Bab II
Bab II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Bayi
1. Pengertian Bayi
Bayi adalah makhluk yang hadir kedunia dengan sebuah mekanisme
bawaan untuk menyenangkan orang lain, dan hanya meminta balasan
berupa kondisi lingkungan yang tepat, yang memungkinkan bertumbuh
kembangnya "benih sifat pengasih" yang secara alami telah ada dalam
dirinya.Bayi
mampu
mengontrol
gerakan-gerakan
otot-ototnya,
menggunakan
kedua
tangan
untuk
meraih
dan
2.2.
ASI
1. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) menurut WHO Geneva merupakan pemberian air
susu kepada bayi yang langsung berasal dari kelenjar payudara ibu.9
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan
garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, berguna
bagi makanan bayi. ASI merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui.10
10
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan
air putih serta tanpa tambahanmakanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim.11
3. Komposisi gizi dalam ASI
ASI mengandung lebih dari 200 unsur pokok,antara lain zat putih telur,
lemak,
karbohidrat,
vitamin,
mineral,
faktor
pertumbuhan,
hormon,enzim,zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat
secara proporsional
dan
seimbang
dengan
yang
lainnya.
Cairan
11
mineral-mineral lain.12
b. Protein
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. Protein yang terdapat
pada ASI dan susu sapi terdiri atas protein whey dan casein. Didalam
ASI lebih banyak terdapat protein whey yang lebih mudah diserap
oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderunglebih susah dicerna oleh
usus bayi, yang banyak terkandung dalam susu sapi. ASI mempunyai
jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi,
yaitu taurin. Asam amino jenis ini banyak ditemukan di dalam ASI
yang sangat penting perannya bagi perkembangan otak. ASI juga kaya
nukleotida yang berperan meningkatkan pertumbuhan dan kematangan
usus, meningkatkan penyerapan besi, dan meningkatkan daya tahan
tubuh.10
c. Lemak
Lemak pada ASI merupakan lemak penghasil energi utama. ASI
lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Lemak adalah
zat gizi yang berperan penting dalam proses metabolisme. Kadar
lemak dalam ASI juga lebih mudah diuraikan dan diserap oleh tubuh
dibandingkan lemak yang terdapat di dalam air susu sapi. Lemak ASI
terdiri dari beberapa jenis antara lain: DHA, ALA, AA dan lain
sebagainya. DHA merupakan zat yang penting untuk membantu
pertumbuhan, perkembangan, serta mempertahankan fungsi kerja
jaringan otak. Selain itu, lemak dalam ASI juga berpengaruh untuk
12
13
bayi
ditempat
bersentuhan, dada ibu kemulut bayi ketika mulut bayi terbuka lebar
tarik kepalanya kearah payudara.13
5. Manfaat pemberian ASI
14
15
2.3.
Susu Formula
1. Pengertian Susu Formula
16
Susu Formula menurut WHO adalah susu yang sesuai dan bisa
diterima oleh sistem tubuh pada bayi. Susu formula yang baik tidak
menimbulkan gangguan saluran pencernaan seperti diare,muntah,atau
kesulitan buang air besar dan gangguan lainnya seperti batuk,sesak,dan
gangguan kulit.11
Secara definisi formula bayi adalah makanan yang ditujukan secara
khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sebagai pengganti
sebagian atau hampir semua dari ASI yang karena sesuatu hal ASI tidak
bisa diberikan secara penuh atau sebagian.11
2. Jenis-jenis susu formula10
a. Susu formula adaptasi
Susu
formula
adaptasi
(adapted
berarti
disesuaikan
dengan
kebutuhan bagi bayi baru lahir) digunakan untuk bayi baru lahir
sampai umur 6 bulan.
b. Susu formula awal lengkap
Susu formula awal lengkap (complete starting formula) berarti
susunan zat gizinya lengkap dan pemberiannya dapat dimulai setelah
bayi dilahirkan.
c. Susu formula follow-up
Formula follow-up (follow-up diartikan lanjutan,mengganti formula
bayi yang sedang dipakai dengan formula tersebut).
d. Susu formula prematur
17
Susu
formula
prematur
digunakan
untuk
bayi
yang
lahir
b. Protein
18
Kadar protein dalam susu formula harus berkisar antara 1,2-1,9 gr/100
ml.
c. Karbohidrat
Kandungan karbohidrat yang disarankan susu formula antara 5,4-8,2
gr/100 ml.
d. Mineral
Kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga jumlahnya
berkisar antara 0,25-0,34 g tiap 100 ml.
e. Vitamin
Biasanya, berbagai vitamin ditambahkan pada susu formula.
sikap,kepercayaan,
keyakinan,
nilai-nilai
dan
sebagainya.12
1) Putting susu datar/terbenam
Masalah yang sering terjadi pada menyusui terutama terdapat pada
ibu primipara. Masalah menyusui pada masa antenatal yaitu
putting susu datar/terbenam. Oleh karena itu perlu diberikan
penjelasan tentang pentingnya perawatan payudara, cara menyusui
yang benar, dan hal-hal yang erat hubungannya dengan proses
menyusui.11
19
peluangnya
untuk
20
kesehatan,
misalnya
puskesmas,obat-obatan,
alat-alat
21
pendamping
manakala
bayi
lapar.
Hal-hal
tersebut
22
pada
saat
pemeriksaan
kehamilan
atau
saat
mencapai
suatu
keberhasilan
menyusui
diperlukan
cara
memberikan
konseling
tentang
23
petugas
untuk
menjalankan
peran
mereka
pemberian
ASI.
Sebagian
besar
aspek
2.4.
manfaat
ASI dan
gencarnya
24
menjalankan
tugasnya
untuk
menyusui.
Namun,
untuk
mempraktekkan bagaimana menyusui yang baik dan benar, setiap ibu perlu
mempelajarinya.15
Banyak sekali masalah-masalah pada ibu menyusui yang timbul karena
berbagai sebab. Masalah menyusui pasti akan datang menghampiri para ibu
saat para ibu sedang menyusui bayinya. Dengan mendapat informasi yang
tepat, masa menyusui diharapkan menjadi masa menyenangkan bagi ibu
maupun bayi .10
Pada dasarnya, pemberian makanan pengganti ASI diperbolehkan bila
ibu benar- benar kekurangan ASI pada masa menyusui. Ketika kondisi
seperti itu, hendaknya berkonsultasi dengan dokter. Jika bayi terpaksa
meminum susu formula, dokter dapat memberikan saran mengenai susu
formula yang dianggap cocok untuk bayi berdasarkan komposisi makanan
tambahan atau pengganti ASI.12
2.5 Cara Penyajian dan Pemberian Susu Formula
25
proses pendidihan.
Lubang pada dot harus dapat mengeluarkan air susu dengan kecepatan
yang tetap (konstan)
harus mempunyai persediaaan dot, agar yang telah usang atau rusak
segera diganti. Penggunaan
terkontaminasi. Penggunaan
hanya
bayi dicuci
segera
setelah digunakan,
dicuci
dan
simpan
selama
dalam
air sepertiganya,
5-10 menit.
kemudian
Tiriskan
dan
frekuensi
26
cucilah alat seperti diatas tetapi menggunakan air panas, la1u bilas dengan
air minum (air matang yang telah dingin). Setelah itu ditiriskan dan
dikeringkan, taruh pera1atan dalam keadaan tertutup. Usahakan untuk
rnelakukan pendidihan paling tidak sekali dalam sehari.18
2. Cara Memberi Minum Susu Formula
Cara memberi minum susu formula kepada bayi dapat dilakukan
sebagai berikut. Bayi dipangku pada posisi seperti menyusui bayi.
Dagu
terbuka
dot
dimasukkan.
perlahan-lahan,
Dot
dan
jangan dipegang
setelah
karena
mulut
akan
tinggi
diperlukan
bila
bayi
harus
diberi
27
lain.
Pemberian susu harus berdasarkan "permintaan"
bayi. Untuk
Bila
segar atau bila ada lemari es dapat dibuat pada sore hari clan
ditaruh dalam
lemari
Susu
bayi untuk
28
Biasanya bayi
yang
diberi
susu
botol/formula, selain
tegak pada
bahu
selama
diangkat agak ke atas perut, rapat ke dada kiri ibu, dagu menempel
pada pundak ibu, dan punggung ditepuk pelan-pelan sampai
bersendawa, Kemudian tidurkan miring kekanan
bayi
dan sering-sering
2.6. Diare
1. Definisi Diare
Diare merupakan suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi buang air
besar lebih dari biasanya (3 kali dalam sehari), namun tak selamanya
mencret dikatakan diare. Misalnya pada bayi yang berusia kurang dari
sebulan, yang bisa buang air hingga lima kali sehari dan fesesnya lunak.19
Biasanya ibu akan mengetahui kapan anaknya menderita diare.
Bila diare timbul, ibu bisa mengatakan bahwa tinjanya sangat bau atau
dikeluarkan dengan banyak suara angin atau seperti air. Diare sering
didefenisikan sebagai buang air encer tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare sering terjadi pada anak terutama antara usia 6 bulan sampai 2
tahun atau pada bayi berusia dibawah 6 bulan yang minum susu sapi atau
29
histolitica
(<1%),
giardia
lamblia,
3. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik
dalam rongga
usus
berkurangnya
kesempatan
usus
untuk
menyerap
30
itu
diare
mikroorganisme hidup ke
juga
dapat
dalam usus
terjadi,
akibat
masuknya
setelah
berhasil
melewati
4.
Manifestasi Klinis19
a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang.
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
c. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur
empedu.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
disertai penurunan berat badan.
f. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah
turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun
(apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
g. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
h. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan
pernafasan cepat dan dalam.
31
5. Komplikasi19
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah,
bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
e. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
g.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita
juga mengalami kelaparan.
2) Cairan parentral
32
bagian NaHCO 3 1 %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6
tts/kgBB/menit (1 ml= 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
33
paling baik untuk bayi. Komponen zat makanan tersedia dalam bentuk
yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh
bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan bayi sampai
umur 4-6 bulan.20
ASI steril, berbeda dengan sumber susu lain, susu formula atau
cairan lain disiapkan dengan air atau bahan-bahan yang terkontaminasi
dalam botol yang kotor.
makanan
lain
dan
Pemberian
ASI
saja
tanpa
cairan
atau
dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare.
ASI mempunyai khasiat mencegah secara imunologik dengan adanya
antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI turut memberikan
perlindungan terhadap diare.20
34
Faktor Perilaku
1. pemberian ASI
Eksklusif
2. Susu Formula
3. kebiasan mencuci
tangan
4. kebiasaan membuang
tinja
5. menggunakan
air minum
Faktor
Lingkungan
yang tercemar
6. Sumber
1.
pemberian
air imunisasi
minum
2. jenis tempat
pembuangan tinja
35
Variabel Dependen
2.9. Hipotesis
Ho :
Ha :