Pengaruh Shift Work Dengan Long Workng H
Pengaruh Shift Work Dengan Long Workng H
Terhadap Pekerja
Oleh :
dr. Iwan Rivai Alam Siahaan
1406666340
Dosen Pengajar :
Ambar Wahyuningsih Roestam, S.KM, MOH
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena anugerahNya sehingga makalah
Pengaruh Shift work dengan Longworking hours terhadap Pekerja dapat selesai dengan baik.
Walau ada hambatan dalam membuat makalah ini tetapi semua dapat diselesaikan dengan
baik.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengajar dan pembimbing Ibu Ambar
W.Roestam, S.KM, MOH yang telah memberi ilmu pada mata ajar Faal Kerja dan Ergonomi
Kedokteran Okupasi ini. Tak lupa terima kasih saya ucapkan kepada keluarga, teman
seangkatan atas dukungan yang telah diberikan.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengaruh Shift work
dengan Longworking hours terhadap Pekerja ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 5
1.3.1 Tujuan Umum
2.3 Hasil Penelitian Pengaruh Shift Work dengan Long Working Hours 10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Apakah ada efek kesehatan yang terjadi terhadap pekerja dengan jadwal shift work dan
long working hours kepada pekerja
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Diketahui adanya efek kesehatan terhadap pekerja dengan jadwal shift work dan long
working hours
1.3.2. Tujuan Khusus
a.
Diketahui tentang shift work
b.
Diketahui tentang long working hours.
c.
Diketahui efek kesehatan terhadap pekerja dengan jadwal shift work dan long
working hours
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Shift work/ Kerja bergilir
penjara, transportasi)
Layanan waktu luang dan hiburan ( seperti hotel, konser, kafe, bar, tempat
musik)
Supermarket, SPBU
Proses produksi suatu perusahaan, seperti tambang, minyak dan gas, kimia
Orang yang bekerja selama 8 jam mempunyai 16 jam untuk istirahat dan
melakukan aktifitas lainnya, sedangkan yang bekerja selama 12 jam hanya
mempunyai waktu yang sedikit untuk istirahat sehingga mereka mengalami
ketidak puasan dengan waktu istirahat dan tidurnya
Di negara-negara Eropa saat ini, sistem shift yang paling banyak di pakai
adalah pergeseran waktu kerja pagi dan siang. Dari seluruh pekerja yang
menggunakan sistem shift kerja, didapatkan 18,8% bekerja shift malam dimana
terdapat 24% pekerja laki-laki dan 12% pekerja perempuan. Sedangkan 7%, secara
menetap pekerja memiliki shift bekerja di malam hari5.
2.2 Long Working hours/ Jam kerja yang lama
Long working hours didefinisikan sebagai jam kerja yang melebihi standar
lama kerja. Dimana lama kerja standar ini berbeda setiap negara, seperti di Perancis
memiliki standar lama kerja yaitu 35 jam seminggu, Denmark 37 jam seminggu dan
Amerika 40 jam seminggu sedangkan di Jepang maksimum 40 jam seminggu. ILO
Konvensi nomor 1 dan 30 menyatkan bahwa lama kerja yaitu 40 jam seminggu tetapi
banyak negara yang tidak meratifikasinya. Sehingga disimpulkan long working hours
merupakan lama jama kerja lebih dari 40 jam seminggu atau 8 jam sehari. Sebaliknya,
jam pendek dapat didefinisikan sebagai kurang dari 35 jam per minggu tergantung
pada tingkat yurisdiksi nasional. Untuk tujuan komparabilitas, ambang 35 jam
digunakan untuk jam singkat untuk semua negara yang dianalisis oleh ILO8.
Di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Tenaga
Kerja pada pasal 77, waktu kerja diatur sebagai berikut:
a. Tujuh jam dalam 1 hari dan empat puluh jam dalam 1 minggu untuk enam hari
kerja dalam satu minggu.
b. Delapan (8) jam dalam 1 hari dan empat puluh jam 1 minggu untuk lima hari
kerja dalam satu minggu.
c. Ketentuan waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, tidak berlaku bagi
sektor usaha atau pekerjaan tertentu
Setiap pekerja yang mendapatkan atau mengambil long working hours, maka
waku yang tersedia untuk beristirahat akan semakin berkurang. Sedangkan pada pekerja
yang selama 12 jam bekerja, hanya akan memiliki sisa waktu 12 jam untuk melakukan
kegiatan lain dan juga untuk beristirahat. Pada situasi seperti ini, waktu kerja tambahan
7
perhatian terus menerus (seperti memperhatikan kerja mesin yang terus menerus
dan monoton) akan meningkatkan risiko kelelahan. Tidak seimbangnya antara
bekerja dengan kebutuhan waktu istrahat seperti jadwal shift work yang tidak baik
dan long working hours akan menghasilkan kelelahan yang kronis. Konsekuensi
d.
adanya kelelahan akan menurunkan kewaspadaan, persepsi yang lambat dan jelek.
Kesalahan, produktifitas dan kecelakaan
Risiko kesalahan dan kecelakaan dapat terjadi pada:
- Bekerja pada jadwal shift malam
- Long working hours (bekerja lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu)
- Bekerja tanpa ada waktu jeda/break
- Pada shift yang berturut-turut khususnya shift malam
Ini terjadi pada kejadian kecelakaan Bhopal 1984, Pesawat luar angkasa
Chalanger 1986, Chernobyl 1986, Exxon Valdez 1989.
e. Stress
Paling banyak ditemukan pada pekerjaan konstruksi, tambang dan tranportasi.
Stress dihubungkan dengan shift work dan long working hours mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Jadwal shift kerja yang jelek
- Kebutuhan Fisik dan mental
- Kemampuan menyeimbangkan dalam merawat anak, keluarga dan tanggung
jawab lainnya
- Efek Fisiologis dan Psikologis dari terganggunya irama sirkadian
f. Gangguan kesehatan
Masalah gangguan kesehatan dihubungkan dengan jadwal shift work dalam
jangka waktu yang lama berupa:
- Gangguan Gastrointestinal seperti konstipasi, peptic ulcer, gastritis kronik,
-
dispepsia,
Gangguan Kardiovaskuler seperti hipertensi, coronary heart disease, angina
2.3 Hasil Penelitian Pengaruh Shift work dan Long working hours
Beberapa hasil penelitian yang didapatkan tentang pengaruh shift work
disertai Long working hours terhadap pekerja:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Laura K.Barger, dkk
Penelitian dilakukan pada 2737 residen tahun pertama dengan memperpanjang lama
kerja pada saat kerja bergilir (extended duration shift worked) di Amerika Serikat
melalui survei. Hasilnya didapatkan terjadinya peningkatan risiko terjadinya
Pubmed dan Embase setelah melalui systematic review dan 16 penelitian yang tidak
dipublikasikan. Hasil penelitian tersebut adalah:
- Individu yang bekerja 55 jam atau lebih memiliki risiko 1-3 kali terjadinya
-
stroke dibandingkan dengan individu yang bekerja standar (40 jam seminggu)
Long working hours dihubungkan dengan risiko terjadinya coronary heart
disease, tetapi hubungan ini
terjadinya stroke16.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan buku panduan Health and Safety Guidance, shift
work serta long working hours menyebabkan meningkatnya risiko gangguan kesehatan
dan risiko kecelakaan (accident dan incident) terhadap pekerja di lingkungan kerja.
Gangguan kesehatan berupa peningkatan risiko stroke, body mass index, Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus, Coronary Heart Disease, Depresi dan kecemasan
berlebihan dan peningkatan kejadian kecelakaan kerja, kesalahan tindakan medis,
kejadian yang tidak diinginkan dan tidak fokus. Untuk hubungan dengan masalah
hipertensi, penelitian yang dimasukkan di makalah ini tidak melihat ada hubungan
wkatu kerja lama dengan perkembangan hipertensi.
3.2
Saran
Untuk mendapatkan Shift work serta Long working hours terhadap pekerja,
diperlukan penelitian lebih lanjut berupa penelitian meta analisis, karena pada beberapa
penelitian hasilnya tidak sesuai dengan penelitian lainnya.
Untuk mengurangi gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja yang terjadi
diperlukan:
1. Melakukan waktu kerja sesuai Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Tenaga Kerja, pasal 77 dan pasal 78berupa:
11
Tujuh jam dalam 1 hari dan empat puluh jam dalam 1 minggu untuk
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Lawrence Smith, Simon Folkard, Phil Tucker, Ian Macdonald, Work shift duration: a
2.
3.
4.
5.
6.
13