Anda di halaman 1dari 1

Review UU No 23 Th 2011

Mengenai keanggotaan BAZNAS yang ada 11 orang yaitu 8 dari masyarakat dan 3 dari pihak
pemerintah, anggota yang dari pemerintah sendiri mayoritas masuk ke pemerintahan melalui
partai politik. Sedangkan dalam salah satu syarat menjadi anggota BAZNAS harus tidak
bergabung dengan partai politik. ketika orang pemerintahan yang berasal dari partai politik
masuk menjadi anggota BAZNAS apakah ada aturan yang mengatur ketika menjadi anggota
BAZNAS mereka harus mencopot keanggotaan mereka dari partai politiknya masing-masing.
Tak hanya mengenai BAZNAS yang saya soroti pada UU ini, mengenai Lembaga Amil Zakat
(LAZ) yang dibentuk wajib mendapat ijin menteri atau pejabat yang dirunjuk oleh menteri.
Dalam prateknya di masyarakat, banyak masyarakat yang mengeluarkan zakatnya dan
diberikan ke ustad, Guru Ngaji, dll. Apakah mereka ini juga perlu memperoleh ijin dari
menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh menteri. Lalu siapa saja yang bisa ditunjuk oleh
menteri untuk memberikan ijin membentuk Lembaga Amil Zakat ini?
Dalam pendayagunaan hasil zakat itu salah satunya digunakan untuk usaha produktif dalam
penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat. Apabila benar sesuai dengan
regulasi yang seperti itu, berarti perlu kejelasan siapa nanti yang mengelola usaha produktif
tersebut. Dan si pengelola usaha tsb nanti mempertanggungjawabkan hasil pengeloaannya
kepada pihak mana?
Menyinggung lagi terkait amil zakat di desa-desa yang kebanyakan merupakan ustad, guru
ngaji dsb. Ketika mereka tidak mempunyai ijin berarti mereka melanggar pasal 38 dan 41
dimana dapat memperoleh hukuman pid

Anda mungkin juga menyukai