalium nitrat

(KNO3), dan silikon dioksida (SiO2) sebagai reaktan sekunder. Dengan rangsangan
listrik NaN3 akan terurai sesuai reaksi:
2 NaN3 (s) ==> 2 Na (s) + 3N2 (g)
Logam natrium (Na), produk samping produksi gas nitrogen yang menggembungkan
kantong udara itu, adalah logam yang sangat reaktif. Seperti barangkali pernah
ditunjukkan oleh guru di sekolah, sebutir kecil natrium yang dijatuhkan ke air akan
menghasilkan api yang cukup hebat. Untuk itulah kalium nitrat ditambahkan, kalium
nitrat dan natrium akan bereaksi menghasilkan lagi gas nitrogen:
10 Na (s) + 2 KNO3 (s) ==> K2O (s) + 5 Na2O (s) + N2 (g).
Kalium oksida (K2O) dan natrium oksida (Na2O) akan bereaksi dengan senyawa
ketiga dalam komposisi kantong udara, yakni silikon dioksida (SiO2), untuk
membentuk alkali silikat, zat yang tidak reaktif dan tidak berbahaya bila dibuang.
E. Fungsi Kantung Udara
Kantung udara efektif untuk :
1.Menghindari patah tulang rusuk
2.Menghindari kerusakan organ dalam serta luka memar pada anak-anak
3.Berfungsi sebagai pelindung dada dan perut
4.Berfungsi untuk melindungi kepala dan wajah
5.Mampu mengurangi risiko cedera ginjal
6.Mencegah sopir menabrak kemudi atau dashboard.
7.Mencegah kepala penumpang depan memukul kaca depan/dashboard.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sains dan teknologi merupakan suatu alat bagi kelangsungan hidup manusia agar dapat
lebih mempermudah dalam prosesnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya digunakan.
Kemajuan teknologi memungkinkan manusia bepergian dengan semakin cerdas, efisien, dan
aman. Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat begitu
juga dengan teknologi pengaman pada mobil sehingga dapat meminimalisir kecelakaan yang
terjadi sehingga bisa menyelamatkan nyawa seseorang.Kendaraan darat seperti mobil pada
umumnya memiliki beberapa bagian atau subsistem utama.
Kantung udara pada mobil penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Kecelakaan
di jalan raya sering menelan banyak nyawa. Kebanyakan karena faktor manusia. Namun, ada
juga yang disebabkan oleh faktor peralatan pada kendaraan. Melengkapi peralatan standar
mobil setidaknya bisa mengurangi risiko tinggi. Di mobil,sabuk pengaman dan kantong udara
adalah pengaman-pengaman yang wajib ada.
Dalam pembuatan kantung udara terdapat peranan sains yaitu berhubungan dengan
ilmu pengetahuan fisika dan kimia.Dalam ilmu pengetahuan fisika terdapat peranan hukum
Newton I dan Hukum Newton II sedangkan pada ilmu pengetahuan kimia terdapat peranan
proses-proses yang terjadi pada reaksi kimia.Proses kerja kantung udara tersebut yaitu ketika
sensor mendeteksi dampak kecelakaan, kantung udara di dalam sabuk pengaman ini berisi
dengan gas dingin yang dikompresi, akan mengembang dan melindungi penumpang dari
impact akibat tabrakan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.andriewongso.com/awartikel-2034-AW_CornerLindungi_Diri_Dengan_Kantong_Udara
http://www.detikhealth.com/read/2009/12/31/142014/1269526/764/kantung-udara-di-mobilaman-untuk-ibu-hamil
http://www.egaage.blogspot.com/2009/06/kimia-dan-fisika-kantong-udara.html
http://www.gugling.com/bagaimana-cara-kerja-airbag-kantung-udara.html
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Kantong_udara
Ruwanto,Bambang.2003.Asas Asas Fisika.Yogyakarta:Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai